1. HAKEKAT MANUSIA
- Unitas, artinya bahwa manusia terdiri dari dua unsur yaitu jiwa dan
raga yang merupakan suatu kesatuan bulat dan utuh yang tidak dapat
dipisahkan.Kegiatan jiwa baru nampak apabila diwujudkan dalam
kegiatan raga.Begitu pula sebaliknya bahwa kegiatan raga itu ada
karena didorong oleh jiwa.
ada kehidupan lagi yaitu di alam akhirat dan akan hidup disana selamanya.Oleh
karena itu selama hidup didunai manusia mengejar kebutuhan duniawi untuk
memenuhi kepentingan hidup jiwa dan raganya yang sekaligus mempersiapkan diri
untuk hidupnya diakhirat dalam rangka memenuhi kebutuhan jiwanya.
Menurut pendapat ahli yang lain bahwa manusia itu hakekatnya adalah makhluk yang
berbudi(homo sapien), makhluk yang berakal(homo rational), makhluk yang
bertuhan(
homo
religius),
makhluk
yang
kreatif(homo
faber),
animal
Secara etimologi, pendidikan berasal dari bahasa yunani, paedagogiek. Pais artinya
anak, gogos artinya membimbing atau tuntunan dan iek artinya ilmu. Jadi dari segi
etimologinya berarti paedagogiek adalah ilmu yang membicarakan bagaimana cara
menuntun atau membimbing anak.Dalam bahasa inggris pendidikan diterjemahkan
dengan education,education dalam bahasa yunani berarti educare yang berarti
membawa keluar yang tersimpan didalam jiwa anak untuk dituntun agar tumbuh dan
berkembang.Dalam bahasa jawa pendidikan adalah panggulo wenthah yang artinya
Masalah ini sudah lama diperdebatkan oleh para ahli pendidikan. Hal ini nampak
adanya beberapa teori yang mempertentangkan apakah pendidikan itu perlu atau tidak
bagi manusia?. Hal ini tercermin dari lahirnya aliran-aliran pendidikan, diantaranya
yang terkenal adalah 1).Empirisme, 2). Nativisme, 3). Naturalisme, 4).dan
Konvergensi.
1. Aliran Empirisme
Aliran ini dipelopori oleh John Locke yang lahir tahun 1632, berpendapat bahwa ideide tidak dibawa sejak lahir akan tetapi muncul dari pengalaman indrawi,semua yang
dipelajari didasarkan pada sensasi dan refleksi. Anak-anak belajar dan mengingat
melalui ide-ide yang diasosiasikan yang berasal dari sensasi,ditirukan dengan
pemahaman,ide-ide yang memberikan keberhasilan,kenikmatan dan kesenangan.
Locke membuat suatu perbedaan yang tajam antara pendidikan dan yang semata-mata
diperoleh(melalui asosiasi) dari informasi verbal untuk diingan dan diceritakan.Ia
menegaskan bahwa pendidikan bertujuan untuk mengembangkan semua potensi yang
terdapat pada anak baikjasmani dan roani,yang diperlukan supaya mereka sehat,
berbudi, dan berhasil dalam kehidupannya.
Gagasan John Locke ini dimuat dalam bukuya Essay Concerning Human
Understanding, inti dari buku ini adalah tentang asal,kepastian, dan banyaknya
pengetahuan manusia. Jiwa ini waktu dilahirkan masih putih bersih sebagaimana
meja lilin(tabula rasae). Guru atau orang tua paling menentukan hasil pendidikan.
Pendidikan dibentuk oleh pengalaman, bukan tergantung dari dasar. Dengan demikian
,ajar merupakan penentu akan menjadi apa anak kelak.Teori mendapat dukungan dari
golongan behaviorisme yang dipelopori oleh Pavlov(Rusia) dan Watson(Amerika)
bahkan Watson sanggup menjamin orang tua menginginkan jadi apa anaknya
seniman,negarawan,usahawan,dokter,guru,ahli
teknik,sastrawan,peneliti,
bahkan
perampok sekalipun, karena aliran ini mengabaikan bakat dan potensi-potensi yang
dibawa sianaksejak lahir.
2. Aliran Nativisme
Aliran ini dipelopori oleh Arthur Schopenhouer (1788-1860) dan juga dianut oleh
Prof. Heymans, secara etimologis nativis berarti pembawaan. Menurut teori ini
pendidikan itu tidak perlu karena pendidikan tidak dapat mempengaruhi
perkembangan manusia. Manusia lahir sudah dengan pembawaannya yang sama
sekali tidak dapat diubah oleh pendidikan , bahkan dapat merusak perkembangan
anak secara natural. Jadi anak hendaknya diberi kebebasan untuk tumbuh dan
berkembang secara kodrati sebab secara kodrat anak adalah baik.
menemukan untuk dirinya hukum alam dan ilmu pengetahuannya, keempat usia 15
20 tahun pada periode ini bawalah anak menjalani pengalaman-pengalaman
sosial,moral dan fisik yang penting dan periode kelima adalah usia diatas 20
tahun,arahkanlah manusia dewasa awal ini pada pemilihan teman hidup yang cocok.
