Anda di halaman 1dari 6

Nama : Puteri Ullyana Saragih

Absen : 15

Kelas : 1D3B

Tugas Kewarganegaraan

Ketahanan Nasional Dalam Bidang Pendidikan

1. Peranan Meningkatkan Pendidikan Karakter Dalam Ketahanan Nasional

Pendidikan Karakter jelas mempunyai peranan terhadap ketahanan Nasional, apabila


pendidikan karakter suatu bangsa dapat berjalan dan berhasil makan stabilitas ketahanan
Nasional Bangsa akan aman dan tidak mendapat intervensi baik dari luarmaupun dalam.

Di sini, pendidikan karakter dimaknai sebagai bentuk pengajaran yang sesuai serta
memperhatikan kondisi sosial pada setiap lokasi pembelajaran. Artinya, pembelajaran ilmu
pengetahuan tidaklah bisa disamakan antara satu tempat atau negara dan negara lain karena
jelas mempunyai karakteristik pola tradisi dan budaya yang berbeda.

Pendidikan karakter tidak bisa hanya diterapkan dalam sekolah melalui kegiatan
intrakulikuler ataupun ekstrakulikuler. Implementasi pendidikan karakter di sekolah tidak
mudah. Pengurus Serikat Guru Indonesia (SEGI) Nusa Tenggara Barat Asrul Manan
mengutarakan, dalam hal pendidikan karakter di sekolah, selama ini dianggap hanya
tanggung jawabnya guru Bimbingan Konseling (BK) ataupun guru agama. Padahal
pendidikan karakter semestinya melibatkan kongnitif, perasaan dan aksi dari siswa.

Berhasil atau tidaknya pembentukan karakter siswa tidak lepas dari peran guru
sebagai role model. Terlebih belakangan muncul persoalan radikalisme dan kekerasan di
kalangan pelajar. Menurut Anggota Dewan Pendidikan Itje Chodidjah, dibutuhkan guru yang
punya motivasi untuk berkembang dan belajar. Sehingga perubahan tersebut dapat disikapi
sebagai masalah. 
Begitu pula dengan kondisi di negara kita, Indonesia, bahwa pendidikan karakter
menjadi relevan diterapkan untuk mengatasi pelbagai fakta-fakta empiris yang menyiratkan
adanya sinyal ketidakberesan di lingkungan pendidikan.

Misalnya, kasus korupsi, suap, kriminalitas (tawuran antarpelajar/mahasiswa), dan


perilaku amoral (termasuk kasus video mesum yang juga sering kali terjadi di kalangan
siswa), yang bila kita telusuri, oknum pelakunya merupakan jebolan dari lembaga pendidikan
nasional yang kita miliki. Inilah relevansi mempertanyakan fungsi pendidikan formal dalam
perilaku keseharian masyarakat dan juga, mungkin, alasan itu pulalah yang menjadi latar
belakang Depdiknas yang akhir-akhir ini menggelorakan pentingnya melakukan pendidikan
karakter untuk generasi bangsa.

Dengan menegakkan pendidikan karakter, kita optimistis kualitas pendidikan nasional


kita kian lebih baik, yang salah satunya ditandai dengan berkurangnya angka kriminalitas,
kasus korupsi, dan perbuatan asusila. Dengan berkurangnya angka krminalitas, korupsi dan
perbuatan asusila atau tawuran dan konflik stabilitas keamanan dan ketahanan Nasiona;
negara menjadi sangat aman dan terwujudlah rasa aman, tentram, nyaman dan damai tanpa
adanya intervensi dari pihak luar ataupun dalam

2. Peran Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Nasional

Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di


Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Namun, bagi penduduk di daerah
terbelakang tersebut, yang terpenting adalah ilmu terapan yang benar-benar dipakai buat
hidup dan kerja. Ada banyak masalah yang menyebabkan mereka tidak belajar secara normal
seperti kebanyakan siswa pada umumnya, antara lain guru dan sekolah.

“Pendidikan ini menjadi tanggung jawab pemerintah sepenuhnya,” kata Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono usai rapat kabinet terbatas di Gedung Depdiknas, Jl Jenderal Sudirman,
Jakarta.

