5. Bagaimana pendapat anda mengenai praktek pendidikan non formal di lapangan yang
anda ketahui
Jawab:
Keberhasilan melaksanakan dan mengembangkan programprogram inovatif-teruji
pendidikan nonformal atau pendidikan masyarakat peran dan kinerja pendidik dan tenaga
kependidikan pada pendidikan masyarakat atau pendidikan nonformal penting sekali.
Oleh karena itu upaya peningkatan prosefisonalisme pendidik dan tenaga kependidikan
pada pendidikan masyarakat atau pendidikan nonformal penting untuk dilakukan.
BAB 3
1. Jelaskan negara mana saja yang sudah menerapkan pendidikan non formal?
Jawab:
a. Tiongkok Salah satu buku terbitan Bank Dunia pada tahun 2007 berjudul “Enhancing
China’s Competitiveness Through Lifelong Learning” yang menggambarkan bagaimana
China (baca: Tingkok) mempersiapkan negaranya memasuki percaturan global,
khususnya dalam persaingan ekonomi global, dengan menyiapkan sumber daya manusia
unggul melalui strategi pendidikan dan pelatihan: pembelajaran sepanjang hayat.
b. Jepang
Dalam konteks pendidikan nonformal, Jepang menggunakan istilah pendidikan sosial
yang sebenarnya menunjuk pada kegiatan pendidikan orang dewasa dan pendidikan
masyarakat, baik pada sisi yuridis, institusi, maupun kebijakan pemerintah, juga dalam
teori dan prektek.
c. Bangladesh dan India
Dua Negara di Asia Selatan ini akan dikaji secara sepintas dalam melaksanakan
pendidikan nonformal di masing-masing negara bertetangga itu, Bangladesh
melaksanakan berbagai program pendidikan nonformal, khususnya keaksaraan fungsional
untuk mengurangi kemiskinan. India melaksanakan pendidikan nonformal untuk
kepentingan pembangunan berkelanjutan. Secara umum, di antara keduanya, dilihat
esensi pentingnya pendidikan nonformal memiliki karakteristik yang sama, tetapi dalam
tampilan menunjukkan ada perbedaan.
d. Korea Selatan dan Thailand
Negara berikutnya yang dibahas adalah Korea Selatan dan Thailand; dua Negara yang
melaksanakan pendidikan nonformal yang menjadi bagian dari studi kasus dalam buku
ini. Korea Selatan termasuk Negara maju di kawasan Asia memiliki penduduk sekitar 55
juta, dengan tingkat pertambahan penduduk setiap tahun berada pada angka 1,0% dan
pendapatan per kapita diperkirakan tumbuh setiap tahun sekitar 4% dan posisi indeks
pembangunan manusia (IPM) pada tahun 1999 dengan skor 0,85.
e. Malaysia dan Australia
Studi kasus inovasi pendidikan nonformal selanjutnya di kawasan Asia Fasifik adalah
program pengembangan pendidikan nonformal yang dilaksanakan oleh Malaysia dan
Australia. Secara umum, Malaysia memiliki penduduk sekitar 30 juta orang, rata-rata
pertambahan penduduk sebesar 2,3% per tahun, rata-rata pendapatan per kapita tumbuh
sekitar 5,2%, dan memiliki skor indeks pembangunan manusia sekitar 0,768 pada tahun
1999 saat studi kasus ini dilaksanakan. Pada tahun 2016 ini tentu gambaran umum
Malaysia seperti disampaikan di atas, mengalami perkembangan positif seiring laju
pembangunan yang dilaksanakan oleh Malaysia.
f. Indonesia
beberapa program pendidikan nonformal yang telah dikembangkan di Indonesia. Uraian
menyeluruh tentang pendidikan nonformal di Indonesia telah dijelaskan pada bab-bab
sebelumnya, sisi konsep, teori, praktek, konteks, dan sejarah perkembangannya. Oleh
karena itu, pada bab ini khusus akan menjelaskan tentang program-program pendidikan
nonformal dalam bidang-bidang pendidikan nonformal sebagaimana dirumuskan dalam
UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yaitu: pendidikan kecakapan
hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan
perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja,
pendidikan kesetaraan, dan pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan
kemampuan peserta didik.
4. Sebutkan program di bidang pendidikan non formal yang ada di negara indonesia?
Jawab:
a. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
b. Pendidikan Kecakapan Hidup (PKH)
c. Pendidikan Keaksaraan (PK)
d. Kursus dan Pelatihan
2. Apa saja keahlian yang dibutuhkan untuk mempercepat pembentukan kapasitas inovasi
bagi sumber daya manusia?
Jawab:
a. Keterampilan dasar dan literasi digital. Kemampuan dasar mencakup kemampuan
menulis, membaca, dan numerik. Kemampuan digital memungkinkan orang untuk
mengakses dan menginterpretasikan informasi dalam suatu masyarakat
berpengetahuan (knowledge-based society), dan melek teknologi yang memugkinkan
orang untuk menggunakan teknologi digital, dan menggunakan jaringan dan
perangkan komunikasi.
b. Keterampilan akademik (academic skills). Keterampilan ini dicapai secara umum
melalui sistem pendidikan dan dapat ditranferkan ke situasi yang berbeda.
c. Keterampilan teknis (technical skills). Keterampilan ini secara khusus dibutuhkan
dalam suatu pekerjaan dan mencakup keterampilan akademik dan pengetahuan
mengenai perangkat atau proses tertentu. Kemampuan ini, disebut juga “green
skills”, meliputi kompetensi penyesuaian produk, layanan dan proses dalam
merespon perubahan lingkungan dan terkait dengan peraturan.
d. Keterampilan umum (general skills). Keterampilan ini dapat mencakup
keterampilana berfikir kritis, pemecahaan masalah, kreativitas, kemampuan untuk
belajar, dan kemampuan untuk mengelola ketidakpastian (complexity). Hal ini
diperlukan untuk dipergunakan dalam situasi berbeda atau menghadapi masalah baru.
e. “Soft skills”. Keterampilan ini mencakup kemampuan dalam berkomunikasi dan
berinteraksi dengan orang lain baik dalam tim maupun kelompok yang berbeda,
kemampuan memotivasi, inisiatif dan kemauan, kemampuan mengetahuai dan
mengelola emosi dan perilaku orang lain selama interaksi sosial, terbuka secara
multikultural memahami budaya yang berbeda, dan penerimaan terhadap inovasi.
f. Kepemimpinaan. Kemampuan ini mencakup kemampuan dalam membangun tim
(team building), pembinaan dan mentoring, kemampuan negosiasi, koordinasi, etika
dan kharisma.