MATA KULIAH
ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS
KODE MATA KULIAH: MJU.AUD-015
PENYUSUN
Dra. Khoiriyah, M.Pd.
i
Halaman Pengesahan
Nama Dra. Khoiriyah, M.Pd. Nama Dr. Wahju Dyah Laksmi Wardhani, M.Pd.
Jabatan Dosen Jabatan Ketua Program Studi Pendidikan Guru PAUD
Tanggal 15 September 2022 Tanggal .... September 2022
Disetujui oleh:
ii
Daftar Isi
Halaman Judul…………………………………………………..……………… i
Prakata .................................................................................................................. iv
iii
Prakata
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan rahmat dan
karunia-Nya, Penulis dapat menyelesaikan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)
Mata Anak Berkebutuhan Khusus. RPS ini disusun untuk memenuhi salah satu
syarat dalam menunjang pembelajaran di Program Studi Pendidikan Guru PAUD
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Jember.
Penyusunan RPS Mata Kuliah Anak Berkebutuhan Khusus ini mengacu pada
Kurikulum KKNI (Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia) dan kurikulum
merdeka belajar kampus merdeka 2020.
Semoga dengan adanya RPS baru ini dapat meningkatkan kompetensi mahasiswa
Pendidikan Guru PAUD Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Jember.
Penyusun
iv
A. IDENTITAS MATA KULIAH
1
dampak ketunanetraan terhadap perkembangan
seorang anak
pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak
tunanetra
5. Definisi dan klasifikasi, penyebab, serta cara
pencegahan terjadinya tunarungu gangguan
komunikasi
dampak tunarungu dan gangguan komunikasi
terhadap perkembangan anak
kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak
tunarungu dan anak dengan gangguan
komunikasi
6. Definisi dan klasifikasi, penyebab, serta cara
pencegahan terjadinya tunagrahita
dampak ketunagrahitaan terhadap
perkembangan anak
kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak
tunagrahita
7. Definisi dan klasifikasi, penyebab, serta cara
pencegahan terjadinya tunadaksa dan tunalaras
dampak tunadaksa dan tunalaras terhadap
perkembangan anak
kebutuhan khusus dan layanan pendidikan anak
tunadaksa dan tunalaras
8. Definisi, penyebab, serta jenis-jenis kesulitan
belajar
karakteristik anak berkesulitan belajar
intervensi anak berkesulitan belajar
9. Identifikasi dan asesmen ABK
Tindak lanjut pelayanan pendidikan bagi ABK
Penilaian Kehadiran (P) : 10%
Keaktifan (A) : 10%
2
Tugas (T) : 30%
UTS : 25%
UAS : 25%
Referensi 1. Departemen Pendidikan Nasional. 2007.
Pedoman Umum Penyelenggaraan Pendidikan
Inklusif. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah
Luar Biasa.
2. Hasdianah. 2013. Autis Pada Anak;
Pencegahan, Perawatan dan Pencegahan.
Yogyakarta: Nuha Medika
3. Jamaris, Martini. 2009. Kesulitan Belajar
Perspektif, Asesmen dan Penanggulangannya.
Jakarta: Yayasan Penamas Murni.
4. Jamaris, Martini. 2010. “Model Pendidikan dan
Pembelajaran bagi Penyandang Disabilitas
Intellegensia”. Makalah disampaikan pada
Semiloka Pemberdayaan Anak Penyandang
Disabilitas Inteligensia, 1 Mei 2010.
5. O’Neil, J. 1994. “Can Inclusion Work?: A
Conversation with James Kauffman and Mara
Sapon-Shevin”. Educational Leadership.52(4).
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 66 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010
Tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan
Pendidikan, diunduh dari
www.djpp.depkumham.go.id
7. Sardjono. (2005). Terapi Wicara. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat
Jenderal Pendidikan Tinggi.
8. Somad, Permanarian dan Hernawati, Tati.
(1995), Ortopedagogik Anak Tunarungu.
Jakarta: Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi.
9. Somantri, Sutjihati. (2006). Psikologi Anak
Luar Biasa. Bandung: Refika Aditama.