Presiden memaparkan beberapa langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah dalam
rangka meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, antara lain yaitu:
 Langkah pertama yang akan dilakukan pemerintah, yakni meningkatkan akses terhadap
masyarakat untuk bisa menikmati pendidikan di Indonesia. Tolak ukurnya dari angka
partisipasi.
 Langkah kedua, menghilangkan ketidakmerataan dalam akses pendidikan, seperti
ketidakmerataan di desa dan kota, serta jender.
 Langkah ketiga, meningkatkan mutu pendidikan dengan meningkatkan kualifikasi guru
dan dosen, serta meningkatkan nilai rata-rata kelulusan dalam ujian nasional.
 Langkah keempat, pemerintah akan menambah jumlah jenis pendidikan di bidang
kompetensi atau profesi sekolah kejuruan. Untuk menyiapkan tenaga siap pakai yang
dibutuhkan.
 Langkah kelima, pemerintah berencana membangun infrastruktur seperti menambah
jumlah komputer dan perpustakaan di sekolah-sekolah.
 Langkah keenam, pemerintah juga meningkatkan anggaran pendidikan. Untuk tahun ini
dianggarkan Rp 44 triliun.
 Langkah ketujuh, adalah penggunaan teknologi informasi dalam aplikasi pendidikan.
 Langkah terakhir, pembiayaan bagi masyarakat miskin untuk bisa menikmati fasilitas
penddikan.

Penyebab rendahnya kualitas pendidikan di indonesia disebabkan rendahnya kualitas


guru. Keadaan guru di Indonesia juga amat memprihatinkan. Kebanyakan guru belum
memiliki profesionalisme yang memadai untuk menjalankan tugasnya sebagaimana disebut
dalam pasal 39 UU No 20/2003 yaitu merencanakan pembelajaran, melaksanakan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, melakukan pelatihan,
melakukan penelitian dan melakukan pengabdian masyarakat.

3. Mahasiswa Dalam Peningkatan Ketahanan Nasional Bidang Sosial Budaya

Mahasiswa sebagai individu merupakan bagian maryarakat kampus atau pun masyarakat
umum bangsa Indonesia dengan ciri- ciri khasnya. Lingkungan yang paling dekat dan erat
kaitannya dengan kehidupan mahasiswa sehari-hari adalah lingkungan social budaya. Sikap
mental mahasiswa serta tingkah lakunya akan mewarnai dan diwarnai kehidupan lingkungan
tersebut. Oleh karena itu perlu adanya. Pengarahan bimbingan agar sikap metal dan tingkah
laku mahasiswa dapat berperan secara positif sesuai dengan perkembangan situasi dan
kondisi perjuangan nasional bangsa Indonesia. Untuk itu kehidupan social budaya mahasiswa
dan lingkungannya perlu dikembangkan dan diarahkan, agar para mahasiswa tersebut secara
individu maupun kelompok dapat berperan dalam upaya meningkatkan ketahanan nasional,
khususnya dibidang social budaya dalam masyarakat dan kehidupan masyarakat. Peranan
tersebut dapat diterapkan inelalui berbagai kegiatan yang berlandaskan Tri Dharma
Perguruan Tinggi meiiputi:

 Dalam Bidang Pendidikan dan Pengajaran Tingkat Tinggi, yaitu Perguruan Tinggi
Indonesia harus mewujudkan fungsi yang membantu mahasiswa tumbuh dan
berkembang secara maksimal dalam seluruh aspek kepribadian dalam rangka
pembentukan manusia seutuhnya. Mereka berperan sebagai warga negara yans terdidik,
cerdas, sehingga mampu membangun dirinya dan ikut serta dalam. pembangunan negara
untuk menciptakan kesejahteraan umum. Di dalam perkembangan sebagai manusia
seutuhnya, terkandung keharusan meningkatkan kemampuan pokok atau potensi dasar
manusia

