PGSD
Skor Nilai:
Disusun oleh:
Kelompok 3
Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan Laporan Mini
Riset tepat pada waktunya. Laporan Mini Riset ini disusun guna memenuhi
salah satu tugas Mata Kuliah Pendidikan Masyarakat yang berjudul “ Program
Organisasi Daerah dalam .
Laporan Mini Riset yang kami susun ini belumlah sempurna, akan tetapi
kami telah berusaha semaksimal mungkin dalam pembuatan Mini Riset
ini. Oleh karena itu, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam pembuatan Mini Riset ini sampai
selesai. Serta ucapan terimakasih kami sampaikan juga kepada Ibu Dosen yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Akhir kata, kami berharap Mini Riset ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
kami sendiri namun juga dapat bermanfaat bagi semua orang yang membaca
Mini Riset ini untuk menambah wawasannya, Kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan Mini Riset ini.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
Generasi Muda merupakan potensi dan aset pembangunan manusia yang sangat besar dan
tentu saja memiliki peran yang sangat strategis dan menentukan pembangunan suatu bangsa.
Potensi serta peranan yang dimiliki menjadikannya sebagai Pengukir Masa Lalu, Pelaku
Masa Kini dan Penentu Masa Depan Bangsa.
Jika kita kembali pada makna dasar tentang pemuda yaitu seluruh warga negara yang berusia
antara 15–35 tahun, dengan demikian pemuda merupakan kelompok populasi terbesar
dibandingkan anak-anak dan orang tua, sehingga dengan sendirinya pemuda itu sendiri
tentunya memiliki hak istimewa dalam tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara, dan perlu
mendapat kedudukan yang tepat dan strategi serta prioritas dalam setiap kebijakan
pemberdayaannya dalam pembangunan disegala sektor pendidikan.
Pemuda harus senantiasa dibimbing dan dibina untuk aktif memerankan fungsinya yaitu
sebagai penggerak pembangunan dan sekaligus motor pembaharu dalam kehidupan
masyarakat sehingga akan tercipta tatanan yang dibangun dengan pendekatan kemandirian
dan ditopang sepenuhnya oleh pemuda.
Tentunya untuk memaksimalkan peranan pemuda, maka diperlukan suatu pembinaan secara
kelembagaan/keorganisasian, dimana lembaga tersebut akan dijadikan sebagai suatu wadah
perjuangan, untuk memperjuangkan nasib dan tentu saja memperjuangkan haknya sebagai
waga negara.
Organisasi sebagai wadah berkumpulnya orang-orang untuk mencapai tujuan bersama adalah
merupakan wadah yang sangat tepat bagi pemuda, karena dalam wadah itu, akan lahir
perpaduan ide sehingga menciptakan konsep pembangunan yang brilian.
Persembahan itu lahir dari kelompok-kelompok pemuda yang memiliki visi dan misi yang
sama dan kemudian disatukan dalam bentuk organisasi pemuda yang berjuang untuk
membebaskan diri dan kehidupan masyarakat dari segala bentuk penjajahan.
Dengan menyimak sejarah panjang perjuangan generasi muda, maka peranan generasi muda
dalam era pembangunan ini terbuka lebar bagi generasi muda, bukan hanya sebagai objek
pembangunan tetapi sekaligus selaku subjek pembangunan itu sendiri. Generasi muda yang
punya kepedulian seperti lembaga-lembaga kepemudaan, Lembaga Sosial Kemasyarakatan
atau semua yang berkiprah didalam kepemudaan sangat berpeluang untuk melakukan
sesuatu, bagi bangsa dan negara. Hal tersebut ditunjang dengan kebijakan pembangunan
daerah yang selalu membuka ruang bagi pemuda untuk ikut berperan secara nyata, baik
melalui organisasi maupun secara individu.
