a. Pandangan Psikoanalitik
Pandangan Psikoanalitik mempunyai pengaruh yang mendalam terhadap
pemikiran psikologi. Padangan ini dibagi menjadi dua,yaitu :
1) Pandangan Psikoanalitik Tradisional.
Pelopornya adalah Hansen, Stevic, Warner, dan Sigmund Freud.
Selanjutnya Hansen, Stevic, dan Warner mengemukakan bahwa tingkah
laku manusia digerakkan oleh dorongan-dorongan yang bersifat
instingtif dan diarahkan untuk memuaskan kebutuhan dan insting
biologisnya. Kemudian freud mengemukakan bahwa struktur
kepribadian seseorang meliputi tiga komponen yaitu id(nafsu),
ego(akal), dan superego(nurani). Dinamika kepribadian seseorang
berpusat pada interaksi id(nafsu), ego(akal), dan superego(nurani).
2) Paham Neoanalitik
Paham ini masih mengakui adanya komponen id(nafsu),
ego(akal), dan superego(nurani). Namun, paham ini lebih menekankan
ego sebagai pusat kepribadian seseorang.
Dari kedua paham tersebut tampaklah bahwa hakikat manusia sangat
membutuhkan pendidikan agar komponen-komponen dalam diri
seseorang tersebut tepat dalam pengaturannya. Contoh dengan melalui
pendidika manusia dapar mengatur da memilih rangsangan-rangsangan
yang dating dari lingkungan.
b. Pandangan Humanistik
Menurut Rogers, manusia mampu mengarahkan, mengatur, dan
menentukan nasib dirinya. Pada hakikatnya gambaran pribadi manusia selalu
dalam proses menjadi, merupakan satu kesatuan potensi yang terus menerus
berkembang.
Menurut Adler, manusia dalam hidupnya digerakkan sebagian oleh kebutuhan
dan sebagian oleh tanggung jawab sosial.
Dari kedua paham tersebut tampaklah bahwa hakikat manusia sangat
membutuhkan pendidikan. Contoh dengan pendidikan manusia dapat mengatur
dan menentukan nasib dirinya.
Keberadaan
manusia
merupakan
keberadaanyang
berpotensi,
C. Hakekatmanusiadengandimensidimensikemanusiaan
Dalam
hakekatnya
manusia
adalah
mono
plural
atau
harus