10. Sunu, C. 2012. Unlocking Autisme.
Yogyakarta: Lintang Terbit
11. Supena, Asep. 2010. “Pendidikan Inklusif:
Strategi Untuk Memperluas Akses Pendidikan
bagi Siswa dengan Hambatan Intelektual”.
Makalah disampaikan pada Semiloka
Pemberdayaan Anak Penyandang Disabilitas
Inteligensia, 1 Mei 2010.
12. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 4
Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat,
3
diunduh dari www.bpkp.go.id/uu/ filedownload/
2/46/442.bpkp
13. UNESCO. 1994. The Salamanca World
Conference on Special Needs Education: Access
and Quality. UNESCO and The Ministry of
Education, Spain.
14. Yuwono, J. 2012. Memahami Anak Autis.
Bandung: Alfabeta
Dosen Pengampu Dra. Khoiriyah, M.Pd
4
B. ANALISIS PEMBELAJARAN
Mahasiswa mampu mengintegrasikan konsep pendidikan anak berkebutuhan khusus dan menggunakan (P2) konsep yang
terintegrasi dalam mendidik anak berkebutuhan khusus
5
C. RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
(2) (4) (7)
(1) (3) (6) (8)
Kemampuan Akhir Bentuk dan Metode (5) Kreteria
Minggu Bahan Kajian Pengalaman Belajar Mahasiswa Bobot
yang Direncanakan Pembelajaran Waktu Penilaian &
ke (Materi Ajar) Penilaian
(KAD) Luring Daring MBKM Non MBKM MBKM Indikator
1 Mahasiswa mampu 1. Definisi dan jenis Ekspos TM: 1. Menjelaskan pengertian Bentuk 5%
memahami hakikat kebutuhan khusus itori 1x(3x50’) berbagai istilah yang Non-test:
pendidikan khusus 2. Penyebab dan dan terkait dengan pendidikan Keaktifan (tanya
dampak tanya BT: khusus dari berbagai jawab)
munculnya jawab 1x(3x60’) sumber
kebutuhan khusus 2. Mengidentifikasi berbagai Kriteria
3. Kebutuhan, hak, BM: jenis anak dengan Keaktifan
dan kewajiban 1x(3x60’) kebutuhan khusus mahasiswa dalam
anak berkebutuhan 3. Melakukan Tanya jawab diskusi dan tanya
khusus penyebab munculnya jawab
kebutuhan khusus
4. Mendiskusikan dampak
munculnya kebutuhan
khusus bagi anak,
keluarga, dan masyarakat
5. Mendiskusikan kebutuhan
anak dengan kondisi
khusus
6. Menjelaskan hak dan
kewajiban anak
berkebutuhan khusus
6
2-3 Mahasiswa mampu 1. Pengertian dan Small TM: Mempresentasikan Bentuk
memahami hakikat sejarah Group 2x(3x50’) makalah dan Non-test:
pendidikan bagi Anak perkembangan Discus mendiskusikan materi Penilaian unjuk
Berkebutuhan Khusus pendidikan khusus sion BT: tentang hakikat kerja:
(ABK) di Indonesia 2x(3x60’) pendidikan bagi Anak Makalah
2. Berbagai bentuk Berkebutuhan Khusus (isi
dan jenis BM: (ABK) pembahasan,
pelayanan 2x(3x60’) originalitas)
pendidikan bagi Presentasi
ABK (materi, teknik
penyajian,
media saji,
5%
keaktifan
anggota)
Kriteria
- Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
4-5 Mahasiswa mampu 1. Definisi dan Small TM: 1. Menjelaskan definisi Bentuk
memahami pendidikan dampak Group 2x(3x50’) keterbakatan Non-test: 5%
khusus bagi anak keterbakatan Discus 2. Mendiskusikan dampak Penilaian unjuk
7
berbakat 2. Kebutuhan sion BT: keterbakatan dan kerja:
pendidikan dan 2x(3x60’) kebutuhan pendidikan Makalah
jenis layanan bagi serta jenis layanan bagi (isi
anak berbakat BM: anak berbakat pembahasan,
2x(3x60’) originalitas)
Presentasi
(materi, teknik
penyajian,
media saji,
keaktifan
anggota)
Kriteria
- Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
6 Mahasiswa mampu 1. Definisi, klarifikasi, Small TM: 1. Menjelaskan pengertian, Bentuk
