Anda di halaman 1dari 14

MINI RISET

MK.PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH

PGSD

Skor Nilai:

Disusun oleh:
Kelompok 3

1. Nurfida Yati 1231111027


2. Nur Azizah 1231111039
3. Salwa Fachra Dwi Asti Nst 1231111096
4. Zakiah Nasution 1231111014

Kelas : PGSD I 2023


Dosen Pengampu : JUBAIDAH HASIBUAN,S.Pd,M.Pd
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Mini
Riset tepat pada waktunya. Laporan Mini Riset ini disusun guna memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Masyarakat yang berjudul “ Program
Organisasi Daerah dalam .

Laporan Mini Riset yang kami susun ini belumlah sempurna, akan tetapi
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan Mini Riset
ini. Oleh karena itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Mini Riset ini sampai
selesai. Serta ucapan terimakasih kami sampaikan juga kepada Ibu Dosen yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.

Akhir kata, kami berharap Mini Riset ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
kami sendiri namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca
Mini Riset ini untuk menambah wawasannya, Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan Mini Riset ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Generasi Muda merupakan potensi dan aset pembangunan manusia yang sangat besar dan
tentu saja memiliki peran yang sangat strategis dan menentukan pembangunan suatu bangsa.
Potensi serta peranan yang dimiliki menjadikannya sebagai Pengukir Masa Lalu, Pelaku
Masa Kini dan Penentu Masa Depan Bangsa.

Jika kita kembali pada makna dasar tentang pemuda yaitu seluruh warga negara yang berusia
antara 15–35 tahun, dengan demikian pemuda merupakan kelompok populasi terbesar
dibandingkan anak-anak dan orang tua, sehingga dengan sendirinya pemuda itu sendiri
tentunya memiliki hak istimewa dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan perlu
mendapat kedudukan yang tepat dan strategi serta prioritas dalam setiap kebijakan
pemberdayaannya dalam pembangunan disegala sektor pendidikan.

Pemuda harus senantiasa dibimbing dan dibina untuk aktif memerankan fungsinya yaitu
sebagai penggerak pembangunan dan sekaligus motor pembaharu dalam kehidupan
masyarakat sehingga akan tercipta tatanan yang dibangun dengan pendekatan kemandirian
dan ditopang sepenuhnya oleh pemuda.

Tentunya untuk memaksimalkan peranan pemuda, maka diperlukan suatu pembinaan secara
kelembagaan/keorganisasian, dimana lembaga tersebut akan dijadikan sebagai suatu wadah
perjuangan, untuk memperjuangkan nasib dan tentu saja memperjuangkan haknya sebagai
waga negara.

Organisasi sebagai wadah berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan bersama adalah
merupakan wadah yang sangat tepat bagi pemuda, karena dalam wadah itu, akan lahir
perpaduan ide sehingga menciptakan konsep pembangunan yang brilian.

Peranan organisasi kepemudaan, jauh sebelum kemerdekaan Republik Indonesia


diproklamirkan, para pemuda sudah menampakkan perannya. Sejarah panjang tentang
kepemudaan sudah menorehkan tinta emas yang menceritakan betapa besar jasa yang telah
dipersembahkan generasi muda kepada bangsa dan negara.

Persembahan itu lahir dari kelompok-kelompok pemuda yang memiliki visi dan misi yang
sama dan kemudian disatukan dalam bentuk organisasi pemuda yang berjuang untuk
membebaskan diri dan kehidupan masyarakat dari segala bentuk penjajahan.

Dengan menyimak sejarah panjang perjuangan generasi muda, maka peranan generasi muda
dalam era pembangunan ini terbuka lebar bagi generasi muda, bukan hanya sebagai objek
pembangunan tetapi sekaligus selaku subjek pembangunan itu sendiri. Generasi muda yang
punya kepedulian seperti lembaga-lembaga kepemudaan, Lembaga Sosial Kemasyarakatan
atau semua yang berkiprah didalam kepemudaan sangat berpeluang untuk melakukan
sesuatu, bagi bangsa dan negara. Hal tersebut ditunjang dengan kebijakan pembangunan
daerah yang selalu membuka ruang bagi pemuda untuk ikut berperan secara nyata, baik
melalui organisasi maupun secara individu.

