NIM : 3401420089
Hakikat Manusia Menurut Pandangan Filsafat, Ilmu, dan Agama, serta Pancasila.
Filsafat manusia atau antropologi filsafat merupakan bagian integral dari sistem Filsafat
yang secara spesifik menyoroti hakikat atau esensi manusia. Sebagai bagian dari sistem
filsafat, secara metodis ia memiliki kedudukan yang kurang lebih setara dengan cabang-
cabang filsafat lainnya seperti; etika, kosmologi, epistemologi, filsafat sosial dan estetika.
Semua cabang filsafat tersebut pada prinsipnya bermuara pada esensi manusia dengan
menyoroti gejala dan kejadian manusia secara sintesis dan reflektif, serta memiliki ciri-ciri
ekstensif, intensif dan kritis.
Upaya pemahaman hakikat manusia sudah dilakukan sejak dahulu. Namun, hingga saat
ini belum mendapatkan pernyataan yang pas dan tepat, dikarenakan manusia itu adalah
makhluk yang unik yang dimana dengan manusia satu dengan yang lainnya berbeda
Menurut sifat hakiki manusia adalah makhluk beragama, yaitu makhluk yang mempunyai
fitrah untuk memahami dan menerima nilai-nilai kebenaran yang bersumber dari agama, seta
sekaligus menjadikan kebenaran yang bersumber dari agama itu sebagai rujukan sikap dan
perilakunya.
Fitrah beragama ini merupakan potensi yang arah perkembangannya amat tergantung
pada kehidupan beragama dlingkungan dimana orang (anak) itu hidup, terutama lingkungan
keluarga. Apabila kondisi itu kondusif, dalam arti lingkungan itu memberikan ajaran,
bimbingan dengan pemberian dorongan (motivasi) dalam ketauladanan yang baik (uswah
hasanah) dalam mengamalkan nilai-nilai agama, maka anak itu akan berkembang menjadi
manusia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur.