05 OKTOBER 2022
Selamat Bekerja
Catatan:
- Jawaban dibuat dengan bahasa dan analisis pribadi, bukan hasil referensi atau copy
internet.
- Analisis dapat ditambah dengan kutipan dari buku atau internet dengan syarat sumber
kutipan jelas (judul nama penulis serta website harus dicantumkan).
- Jawaban dibuat dengan bahasa dan analisis pribadi, bukan hasil referensi atau copy
internet.
- Jika analisis anda ditambah dengan kutipan dari buku atau internet dengan syarat
sumber kutipan jelas (judul nama penulis serta website harus dicantumkan).
- Jika ditemukan sumber kutipan palsu maka jawaban tidak akan dinilai.
- Jawaban dapat dikirim mulai 1 jam dari sekarang, kecepatan waktu pengiriman
jawaban akan mempengaruhi nilai (paling lambat pukul 17.00 WIB).
Jawaban dikirim melalui : CLASSWORK
JAWABAN:
1. Perlu.
Calon pendidik perlu untuk mempelajari sosiologi karena sosiologi pendidikan
merupakan ilmu terapan yang ruang lingkupnya menekankan pada aspek sosio-
kultural dalam dunia pendidikan dan mempelajari perilaku aktor pendidikan yang
dalam hal ini adalah guru, murid, dan sebagainya. Selain itu, sosiologi pendidikan
perlu dipelajari oleh tenaga pendidik agar calon pendidik bisa memahami aktor
pendidikan itu sendiri dari segi sosial maupun budaya. Mempelajari sosiologi
pendidikan juga dapat membantu calon pendidik dalam memahami teknik mengajar
seorang pendidik, bagaimana memainkan peran dari seorang pendidik, dan
sebagainya. Hal ini sejalan dengan yang dikatakan oleh Nasution (2019) bahwasanya
sosiologi pendidikan diajarkan kepada calon pendidik agar dapat mengerti atau
mengenali masyarakat dan latar belakang sosial di mana anak tersebut disosialisasi.
Contohnya, seorang anak yang berasal dari kaum miskin mendapatkan beasiswa
pendidikan dari pemerintah sehingga dengan beasiswa tersebut ia bisa mendapatkan
pendidikan yang layak sampai pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Dan setelah
berhasil lulus anak tersebut memiliki potensi dan peluang yang besar dalam
mendapatkan pekerjaan, seperti menjadi kepala desa yang secara tidak dapat
dikatakan anak yang berasal dari kaum miskin tersebut telah menjadi pemimpin
dalam masyarakat desa. Selain itu, anak tersebut juga mengangkat status dirinya dan
keluarganya di masyarakat.
Sumber kutipan:
Buku sosiologi pendidikan Prof. Dr. S. Nasution, MA. Cetakan kesembilan tahun
2019, Jakarta: Bumi Aksara.