B. Rumusan Masalah

1. Apa manfaat organisasi daerah HIMALA


2. Apa dampak positif yang sudah didapat selama di organisasi
3. Bagaimana kegiatan yang terjadi dalam HIMALA

C. Manfaat Identifikasi
1. Memahami bagaimana cara kerja organisasi sebenarnya
2. Menumbuhkan sifat sosial
3. Menumbuhkan sikap toleransi sesama mahasiswa
4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Masyarakat


1. Pendidikan Masyarakat menurut para ahli
-Philip H.Coombs
Berpendapat bahwa pendidikan luar sekolah adalah semua kegiatan pendidikan yang
terorganisasi, sistematis dan dilaksanakan di luar sistem pendidikan formal, yang
menghasilkan tipe-tipe belajar yang dikehendaki oleh kelompok orang dewasa
maupun anak-anak.
-Russel Kleis
Dalam bukunya Non-formal Education mengemukakan bahwa pendidikan luar
sekolah adalah usaha pendidikan yang dilakukan secara sengaja dan sistematis.
Biasanya pendidikan ini berbeda dengan pendidikan tradisional terutama yang
menyangkut waktu, materi, isi dan media. Pendidikan luar sekolah dilaksanakan
dengan sukarela dan selektif sesuai dengan keinginan serta kebutuhan peserta didik
yang ingin belajar dengan sungguh-sungguh
-Sudjana
mengemukakan pengertian pendidikan luar sekolah sebagai berikut: “Pendidikan luar
sekolah adalah setiap kegiatan belajar membelajarkan, diselenggara-kan luar jalur
pendidikan sekolah dengan tujuan untuk membantu peserta didik untuk
mengaktualisasikan potensi diri berupa pengetahuan, sikap, keterampilan, dan
aspirasi yang bermanfaat bagi dirinya, keluarga, masyarakat, lembaga,
bangsa, dan negara.
-Suparjo Adikusumo
dalam Yoyoh (2000:) mengatakan bahwa: Pendidikan Luar Sekolah adalah setiap
kesempatan dimana terdapat komunikasi yang teratur dan terarah di luar sekolah, dan
seseorang memperoleh informasi, pengetahuan, latihan ataupun bimbingan sesuai
dengan usia dan kebutuhan hidupnya dengan tujuan untuk mengembangkan tingkat
keterampilan, sikap-sikap dan nilai yang memungkinkan baginya menjadi peserta
yang efisien dan efektif dalam lingkungan keluarganya bahkan
masyarakat dan warganya.

2. Fungsi Pendidikan Masyarakat


a. Fungsi Pendidikan Masyarakat Sebagai Substitusi Pendidikan Sekolah
Substitusi sama dengan memiliki arti sebagai pengganti. Dengan begitu sama halnya
Pendidikan Masyarakat adalah pengganti pendidikan yang berada di luar sekolah.
Materi yang di berikan oleh lembaga juga sama seperti halnya yang berada di
sekolah.
Akan tetapi yang membedakan pendidikan di dalam sekolah dengan di luar sekolah
ialah, paket pengajaran yang di berikan Pendidikan Luar Sekolah kepada peserta
didik. Misalnya paket A untuk anak usia 5-12 tahun, setara pelajarannya anak SD.
Paket B untuk anak usia 12-17 tahun, setara untuk anak yang berpendidikan di SLTP.
Paket C untuk anak usia 5-20 tahun, setara dengan yang SLTA.
b. Fungsi Pendidikan Masyarakat Sebagai Komplemen Sekolah
Komplemen juga sama memiliki arti dengan kata melengkapi. Dengan begitu salah
satunya fungsi dari Pendidikan Masyarakat adalah melengkapi kurangnya pendidikan
di dalam sekolah yang memiliki beberapa kendala. Sehingga tidak dapat untuk di
sampaikan. Maka hal itu pendidikan di luar sekolah sangat di butuhkan untuk
menunjang para peserta didik dalam hal bidang yang dimiliki. Materi yang dari pihak
sekolah yang belum di sampaikan sehingga harus melibatkan pendidikan yang berada
di luar sekolah. Itu mungkin di karenakan beberapa faktor, sehingga dari pihak
sekolah tidak dapat menyampaikan dengan semaksimal mungkin mata pelajaran yang
diajarkan.
c. Fungsi Pendidikan Masyarakat Sebagai Suplemen Pendidikan
Suplemen pendidikan sama halnya dengan materi tambahan. Pendidikan Masyarakat
juga memiliki fungsi sebagai ajang dalam memberikan materi tambahan kepada
peserta didik yang masih belum memiliki ketuntasan dalam pemahaman materi
pembelajaran. Sasaran peserta didik Pendidikan Masyarakat dalam supplemen
pendidikan ialah anak-anak yang masih SD, SLTP dan juga SLTA. Dengan demikian
anak-anak tersebut masih sangat membutuhkan pendidikan yang lebih luas guna
memiliki tujuan untuk di masa yang akan mendatang.

d. Fungsi Pendidikan Masyarakat Sebagai Jembatan Memasuki Dunia Kerja


Pendidikan
Pendidikan Masyarakat juga memiliki fungsi sebagai ajang untuk mempersiapkan
diri dalam menuju dunia kerja. Dengan ini Pendidikan Masyarakat membantu para
peserta didik dalam mewujudkan keinginan dalam hal pekerjaan. Misalnya, terdapat
seseorang yang mendaftarkan diri sebagai pegawai. Sedangkan perusahaan yang
akan ia tempati memiliki persyaratan agar bisa menguasai dalam bidang bahsa
inggris. Dengan begitu Pendidikan Masyarakat dapat mebantu untuk mewujudkan
tujuan tersebut.

e. Fungsi Pendidikan Masyarakat Sebagai Wahana Untuk Bertahan Hidup Dan


Mengembangkan Kehidupan
Ini adalah salah satu fungsi Pendidikan Masyarakat yang sangat bermutu. Yaitu
sebagai wahana mempertahankan hidup, disini juga memiliki arti sebagai ajang
dalam menguasai pembelajaran hidup.Itulah diantara beberapa fungsi dari dari
Pendidikan Luar Sekolah atau Pendidikan Masyarakat. Semoga bermanfaat dan bisa
membantu anda para orangtua untuk mendidik anak. Dan dapat menciptakan generasi
yang maju dan bermutu.
f. Lembaga Pendidikan Masyarakat dalam kegiatan pendidikan,
Masyarakat merupakan suatu lingkungan ketiga setelah adanya keluarga dan juga
sekolah. Masyarakat sangat berpengaruh besar dalam perkembangan kepribadian
seseorang. Masyarakat mempunyai peran penting dalam upaya penyelenggaran
pendidikan, karena dengan adanya masyarakat dapat membantu pengadaan sarana
dan prasarana. Adanya peran masyarakat dalam berpartisipasi pada kegiatan
pendidikan sangat membantu pemerintah dalam usaha mencerdaskan kehidupan
bangsa. Pendidikan yang terjadi di masyarakat sangat banyak sekali meliputi semua
bidang, mulai dari pembentukan kebiasaan, pembentukan pengertian, dan
pembentukan sikap dan minat pada pembentukan kesusilaan dan juga keagamaan.

3. Satuan dan Program Pendidikan Masyakrat


a. Satuan pendidikan di Masyarakat
Dengan mengacu pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pasal 26 ayat (4),tercantum
bahwa satuan pendidikan nonformal terdiri atas lembaga kursus, lembaga pelatihan,kelompok
belajar, pusat kegiatan belajar masyarakat, majelkis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis.
b. Program Pendidikan di Masyarakat
Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas, pada pasal 26 ayat (3), tercantum Program
pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, Pendidikan
kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, Pendidikan
keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta pendidikan yang ditujukan untuk
mengembangkan kemampuan peserta didik.