4. Aliran Konvergensi
Dipelopori oleh William Stern(1871 1938) seorang filsuf jerman yang menyatakan
bahwa perkembangan manusia ditentukan oleh dan hasil perpaduan antara faktor
bakat/pembawaan dan faktor alam sekitarnya. Faktor pembawaan atau potensi yang
dibawa sejak lahir dapat berkembang apabila diberi rangsangan dari luar yang berupa
pendidikan. Aliran ini didukung oleh Woodwarth dan Maqueis, termasuk di Indonesia
berkembang aliran ini yang dipelopori Ki Hajar Dewantoro dengan Taman Siswa
nya dan dikembangkan melalui prinsip trikon, yaitu konsentris,kontinuitas dan
konvergen. Trikon ini menunjuk kepada pengaruh lingkungan dan pertemuan dari
unsur-unsur anak dengan lingkungan yang sesuai dengan pertumbuhannya secara
terus menerus.
4. MENGAPA MANUSIA HARUS DIDIDIK ?
Bertolah dari aliran konvergensi inilah saya mencoba menganalisa dan memberi
jawab mengapa manusia perlu mendapatkan pendidikan dan mengapa manusia harus
dapat mendidik ?
Seperti telah diuraikan diatas bahwa pada hakekatnya manusia itu adalah animal
educable (binatang yang dapat dididik) ,animal educandum (binatang yang harus
dididik) dan homo educandus( makhluk yang dapat mendidik) . Dari hakekat ini jelas
bahwa pendidikan itu merupakan keharusan mutlak bagi manusia. Oleh karena itu
mengapa manusia perlu dididik maka dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Pada waktu kehidupan permulaan(bayi/anak-anak), mula-mula yang paling berperan
adalah dari segi fisik, kemudian secara berangsur-angsur segi rohani berganti
memegang peranan penting. Perkembang fisik indifidu ditentukan oleh dua faktor
yaitu maturation (kematangan) dan learning (belajar). Seorang anak akan dapat
berjalan jika memiliki tulang-tulang kaki dan otot yang cukup kuat disertai dorongan
untuk berjalan adalah faktor kematangan. Tetapi kematangan itu sendiri belum cukup
untuk memiliki kemampuan untuk berjalan, ia harus belajar terus dan dibantu oleh
orang lain.
Ditinjau dari sisi lain hakekat manusia adalah sebagai makhluk indifidu dan sosial
makhluk dunia dan akhirat, terdiri dari unsur jiwa dan raga yang diciptakan oleh
tuhan lewat hubungan orang tua untuk hiduh bersama secara sah lewat pernikahan,
karena itu secara kodrat orang tua harus mendidik anak-anaknya secara bertanggung
jawab.Orang tua tidak cukup hanya memberikan makan minum pakaian kepada
anaknya,tetapi harus berusaha bagaimana agar anaknya menjadi pandai,bahagia
berguna bagi masyarakat bangsa dan negara.
Pada hakekatnya usaha-usaha yang dlakukan dalam pendidikan memang tertuju pada
masalah keseimbangan keselarasan dan keserasian perkembangan kepribadian dan
kemampuan manusia.Emmanuel Kant mengatakan bahwa manusia hanya dapat
menjadi manusia karena pendidikan. Prof. Dr.N. Driyarkoro memberi istilah
hominisasi ke humanisasi (memanusiakan manusia). Jadi jika manusia itu tidak
dididik maka tidak akan menjadi manusia yang sebenarnya.
Perkembangan manusia dipengaruhi oleh faktor dari dalam dirinya dan faktordari
luar, Faktor dari dalam meliputi semua potensi yang dibawa sejak lahir, potensi ini
tetap terpendam apabila tidak dikembangkan melalui pendidikan,inipun juga
tergantung
dari
mengaktualisasikan
kemauan(aktivitet).
potensi-potensi
Jadi
tersebut.
pendidikan
Faktor
dari
fungsinya
untuk
luar
dapat
yang
cipta,rasa, karsa, ketrampilan, jasmani dan rohani, moral maupun ketuhanan. Dan
didukung oleh lingkungan yang kondusif terhadap pertumbuhan sianak menuju
kedewasaannya. (by.ZAINUDIN RIFAI,TP.2008).
DAFTAR PUSTAKA
Ekosusilo, M dan Kasihadi, R.B. 1993. Dasar-dasar pendidikan, Semarang.
Effhar Publishing.
Hasbullah,2006. Dasar-dasar ilmu pendidikan, Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Hidayanto, D.N. 2007. Pemikiran pendidikan dari filsafat ke ruang kelas . Jakarta :
Transwacana.
http://zainudinrifai.blogspot.co.id/2008/11/mengapa-manusia-harusdididik-1.html Diakses tanggal 11 september 2016 pukul 15.50 wib