Disusun oleh :
Holel Lurrahman (21701011051)
Farihatussinah (21801011197)
Sukmay Wijayanti (21801011181)
Tarisa Wanda Lutfiah (21801011200)
Nur Maiddah (21801011211)
Andy Takwin (2180101050 )
PEMBAHASAN
Menurut Coombs
(Trinamansyah, 2003:19)
mendefinisikan pendidikan
Menurut pengertian UU nonformal sebagai setiap
Sisdiknas tahun 2003 pasal kegiatan pendidikan yang
1 ayat 12 diorganisasikan di luar
“Pendidikan di luar sistem persekolahan yang
pendidikan formal yang mapan, baik dilakukan
dapat dilaksanakan secra secara terpisah atau sebgaai
terstruktur dan bagian penting dari kegiatan
berjenjang” yang lebih besar, dilakukan
secra semgaja untuk
melayani peserta didik
tertentu guna mencapai
tujuan belajarnya.
02
KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL
DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Sistem pendidikan nasional terdiri atas tiga subsistem yaitu subsistem pendidikan formal, pendidikan nonformal dan
pendidikan informal. Semua subsistem ini berkaitan dan saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Setiap
subsistem memiliki kedudukan yang sama dalam sistem pendidikan nasional.
Pendidikan nasional membina dan mengembangkan subsistem pendidkan formal, nonformal dan informal.
Pendidikan nonformal, menurut The South East Asian Ministery of Education Organization (melalui Sujdana, 2004: 46) ,
adalah setiap upaya pendidikan dalam arti luas yang di dalamnya terdapat komunikasi yang teratur dan terarah,
diselenggarakan di luar subsistem pendidikan formal, sehingga seseorang atau kelompok memperoleh informasi, latihan,
dan bimbingan sesuai dengan tingkatan usia dan kebutuhan hidupnya. Tujuannya ialah untuk mengembangkan
pengetahuan, sikap, ketermpilan dan nilai-nilai yang memungkinkan bagi seseorang atau kelompok untuk berperan serta
secara efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya, pekerjaanya, masyarakat, dan bahkan negaranya.
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Pendidikan nonformal dan pendidikan informal tersebut menjadi wilayah kajian dari garapan
pendidikan luar sekolah.
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
pendidikan luar sekolah adalah:
Kebutuhan masyarakat akan
A
pendidikan luar sekolah
Dari pengertian di atas, dapat ditarik beberapa penjabaran mengenai pendidikan non formal, antara lain :
1. Pendidikan non formal dapat berlangsung di mana saja dan dapat diprakarsai oleh siapa saja, tidak hanya
oleh pemerintah namun masyarakat pun bisa memprakarsainya.
2. Warga belajar atau peserta didik dalam pendidikan non formal adalah “tertentu”. Mereka adalah warga
masyarakat yang tidak pernah bersekolah, putus sekolah, anak usia dini, pencari kerja yang perlu bekal
ketrampilan dan mereka yang ingin meningkatkan kemampuan dan ketrampilan profesionalnya untuk
meningkatkan kualitas hidupnya di masa depan.
3. Karena warga belajarnya adalah “tertentu” maka kebutuhan belajarnya pun “tertentu”, mungkin berbeda,
lebih spesifik atau bahkan lebih luas dari pendidikan formal.
4. Karena warga belajar dan kebutuhan belajarnya “tertentu” maka tujuan belajarnya pasti juga tertentu,
semua itu terserah pada keinginan warga belajarnya sendiri. Misalnya saja pendidikan non formal kursus
menjahit tentu berbeda tujuan belajarnya dengan PAUD.
5. Proses pembelajaran untuk karakteristik warga belajar dengan kebutuhan dan tujuan belajar yang serba
tertentu itu tidak mungkin dilakukan dengan pendekatan konvesional-klasikal. Maka dari itu diperlukan
sebuah metode belajar yang lebih dialogis-partisipatif, hanya dengan metode semacam inilah tujuan dan
kebutuhan belajar tersebut bisa lebih banyak tertampung
2 KEDUDUKAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL
Jika dilihat dari berbagai masalah pendidikan yang ada pada 2. Sebagai penambah pendidikan sekolah
suatu pendidikan dalam sekolah atau pendidikan formal
menjadikan pendidikan non-formal mengambil peran untuk Pendidikan non-formal dilaksanakan untuk
menambah pengetahuan, keterampilan yang
membantu sekolah dan masyarakat dalam mengurangi kurang didapatkan dari pendidikan sekolah.
masalah tersebut. Contohnya seperti: privat, les, dan training.
Sudjana mengemukakan peran pendidikan non formal
adalah sebagai “pelengkap, penambah, dan pengganti"
3. Sebagai pengganti pendidikan sekolah
dengan penjabaran sebagai berikut:
Pendidikan non formal sebagai pengganti
pendidikan sekolah meyediakan kesempatan
belajar bagi anak-anak atau orang dewasa yang
karena berbagai alasan tidak memperoleh
1. Sebagai pelengkap pendidikan sekolah kesempatan untuk memasuki satuan pendidikan
sekolah. Kegiatan belajar mengajar bertujuan
Pendidikan non formal berfungsi untuk untuk memberikan kemampuan dasar
melengkapi kemampuan peserta didik dengan membaca, menulis, berhitung dan pengetahuan
jalan memberikan pengalaman belajar yang
tidak diperoleh dalam pendidikan sekolah. praktis dan sederhana yang berhubungan
Contoh : try out, pelatihan. dengan kehidupan sehari-hari.
3 PERAN PENDIDIKAN NONFORMAL DALAM PEMBANGUNAN BANGSA
1. Pendidikan nonformal adalah pendidikan yang dilakukan secara teratur, dengan sadar
dilakukan, tetapi tidak terlalu ketat mengikuti peraturan-perarturan yang tetap,
seperti pada pendididkan formal di sekolah.
2. Sistem pendidikan nasional terdiri atas tiga subsistem yaitu subsistem pendidikan
formal, pendidikan nonformal dan pendidikan informal. Semua subsistem ini
berkaitan dan saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Setiap subsistem
memiliki kedudukan yang sama dalam sistem pendidikan nasional.
3. Dilihat dari berbagai masalah pendidikan yang ada pada suatu pendidikan dalam
sekolah atau pendidikan non-formal menjadikan pendidikan non-formal mengambil
peran untuk membantu sekolah dan masyarakat dalam mengurangi masalah tersebut.
Sudjana mengemukakan peran pendidikan non formal adalah sebagai “pelengkap,
penambah, dan pengganti" dengan penjabaran sebagai berikut: a)Sebagai pelengkap
pendidikan sekolah, b) Sebagai penambah pendidikan sekolah, c) Sebagai pengganti
atau substitute pendidikan sekolah
TERIMA KASIH