Anda di halaman 1dari 13

MATA KULIAH FISIKA LINGKUNGAN

“ Panas dan Kelembaban “

Disusun Oleh :

TINGKAT I D3-B
1. Idil Alfitri Yuliamsal
2. Muhammad Egi K
3. Putri Widiawati Zalfaa
4. Ramadiaz Eka Putra
5. Widya Nur Anggraini

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
TAHUN 2019
Panas

Panas, bahang, atau kalor adalah energi yang berpindah akibat perbedaan suhu. Satuan


SI untuk panas adalah joule.
Panas bergerak dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah.
Setiap benda memiliki energi dalam yang berhubungan dengan gerak acak dari atom-
atom atau molekul penyusunnya.

Energi dalam ini berbanding lurus terhadap suhu benda. Ketika dua benda dengan suhu berbeda
bergandengan, mereka akan bertukar energi internal sampai suhu kedua benda tersebut
seimbang.

Ketika suatu benda melepas panas ke sekitarnya, Q < 0. Ketika benda menyerap panas dari
sekitarnya, Q > 0. Jumlah panas, kecepatan penyaluran panas, dan fluks panas semua
disimbolkan dengan perbedaan permutasi huruf Q. Mereka biasanya diganti dalam konteks yang
berbeda.
Jumlah panas dinotasikan sebagai Q, dan diukur dalam joule dalam satuan SI.

di mana

f947dc71c9644b0500a65a8082aa479907e5195f.svg
 - adalah banyaknya kalor (jumlah
panas) dalam joule
 - adalah massa benda dalam kg
 - adalah kalor jenis dalam joule/kg °C, dan
 - adalah besarnya perubahan suhu dalam °C.

Kecepatan penyaluran panas, atau penyaluran panas per unit, ditandai


untuk menandakan pergantian per satuan waktu. Dalam Unicode, adalah Q̇, meskipun ada
kemungkinan tidak dapat ditampilkan secara benar di seluruh browser. Diukur dalam unit watt.
Flux panas didefinisikan sebagai jumlah panas per satuan waktu per luas area, dan
disimbolkan q, dan diukur dalam watt per meter 2. Juga biasanya dinotasikan sebagai Q″ atau q″
atau

Suhu
Suhu adalah derajat atau tingkatan ukuran dingin atau panas pada suatu benda.  Semakin tinggi
suhu suatu benda maka semakin panas benda tersebut. Suhu merupakan besaran pokok. Satuan
suhu yaitu Kelvin. Untuk mengukur suhu diperlukan alat yang disebut dengan termometer.
Umumnya suhu yang diukur dengan termometer menggunakan termometer zat cair yang berisi
raksa atau alkohol, tetapi lebih bagus menggunakan zat cair berupa raksa karena raksa
membasahi dinding termometer, sebagai penghantar panas yang baik dan lain sebagainya.

Faktor-Faktor  Yang Mempengaruhi Suhu

Temperatur udara adalah tingkat atau derajat panas dari kegiatan molekul dalam atmosfer yang
dinyatakan dengan skala Celcius, Fahrenheit, atau skala Reamur. Perlu diketahui bahwa suhu
udara antara daerah satu dengan daerah lain sangat berbeda. hal ini sangat dipengaruhi oleh hal-
hal tersebut.

a). Sudut Datangnya Sinar Matahari


Sudut datang sinar matahari terkecil terjadi pada pagi dan sore hari, sedangkan sudut terbesar
pada waktu siang hari tepatnya pukul 12.00 siang. Sudut datangnya sinar matahari yaitu sudut
yang dibentuk oleh sinar matahari dan suatu bidang di permukaan bumi. Semakin besar sudut
datangnya sinar matahari, maka semakin tegak datangnya sinar sehingga suhu yang diterima
bumi semakin tinggi. Sebaliknya, semakin kecil sudut datangnya sinar matahari, berarti semakin
miring datangnya sinar dan suhu yang diterima bumi semakin rendah.

