Anda di halaman 1dari 4

A.

Hakikat Manusia dan Pengembangannya


Apakah hakikat manusia itu ???
1. Makhluk yang memiliki pikiran dalam yang dapat menggerakkan
hidupnya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
2. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung jawab atas
tingkah laku intelektual dan sosial.
3. Makhluk Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung
kemungkinan baik dan jahat.
Adapun menurut para ilmuan dan para ahli dalam bidangnya seperti
:
1. Menurut Aristoteles,hakikat manusia itu adalah Makhluk Ration
(berpikir).
2. Menurut J.H. Herbart ,hakikat manusia adalah Makhluk Susila.
3. Dari Kaum Behavioris,hakikat manusia adalah Makhluk Sosial.
4. Kaum Agamis,hakikat manusia adalah Makhluk Religion.
5. Dari Ilmuwan Biologi,hakikat manusia adalah Makhluk Biologis.
6. Dari Budayawan,hakikat manusia adalaha Makhluk Budaya.
7. Dari Ilmuwan Ekonomi,hakikat manusia adalah Makhluk Ekonomi dan
Pedagang.
Dalam buku Wawasan Kependidikan hakikat manusia disimpulkan
dari gabungan keempat unsur,yaitu Makhluk Individu,sosial,susila,dan
beragama. Terakhir disimpulkan,karena unsur-unsur kepribadian dan
kemampuan manusia lebih banyak lagi tidak bisa dibatasi hanya empat
unsur saja. Maka ada yang mengacu pada pandangan mono pluralisme
misalnya filsafat pancasila. Dengan demikian makna hakikat manusia adalah
Satu seperti hakikat pancasila itu sendiri :
Kekeluargaan,Kebersamaan,Kegotong royongan atau keterpaduan.

B. Konsepsi Manusia dalam Pendidikan


1. Perbedaan manusia dengan hewandalam hal kebutuhannya akan pendidikan
Pendidikan berfungsi untuk memanusiakan manusia. Tanpa pendidikan,
manusia tidak dapat menjadi manusia. Pendidikan merupakan kegiatan antar manusia,
sebab hanya manusia yang secara sadar melaksanakan usaha pendidikan untuk
manusia lainnya berbeda dengan hewan yang tidak memerlukan pendidikan dan tidak
pula dapat dididik.
2. Pengertian Pokok Hakikat Manusia
Yang membedakan manusia dengan makhluk lain khususnya binatang yaitu,
manusia sangat membutuhkan bimbingan dan pendidikan. Pengertian pokok yang
dikumpulkaan dari beberapa pandangan terdiri dari :

a. Pandangan Psikoanalitik
Pandangan Psikoanalitik mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap
pemikiran psikologi. Padangan ini dibagi menjadi dua,yaitu :
1) Pandangan Psikoanalitik Tradisional.
Pelopornya adalah Hansen, Stevic, Warner, dan Sigmund Freud.
Selanjutnya Hansen, Stevic, dan Warner mengemukakan bahwa tingkah
laku manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan yang bersifat
instingtif dan diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan insting
biologisnya. Kemudian freud mengemukakan bahwa struktur
kepribadian seseorang meliputi tiga komponen yaitu id(nafsu),
ego(akal), dan superego(nurani). Dinamika kepribadian seseorang
berpusat pada interaksi id(nafsu), ego(akal), dan superego(nurani).
2) Paham Neoanalitik
Paham ini masih mengakui adanya komponen id(nafsu),
ego(akal), dan superego(nurani). Namun, paham ini lebih menekankan
ego sebagai pusat kepribadian seseorang.
Dari kedua paham tersebut tampaklah bahwa hakikat manusia sangat
membutuhkan pendidikan agar komponen-komponen dalam diri
seseorang tersebut tepat dalam pengaturannya. Contoh dengan melalui
pendidika manusia dapar mengatur da memilih rangsangan-rangsangan
yang dating dari lingkungan.
b. Pandangan Humanistik
Menurut Rogers, manusia mampu mengarahkan, mengatur, dan
menentukan nasib dirinya. Pada hakikatnya gambaran pribadi manusia selalu
dalam proses menjadi, merupakan satu kesatuan potensi yang terus menerus
berkembang.
Menurut Adler, manusia dalam hidupnya digerakkan sebagian oleh kebutuhan
dan sebagian oleh tanggung jawab sosial.
Dari kedua paham tersebut tampaklah bahwa hakikat manusia sangat
membutuhkan pendidikan. Contoh dengan pendidikan manusia dapat mengatur
dan menentukan nasib dirinya.

c. Pandangan Martin Buber


Martin Buber mengemukakan bahwa manusia adalah makhluk yang
cerdik.

Keberadaan

manusia

merupakan

keberadaanyang

berpotensi,

perkembangan manusia sulit diramalkan dan kuat dalam berkepribadian.


Dalam pandangan Martin Buber, kelihatan bahwa hakikat manusia sangat
memerlukan pendidikan. Contoh melalui pendidikanlah manusia akan sangan
kuat mengandung kemungkinan-kemungkinan yang baik dan mengurangi
kemungkinan yang jahat.
d. Pandangan Behavioristik
Menurut Hansen, lingkunga adalah penentu tunggal dari tingkah laku manusia,
dan merupakan tingkah laku yang dipelajari. Perkembngan manusia hanya
tergantung pada lingkungannya. Pandangan behavioristic sering dikatakan
sebagai pandangan yang merendahkan manusia karena pandangan ini
mengingkari kemampuan yang amat penting.
Skinner membantah kritikan ini sebab, semua perwujudan tingkah laku
manusia berkembangnya tidak berbeda denga tingkah laku yang lain.
Pendekatan pandangan behavioristic adalah pendekatan ilmiah.
Dengan pandangan behavioristic Hansen dan Skiner kelihatan, bahwa hakikat
manusia sangat memerlukan pendidikan. Contoh hanya melalui pendidikanlah
perkembangan kepribadian manusia dapat diarahkan kepada yang lebih baik.

C. Hakekatmanusiadengandimensidimensikemanusiaan
Dalam

hakekatnya

manusia

adalah

mono

plural

atau

harus

diandang sebagai manusia seutuhnya,


keutuhan tersebut manusia memiliki beberapa dimensi, yaitu :

Dalam keutuhannya manusia memiliki 4 dimensi :

1. Dimens imanusa sebagai makhluk pribadi


Tidak ada manusia yang diciptakan sama dimuka bumi ini,
manusia berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
2. Dimensi manusia sebagai makhluk sosial
Setiap orang hidup dalam konteks hidup bersama dengan
orang lain. Manusia memerlukan bantuan orang lain dari sejak
kelahirannya sampai saat-saat menjelang ajalnya,baik bantuan
langsung maupun tidak langsung.

3. Dimensi manusia sebagai makhluk susila/bermoral


Sebagai mahkluk susila mampu memikirkan dan menciptakan
norma-norma untuk mengatur hidupnya baik kehidupan pribadi
maupun sosialnya.
4. Dimensi manusia sebagai makhluk beragama
Setiap manusia memiliki kepercayaanya masing-masing
dalam beragama,missal ada yang Kristen, budha, islam, hindu
dll. Dari kepercayaan Itu membuktikan bahwa manusia sadar
atas kodratnya sebagai makhluk ciptaan tuhan.

D. Pancasila dan pandangan tentang manusia


Menurut penghayatan dan pengamalan Pancasila setiap
manusia mempunyai keinginan untuk mempertahankan hidup dan
menjaga kehidupan yang lebih baik. Ini merupakan naluri yang
paling kuat dalam diri manusia. Pancasila sebagai falsafah hidup
manusia Indonesia memberikan pedoman bahwa kehidupan
manusia di dasarkan atas keselarasan, keserasian, dan
keseimbangan, baik dalam hidup manusia pribadi, hubungan
manusia dengan masyarakat , hubungan manusia dengan alam,
hubungan bangsa dengan bangsa dan dalam hubungan manusia
dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahirlah dan
kebahagiaan rohaniah.
Pandangan bangsa indonesia tentang manusia sebagai
manusia yang utuh, bulat, menyeluruh ini secara konkrit di
gambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasioanal pada UU
No.02/1989 yang berbunyi :
...manusia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan .
Manusia sebagai mahluk religius dan bermoral tercantum
pada gambaran iman dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan
berbudi perketi luhur. Aspek kemandirian manusia tergambar pada
aspek memiliki pengetahuan, dan mandiri; sedang ciri manusia
soaialnya terdapat pada unsur rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan

Anda mungkin juga menyukai