Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rapika Siswanti

NIM : 856084683

Mata Kuliah : Pembelajaran Berwawasan Kemasyarakatan (PDGK 4306)

Dosen : Djumadi, S.Pd., M.M

TUGAS 2
Jawaban No. 1

Menurut pengertian Undang-undang Sisdiknas tahun 2003 pasal 1 ayat 12 “Pendidikan


nonformal adalah jalur pendidikan di luar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara
terstruktur dan berjenjang” sedangkan ayat 13 menyatakan “Pendidikan informal adalah jalur
pendidikan keluarga dan lingkungan”.

Pendidikan nonformal hadir sebagai jawaban atas kurang cepatnya pendidikan formal dalam
perkembangan dunia yang semakin cepat. Selain itu, pendidikan tidak resmi ini merupakan
alternatif dari realitas yang memprihatinkan dari dunia pendidikan di Indonesia. Kita semua
tahu pendidikan formal di Indonesia itu mahalnya bukan main, tapi hal ini tidak diimbangi
oleh peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri.

Pada akhirnya, orang-orang yang lulus dari jenjang pendidikan formal banyak yang tidak
memiliki keahlian yang spesifik. Ketika orang-orang ini dipekerjakan oleh sebuah perusahaan
harus diberi pelatihan ulang yang sebetulnya merupakan pemborosan.

Namun dibalik itu semua, pendidikan nonformal muncul untuk memberi kesadaran baru pada
masyarakat: pendidikan bukanlah kegiatan untuk mendapatkan gelar dan ijazah saja. Lebih
dari itu, pendidikan merupakan kegiatan penyerapan dan internalisasi ilmu yang memberikan
peningkatan taraf kehidupan pada individu dan masyarakat secara luas dalam berbagai aspek.

Keuntungan Pendidikan Formal

 Mampu melatih kemampuan akademis

 Dapat membangun jaringan sosial dan pertemanan yang lebih luas

 Menjadi sarana untuk mengembangkan diri dan kreativitas

 Jenjang pendidikan yang mendapat pengakuan dari negara dengan standar nasional
Kelebihan Pendidikan Informal

 Tidak ada batasan tempat dan waktu, pendidikan dapat berlangsung di mana saja dan
kapan saja
 Cara pengaplikasiannya kepada anak lebih fleksibel dan dapat menyesuaikan
 Untuk mempelajari dan mengaplikasikannya sesuai dengan kemampuan dan kemauan
 Menjadi invenstasi akhlak pada anak untuk jangka panjang
 Kontrol terhadap anak lebih mudah

Pendidikan nonformal tampaknya juga dapat menjadi jawaban untuk mengembangkan minat
dan bakat anak sejak dini. Dengan begitu, perkembangan mereka jadi lebih terarah. Mereka
juga akan bertemu dengan kawan-kawan yang sedang menekuni hal yang sama yang bisa
menjadi support system. Belum lagi, anak akan belajar manajemen waktu sedari kecil karena
ia harus pandai membagi waktu untuk belajar di sekolah, belajar di tempat kursus
(pendidikan nonformal), dan bermain. Pendidikan luar sekolah memiliki lapangan kerja yang
sangat luas, dan lebih langsung berkaitan dengan dunia kerja, rekreasi seni budaya, kualitas
hidup, harus mampu berperan lebih besar, efektif dan relevan. berperan mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan bermanfaat bagi diri sendiri untuk menjadi salah satu yang utama
dalam pencapaian pembangunan ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

Contoh : Pendidikan untuk kelompok remaja dan pemuda.

Tugas perkembangan masa remaja yang ditandai dengan pencarian identitas diri
memerlukan pendekatan yang mampu menyalurkan, memfasilitasi, mengarahkan,
untuk akhirnya menemukan identitas diri sebagai anak-anak bangsa yang
berkarakter. Program-program pertukaran pemuda tingkat nasional maupun
internasional sangat bermanfaat untuk menumbuhkan kebanggaan dan kebersamaan.

Jawaban No. 2

Belum, karena kualitas hasil pendidikan telah menurun dibandingkan dengan lulusan sekolah pada
zaman dahulu. Pada zaman dahulu, sekedar lulusan SMA, SGA, atau SMEA saja, mereka sudah
kelihatan cakap. Lulusan sekolah menengah pada zaman dahulu ketika diserahi tugas-tugas di
rumahnya masing-masing sudah kelihatan cakap. Kurikulum merupakan jantung dunia pendidikan.
Oleh karena itu, pengembangan
kurikulum di masa depan secara tepat perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas
sumber daya manusia Indonesia sehingga dapat bersaing di era globalisasi tersebut.
Posisi, fungsi, dan kurikulum suatu lembaga pendidikan adalah suatu konsep masyarakat
mengenai cara mempersiapkan anggota masyarakat dalam perannya di masa mendatang.
Fungsi suatu lembaga pendidikan merupakan harapan atau keinginan masyarakat dalam
mendidik generasi muda sehingga mampu berperan dalam mempertahankan nilai-nilai
yang dianggap baik, memperbaiki nilai-nilai lama menjadi nilai yang sesuai dengan
perkembangan masyarakat, dan mengembangkan nilai-nilai baru yang berguna bagi
masyarakat. Fungsi suatu lembaga pendidikan terus berubah dan berkembang sesuai
dengan perkembangan yang berlaku di masyarakat.

Jawaban No. 3

6 Satuan Pendidikan yang ada ditengah-tengah masyarakat :

1. Kursus
Dalam PP No. 73 Tahun 1991 dijelaskan bahwa kursus adalah satuan pendidikan luar
sekolah yang terdiri atas sekumpulan warga masyarakat yang memberikan
pengetahuan keterampilan dan sikap mental tertentu bagi warga belajar.
Sedangkan menurut Artasasmita (1985), kursus adalah sebagai mata kegiatan
pendidikan yang berlangsung di dalam masyarakat yang dilakukan secara sengaja,
terorganisir, dan sistematik untuk memberikan materi pelajaran tertentu kepada orang
dewasa atau remaja dalam waktu yang relatif singkat agar mereka memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat dimanfaatkan untuk
mengembangkan diri dan masyarakat. Contohnya seperti kursus menjahit, kursus
komputer, kursus kecantikan.
2. Pelatihan adalah kegiatan atau pekerjaan melatih untuk memperolah kemahiran atau
kecakapan, pelatihan berkaitan dengan pekerjaan. Menurut Artasasmita (1985),
pelatihan adalah “kegiatan pendidikan yang dilaksanakan dengan sengaja, terorganisir
dan sistematis di luar sistem persekolahan untuk memberikan dan meningkatkan suatu
pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada kelompok tenaga kerja tertentu dalam
waktu yang relatif singkat dengan mengutamakan praktek daripada teori, agar mereka
memperoleh –pengetahuan, sikap, dan keterampilan dalam memahamidan
melaksanakan suatu pekerjaan tertentu dengan cara yang efesien dan efektif.
Contohnya seperti pelatihan kepemimpinan, pelatihan tutor, pelatihan metode
pembelajaran.
3. Kelompok belajar
Kelompok belajar yaitu salah satu wadah dalam rangka membelajarkan masyarakat.
Menurut Zaenudin (1985), kelompok belajar adalah upaya yang dilakukan secara
sadar dan berencana melalui bekerja dan belajar dalam kelompok belajar untuk
mencapai suatu kondisi yang lebih baik dibandingkan dengan kondisi sekarang.
Contoh : kelompok Belajar Paket A, Kelompok Belajar Paket B, Kelompok Belajar
Paket C, Kelompok Belajar Usaha.
4. Pusat Kegiatan Belajar Mengajar
Menurut Sihombing (2001), PKBM merupakan tempat belajar yang dibentuk dari,
oleh, dan untuk masyarakat dalam rangka usaha untuk meningkatkan pengetahuan,
keterampilan, sikap, hobi, dan bakat warga masyarakat.
Melalui PKBM diharapkan terjadi kegiatan pembelajaran dalam masyarakat dengan
memanfaatkan sarana, prasarana, dan potensi yang ada di sekitar lingkungan
masyarakat, agar masyarakat memiliki kemampuan dan keterampilan yang dapat
dimanfaatkan untuk meningkatkan taraf hidupnya.
Program pembelajaran yang dapat dilaksanakan di PKBM, diantaranya Kejar Paket A,
Kejar Paket B, Kejar Paket C, KBU, PADU, Kelompok Pemuda Produktif.
5. Majelis Taklim
Majelis Taklim adalah suatu lembaga pendidikan yang dibentuk atas dasar pendekatan
dari kebutuhan masyarakat (bottom up approach), dengan kegiatannya lebih
berorientasi pada keagamaan, khususnya Agama Islam. Melalui Majelis Taklim
dibahas berbagai aspek yang ditinjau dari sudut pandang Agama Islam.
6. Satuan Pendidikan yang sejenis
Satuan pendidikan yang sejenis adalah satuan yang tidak termasuk pada luar satuan
yang sudah dijelaskan terdahulu. Satuan lainnya diantaranya pesantren, sanggar seni,
TKA/TPA.
Pesantren adalah lembaga pendidikan nonformal yang menyelenggarakan program
pendidikan keagamaan. sanggar seni lebih ditujukan pada tempat kegiatan khusus
dalam beraneka seni yang diikuti oleh anak-anak, remaj, dan orang dewasa.
Sedangkan TKA/TPA yaitu lembaga pendidikan khusus diperuntukkan bagi anak usia
dini dalam bidang keagamaan, khususnya agama islam.

Jawaban No. 4

Program yang lebih efektif dan efisien untuk memberantas buta aksara di Indonesia :
1. Melaksanaan program wajib belajar sembilan tahun dan program kesetaraan
kelompok belajar paket A setara SD dan B setara SLTP.
2. Penuntasan buta aksara melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
Belajar membaca, menulis dan berhitung dilaksanakan dengan memberikan
daya tarik atau "iming-iming" kursus keterampilan gratis seperti menjahit,
memasak, sablon, bengkel bubut dan sebagainya.

3. Pemerintah membuat taman bacaan masyarakat (TBM) yang mudah dijangkau


sehingga masyarakat dapat dengan mudah mengakses informasi yang ada di taman
bacaan masyarakat tersebut dan pihak perpustakaan juga dapat memenuhi
kebutuhan masyarakat.
4. Pemerintah dan masyarakat Bersama-sama meningkatkan kesadaran masyarakat
tentang pentingnya kemampuan membaca, menulis, dan berhitung karena
membaca dapat menambah pengetahuan mengenai perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
5. Perlu dibuat inovasi baru dalam metode pembelajaran yang menarik dan sungguh-
sungguh untuk memberantas buta huruf demi mencerdaskan masyarakat Desa
Persatuan.
6. Melalui jaringan belajar masyarakat ini seperti dibangunnya perpustakaan
desa, taman bacaan masyarakat, pusat sumber belajar masyarakat, dan lain-
lain diharapkan masyarakat/warga belajar diajak untuk terus belajar sepanjang
hayat (life long education) dalam rangka peningkatan kualitas hidupnya.
7. Melalui program bekerja sambil belajar yang merupakan pola pembelajaran
dan pemberdayaan penduduk secara terpadu antara upaya pembinaan
pengetahuan dan keterampilan upah jiwa dan mencari nafkah (vokasional)

Jawaban No. 5

 Pendekatan psikologis dan profesi perlu diterapkan, antara lain


menumbuhkan motivasi warga belajar yang terdeteksi dalam kategori
warga buta aksara.
 Metode pendekatan laboratories, yaitu suatu metode yang di dasarkan dari
latihan-latihan dan permainan
 Cara pembelajaran keaksaraan (baca-tulis) berdasarkan pengalaman.
Warga belajar membaca dan menulis melalui proses
membuat bahan belajar yang berasal dari ide atau kalimat yang diucapkan
oleh warga belajar itu sendiri, bukan dari tutor.

Anda mungkin juga menyukai