memahami pendidikan penyebab, serta Group 1x(3x50’) klasifikasi, penyebab, Non-test:
anak tunanetra cara pencegahan Discus serta cara pencegahan Penilaian unjuk
5%
terjadinya sion BT: terjadinya ketunanetraan, kerja:
ketunanetraan 1x(3x60’) dampak ketunanetraan Makalah
2. dampak terhadap perkembangan (isi
8
ketunanetraan BM: seorang anak pembahasan,
terhadap 1x(3x60’) 2. Mempresentasikan originalitas)
perkembangan materi dalam kelompok Presentasi
seorang anak (materi, teknik
3. pendidikan yang penyajian,
sesuai dengan media saji,
kebutuhan anak keaktifan
tunanetra anggota)
Kriteria
- Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
7 Mahasiswa mampu 1. Definisi dan Small TM: 1. Berdiskusi dalam Bentuk
memahami pendidikan klasifikasi, Group 1x(3x50’) kelompok kecil untuk Non-test:
anak tunarungu dan anak penyebab, serta Discus menjelaskan, pendidikan Penilaian unjuk
dengan gangguan cara pencegahan sion BT: anak tunarungu dan anak kerja:
komunikasi terjadinya 1x(3x60’) dengan gangguan Makalah 5%
tunarungu komunikasi (isi
gangguan BM: 2. Mempresentasikan pembahasan,
komunikasi 1x(3x60’) pendidikan anak originalitas)
2. dampak tunarungu tunarungu dan anak Presentasi
9
dan gangguan dengan gangguan (materi, teknik
komunikasi komunikasi penyajian,
terhadap media saji,
perkembangan keaktifan
anak anggota)
3. kebutuhan khusus
dan layanan Kriteria
pendidikan anak - Ketepatan
tunarungu dan isi/materi
anak dengan dalam
gangguan pembahasan
komunikasi makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
8 UTS 20%
9 Mahasiswa mampu 1. Definisi dan Small TM: Mendiskusikan definisi dan Bentuk
memahami pendidikan klasifikasi, Group 1x(3x50’) klasifikasi, penyebab, serta Non-test:
khusus anak tunagrahita penyebab, serta Discus cara pencegahan terjadinya Penilaian unjuk
cara pencegahan sion BT: tunagrahita; dampak kerja:
terjadinya 1x(3x60’) ketunagrahitaan terhadap Makalah
tunagrahita perkembangan anak; dan (isi 5%
2. dampak BM: kebutuhan khusus dan pembahasan,
ketunagrahitaan 1x(3x60’) layanan pendidikan anak originalitas)
terhadap tunagrahita Presentasi
perkembangan (materi, teknik
anak penyajian,
10
3. kebutuhan khusus media saji,
dan layanan keaktifan
pendidikan anak anggota)
tunagrahita
Kriteria
- Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
10-12 Mahasiswa mampu 1. Definisi dan Small TM: 1. Mendiskusikan definisi Bentuk
memahami pendidikan klasifikasi, Group 3x(3x50’) dan klasifikasi, penyebab, Non-test:
anak tunadaksa dan penyebab, serta Discus serta cara pencegahan Penilaian unjuk
tunalaras cara pencegahan sion BT: terjadinya tunadaksa dan kerja:
terjadinya 3x(3x60’) tunalaras; dampak Makalah
tunadaksa dan tunadaksa dan tunalaras (isi
tunalaras BM: terhadap perkembangan pembahasan,
15%
2. dampak tunadaksa 3x(3x60’) anak; dan kebutuhan originalitas)
dan tunalaras khusus dan layanan Presentasi
terhadap pendidikan anak (materi, teknik
perkembangan tunadaksa dan tunalaras penyajian,
anak 2. Mempresentasikan materi media saji,
3. kebutuhan khusus kelompok keaktifan
dan layanan anggota)
11
pendidikan anak
tunadaksa dan Kriteria
tunalaras - Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
13-14 Mahasiswa mampu 1. Definisi, Small TM: 1. Mendiskusikan definisi, Bentuk
memahami pendidikan penyebab, serta Group 2x(3x50’) penyebab, serta jenis- Non-test:
anak berkesulitan belajar jenis-jenis Discus jenis kesulitan belajar; Penilaian unjuk
kesulitan belajar sion BT: karakteristik anak kerja:
2. karakteristik anak 2x(3x60’) berkesulitan belajar; dan Makalah
berkesulitan intervensi anak (isi
belajar BM: berkesulitan belajar pembahasan,
3. intervensi anak 2x(3x60’) originalitas)
berkesulitan Presentasi 10 %
belajar (materi, teknik
penyajian,
media saji,
keaktifan
anggota)
Penilaian Proyek:
Penugasan
12
Kriteria
- Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
- Ketepatan
langkah,
proses,
pemisalan, dan
hasil akhir
tugas
15 Mahasiswa mampu 1. Identifikasi dan Small TM: Mendiskusikan hasil Bentuk
mendidik anak asesmen ABK Group 1x(3x50’) identifikasi dan asesmen Non-test:
berkebutuhan khusus 2. Tindak lanjut Discus ABK, serta tindak lanjut Penilaian unjuk
pelayanan sion BT: pelayanan pendidikan bagi kerja:
pendidikan bagi 1x(3x60’) ABK Makalah
ABK (isi
5%
BM: pembahasan,
1x(3x60’) originalitas)
Presentasi
(materi, teknik
penyajian,
media saji,
13
keaktifan
anggota)
Penilaian Proyek:
Penugasan
Kriteria
- Ketepatan
isi/materi
dalam
pembahasan
makalah
- keterlibatan
aktif anggota
saat presentasi
- Ketepatan
langkah,
proses,
pemisalan, dan
hasil akhir
tugas
16 UAS 25%
14
D. RANCANGAN TUGAS
15
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH JEMBER
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PAUD
16
INDIKATOR PENILAIAN TUGAS MANDIRI
Skala
No Dimensi Penilaian Sangat Baik Baik Cukup Kurang
Bobot (%)
Skor (81-100) Skor (61-80) Skor (41 – 60) Skor (< 40)
1 Penguasaan materi Menguasai materi yang Menguasai materi Menguasai materi Penguasaan materi
diperkuat dengan teori dan diperkuat dengan teori diperkuat dengan teori tidak diperkuat dengan
20
pendapat yang logis dan dan pendapat yang logis tetapi kurang teori dan pendapat
sistematis tetapi kurang sistematis menyampaikan pendapat rendah
2 Penyelesaian tugas Menyelesaikan tugas Menyelesaikan tugas Menyelesaikan tugas Menyelesaikan tugas
secara sistematis, realistis secara sistematis dan secara sistematis, tetapi tidak secara sistematis 20
dan inovatif realistis tidak realistis dan realistis
3 Presentasi Kontennya berkualitas, Kontennya berkualitas, Kontennya berkualitas, Kontennya kurang
desain menarik, desain menarik, desain kurang menarik, berkualitas, desain
menampilkan gagasan menampilkan gagasan gagasan bias/bertele-tele kurang menarik,
yang efektif dan yang efektif tetapi pesan dan pesan yang gagasan bias/bertele-
menyampaikan pesan yang yang disampaikan disampaikan kabur/bias. tele, pesan yang
kuat serta berbicara dengan kabur/bias. Secara umum berbicara disampaikan kabur/bias.
semangat dan menularkan Berbicara tenang dan tenang tetapi dengan nada Berpatokan pada 25
antusiasme pada audiens menggunakan intonasi yang datar dan cukup catatan, tidak ada ide
yang tepat, menjelaskan sering bergantung pada yang dikembangkan di
tanpa bergantung pada catatan, terkadang kontak luar catatan, serta suara
catatan dan berinteraksi mata dengan pendengar monoton
secara intensif dengan diabaikan
audiens
4 Komunikasi dalam Menjawab masalah secara Menjawab masalah secara Menjawab masalah secara Tidak menjawab
kegiatan diskusi dan tanya argumentasi logis, argumentasi logis, argumentasi logis, tidak masalah
35
jawab berlandaskan teori dan berlandaskan teori tetapi berlandaskan teori dan
sistematis tidak sistematis juga tidak sistematis
17