B. Rumusan Masalah
C. Manfaat Identifikasi
1. Memahami bagaimana cara kerja organisasi sebenarnya
2. Menumbuhkan sifat sosial
3. Menumbuhkan sikap toleransi sesama mahasiswa
4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
BAB II
LANDASAN TEORI
B. Kerangka Berfikir
BAB III
METODE IDENTIFIKASI
B. Subjek Penelitian
Nasution (Asep, A. H, 2012: 40) mengungkapkan bahwa, “subjek
penelitian adalah Sorotan utama semua nilai yang mungkin, hasil
menghitung atau pengukuran, kuantitatif maupun Kualitatif mengenai
karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan
jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya”. Subjek dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa Universitas Negeri Medan.
•Nonverbal behavior.
Pewawancara dapat mengobservasi perilaku nonverbal, Misalnya rasa
suka, rasa tidak suka, atau perilaku lainnya pada saat pertanyaan diajukan
dan dijawab oleh responden.
Pewawancara dapat memperoleh jawaban atas seluruh pertanyaan yang
diajukan secara langsung.
•Time of interview.
Pewawancara dapat menyusun jadwal wawancara yang relatif pasti.
Kapan, di mana, sehingga data yang diperoleh tidak keluar dari rancangan
penelitian.
D. Instrumen Identifikasi
Instrumen penilitian memiliki fungsi yang sangat penting dalam proses
penelitian, yaitu digunakan sebagai alat dalam mengumpulkan data yang
diperlukan dalam suatu penelitian. Dengan adanya intrumen penelitian,
maka akan mengetahui sumber daya data yang akan diteliti dan jenis
datanya, teknik pengumpulan datanya, instrumen pengumpulan datanya,
langkah penyusunan instrumen penelitian tersebut serta mengetahui
validitas, rebilitas, tingkat kesukaran daya pembeda, dan
pengecoh/distractor suatu data dalam penelitian.
Instrumen yang baik memiliki kriteria tertentu dalam penelitian, sehingga
menghasilkan kualitas data penelitian yang baik juga. Begitu juga
sebaliknya instrumen yang tidak memiliki kriteria yang baik dalam
penelitian akan menghasilkan kualitas data penelitian tidak baik juga.
Seringkali dijumpai data hasil penelitian tidak sesuai dengan hasil yang
diharapkan. Hal itu disebabkan oleh ketidaksesuaian antara teori yang
digunakan sebagai dasar dengan instrumen yang digunakan untuk
mengukur karakteristik variabel. Agar instrumen penelitian dapat
menjalankan fungsinya dengan baik, maka instrumen harus disusun sesuai
teori yang digunakan dalam penelitian.
Instrumen penelitian diturunkan dari teori-teori yang diangkat dalam
penelitian. Oleh karena itu, pemilihan dasar teori agar benar-benar
mempertimbangkan karakteristik data variabel penelitian yang akan
diteliti. Instrumen yang diturunkan dari teori yang digunakan akan
menghasilkan data sesuai dengan konsep dasar yang dituangkan dalam
teori.
Wawancara adalah salah satu instrumen penelitian yang kerap dipakai
untuk penelitian kualitatif. Dalam wawancara, peneliti mengumpulkan
informasi dari responden melalui interaksi verbal. Sebelumnya peneliti
menyiapkan daftar pertanyaan terstruktur yang berkaitan dengan
penelitian. Peneliti kemudian bertemu dengan narasumber dan
mengajukan pertanyaan.
Peralatan dan perlengkapan yang dapat digunakan selama periode
wawancara adalah tape recorder, kertas, pulpen, laptop, dan lain-lain.
Wawancara dapat dilakukan secara pribadi atau melalui telepon atau
sistem surat elektronik (email).
Keuntungan utama dari metode wawancara adalah menghasilkan tingkat
respon yang tinggi. Selain itu, wawancara lebih mewakili seluruh
populasi penelitian. Selain itu, kontak pribadi antara peneliti dan
responden memungkinkan peneliti untuk menjelaskan pertanyaan
membingungkan dan ambigu secara detail. Sama seperti kuesioner,
wawancara pun tak luput dari kelemahan. Instrumen ini memiliki
kelemahan, yaitu jumlah narasumber yang dijangkau tidak banyak karena
keterbatasan waktu dan tenaga peneliti
E. Analisis Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
dengan mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana
yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupu orang lain (Sugiyono,2014).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN