Anda di halaman 1dari 3

KESEHATAN MENTAL MASYARAKAT INDONESIA

A. Pendahuluan

Kesehatan mental merupakan sebuah kondisi dimana individu terbebas dari segala bentuk
gejala-gejala gangguan mental. Individu yang sehat secara mental dapat berfungsi secara normal
dalam menjalankan hidupnya khususnya saat menyesuaikan diri untuk menghadapi masalah-
masalah yang akan ditemui sepanjang hidup seseorang dengan menggunakan kemampuan
pengolahan stres.

Kesehatan mental juga merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan sama halnya
seperti kesehatan fisik yang pada umumnya terjadi di kalangan masyarakat sekitar. Dengan
sehatnya mental seseorang maka aspek kehidupan yang lain dalam dirinya akan bekerja secara
lebih maksimal dan baik. Kondisi mental yang sehat tidak dapat terlepas dari kondisi kesehatan
fisik yang baik pula.

Namun, di beberapa pelosok di Indonesia masih ditemukan cara penanganan yang tidak tepat
bagi para penderita gangguan kesehatan mental. Penderita dianggap sebagai makhluk aneh yang
dapat mengancam keselamatan seseorang untuk itu penderita layak diasingkan oleh masyarakat.
Hal ini sangat mengecawakan karena dapat mengurangi kemungkinan untuk seorang penderita
untuk pulih. Untuk itu pemberian informasi, mengedukasi masyarakat sangatlah penting terkait
kesehatan mental ini agar pandangan yang ada pada masyarakat dapat dihilangkan dan penderita
mendapatkan penanganan yang tepat.

B. Pembahasan

Gangguan kesehatan mental merupakan kondisi dimana seorang individu mengalami


kesulitan dalam menyesuaikan dirinya dengan kondisi di sekitarnya. Ketidakmampuan dalam
memecahkan sebuah masalah sehingga menimbulkan stres yang berlebih menjadikan kesehatan
mental individu tersebut menjadi lebih rentan dan akhirnya dinyatakan terkena sebuah gangguan
kesehatan mental.

Di Indonesia, berdasarkan Data Riskesdas tahun 2007, diketahui bahwa angka gangguan
mental emosional seperti gangguan kecemasan dan depresi sebesar 11,6% dari populasi orang
dewasa. Berarti dengan jumlah populasi orang dewasa Indonesia lebih kurang 150.000.000 ada
1.740.000 orang saat ini mengalami gangguan mental emosional (Depkes, 2007). Hingga saat
ini, orang dengan gangguan jiwa berat di Indonesia masih mengalami penanganan serta
perlakuan yang belum tepat.

Dilihat dari angka penderita gangguan mental yang tiap tahun meningkat maka seharusnya
perawatan atau pengobatan yang ditawarkan juga semakin beragam, namun sayangnya hal ini
tidak berlaku di Indonesia dimana penderita gangguan kesehatan mental masih dianggap sebagai
sesuatu yang aneh dan penderitanya harus dikucilkan. Berbagai pandangan yang diberikan pada
penderita gangguan kesehatan mental sehingga untuk keluarga penderita pun lebih memilih
menutupi dan menyembunyikan kondisi dari anggota keluarganya sehingga, perlu intervensi
pendekatan kesehatan masyarakat. Program pencegahan disebutkan lebih cost-effective untuk
menurunkan risiko gangguan kesehatan mental, terutama untuk hasil dalam jangka panjang.

Kondisi pelayanan kesehatan mental di Indonesia yang dilaporkan pada tahun 2010 yang
menggambarkan perkembangan selama lima tahun sebelumnya antara lain adanya Undang
undang kesehatan mental, pengembangan kebijakan kesehatan mental, pengembangan program
perawatan kesehatan mental komunitas, pembentukan kelompok pengguna, memasukkan
kesehatan mental dalam kegiatan di puskesmas, dan dukungan politik yang baik.

Apabila seseorang mengalami perubahan maka akan terjadi reaksi, baik secara jasmani
maupun kejiwaan yang disebut dengan stres. Sebagai contoh misalnya para mahasiswa atau
pelajar merasakan stres apabila ada tugas atau pekerjaan yang diberikan guru ataupun dosen dan
menumpuk lalu jika ada kesulitan itu juga dapat berdampak seseorang menjadi stres. Stres dapat
terjadi pada setiap orang dan pada setiap waktu, karena stres merupakan bagian dari kehidupan
manusia yang tidak dapat dihindarkan. Pada umumnya orang menyadari adanya stres, namun ada
juga yang tidak menyadari hahwa dirinya mengalami stres. Reaksi seseorang terhadap stres dapat
bersifat positif dan dapat juga bersifat negatif. Reaksi yang bersifat negatif atau merugikan, jika
terjadi keluhan atau gangguan pada orang tersebut. Reaksi bersifat positif biasanya menimbulkan
dampak yang menjadi pendorong agar orang tetap terus berusaha dan pantang menyerah. Stres
yang bersifat negatif/merugikan dapat terjadi apabila stres terlalu berat atau berlangsung dalam
jangka waktu yang cukup lama.

C. Penutup

Adanya gangguan kesehatan mental tidak bisa kita remehkan, karena jumlah kasusnya saat
ini masih cukup mengkhawatirkan. Dengan stigma negative dari masyarakat sekitar maka akan
sulit institusi kesehatan yang menangani pesoalan ini untuk membantu mereka yang
membutuhkan perawatan. Minimnya pengetahuan tentang kesehatan mental,maupun gangguan
kesehatan mental menjadikan masyarakat memilih untuk diam, dan melakukan hal yang sangat
sederhana sebagai bentuk pengobatan. Kurangnya keterbukaan masyarakat terhadaap gangguan
kesehatan mental menjadikan masyarakat terjebak di perspektif masing-masing.

Rekomendasi bagi Pemerintah agar melakukan upaya penanggulangan yang menyeluruh,


dimulai dari dengan adanya peraturan kebijakan yang mengatur dan menjadi dasar dukungan
pendanaan dan akses ke pelayanan kesehatan mental serta didukung pendekatan berbasis para
komunitas untuk menurunkan risiko gangguan kesehatan mental.
D. Daftar Pustaka

1. Ayuningtyas, Dumilah, Misnaniarti, Rayhani, Marisa. 2018. Analisis Situasi


Kesehatan Mental Pada Masyarakat Di Indonesia Dan Strategi
Penanggulangannya. Universitas Indonesia. Universitas Sriwijaya.
2. Wismani, Putri, dkk. 2015. Kesehatan Mental Masyarakat Indonesia (Pengetahuan,
dan Keterbukaan Masyarakat Terhadap Gangguan Kesehatan Mental). Universitas
Padjajaran.
3. https://www.kompasiana.com/andrag18/5e062233097f36037b1edf62/indonesia-
darurat-kesehatan-mental?page=all

Anda mungkin juga menyukai