Anda di halaman 1dari 8

BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

“Peranan Keterampilan Menulis Untuk


Meningkatkan Kemampuan Menulis Puisi Anak SD”

Dosen Pengampu:
Drs. I Ketut Dibia, S.Pd., M.Pd.

DISUSUN OLEH :
Kelompok 5/ Kelas D

Ni Putu Mia Ari Yantini (1711031063)


Ni Putu Sri Diah Anggraeni (1711031247)
Anggun Rimada Akhmad (1711031275)
I Kadek Ari Indrawan (1711031301)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
TAHUN 2019
Peranan Keterampilan Menulis Untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Puisi Anak SD

Menulis merupakan sebuah keterampilan yang sangat penting didalam


proses pembelajaran khususnya pada sekolah dasar. Dikarenakan dalam silabus
mata pelajaran bahasa Indonesia dicantumkan empat keterampilan berbahasa yang
harus dikuasai oleh anak didik, yaitu keterampilan menyimak, membaca,
berbicara, dan menulis. Menulis termasuk ke dalam tataran keterampilan
berbahasa yang paling sulit karena untuk menghasilkan sebuah tulisan yang baik
diperlukan penguasaan terhadap tiga keterampilan berbahasa lainnya. Lasa Hs
(2005: 9) mengatakan bahwa menulis memiliki nilai tinggi dan bermakna abadi,
namun dalam masyarakat masih terdapat dilema bahwa menulis itu menakutkan,
bakat, seni, profesi, dapat dipelajari, dan mendidik. Beragamnya pendapat yang
berkembang di masyarakat tentang menulis justru malah membuat sebagian orang
berpikir dua kali untuk dapat menguasai atau menekun iketerampilan berbahasa
yang satu ini.
Menulis juga sangat memiliki peran penting didalam mebuat sebuah puisi.
Karena menulis dapat memberikan sebuah ide atau gagasan dalam mebuat puisi.
Puisi tersebut merupakan salah satu keterampilan dari menulis, semakin banyak
menulis maka semakin tinggi keterampilan menulis sehingga dapat membuat
sebuah puisi, Sehubungan dengan hal tersebut, kita sebagai seorang guru sekolah
dasar harus mengetahui peranan dalam keterampilan menulis untuk dapat
meningkatkan keterampilan menulis puisi peserta didik di sekolah dasar nantinya.
Berdasarkan latar belakang diatas yang telah dipaparkan maka dapat
dirumuskannya sebuah permasalahan “Bagaimanakah peran keterampilan menulis
dalam meningkatkan keterampilan menulis anak SD?”. Tulisan ini dibuat
tujuannya adalah “Untuk mengetahui peranan keterampilan menulis untuk
meningkatkan keterampilan menulis puisi anak sekolah dasar”.
Keterampilan adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf
dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah, seperti menulis,
mengetik, olah raga, dan sebagainya. Dapat juga diartikan bahwa keterampilan
merupakan suatu kemampuan dan kapasitas yang diperoleh melalui usaha yang
disengaja, sistematis, dan berkelanjutan untuk secara lancar dan adaptif
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang kompleks atau fungsi pekerjaan yang

2
melibatkan ide-ide. Sedangkan menulis merupakan salah satu aspek dalam
keterampilan berbahasa. Menulis adalah suatu aktivitas kompleks yang mencakup
gerakan lengan, tangan, jari, dan mata secara terintegrasi. Menulis juga terkait
dengan pemahaman bahasa dan kemampuan berbicara. Dapat juga diartikan
bahwa menulis merupakan membuat huruf angka dan sebagainya dengan pena
pensil atau kapur. pada hakikatnya menulis merupakan mengomunikasikan apa
dan bagaimana pikiran penulis. Bagi siswa sekolah dasar, menulis cendrung pada
kemampuan daya pikir. Jadi keterampilan menulis dapat kita artikan sebagai salah
satu keterampilan berbahasa dengan cara menuliskan suatu gagasan atau ide
kedalam bentuk tulisan.
Keterampilan menulis memiliki yang sangat strategis dalam memperkaya
ilmu pengetahuan, maka dari itulah kemampuan menulis sangat perlu untuk
dikembangkan sejak usia dini. Bagis siswa sekolah dasar kemampuan ini
merupakan keterampilan secara mutlak harus dikuasai siswa untuk mencurahkan
ide dan gagasannya kedalam bentuk tulisan tepatnya dalam meningkatkan
keterampilan menulis puisi (Muhibbin Syah, 1997).
Puisi merupakan hasil kreativitas manusia yang diwujudkan lewat susunan
kata yang mempunyai makna. Menurut Blair dan Chandler (dalam Mulyana
Abdurrahman, 2003) puisi merupakan ekspresi dari pengalaman yang bersifat
imajinatif, yang hanya bernilai serta berlaku dalam ucapan atau pernyataan yang
bersifat kemasyarakatan yang diutarakan dengan bahasa, yang memanfaatkan
setiap rencana dengan matang dan tepat guna. Sayuti (dalam Aminuddin, 2004)
mengemukakan bahwa puisi merupakan sebuah genre sastra yang amat
memperhatikan pemilihan aspek kebahasaan sehingga tidak salah jika dikatakan
bahwa puisi adalah bahasa yang “tersaring” penggunaannya. Artinya pemilihan
bahasa itu, terutama aspek diksi serta mempertimbangkan dari berbagai unsur
yang menyangkut bunyi, bentuk, dan makna yang keseluruhannya harus
memenuhi persyaratan untuk memperoleh efek keindahan. Penggunaan unsur
kebahasaan, pemilihan kata, serta susunan kata berkaitan dengan keberhasilan
penulisan dari sebuah puisi. Jadi berdasarkan pemaparan materi diatas dapat
disimpulankan bahwa keterampilan menulis puisi adalah salah satu keterampilan
berbahasa yang dituangkan dalam bentuk tulisan dengan unsur kebahasaan,
pemilihan kata, serta susunan kata yang indah dan memiliki arti dan makna.

3
Sebuah keterampilan menulis puisi peting dilakukan sejak usi dini tepatnya
di bangku sekolah dasar. Maka pentingnya mengetahu macam-macam puisi yang
termasuk kedalam jenis puisi anak. Menurut Michell (dalam Aminuddin, 2004)
mengemukakan puisi anak dibedakan beberapa jenis, yaitu:
1. Puisi Balada (ballads)
Puisi balada merupakan puisi yang berisi cerita, namun ia
diadaptasikan untuk dinyanyikan atau paling tidak dapat memberikan
efek nyanyian. Puisi balada tidak hanya ditemukan pada puisi anak,
namun ditemukan pada puisi pada umumnya. Karakteristik balada
antara lain yaitu dipergunakannya dialog dalam pengisahan cerita,
kuatnya aspek repetisi bunyi yang terwujud dalam bentuk rima dan
irama, dan adanya unsur refrain sebagaimana halnya dalam nyanyian.
2. Puisi naratif (narrative poems)
Menurut Nurgiyantoro (dalam Aminuddin, 2004) puisi naratif
merupakan puisi yang berisi cerita, namun cerita itu sendiri dapat
disampaikan dengan bentuk-bentuk selain puisi, misalnya lewat
bentuk fiksi atau drama tergantung kemauan penulis. Untuk
pengungkapan cerita dalam puisi naratif harus juga memenuhi syarat
tuntutan puisi pada umumnya. Puisi naratif cukup digemari anak-
anak, karena isi dari puisi tersebut yang berisi cerita yang menyerupai
sastra-sasta fiksi seperti dongeng dan legenda. Puisi lirik merupakan
puisi yang mengilustrasikan suasan hati, jiwa, perasaan, dan pikiran.
3. Puisi Lirik (lyrical poems)
Michell (Aminuddin, 2004) mengemukakan bahwa puisi lirik disebut
sebagai puisi yang membangkitkan emosi, perasaan, atau mood
tertentu. Emosi, perasaan, dan pikiran yang menjiwai puisi itu
diekspresikan dengan berbagai cara yang intensif dan ekspresif.
Penggunaan bahasa sebagai sarana kreativitas dan ekspresivitas
mampu mendiskripsikan suatu emosi, luapan hati, jiwa, dan perasaan.
Peranan keterampilan menulis merupakan unsur apa saja yang harus ada
didalam puisi. Jika keterampilan menulis suda dimiliki siswa maka siswa akan
mudah untuk membuatu unsur-unsur yang ada dala puisi. Unsur atau faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi keterampilan menulis puisi siswa yaitu terdapat pada
unsur pembentuk puisi. Unsur-unsur pembentuk puisi yang dapat mempengaruhi

4
keterampilan menulis puisi adalah sebagai berikut (Rachmat Djoko Pradopo,
2005).
1. Unsur intrinsic
Unsur-unsur yang berasal dari dalam naskah puisi, unsur-unsur intrinsik
suatu puisi anak meliputi:
a. Tema
Tema adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun
tersurat. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa harus mampu
menyelaraskan antara isi puisi dengan tema puisi.
b. Amanat
Amanat atau pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh penyair
melalui puisi/karyanya. Dalam pembelajaran menulis puisi, siswa
menggunakan perasaannya yang disampaikan melalui kata-kata
dalam bentuk puisi, seperti perasaan senang, sedih, kecewa, benci,
dan kasih sayang.
c. Kata konkret/nyata
Kata konkret adalah penggunaan kata-kata yang tepat (diksi yang
baik) atau bermakna denotasi oleh penyair. Kata nyata dalam puisi
anak sangatlah dominan atau banyak, berupa kata konkret dan
khusus, bukan berupa kata abstrak.
d. Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan
perasaan dalam puisi. Pemilihan kata yang digunakan oleh siswa
pada pembelajaran menulis puisi masih dominan menggunakan
makna denotasi dan mudah dipahami, namun harus disesuaikan
dengan keadaan atau imajinasi sehingga terdapat makna yang jelas
pada puisi.s
e. Citraan (pengimajinasian)
Pengimajian atau citraan adalah gambaran atau angan-angan pada
pikiran yang terdapat pada penyair/penulis. Siswa harus mampu
menuliskan sebuah gambaran suatu keadaan sehingga dapat
menciptakan sebuah puisi yang bermakna.
f. Majas
Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya
bahasa yang indah dan bermakna konotatif dalam bentuk puisi.
Dalam pembelajaran menulis puisi anak sekolah dasar, siswa masih
belum menggunakan majas sebagai acuan dalam penulisan puisi

5
karena puisi yang ditulis atau dibuat oleh siswa SD masih
menggunakan makna denotatif (sesuatu yang bermakna).

2. Unsur ekstrinsik
Unsur-unsur yang berada di luar naskah puisi atau dapat dikatakan berasal
dari dalam penulis. Unsur-unsur ekstrinsik suatu puisi anak meliputi:
a. Biografi
Unsur biografi adalah latar belakang atau riwayat hidup penulis,
seperti latar belakang lingkungan tempat tinggal, keterampilan
menulis puisi yang dimiliki sejak usia dini, dan minat terhadapat
keterampilan menulis puisi merupakan beberapa hal yang
mempengaruhi kualitas penulisan puisi anak.
b. Bakat
Bakat merupakan kemampuan yang dimiliki sejak lahir. Bakat
dalam aspek kebahasaan yang dimiliki siswa dapat mempengaruhi
kualitas penulisan puisi anak. Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam
menulis puisi, unsur-unsur intrinsic dan ekstrinsik dalam puisi
dapat mempengaruhi pembelajaran menulis puisi yang dilakukan
oleh peneliti serta mempengaruhi kualitas hasil penulisan puisi
yang dilakukan oleh siswa, namun yang dinilai dalam penulisan
puisi siswa yaitu berdasarkan acuan unsur intrinsik puisi yang
meliputi tema, imajinasi, diksi, dan makna.
Melalui puisi siswa dapat belajar mengungkapkan gagasan yangada dalam
benak, yang kemudian dituangkan pada kata-kata dala bentuk tulisan puisi. Selain
itu juga dapat meningkatkan daya nalar siswa guna berekspresi dalam berkarya.
bagi siswa kesenangan dan kepuasan itu diperoleh karena bunyi-bunyi permainan
bahasa yang idah dari pada intensitas makna yang terkandung didalam puisi itu
sendiri. Puisi itu ada jika anak sudah bisa atau memiliki keterampilan dalam
menulis. Adapun beberapa kriteria puisi anak sebagai berikut (Rachmat Djoko
Pradopo, 2005).
1. Puisi anak merupakan puisi yang berisikan kegembiraan.
2. Harus berupaya untuk memperbaiki ketajaman imajinasi visual serta
kata yang dipakai mengembangkan imajinasi, serta bisa
mendengardengan kata yang baru.
3. mengutamakan bunyi bahasa serta membangkutkan semangat bermain
baha untuk menambah keterampilan berbahasa.

6
4. Benyajikan cerita yang sederhana serta memperkenalkan tindakan
sehari-hari.
5. Dtulis berdasar pengalaman anak-anak.
6. Berbentuk sebuah informasi yang sederhana yang membuat anak bisa
menafsir serta menangkap sesuatu pada puisi.
7. Tema puisi hebdaknya Menyenangkan anak dan menyatakan sesuatu
pada anak.
Dengan menulis sebuah puisi ada beberapa manfaat bagi anak:
1. Anak dapat meningkatkan keterampilan menulis agar lebih baik dan
berkembang dari sebelumnya.
2. Anak akan terlatih untuk berimajinasi menulis tulisan yang disusun
dengan kata-kata yang indah.
3. Menulis puisi dapat memperluar wawasan, budi pekerti, serta
meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman berbahasa.
4. Menghargai serta bisa mengembangkat sastra Indonesia sebagai dasar
intelektual manusia Indonesia.

Berdasarkan materi diatas, penulis berharap agar sebagai calon guru sekolah
dasar harus mengetahui bahwa keterampilan menulis itu sangat penting untuk
siswa dalam meningkatkan aspek keterampilan berbahasa. Dengan adanya materi
diatas penulis juga berharap materi ini dapat membantu dan berguna untuk
mempelajari peranan yang ada dalam keterampilan menulis.

7
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Jakarta:


Rineka Cipta, 2003.
Rachmat Djoko Pradopo, Beberapa Teori Sastra: Metode Kritik, dan
Penerapannya, Yogyakarta: Pusataka Belajar, 2005.
Aminuddin, Pengantar Apresiasi Karya Sastra, Bandung: Sinar Baru Algesindo,
2004
Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008.
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1997

Anda mungkin juga menyukai