4. Peranan Pendidikan Masyarakat Kepemudaan


Peran organisasi kepemudaan dalam memberikan pemahaman, penghayatan dan
pengamalan wawasan nusantara dalam kehidupan sosial dapat dijalankan secara
efektif melalui pendidikan dan pengembangan budaya lokal. Dunia pendidikan
dipandang efektif sebagai ajang proses transfer pengetahuan wawasan nusantara
sekaligus prakteknya secara nyata. Melalui pendidikan, organisasi kepemudaan dapat
mendukung program wajib belajar dengan menyediakan sekolah gratis, bantuan buku
kepada Taman Bacaan Masyarakat (TBM), pemberian beasiswa kepada siswa
berprestasi, intstruktur upacara bendera, dan menjadi pengajar pada kegiatan
ekstrakurikuler seperti pramuka, paskibra dan lainnya yang dapat memperkokoh
semangat persatuan dan kesatuan bangsa. Budaya lokal juga dapat menjadi sasaran
bagi organisasi kepemudaan mengingat Indonesia kaya akan berbagai kebudayaan
yang khas dari setiap daerah. Pada titik ini, optimalisasi kebudayaan lokal dapat
berbentuk pelestarian cagar budaya, kunjungan ke museum, pembentukan rumah
budaya di lingkungan organisasi kepemudaan, mengadakan festival kebudayaan dan
mendukung pemerintah untuk mendorong budaya lokal yang merupakan unsure
pembentuk kebudayaan nasional agar mendunia.

5. Implementasi Pendidikan Masyarakat Melalui Organisasi Kepemudaan


Berdasarkan UU No 40 tahun 2009 tentang Kepemudaan, “kepemudaan adalah
berbagai hal yang berkaitan dengan potensi, tanggung jawab, hak, karakter,
kapasitas, aktualisasi diri, dan cita-cita pemuda”. Dalam UU No.40 tahun 2009
tentang Kepemudaan dijelaskan pula tentang makna pemberdayaan, “pemberdayaan
pemuda dilaksanakan secara terencana, sistematis, dan berkelanjutan untuk
meningkatkan potensi dan kualitas jasmani, mental spiritual,pengetahuan, serta
keterampilan diri dan organisasi menuju kemandirian pemuda”. Pendidikan
kepemudaan mampu menganalisis kebutuhan pemuda dan merumuskan serta
merencanakan program pendidikan yang sasarannya untuk pemuda itu sendiri.
Dalam pendidikan kepemudaan terdapat pembangunan pemuda yang merupakan
proses memfasilitasi segala hal yang berkaitan dengan kepemudaan, pelayanan
kepemudaan yang didalamnya terdapat penyadaran dan pemberdayaan, penyadaran
kepemudaan merupakan kegiatan yang digunakan untuk memahami perubahan
lingkungan, dan pemberdayaan pemuda adalah kegiatan membangkitkan potensi dan
peran aktif pemuda, kemudian pengembangan kepemimpinan diarahkan dalam
mengembangkan potensi teladan, dan kemitraan untuk mengembangkan ketrampilan
dan kemandirian pemuda. Upaya ini pada dasarnya untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki pemuda agar mampu melakukan terobosan, menjawab tantangan
zaman dan menyelesaikan berbagai masalah

B. Kerangka Berfikir
BAB III
METODE IDENTIFIKASI

A. Tempat dan Waktu Identifikasi


1. Waktu Penelitian
Waktu yang digunakan peneliti untuk penelitian ini dilaksanakan
pada tanggal 19 September 2023.
2. Tempat Penelitian
Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di fakultas ilmu
pendidikan, Universitas Negeri Medan tepatnya di Jalan Williem
Iskandar Ps.V,Kenangan Baru, kec.Percut Sei Tuan, Kabupaten
Deli Serdang, Sumatera Utara 20221.

B. Subjek Penelitian
Nasution (Asep, A. H, 2012: 40) mengungkapkan bahwa, “subjek
penelitian adalah Sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun Kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya”. Subjek dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Universitas Negeri Medan.

C. Teknik Pengambilan Data


Dalam penelitian, peneliti bisa menggunakan berbagai jenis teknik
pengumpulan data, tergantung teknik mana yang sesuai dengan jenis
penelitian dan juga pencarian sumber datanya. Dalam memilih teknik
pengumpulan data, tentu ada beberapa teknik yang harus dilakukan untuk
meminimalisasi adanya hambatan, kesalahan, atau masalah yang terjadi
selama penelitian berlangsung. Sehingga teknik yang dipilih juga harus
tepat dan berlangsung secara sistematis.Untuk itu, Anda harus mengetahui
berbagai hal mengenai teknik pengumpulan data, mulai dari pengertian,
proses pengumpulan data, berbagai macam teknik pengumpulan data, dan
juga jenis-jenis data yang akan dikumpulkan memiliki jenis atau
klasifikasi seperti apa.Baca juga: Riset Universitas Yale Perkuat
Pentingnya Pengaturan Kalori dalam Pola MakanPengumpulan data
penelitian tidak boleh dilakukan secara sembarangan. Terdapat langkah
pengumpulan data dan teknik pengumpulan data yang harus diikuti.
Tujuan dari langkah pengumpulan data dan teknik pengumpulan data ini
adalah demi mendapatkan data yang valid, sehingga hasil dan kesimpulan
penelitian pun tidak akan diragukan kebenarannya.
Wawancara adalah suatu teknik pengambilan data menggunakan format
pertanyaan yang terencana dan diajukan secara lisan kepada responden
dengan tujuan-tujuan tertentu. Wawancara bisa dilakukan secara tatap
muka di antara peneliti dengan responden dan bisa juga melalui telepon.
-KEUNGGULAN WAWANCARA
• Flexibility
Pewancara dapat secara luwes mengajukan pertanyaan sesuai dengan
situasi yang dihadapi pada saat itu dan memungkinkan diberikan
penjelasan kepada respoden bila pertanyaan kurang dimengerti

•Nonverbal behavior.
Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa
suka, rasa tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan
dan dijawab oleh responden.
Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang
diajukan secara langsung.

•Time of interview.
Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti.
Kapan, di mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan
penelitian.

D. Instrumen Identifikasi
Instrumen penilitian memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses
penelitian, yaitu digunakan sebagai alat dalam mengumpulkan data yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan adanya intrumen penelitian,
maka akan mengetahui sumber daya data yang akan diteliti dan jenis
datanya, teknik pengumpulan datanya, instrumen pengumpulan datanya,
langkah penyusunan instrumen penelitian tersebut serta mengetahui
validitas, rebilitas, tingkat kesukaran daya pembeda, dan
pengecoh/distractor suatu data dalam penelitian.
Instrumen yang baik memiliki kriteria tertentu dalam penelitian, sehingga
menghasilkan kualitas data penelitian yang baik juga. Begitu juga
sebaliknya instrumen yang tidak memiliki kriteria yang baik dalam
penelitian akan menghasilkan kualitas data penelitian tidak baik juga.
Seringkali dijumpai data hasil penelitian tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Hal itu disebabkan oleh ketidaksesuaian antara teori yang
digunakan sebagai dasar dengan instrumen yang digunakan untuk
mengukur karakteristik variabel. Agar instrumen penelitian dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, maka instrumen harus disusun sesuai
teori yang digunakan dalam penelitian.
Instrumen penelitian diturunkan dari teori-teori yang diangkat dalam
penelitian. Oleh karena itu, pemilihan dasar teori agar benar-benar
mempertimbangkan karakteristik data variabel penelitian yang akan
diteliti. Instrumen yang diturunkan dari teori yang digunakan akan
menghasilkan data sesuai dengan konsep dasar yang dituangkan dalam
teori.
Wawancara adalah salah satu instrumen penelitian yang kerap dipakai
untuk penelitian kualitatif. Dalam wawancara, peneliti mengumpulkan
informasi dari responden melalui interaksi verbal. Sebelumnya peneliti
menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur yang berkaitan dengan
penelitian. Peneliti kemudian bertemu dengan narasumber dan
mengajukan pertanyaan.
Peralatan dan perlengkapan yang dapat digunakan selama periode
wawancara adalah tape recorder, kertas, pulpen, laptop, dan lain-lain.
Wawancara dapat dilakukan secara pribadi atau melalui telepon atau
sistem surat elektronik (email).
Keuntungan utama dari metode wawancara adalah menghasilkan tingkat
respon yang tinggi. Selain itu, wawancara lebih mewakili seluruh
populasi penelitian. Selain itu, kontak pribadi antara peneliti dan
responden memungkinkan peneliti untuk menjelaskan pertanyaan
membingungkan dan ambigu secara detail. Sama seperti kuesioner,
wawancara pun tak luput dari kelemahan. Instrumen ini memiliki
kelemahan, yaitu jumlah narasumber yang dijangkau tidak banyak karena
keterbatasan waktu dan tenaga peneliti

E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupu orang lain (Sugiyono,2014).

1. Reduksi Data (Data Reduction)


Mereduksi data berati merangkum, memilih hal-hal yang
pokok,memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya
(Sugiyono,2009). Reduksi data dalam penelitian ini yaitu data yang telah
diperoleh dilapangan mengenai pengaruh organisasi Kepemudaan
HIMALA

2. Penyajian Data (Display Data)


Setelah data direduksi kemudian tahap selanjutnya adalah display data
atau penyajian data. Pendekatan yang digunakan dalam identifikasi ini
adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif ialah pendekatan
yang di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, Turun ke lapangan,
analisis data dan kesimpulan data sampai dengan penulisannya
Mempergunakan aspek pengukuran, perhitungan, rumus dan kepastian
data numerik. Metode penelitian kuantitatif, sebagaimana dikemukakan
oleh Sugiyono (2011: 8) yaitu : “Metode penelitian yang berlandaskan
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti Pada populasi atau
sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,
Analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji
hipotesis yang telah Ditetapkan”. Penyajian data dalam penelitian ini
berfungsi untuk lebih memudahkan Peneliti memahami data yang
diperoleh di lapangan. Dengan demikian dapat dilihat apa Saja Pengaruh
Organisasi Kepemudaan HIMALA
3. Penarikan kesimpulan (Conclusing Drawing Verivication) Langkah ketiga
dalam proses analisis data adalah penarikan kesimpulan atau verifikasi.
kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti –bukti yang kuat yang mendukung
pada tahap pengumpulan data berikutnya (Sugiyono,2016). Kesimpulan
data dapat menjawab rumusan masalah yang Dirumuskan sejak awal dan
kesimpulan berupa deskripsi atau gambaran mengenai objek

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Hasil Identifikasi


i. HIMALA UNIMED adalah :
Himpunan mahasiswa Langkat yang ada di UNIMED.
Mahasiswa-mahasiswa yang ada di Langkat berkuliah di
UNIMED harus bisa ikut organisasi ini jadi kita tau siapa-
siapa aja mahasiswanya. Mengenal program kerja dan
diorganisasi himala banyak definisi, singkat saja kalau ada
kegiatan-kegiatan yang seperti dokumentasi dan pendidikan
agama dan sebentar lagi ada kegiatan seperti maulid nabi.

ii. Bagaimana kegiatan diorganisasi HIMALA :


Sama aktifnya seperti organisasi lainnya kita juga
melakukan program kerja kaya kemarin kan ada bencana
alam diorganisasi HIMALA mengadakan Galang dana di
samping aksara itu untuk membantu korban bencana itu
terutama di daerah Langkat.

iii. Kegiatan adalah sama kek kegiatan”umumnya Dimana itu


udh pastinya setiap bidang program kerjanya masing”dan
walaupun ada program kerja gak selalu ada progam kerja
jadi organisasi himal itu biasanya kumpul”dan silaturahmi
juga.

4.tujuan organisasi himal kan ini organisasi Daerah jadi


ibaratnnya organisasi ini untuk kita kumpul”mahasiswa
UNIMED yang berasal dari Langkat dan kita juga membwa
nama daerah kita menggabungkan organisasi himal ini.

5.terbentuknya himala pada tanggal 15 February 2023 karna


organisasi himal ini masih baru.

Anda mungkin juga menyukai