 Dalam Bidang Pengembangan Ilmu Pengetahuan, yaitu Mahasiswa harus memiliki


dorongan ingin tahu yang besar, tidak pernah puas dalam menggali dan menguji
kebenaran secara objektif. Ia tidak bersifat menunggu, tetapi selalu aktif dalam usaha
mengembangkan ilmu pengetahuan berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah, baik bagi
kepentingan ilmu pengetahuan itu sendiri maupun bagi pembinaan kehidupan
bermasyarakat, agar masyarakat mampu meneruskan keberadaannya dan dapat
menjawab problema yang dihadapinya. Ini berarti bahwa dalam melakukan kegiatan
penelitian, mahasiswa berperan serta meningkatkan Ketahanan Nasional. Dalam
kaitannya dengan peningkatan Ketahanan Nasional dalam bidang sosial-budaya,
diharapkan kegiatan penelitian dapat menghasilkan kebijaksanaan-kebijaksanaan, baik
yang bersifat strategis maupun taktis dalam pembangunan.

 Dalam Bldang Pengabdian pada Masyarakat, yaitu Mahasiswa adalah bagian dan
anggota masyarakat yang beruntung mendapatkan beberapa kelebihan. Mahasiswa
dibekali berbagai ilmu khusus sebagai pengetahuan dan keahlian dan juga ilmu yang
mendasari sikap sosialnya yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Bekal tersebut
harus dibawanya ke masyarakat dalam program-program pengabdian pada maryarakat.
Mahasiswa harus melihat kondisi nyata dalam masyarakat, sehingga apabila ia terjun
dalam masyarakat tidak akan canggung. Ia benar-benar dapat·secara profesional
mengamalkan ilmunya dan mengolahnya dengan kenyataan menjadi aplikatif dan
berdaya guna. Pelaksanaan kegiatan pengabdian pada masyarakat itu, apabila mendapat
pengarahan yang tepat akan dapat dipakai sebagai sarana untuk meningkatkan Ketahanan
Nasional, terutama di bidang sosialbudaya yang antara lain mencakup agama,
pendidikan, kesehatan, teknologi dan kebudayaan.

Kesimpulan

1. Secara imperatif pendidikan karakter bukanlah hal baru dalam sistem pendidikan
nasional kita karena tujuan pendidikan nasional dalam semua undang-undang yang pernah
berlaku. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta 7 bertanggung jawab.

Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia adalah konsepsi pengembangan kekuatan


nasional melalui pengaturan dan penyelenggaraan kesejahteraan dan keamanan yang
seimbang, serasi dan selaras dalam seluruh aspek kehidupan secara utuh, menyeluruh dan
terpadu berlandaskan Pancasila, UUD 1945 dan Wawasan Nusantara.

Dengan menegakkan pendidikan karakter, kita optimistis kualitas pendidikan nasional


kita kian lebih baik, yang salah satunya ditandai dengan berkurangnya angka kriminalitas,
kasus korupsi, dan perbuatan asusila. Dengan berkurangnya angka krminalitas, korupsi dan
perbuatan asusila atau tawuran dan konflik stabilitas keamanan dan ketahanan Nasiona;
negara menjadi sangat aman dan terwujudlah rasa aman, tentram, nyaman dan damai tanpa
adanya intervensi dari pihak luar ataupun dalam.

2. Ketahanan Nasional merupakan syarat mutJak perjuangan bangsa di dalam mencapai


Tujuan Nasional. Perkembangan hakekat ancaman, tantangan, gambaran dan gangguan
menuntut peningkatan Ketahanan Nasional. Upaya peningkatan pembinaan Ketahanan
Nasional itu sendiri dalam kehidupan mahasiswa baik dalam Iinkungan masyarakat luas,
gatra sosial budaya merupakan gatra yang dekat dan berkaitap erat dengan peningkatan
Ketahanan Nasional, sehingga titik berat peningkatan Ketahanan Nasional Jewat jalur
mahasiswa difokuskan pada bidang sosial-budaya. Tetapi segala aspek Ketahanan Nasional
itu kait-mengait dan tak dapat dipisahkan satu dengan yang lain. Peranan mahasiswa dalam
peningkatan Ketahanan Nasional diarahkan secara terpadu dengan program dan Jandasan
operasional Tri Dharma Perguruan Tinggi meJalui kegiatan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian pada masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai