Pengantar
Sejak kelahirannya, ilmu ilmu sosial tidak memiliki batasan atau definisi pokok bahasan yang
bersifat eksak. Namun, yang dapat kita ketahui bahwa sosiologi merupakan salah satu cabang
dari ilmu sosial yang memiliki objek kajian manusia yang hidup dalam suatu kelompok yang
disebut dengan masyarakat, yang didalamnya terdapat pola pola hubungan antarmanusia yang
dapat menimbulkan berupa nilai dan norma sosial yang dianut oleh anggota masyarakat tersebut.
Sosiologi yang mempelajari tentang pola pola hubungan antara manusia satu dengan manusia
lainnya baik secara individu maupun secara berkelompok yang dapat membentuk sebuah pola
pola sosial yaitu ; nilai-nilai, norma-norma, dan kebiasaan yang dianut oleh manusia di dalam
kelompok tersebut. Namun sebagai ilmu yang mempelajari masyarakat, sosiologi baru lahir
kemudian di Eropa pada awal abad ke-19 yang dapat dikatakan sebagai pusat tumbuhnya
peradaban dunia.
Kontrak Belajar
Perkembangan Sosiologi
A. Sosiologi Klasik
Pertama kali sosiologi dikembangkan di Benua Eropa sebagai akibat adanya revolusi
Perancis dan revolusi industry di Inggris dan berharap akan mengubah pola kehidupan
tradisional ke pola modern, dari system pemerintahan yang sewenang-wenang menjadi
pemerintahan yang adil dengan indicator adanya pengakuan atas persamaan hak-hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang setara.
B. Sosiologi Modern
Di Dalam sejarah perkembangan masyarakat, abad ke-20 adalah abad gelombang besar
imigrasi ke Amerika Utara yang berakibat pesatnya pertumbuhan penduduk dan munculnya
kota-kota industry baru yang membawa gejolak kehidupan sosial perkotaan seperti kriminalitas
dan kerusuhan di berbagai perkotaan. Perubahan inilah yang mendorong para sosiolog untuk
memikirkan gejala sosial yang terjadi, yang analisis ilmiahnya sudah tidak lagi relevan
pendekatannya sosiologi yang banyak digunakan di Eropa pada masa sebelumnya.
Dalam pendekatan modern, perubahan masyarakat dapat dipelajari mulai dari fakta sosial
yang muncul. Lalu hasil identifikasi fakta sosial tersebut dapat digunakan untuk menarik suatu
kesimpulan terhadap masalah yang ada.
Konsep sosiologi di Indonesia secara tidak langsung sudah tertuang dalam berbagai ajarab
dan karya pujangga Nusantara seperti contohnya ajaran “Wulang Reh” yang ditulis oleh Sri
Paduka Mangkunegoro IV dari Keraton Surakarta tentang pola pola hubungan antara anggota
anggota masyarakat Jawa dari kalangan atau kelas yang berbeda.
Dapat dikatakan bahwa deskripsi tentang keadaan sosiokultural masyarakat Indonesia sudah
dapat di pertanggungjawabkan secara ilmiah, tetapi konsep penelaahan ilmiah tersebut tidak
belum menjadi ilmu yang berdiri sendiri, melainkan sebagai pembantu terhadap ilmu-ilmu
lainnya. Dengan demikian hanya bersifat komplementer.