b). Tinggi Rendahnya Tempat


Semakin tinggi kedudukan suatu tempat, temperatur udara di tempat tersebut akan semakin
rendah, begitu juga sebaliknya semakin rendah kedudukan suatu tempat, temperatur udara akan
semakin tinggi. Perbedaan temperatur udara yang disebabkan adanya perbedaan tinggi rendah
suatu daerah disebut amplitudo. Alat yang digunakan untuk mengatur tekanan udara dinamakan
termometer. Garis khayal yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai tekanan udara
sama disebut Garis isotherm. Salah satu sifat khas udara yaitu bila kita naik 100 meter, suhu
udara akan turun 0,6 °C. Di Indonesia suhu rata-rata tahunan pada ketinggian 0 meter adalah 26
°C. Misal, suatu daerah dengan ketinggian 5.000 m di atas permukaan laut suhunya adalah 26 °C
× -0,6 °C = -4 °C, jadi suhu udara di daerah tersebut adalah -4 °C. Perbedaan temperatur tinggi
rendahnya suatu daerah dinamakan derajat geotermis. Suhu udara rata-rata tahunan pada setiap
wilayah di Indonesia berbeda-beda sesuai dengan tinggi rendahnya tempat tersebut dari
permukaan laut.

c). Angin dan Arus Laut


Angin dan arus laut mempunyai pengaruh terhadap temperatur udara. Misalnya, angin dan arus
dari daerah yang dingin, akan menyebabkan daerah yang dilalui angin tersebut juga akan
menjadi dingin.

d). Lamanya Penyinaran


Lamanya penyinaran matahari pada suatu tempat tergantung dari letak garis lintangnya. Semakin
rendah letak garis lintangnya maka semakin lama daerah tersebut mendapatkan sinar matahari
dan suhu udaranya semakin tinggi.Sebaliknya, semakin tinggi letak garis lintang maka intensitas
penyinaran matahari semakin kecil sehingga suhu udaranya semakin rendah. Indonesia yang
terletak di daerah lintang rendah (6 °LU – 11 °LS) mendapatkan penyinaran matahari relatif
lebih lama sehingga suhu rata-rata hariannya cukup tinggi.

e). Awan
Awan merupakan penghalang pancaran sinar matahari ke bumi. Jika suatu daerah terjadi awan
(mendung) maka panas yang diterima bumi relatif sedikit, hal ini disebabkan sinar matahari
tertutup oleh awan dan kemampuan awan menyerap panas matahari. Permukaan daratan lebih
cepat menerima panas dan cepat pula melepaskan panas, sedangkan permukaan lautan lebih
lambat menerima panas dan lambat pula melepaskan panas. Apabila udara pada siang hari
diselimuti oleh awan, maka temperatur udara pada malam hari akan semakin dingin.

Kelembapan
Kelembaban merupakan salah satu faktor lingkungan abiotik yang berpengaruh terhadapaktifitas
organisme di alam. Kelembaban merupakan salah satu faktor ekologis yangmempengaruhi
aktifitas organisme seperti penyebaran, keragaman harian, keragaman verticaldan horizontal

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kelembaban

1. Ketingian Tempat
Apabila semakin tinggi tempat maka tingkat kelembabannya juga tinggi karena suhunya
rendah dan sebaliknya semakin rendah tempat suhunya  semakin tinggi dan
kelembabanyapun menjadi rendah.

2. Kerapatan Udara
Kerapatan udara ini juga berkaitan dengan suhu dimana apabila kerapatan udara pada
daerah tertentu rapat maka kelembabanya tinggi.Sedangkan apabila kerapatan udara di
suatu daerah renggang maka tinggkat kelembabannya juga rendah.Diketahui pula antara
kerapatan,suhu,dan ketinggian tempat juga saling berkaitan.

3. Tekanan Udara
Tekanan udara juga mempengaruhi kelembaban udara dimana apabila takanan udara
pada suatu daerah tinggi maka kelembabanya juga tinggi,hal ini disebabkan oleh
kapasitas lapang udaranya yang rendah.

4. Radiasi Matahari
Dimana adanya radiasi matahari ini menyebabkan terjadinya penguapan air di udara yang
tingkatannya tinggi,sehingga kelembaban udaranya semakin besar.

5. Angin
Adanya angin ini memudahkan proses penguapan yang terjadi pada air laut menguap ke
udara.Besarnya tingkat kelembaban ini dapat berubah menjadi air dan terjadi
pembentukan awan.

6. Suhu
Apabila suhu suatu tempat tinggi maka kelembabanya rendah dan sebaliknya apabila
suhu rendah maka kelembaban tinggi.Dimana hal ini antara suhu dan kelembaban ini
juga berkaitan dengan ketinggian tempat.

7. Kerapatan Vegetasi
Jika tumbuhan tersebut kerapatannya semakin rapat maka kelembabannya juga tinggi hal
ini di sebabkan oleh adanya seresah yang menutupi pada permukaan tanah sangat besar
sehingga berpengaruh pada kelembabannya.Bahkan sebaliknya apabila kerapatannya
jarang maka tinggkat kelembabannya juga rendah karena adanya seresah yang menutupi
permukaan tanah ini  sedikit.
Perpindahan Panas

Perpindahan Panas yaitu merupakan salah satu dari displinnya ilmu teknik termal yang juga
mempelajari cara menghasilkan panas, menggunakan panas, mengubah panas, dan menukarkan
panas di antara sistem fisik.

Perpindahan Kalor(Panas) yang dapat terbagi atas konduksi, konveksi, dan radiasi. Simak
artikel berikut ya. Panas atau kalor adalah energi yang berpindah dari suhu yang tinggi ke suhu
yang rendah.

Benda yang tidak bisa menghantarkan suatu panas yaitu disebut Isolator.

1) Konduksi

Konduksi adalah perpindahan panas melalui zat padat yang tidak ikut mengalami
perpindahan. Artinya, perpindahan kalor pada suatu zat tersebut tidak disertai dengan
perpindahan partikel-partikelnya.

Contoh:

 Benda yang terbuat dari logam akan terasa hangat atau panas jika ujung benda
dipanaskan, misalnya ketika memegang kembang api yang sedang dibakar.

 Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

 Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.
 Mentega yang dipanaskan di wajan menjadi meleleh karena panas.

 Konduksi :

Laju Kalor = Q/t = kA (T2 – T1)/x

Contoh Konduksi (Sumber: belajarbagus.net)

2) Konveksi

Konveksi adalah perpindahan panas melalui aliran yang zat perantaranya ikut berpindah.
Jika partikel berpindah dan mengakibatkan kalor merambat, terjadilah konveksi. Konveksi
terjadi pada zat cair dan gas (udara/angin).

Contoh:

 Gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan.

 Gerakan naik dan turun kacang hijau, kedelai dan lainnya ketika dipanaskan.

 Terjadinya angin darat dan angin laut.

 Gerakan balon udara.

 Asap cerobong pabrik yang membumbung tinggi.

 Konveksi :

Laju Kalor = Q/t = hA (T2 – T1)


 Contoh konveksi (Sumber: wonderfulengineering.com)

3) Radiasi

Perpindahan kalor tanpa zat perantara merupakan radiasi. Radiasi adalah perpindahan panas
tanpa zat perantara. Radiasi biasanya disertai cahaya.

Contoh radiasi:

 Panas matahari sampai ke bumi walau melalui ruang hampa.

 Tubuh terasa hangat ketika berada di dekat sumber api.

 Menetaskan telur unggas dengan lampu.

 Pakaian menjadi kering ketika dijemur di bawah terik matahari.

 Radiasi :

Laju Kalor = Q/t = σeAT4


Isolator

Isolator adalah bahan yang tidak dapat atau sulit untuk melakukan perpindahan muatan listrik,
atau secara umum isolator adalah penghambat aliran listrik. Fungsi Isolator yg lainnya ialah
sebagai penopang beban ataupun pemisah antara konduktor tanpa membuat adanya aliran arus
yang mengalir keluar atau antara konduktor. Alat ini juga sering digunakan sebagai alat yg
digunakan utk menyangga kabel transmisi listrik yang terdapat pada tiang listrik.

Lalu Bahan isolator sendiri tidak ada yang sempurna, karena isolator masih membawa sejumlah
muatan kecil mobile atau pembawa muatan yang dapat dibawa saat arus listrik mengalir. Hal
tersebut menjadikan semua isolator menjadi konduktif secara elektrik pada saat voltase cukup
besar digunakan, sehingga medan listrik akan mengalirkan air dari atom dan hal ini dikenal juga
dengan sebutan Breakdown Isolator.

Fungsi Isolator sendiri yg paling utama ialah untuk menghindari sengatan listrik, hubungan arus
pendek, dan juga menghindari bahaya kebakaran yang dikarenakan kabel saling bersentuhan dan
menghasilkan sambungan silang. Oleh karena itu harus dipasang isolator pada bagian tengah
berongga pada kabel untuk mencegah terjadinya pantulan gelombang EM yang nantinya dapat
menyebabkan kejutan manusia ataupun bahaya sengatan listrik pada tegangan yang lebih tinggi
dari 60 volt.

Beberapa Contoh Isolator yg baik itu sendiri diantaranya ialah Kertas, Kaca, ataupun Teflon.
Sedangkan beberapa Contoh Bahan Isolator lainnya yang masih cukup bagus digunakan sebagai
isolator diantaranya adalah Karet dan Plastik. Bahan – Bahan Isolator tersebut dipilih menjadi
Isolator Kabel karena lebih mudah untuk diproses serta dibentuk, akan tetapi masih dapat
digunakan sebagai penyumbat aliran listrik untuk voltase menengah (kurang lebih mampu
menahan ratusan atau ribuan volt).
Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)

Greenhouse Effect atau efek rumah kaca adalah proses penghangatan permukaan suatu benda
langit (planet atau satelit) yang disebabkan oleh komposisi dan keadaan atmosfernya. Bumi
memperoleh energi matahari untuk menghangatkan permukaannya dan sebagai sumber cahaya.
Energi matahari tersebut masuk melalui atmosfer dan sebagian dipantulkan kembali. Permukaan
bumi kemudian menyerap sebagian energi tersebut dan melepas sebagian lagi ke atmosfer
sebagai radiasi inframerah dan beberapa kembali ke luar angkasa.  Namun, radiasi inframerah
yang dipancarkan bumi tersebut sebagian terperangkap gas rumah kaca dalam atmosfer sehingga
terpantul kembali ke permukaan bumi dan meningkatkan temperatur permukaan.

Gas di atmosfer yang berkontribusi atas terjadinya efek rumah kaca adalah karbondioksida,
metana, uap air, dinitrogen oksida, dan CFC. Gas tersebut menyerap radiasi inframerah yang
dipancarkan bumi dan meradiasikan kembali energi tersebut sebagai panas ke bumi,
menyebabkan penghangatan yang disebut efek rumah kaca. Oleh sebab itu, efek rumah kaca
yang terbentuk secara alami membawa dampak positif karena berperan sebagai selimut bumi
yang menjadikan temperatur permukaan stabil.

Efek rumah kaca disebabkan karena naiknya gas karbondioksida ( CO 2) dan gas-
gas lainnya di atmosfer. Kenaikan konsentrasi gas CO 2  disebabkan oleh
kenaikan pembakaran bahan bakar minyak, batu bara dan bahan bakar organik
lainnya yang melampaui kemampuan tumbuhan-tumbuhan dan laut untuk
menyerapnya. Energi yang masuk ke bumi, 25 % dipantulkan oleh awan atau
partikel lain di atmosfer, 25 % diserap awan, 45 % diserap permukaan bumi, 5 %
dipantulkan kembali oleh permukaan bumi.
Energi yang diserap dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah yang
dipancarkan bumi tertahan oleh awan dan gas CO 2 dan gas lainnya, untuk
dikembalikan ke permukaan bumi. Selain gas CO 2, yang dapat menimbulkan efek
rumah kaca adalah belerang dioksida, nitrogen monoksida (NO) dan nitrogen
dioksida (NO2) serta beberapa senyawa organic seperti gas metana dan
klorofluorokarbon (CFC). Gas-gas tersebut memegang peranan penting dalam
meningkatkan efek rumah kaca.
Sinar inframerah yang dipantulkan bumi kemudian diserap oleh molekul gas yang
antara lain  berupa uap air atau H2O, CO2, metan (CH4), dan ozon (O3). Sinar panas
inframerah ini terperangkap dalam lapisan troposfir dan oleh karenanya suhu
udara di troposfir dan permukaan bumi menjadi naik. Hal inilah yang
menyebabkan terjadinya Efek Rumah Kaca.

Efek rumah kaca adalah seperti yang diuraikan diatas, bahwa konsentrasi CO2
yang tebal diatmosfer bumi menyebabkan emisi panas yang dikeluarkan oleh
makhluk ataupun benda lain di muka bumi tidak dapat dilepaskan sehingga suhu
bertambah panas di didalam linkungan bumi. efek berantainya adalah apabila
ketebalan mencapai batas limit maka sinar matahari tidak akan mamapu lagi
menembus sampai kepermukaan bumi. Logikanya apabila konsentrasi sudah
mencapai titik jenuh tersebut maka bumi akan mengalami gelap karena radiasi
panas tidak mampu menembus bumi akibat dipantulkannya kembali keluar
angkasa.Dengan demikian maka suhu bumi akan turun drastis dan permukaan
air akan  membeku.

Efek lain dari emisi gas rumah kaca adalah hewan & ikan dibumi akan
mengalami kerusakan jaringan dan reproduksi, kerabang telur ayam akan susah
terbentuk telur ikan akan pecah sebelum diselaputi lendir pelindung. sehingga
populasi hewan dan ikan akan menurun bahkan musnah. Tumbuhan yang
sebetulnya memerlukan CO2 untuk fotosintesis justru tidak dapat melakukan
fungsi tersebut dikarenakan sel fotosintesis pada daun tertutup jelaga yang
merupakan efek samping dari CO2, pada permukaan daun akan timbul kutikula
daun atau bintil bintil daun, itu seperti kanker pada hewan atau manusia.
Ganggang dan fitoplankton pun setali tiga uang dengan tumbuhan besar, sel
fotosintesis tidak akan berfungsi. Yang jelas apapun bila tidak sesuai ukuran
akan mengakibatkan kerusakan. coba bila anda makan sesuai porsi dengan
makan yng berlebih sampai kekenyangan, maka akan jelas efeknya. Makan
sesuai porsi akan jadi sehat. makan berlebih perut jadi sakit dan kelanjutannya
keorgan lainnya. demikian juga emisi gas rumah kaca (CO 2) bila berlebihan akan
menimbulkan penyakit, tetapi bila sesuai porsi akan membuat sehat tumbuhan
dan bumi. Jadi yang jelas akibat global warming yang disebabkan efek rumah
kaca bukan akan menambah jumlah ikan karena air yng semakin banyak dan
tumbuhan bukannya menghasilkan oksigen bertambah banyak
karenaberlebihannya CO2.
http://blog.ub.ac.id/firmansyufi/2012/05/24/suhu-dan-kelembaban/

https://www.academia.edu/31571823/HUBUNGAN_KELEMBABAN_SUHU_DAN_KAPASI
TAS_UDARA

https://brainly.co.id/tugas/59604

https://blog.ruangguru.com/perpindahan-kalor

https://rumus.co.id/perpindahan-panas-kalor/

http://www.mistamajahp.com/pengertian-konduktor-dan-isolator/#z

https://www.bikasolusi.co.id/efek-rumah-kaca-greenhouse-effect-positif-atau-negatifkah-untuk-
kehidupan/

Anda mungkin juga menyukai