Anda di halaman 1dari 11

A.

PENGERTIAN TRANSISI

Pengertian transisi adalah peralihan dari satu keadaan tindakan kondisi tempat

dan sebagainya keadaan tindakan kondisi atau tempat yang lain.Definisi transisi

adalah masa pergantian yang ditandai dari perubahan fase awal ke fase yang baru

biasanya pada saat transisi keadaan belum stabil belum benar-benar meninggalkan

yang lama dan belum sepenuhnya beradaptasi dengan yang baru.

contohnya musim pancaroba yang sering terjadi ketika peralihan antara dua

musim seperti masa peralihan antara hujan dan musim kemarau atau sebaliknya pada

saat itu biasanya sering terjadi badai angin yang bertiup sangat kencang dan hujan

yang sangat keras karena perubahan cuaca tersebut biasanya banyak orang yang

jatuh sakit seperti pilek dan batuk.

B. PENGERTIAN DAN KONSEP TRANSISI DEMOGRAFI

Istilah transisi demografi pada dasarnya dipakai untuk menyatakan perubahan yang

terjadi terhadap tiga komponen utama pertumbuhan penduduk kelahiran, kematian

dan perpindahan penduduk akan tetapi konsep transisi demografi yang dikenal

secara umum hanya memperhatikan perubahan penduduk secara alamiah yaitu

faktor kelahiran dan kematian.

transisi demografi merupakan sebuah perspektif atau teori kependudukan berupa

model yang menjelaskan perubahan populasi dari waktu ke waktu model ini salah

satunya dikemukakan oleh Warren thompson dan Frank W notesien. Para ahli

demografi asal Amerika pada pertengahan abad ke-20 dan selanjutnya

dikembangkan oleh banyak tokoh lain konsep transisi demografi mencoba


menerangkan mengapa negara-negara yang kini tergolong maju mengalami tahapan

transisi demografi ini.

Tahapan transisi demografi meliputi tiga kurun perkembangan tahap yaitu tahap 1

kelahiran tinggi dan kematian tinggi. Tahap 2 kelahiran masih tinggi kematian

cenderung menurun. Tahap 3 kelahiran menurun dan kematian menurun dan menuju

stabil.

faktor yang mempengaruhi terhadap transisi penduduk yaitu

A. tingkat kesehatan

B. keadaan geografis

C. kebijakan politisi

D. kemajuan iptek

E. dan perubahan pola pikir masyarakat

akibat perubahan transisi demografi.

 efek pertama adalah penurunan angka kematian yang berlanjut selama masa transisi

angka kelahiran meningkat sedikit pada awalnya tetapi kemudian jatuh ke tingkat

yang lebih rendah sama dengan angka kematian selama transisi ,tingkat kelahiran

kelebihan atas tingkat kematian menghasilkan peningkatan besar dalam ukuran

populasi.

 pertumbuhan jumlah penduduk dunia

Tahap-tahap Transisi Demografi Menurut blacker (1947)

dimana khususnya phase 2 dan 3 adalah tahap transisi.

1. Tahap stasioner tinggi


 Tingkat kelahiran: tinggi

 Tingkat kematian: tinggi

 Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah

Contoh: eropa abad 14

2. Tahap awal perkembangan

 Tingkat kelahiran: tinggi (ada budaya pro natalis)

 Tingkat kematian: lambat menurun

 Pertumbuhan alami: lambat

Contoh: india sebelum pd ii

3. Tahap akhir perkembangan

 Tingkat kelahiran: menurun

 Tingkat kematian: menurun lebih cepat dari tingkat kelahiran

 Pertumbuhan alami: cepat

Contoh: australia, selandia baru tahun ‘30an.

4. Tahap stasioner rendah

 Tingkat kelahiran: rendah

 Tingkat kematian: rendah

 Pertumbuhan alami: nol/sangat rendah

Contoh: perancis sebelum pd ii

5. Tahap menurun

 Tingkat kelahiran: renda

 Tingkat kematian: lebih tinggi dari tingkat kelahiran


 Pertumbuhan alami: negatif

Contoh: jerman timur & barat tahun ‘75

5 tahap transisi demografi menurut Waugh, David (2014). Geography an

Integrated Approach, Fourth Edition. Oxford University Press

Tingkat 1

Pada tahap ini, angka kematian dan angka kelahiran masih tergolong tinggi,

umumnya pada tingkatan 35/1000. Pada tahap ini terdapat pertumbuhan penduduk

yang sedikit.

Angka kelahiran yang tinggi disebabkan oleh

 Tidak adanya perencanaan keluarga atau alat kontrasepsi

 Tingkat kematian anak yang sangat tinggi sehingga orang tua terpaksa melahirkan

lebih banyak anak agar kemungkinan ada yang hidup lebih tinggi.

 Sistem perekonomian subsisten yang padat karya sehingga diperlukan banyak anak

untuk berkerja di lahan pertanian dan peternakan.

 jumlah anak yang banyak dianggap sebagai tanda kejantanan dan kesuburan rahim.

Oleh karena itu, banyak keluarga yang melahirkan banyak anak agar dapat

berbangga diri.
 Kepercayaan agama yang sangat kuat. Banyak agama, diantaranya adalah katolik,

hindu, dan islam, yang menyarankan keluarga untuk mempunyai anak yang banyak.

Sedangkan, angka kematian yang tinggi, terutama pada anak kecil disebabkan

oleh

 Penyakit dan wabah yang merajalela


 Kelaparan dan pola makan serta nutrisi yang buruk
 Tingkat kebersihan yang buruk
 Kemampuan medis yang sangat terbatas

Tingkat 1 pada transisi demografis berkorelasi dengan kondisi peradaban Inggris

sebelum taun 1760. Sekarang, hanya suku-suku pedalaman yang masih

melakukan hunting and gathering seperti suku bushman dan suku-suku tribal di

hutan Amazon yang dikategorikan sebagai tingkat 1.

Tingkat 2

Pada tingkat kedua, angka kelahiran tetap tinggi, namun angka kematian menurun

secara drastis, hingga ke angka sekitar 20/1000. Pada tahap ini terjadi pertumbuhan

populasi yang sangat tinggi.

Penurunan angka kematian disebabkan oleh

 Semakin baiknya pengetahuan medis dan fasilitas-fasilitas medis

 Perbaikan infrastruktur sanitasi dan suplai air bersih

 Perbaikan pada suplai makanan, baik dari proses produksi maupun distribusinya.

Kualitas dan kuantitas makanan meningkat sehingga menurunkan tingkat malnutrisi

serta kelaparan.
 Perbaikan infrastruktur transportasi sehingga lebih mudah memindahkan sumber

daya alam dan sumber daya manusia

 Penurunan pada tingkat kematian anak

Tingkat 2 dari transisi demografis berkorelasi dengan kondisi Inggris pada tahun

1760-1880. Sekarang, negara yang berada pada tingkat 2 adalah negara-negara

LEDC seperti Kenya, Ethiopia, dan Bangladesh. Negara LEDC adalah kependekan

dari less economically developed country, istilah ini digunakan untuk negara-negara

berkembang yang masih jauh dari tahap industrialisasi negara berkembang.

Tingkat 3

Pada tingkat 3 transisi demografi, angka kelahiran mulai menurun secara drastis dan

angka kematian kembali menurun namun secara perlahan. Angka kelahiran kira-kira

akan mencapai 20/1000 sedangkan angka kematian mencapai 15/1000 sehingga

terjadi pertumbuhan populasi secara perlahan. Namun, karena jumlah populasi sudah

sangat banyak, meskipun pertumbuhan perlahan, jumlah anak yang lahir sudah

sangat banyak.

Penurunan angka kelahiran disebabkan oleh

 Munculnya inisiatif perencanaan keluarga, produk kontraseptif, dan aborsi

 Menurunnya tekanan untuk memiliki banyak anak karena pada tingkat ini, kematian

anak sudah rendah

 Mekanisasi industri dan pertanian menyebabkan jumlah pekerja yang dibutuhkan

semakin sedikit
 Meningkatnya keinginan untuk memiliki kekayaan seperti rumah dan mobil serta

menurunnya kemauan untuk memiliki keluarga yang besar dengan banyak anak

 Insentif yang semakin banyak untuk memiliki keluarga yang kecil. Insentif dapat

disengaja oleh pemerintah ataupun tidak disengaja oleh kondisi ekonomi dan faktor

social

 Emansipasi wanita menyebabkan semakin banyak wanita memilih edukasi dan karir

ketimbang menjadi ibu rumah tangga

Tingkat 3 transisi demografi berkorelasi dengan kondisi di Inggris pada tahun 1880-

1940. Sekarang, negara-negara yang dikategorikan masuk kedalam tingkat 3 adalah

negara emerging countries atau negara berkembang yang sudah cukup maju dan

memiliki pertumbuhan ekonomi serta teknologi tinggi. Contoh negara-negara ini

adalah China, Brazil, dan India.

Tingkat 4

Pada tingkat 4 transisi demografis, angka kelahiran dan angka kematian sudah

sangat rendah, pada level 16/1000 untuk kelahiran dan 12/1000 untuk kematian.

Sehingga pertumbuhan populasi sangat rendah. Pada tahap ini, negara umumnya

sudah dianggap maju dan terindustrialisasi.

Pada tahap ini, sudah mulai ada risiko terjadinya peningkatan rasio ketergantungan.

Yaitu kondisi dimana terdapat banyak orang tua non-produktif yang harus

ditanggung oleh generasi muda produktif.

Contoh negara-negara yang sudah memasuki tahap 4 adalah Inggris, Amerika

Serikat, Argentina, dan Jepang.

Tingkat 5
Tingkat 5 merupakan tahapan transisi demografis yang baru diobservasi belakangan

ini. Pada tahap ini, angka kelahiran turun sehingga menjadi lebih rendah dari angka

kematian, atau sebaliknya, angka kematian yang meningkat. Tahap ini ditandai

dengan penurunan populasi negara tersebut.

Alasan penurunan angka kelahiran antara lain adalah

 Fokus pada materialisme dan kekayaan sehingga tidak ingin memiliki keluarga

 Pendidikan yang semakin tinggi dan menyeluruh membuat orang-orang berorientasi

karir

 Semakin tersedianya fasilitas aborsi dan kontrasepsi

 Semakin mahal biaya hidup sehingga orang-orang tidak mau memiliki anak

 Keengganan untuk menikah dikarenakan kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi oleh

wahana kenikmatan lainnya

Alasan peningkatan angka kematian antara lain adalah

Munculnya penyakit degeneratif yang tidak menular dan disebabkan oleh gaya hidup

modern yang tidak sehat. Contohnya adalah kanker, HIV, penyakit jantung, dan

obesitas.

Contoh negara yang sudah mengalami transisi demografi tingkat 5 ini adalah Swedia

dan Italia.

C. TRANSISI DEMOGRAFI DIINDONESIA

seperti kita tahu negara Indonesia menduduki posisi 4 dengan predikat negara yang

paling padat penduduknya setelah amerika dan china. Dalam menekan angka

kelahiran, indoneisa telah menciptakan program KB sejak awal kemerdekaan dengan


harapan menurunnya angka kelahiran penduduk indonesia ditahun tahun yang akan

datang. Dengan luas wilayah yang sangat besar dan penduduk yang sangat

banyak semakin terlihat jelas dan dapat dikatakan bahwa negara indonesia adalah

negara berkembang. Biasanya ciri-ciri negara berkembang adalah memiliki

penduduk yang mempunyai anak banyak jumlah anak 10 atau lebih dari 10 itu

menjadi hal yang lumrah di negara Indonesia hal ini menunjukkan bahwa

masyarakat Indonesia belum mempunyai budaya atau gaya hidup sebagai

masyarakat modern atau menuju negara maju kondisi ini sesuai dengan teori transisi

demografi yang akan kita bahas.

beberapa hal yang menghalangi Indonesia dalam menyelesaikan transisi demografi

adalah

1. tidak merata pembangunan di Indonesia

2. pendidikan di Indonesia masih perlu ditingkatkan dan belum merata di seluruh

wilayah indonesia. Salah satu faktor penentu pertumbuhan penduduk adalah

pendidikan wanita.

Transisi demografi indonesia tahun 1950 – 2050 sumber : world population

prospect, economic and social affairs, UN


Garis biru : menggambarkan angka kelahiran

Garis merah : angka kematian

Pada gambar diatas terlihat transisi penduduk ada posisi stabil pada tingkat kelahiran

tinggi,menjadi turun ke stabil pada kelahiran dan kematian rendah.

a. Pada keadaan ITingkat kelahiran dan kematian tinggi antara 40 sampai 50.

Keadaannya masih alamitingkat kelahiran tinggi/ tidak terkendali dan tingkat

ekonomi yang rendah, sehinggakesehatan dan gizi lingkungan kurang mendukung.

Akibatnya kelaparan dan

kejadian penyakit tinggi sehingga tingkat kematian pun tinggi (kondisi praintervensi/

pembangunan). 

b. Pada keadaan IIAngka kematian turun lebih dahulu akibat peningkatan

pembangunan dan teknologi,misalnya dibidang kesehatan, lingkungan, perumahan

dan lain-lain. Kondisi ekonomimakin membaik akibat pembangunan dan pendapatan

penduduk meningkat sehinggakesehatan semakin baik. Akibatnya tingkat kelahiran

tetap tinggi (makin sehat) tetapiangka kematian menurun (akibat kesehatan dan lain-

lain). Pada kondisi ini akan terasatingginya laju pertumbuhan penduduk alami,

seperti dialami indonesia pada periodetahun 1970 sampai 1980 dengan angka

pertumbuhan 2,32 % per tahun.

c. Pada keadaan IIITerjadi perubahan akibat pembangunan dan juga upaya

pengendalian penduduk, makasikap terhadap fertilitas berubah menjadi cenderung

punya anak sedikit, maka turunnyatingkat kematian juga diikuti turunnya tingkat

kelahiran sehingga

pertumbuhan penduduk menjadi tidak tinggi lagi. Keadaan tersebut dapat dilihat pad

a pertumbuhan penduduk indonesia periode 1980 sampai 1990 yang turun menjadi

1,85 %.
d. Pada keadaan IVBila penurunan tingkat kelahiran dan kematian berlangsung terus

menerus, maka akanmengakibatkan pertumbuhan yang stabil pada tingkat yang

rendah indonesia sedangmenuju/mengharap tercapainya kondisi ini yaitu penduduk

bertambah sangat rendah atautanpa pertumbuhan.

Dari gambaran transisi demografi dapat dilihat bahwa transisi

d e m o g r a f i d i a t a s dipercepat dengan peningkatan pembangunan terutama

bidang ekonomi, kesehatan,p e n d i d i k a n , d a n k b

SUMBER :

Waugh, David (2014). Geography an Integrated Approach, Fourth Edition. Oxford


University Press

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-transisi-dan-contohnya/

https://insanpelajar.com/transisi-demografis/

https://www.academia.edu/7621978/TRANSISI_DEMOGRAFI

https://insanpelajar.com/transisi-demografis/

www.OurWorldInData.org

https://www.gurugeografi.id/2016/11/model-transisi-demografi.html

Anda mungkin juga menyukai