PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD
MODUL 1
Landasan Pendidikan Dasar
DOSEN PEMBIMBING
Dr. Yasri, M.Pd
Disusun Oleh:
NAMA NIM
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan
limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mata
kuliah Perspektif Pendidikan SD yang sangat diperlukan dalam materi
perkuliahan demi mendapatkan pemahaman yang maksimal dalam
melakukan kegiatannya dan sekaligus melakukan apa yang menjadi tugas
mahasiswa. Penulis menyadari bahwa kami tidak dapat menyusun makalah
ini tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.
Dalam pembuatan makalah ini kami menyadari masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami dengan
senang hati menerima saran maupun kritik yang sifatnya membangun untuk
perbaikan selanjutnya.
Akhir kata kami sebagai penulis mengucapkan banyak-banyak
terimakasih dan memohon maaf apabila ada kekurangaan dalam pembuatan
makalah ini, semoga makalah yang telah kami buat dapat bermanfaat bagi
semua pembaca.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha dasar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak, ilmu hidup, pengetahuan umum serta keterampilan yang
diperlukan dirinya untuk masyarakat berlandaskan Undang-Undang. Pembelajaran
pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari
satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
PEMBAHASAN
Kegiatan Belajar 1
a. Teori Kognitifisme
Teori Kognitifisme, yang lebih dikenal sebagai teori perkembangan
kognitif dikembangkan oleh Jean Piaget. Piaget menegaskan bahwa
pengetahuan bukanlah duplikat dari objek, dan bukan pula sebagai
tampilan kesadaran dari bentuk yang ada dengan sendirinya dalam diri
individu. Pengetahuan sesungguhnya merupakan konstruksi pikiran
yang terbentuk, karena secara biologis adanya interaksi antara
organisme dengan lingkungan. Secara teoritik perkembangan kognitif
(Bell- Gredle) mencakup tiga proses mental, yaitu:
a. Assimilation ( asimilasi ) adalah integrasi data baru dengan struktur
kognitif yang sudah ada dalam pikiran.
b. Accomodation ( akomodasi ) menunjuk pada proses penyesuaian
struktur kognitif dengan situasi baru.
c. Equilibration ( equlibrasi ) adalah proses penyesuaian yang
sinambung antara asimilasi dan akomodasi.
Teori ini dikembangkan oleh Lev S.Vygotsky. Teori ini memusatkan perhatian
pada penggunaan simbol sebagai alat, dengan dasar pemikiran bahwa
manusia menemukan alat yang telah mengantarkan kemajuan bagi umat
manusia. Sistem simbol yang dikembangkan adalah bahasa lisan dan
tulisan, sistem matematika, notasi musik dan lainnya. Melalui penggunaan
simbol-simbol ini manusia. Teori Vigostsky mengidentifikasi adanya 3 konsep
pokok yang terkait erat dengan pembelajaran, yaitu :
1. Hukum genetic perkembangan atau genetic law of development. Menurut
Pada bagian ini kita akan membahas pendidikan Sekolah Dasar dari
sudut pandang sosiologis-antropologis. Cara pandang sosiologis-antropologis
atau sosio- antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dasar
dalam proses sosialisasi atau pendewasaan peserta didik dalam konteks
kehidupan bermasyarakat, dan proses enkulturasi atau pewarisan nilai dari
generasi tua kepada peserta didik yang sedang mendewasa dalam konteks
pembudayaan. Pertanyaan pokok dalam kedua proses tersebut adalah
bagaimana pendidikan dasar meletakkan dasar dan mengembangkan secara
kontekstual sikap sosial dan nilai-nilai kebudayaan untuk kepentingan peserta
didik dalam hidup bermasyarakat dan berkebudayaan? Namun demikian
dalam pembahasannya kita akan melihat pendidikan dasar itu secara utuh,
tidak secara ketat memisah-misahkan cara pandang itu. Masyarakat dan
bangsa Indonesia memiliki fenomena yang bersifat pluralistik atau
berbhinneka tetapi terikat oleh komitmen satu kesatuan tanah air,
kebangsaan, dan bahasa persatuan. Itulah semangat Bhinneka Tunggal Ika
yang menjadi seloka kehidupan kita dan semangat Sumpah Pemuda 28
Oktober 1928.
KEGIATAN BELAJAR 2
Landasan historis dan ideologis adalah dasar pemikiran yang diangkat dari
fakta sejarah yang relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan
pendidikan Sekolah Dasar beserta ide-ide atau pertimbangan yang
melatarbelakanginya. sejak pada masa Hindia Belanda sampai saat ini.
Tentu saja dalam modul ini tidak akan dibahas sejarah pendidikan SD
secara rinci, melainkan hanya kita ambil tonggak-tonggak sejarahnya
yang memberi makna pada kita. Pembahasan rinci tentang hal itu, dapat
Anda jumpai dalam buku-buku tentang Sejarah Pendidikan di Indonesia.
Secara historis atau kesejarahan, pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia
merupakan kelanjutan dari sistem pendidikan pada masa Hindia Belanda
yang memang dibangun lebih banyak untuk kepentingan penjajahan
Belanda di Indonesia. Sejalan dengan perkembangan masyarakat dan
pergaulan dunia sistem pendidikan Hindia Belanda pun pada jamannya itu
terus mengalami perubahan yang dinamis.
Salah satunya adalah filsafat dan ideologi pendidikan Taman Siswa Ing
madya mangun karsa, Ing Ngarsa sung Tulada, Tut Wuri Handayani.
I.G.A.K., Wardani. dkk. 2023. Presfektif Pendidikan SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka
Thohari, Khamim. 2020. “Makalah Pengertian dan Unsur-Unsur Pendidikan”.
http://khamimthoharis.blogspot.com/2020/05/makalah-pengertian-dan-unsur-
unsur.htm
Prof. Dr. Made, Pidarta. 2021. Landasan Kependidikan Stimulus Ilmu Pendidikan
Bercorak Indonesia. Jakarta : PT. Rineka Cipta