Anda di halaman 1dari 19

Konsep Dasar Lembaga Pendidikan Nonformal

Disusun oleh :
Holel Lurrahman (21701011051)
Farihatussinah (21801011197)
Sukmay Wijayanti (21801011181)
Tarisa Wanda Lutfiah (21801011200)
Nur Maiddah (21801011211)
Andy Takwin (2180101050 )
PEMBAHASAN

1 Pengertian Pendidikan Nonformal

Kedudukan Pendidikan Nonformal


2 dalam Sistem Pendidikan Nasional

Peran Pendidikan Non Formal


3 dalam Pembangunan Bangsa
01
PENGERTIAN PENDIDIKAN NONFORMAL
1 PENGERTIAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Pendidikan nonformal dilakukan


Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang diluar sekolah, maka sasaran
dilakukan secara teratur, dengan sadar dilakukan, pokok adalah anggota masyarakat.
tetapi tidak terlalu ketat mengikuti peraturan-
peraturan yang tetap, seperti pada pendidikan
formal di sekolah.

program pendidikan nonformal harus


Pendidikan nonformal pada umumnya dibuat sedemikan rupa agar bersifat
dilaksanakan tidak dalam lingkungan fisik luwes tetapi lugas, namun tetap
sekolah, maka pendidikan nonformal identik menarik minat para konsumen
dengan pendidikan luar sekolah. pendidikan.
1 PENGERTIAN PENDIDIKAN NONFORMAL

Menurut Coombs
(Trinamansyah, 2003:19)
mendefinisikan pendidikan
Menurut pengertian UU nonformal sebagai setiap
Sisdiknas tahun 2003 pasal kegiatan pendidikan yang
1 ayat 12 diorganisasikan di luar
“Pendidikan di luar sistem persekolahan yang
pendidikan formal yang mapan, baik dilakukan
dapat dilaksanakan secra secara terpisah atau sebgaai
terstruktur dan bagian penting dari kegiatan
berjenjang” yang lebih besar, dilakukan
secra semgaja untuk
melayani peserta didik
tertentu guna mencapai
tujuan belajarnya.
02
KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Sistem pendidikan nasional terdiri atas tiga subsistem yaitu subsistem pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan informal. Semua subsistem ini berkaitan dan saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Setiap
subsistem memiliki kedudukan yang sama dalam sistem pendidikan nasional.

Pendidikan nasional membina dan mengembangkan subsistem pendidkan formal, nonformal dan informal.
Pendidikan nonformal, menurut The South East Asian Ministery of Education Organization (melalui Sujdana, 2004: 46) ,
adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah,
diselenggarakan di luar subsistem pendidikan formal, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi, latihan,
dan bimbingan sesuai dengan tingkatan usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya ialah untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap, ketermpilan dan nilai-nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta
secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjaanya, masyarakat, dan bahkan negaranya.
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Sehubungan dengan Tri-Pusat Pendidikan yaitu pendidikan formal, nonformal, dan


informal :
Program pendidikan nonformal
Program pendidikan berpusat pada lingkungan
formal berpusat pada masyarakat dan lembaga dengan
lingkungan sekolah berbagai jenis pendidikan antara Pendidikan informal
dengan satuan sejak taman lain pendidikan umum, pendidikan berpusat pada keluarga
kanak-kanak sampai keagamaan, pendidikan jabatan dan lingkungan kegiatan
dengan perguruan tinggi. kerja, pendidikan kedinasan, dan belajar secara mandiri.
pendidikan kejuruan.

Formal Non Informal


formal

Pendidikan nonformal dan pendidikan informal tersebut menjadi wilayah kajian dari garapan
pendidikan luar sekolah.
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pendidikan luar sekolah adalah:
Kebutuhan masyarakat akan
A
pendidikan luar sekolah

Kesediaan mendengar suara


B masyarakat.
Kelenturan program
pembelajaran yang selalu siap
disesuaikan dengan kebutuhan C
calon warga belajar.
Keanekaragaman program
D pembelajaran
Program pembelajaran yang
tidak dirancang untuk mengejar
ijazah tetapi untuk kebermaknaan E
bagi masyarakat.
Kurikulum dikembangkan sesuai
F kebutuhan warga masyarakat.
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Dari pengertian di atas, dapat ditarik beberapa penjabaran mengenai pendidikan non formal, antara lain :
1. Pendidikan non formal dapat berlangsung di mana saja dan dapat diprakarsai oleh siapa saja, tidak hanya
oleh pemerintah namun masyarakat pun bisa memprakarsainya.
2. Warga belajar atau peserta didik dalam pendidikan non formal adalah “tertentu”. Mereka adalah warga
masyarakat yang tidak pernah bersekolah, putus sekolah, anak usia dini, pencari kerja yang perlu bekal
ketrampilan dan mereka yang ingin meningkatkan kemampuan dan ketrampilan profesionalnya untuk
meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan.
3. Karena warga belajarnya adalah “tertentu” maka kebutuhan belajarnya pun “tertentu”, mungkin berbeda,
lebih spesifik atau bahkan lebih luas dari pendidikan formal.
4. Karena warga belajar dan kebutuhan belajarnya “tertentu” maka tujuan belajarnya pasti juga tertentu,
semua itu terserah pada keinginan warga belajarnya sendiri. Misalnya saja pendidikan non formal kursus
menjahit tentu berbeda tujuan belajarnya dengan PAUD.
5. Proses pembelajaran untuk karakteristik warga belajar dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang serba
tertentu itu tidak mungkin dilakukan dengan pendekatan konvesional-klasikal. Maka dari itu diperlukan
sebuah metode belajar yang lebih dialogis-partisipatif, hanya dengan metode semacam inilah tujuan dan
kebutuhan belajar tersebut bisa lebih banyak tertampung
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Pendidikan Nonformal sebagai Perantara


dan Kegiatan Pendidikan Nonformal

Pendidikan Nonformal sebagai Perantara dan Kegiatan Pendidikan nonformal dapat


dibedakan sebagai prantara (institution) dan sebagai kegiatan (setting). Sebagai perantara,
pendidikan nonformal merupakan fenomena yang tambuh di masyarakat bersama perantara
lainnya seperti ekonomi, hukum, dan budaya. Kemudian Pendidikan nonformal sebagai
kegiatan (setting) menyangkut hasil dan proses kegiatan
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL

Kaitan antara Sistem Penddikan dengan


Supra Sistem Pembangunan Nasional
Pendidikan Nasional, sebagai sistem dalam supra sistem
pengembangan nasional, menurut GBHN (1989)
mempunyai tujun untuk meningkatkan kualitas manusia
Indonesia, yaitu manusia yang beriman, dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berbudi pekerti luhur,
berkepribadian, berdisiplin, bekerja keras, tangguh,
bertanggung jawab, mandiri, cerdas dan terampil serta
sehat jasmani dan rohani, cinta tanah air, memiliki
semangat kebangsaan, percaya pada diri sendiri, bersikap
dan perilaku inovatif dan kreatif, mampu membangun
dirinya sendiri, dan bersama-sama bertanggung jawab atas
pembangunan bngsa.
03
PERAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM
PEMBANGUNAN BANGSA
3 PERAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Pendidikan non-formal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan


penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan
sikap dan kepribadian profesional. Berdasarkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 3 ada beberapa bentuk pendidikan non-formal, salah
satunya yaitu, Pendidikan kecakapan hidup pendidikan kecakapan hidup adalah pendidikan
kemampuan, kesanggupan, dan keterampilan yang diperlukan oleh seseorang untuk
menjalankan kehidupan. Mulyadi (2005: 86) kecakapan hidup membantu seseorang
bagaimana memliihara dirinya, tumbuh menjadi dirinya, bekerjasama dengan orang lain
secara baik, membuat keputusan secara logis, melindungi diri sendiri dan mampu mencapai
tujuan dalam kehidupannya. Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah untuk menyiapkan
peserta didik yang mampu dan terampil dalam menjaga kelangsungan hidup sekarang dan
perkembangannya di masa datang.
3 PERAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Jika dilihat dari berbagai masalah pendidikan yang ada pada 2. Sebagai penambah pendidikan sekolah
suatu pendidikan dalam sekolah atau pendidikan formal
menjadikan pendidikan non-formal mengambil peran untuk Pendidikan non-formal dilaksanakan untuk
menambah pengetahuan, keterampilan yang
membantu sekolah dan masyarakat dalam mengurangi kurang didapatkan dari pendidikan sekolah.
masalah tersebut. Contohnya seperti: privat, les, dan training.
Sudjana mengemukakan peran pendidikan non formal
adalah sebagai “pelengkap, penambah, dan pengganti"
3. Sebagai pengganti pendidikan sekolah
dengan penjabaran sebagai berikut:
Pendidikan non formal sebagai pengganti
pendidikan sekolah meyediakan kesempatan
belajar bagi anak-anak atau orang dewasa yang
karena berbagai alasan tidak memperoleh
1. Sebagai pelengkap pendidikan sekolah kesempatan untuk memasuki satuan pendidikan
sekolah. Kegiatan belajar mengajar bertujuan
Pendidikan non formal berfungsi untuk untuk memberikan kemampuan dasar
melengkapi kemampuan peserta didik dengan membaca, menulis, berhitung dan pengetahuan
jalan memberikan pengalaman belajar yang
tidak diperoleh dalam pendidikan sekolah. praktis dan sederhana yang berhubungan
Contoh : try out, pelatihan. dengan kehidupan sehari-hari.
3 PERAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PEMBANGUNAN BANGSA

Dari peran pendidikan non-formal kita dapat mengetahui bahwa


pendidikan non-formal memiliki tujuan menghasilkan beberapa hasil
yaitu berupa:
1. Perubahan kesejateraan hidup lulusan yang ditandai dengan
perolehan pekerjaan atau berwirausaha, perolehan atau peningkatan
pendapatan, kesehatan, pendidikan dan penampilan diri.
2. Membelajarkan orang lain terhadap hasil belajar yang telah dimiliki
dan dirasakan manfaatnya oleh lulusan.
3. Peningkatan partisipasinya dalam kegiatan sosial dan atau
pembangunan masyarakat, dalam wujud partisipasi buah fikiran,
tenaga, harta benda, dan dana (Suhaenah, 2016: 93)
KESIMPULAN

1. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dilakukan secara teratur, dengan sadar
dilakukan, tetapi tidak terlalu ketat mengikuti peraturan-perarturan yang tetap,
seperti pada pendididkan formal di sekolah.
2. Sistem pendidikan nasional terdiri atas tiga subsistem yaitu subsistem pendidikan
formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Semua subsistem ini
berkaitan dan saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Setiap subsistem
memiliki kedudukan yang sama dalam sistem pendidikan nasional.
3. Dilihat dari berbagai masalah pendidikan yang ada pada suatu pendidikan dalam
sekolah atau pendidikan non-formal menjadikan pendidikan non-formal mengambil
peran untuk membantu sekolah dan masyarakat dalam mengurangi masalah tersebut.
Sudjana mengemukakan peran pendidikan non formal adalah sebagai “pelengkap,
penambah, dan pengganti" dengan penjabaran sebagai berikut: a)Sebagai pelengkap
pendidikan sekolah, b) Sebagai penambah pendidikan sekolah, c) Sebagai pengganti
atau substitute pendidikan sekolah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai