Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR DI INDONESIA

MAKALAH

Oleh:

HENIFAH SEKAR UTAMI


858047057

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


UPBJJ-UNIVERSITAS TERBUKA PONTIANAK
NOVEMBER 2022
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia
yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka mempertahankan
hidup dalam hidup dan penghidupan manusia untuk beribadah. Manusia sebagai mahluk
yang diberikan kelebihan dengan suatu bentuk akal pada diri manusia yang tidak
dimiliki mahluk Allah yang lain dalam kehidupannya, bahwa untuk mengolah akal
pikirnya diperlukan suatu pola pendidikan melalui suatu proses pembelajaran.
Peningkatan mutu pendidikan dirasakan sebagai suatu kebutuhan bangsa yang
ingin maju. Dengan keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu dapat menunjang
pembangunan disegala bidang. Oleh sebab itu perlu adanya pemahaman tentang dasar
dan tujuan pendidikan secara mendalam. Apabila kita telah memamahami dasar dan
tujuan penulis yakin bahwa kita bisa memajukan pendidikan secara nasional.
Dasar dan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam
pelaksanaan pendidikan, karena dasar pendidikan itu akan menentukan corak dan isi
pendidikan. Tujuan pendidikan itupun akan menentukan kearah mana anak didik akan
dibawa. Untuk itu maka kita harus benar benar memahami apa saja dasar pendidikan
dan tujuan yang nantinya bisa dicapai.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan Pengertian Pendidikan ?
2. Apakah yang dimaksud dengan Pengertian Pendidikan Sekolah Dasae ?
3. Apakah Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar?
4. Apa saja Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar ?
5. Apa saja Peran Guru dalam Pendidikan Sekolah Dasar ?
6. Apa saja Peran Orang Tua dalam Pendidikan Sekolah Dasar ?
7. Apakah Peran Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar ?
8. Apa saja Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan
2. Untuk mengetahui Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar
3. Untuk mengetahui Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah
4. Untuk mengetahui Krateristik Pendidikan Sekolah Dasar
5. Untuk mengetahui Peran Guru dalam Pendidikan Sekolah Dasar
6. Untuk mengetahui Peran Orang Tua dalam Pendidikan Sekolah D
7. Untuk mengetahui Peran Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar
8. Untuk mengetahui Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar

D. Manfaat
Untuk manfaat dari penyusunan karya tulis ini sendiri bagi pembaca dan
penyusun yaitu :
a. Sebagai sumber ilmu yang kaitannya tentang hakikat pendidikan SD.
b. Sebagai bahan bacaan sekaligus sebagai bahan pertimbangan/acuan kita semua
sebagai calon guru SD untuk menjalankan peran sebagai seorang guru yang baik.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan
Pengertian Secara Umum yang dimaksud dengan landasan adalah tumpuan,
fondasi, alas atau dasar. Landasan adalah tempat bertumpu atau bertolak. Sementara
pendidikan adalah sebuah proses pengembangan diri melalui pengajaran dan pelatihan.
Landasan pendidikan adalah sesuatu yang bersifat konseptual berkenaan dengan asumsi
umum mengenai teori pendidikan dan pengajaran. Secara umum, yang dimaksud
dengan landasan pendidikan adalah dasar pijakan atau titik tumpu dalam sebuah proses
pendidikan.
Pendidikan antara lain dapat dipahami dari dua sudut pandang, pertama dari sudut
praktek sehingga kita mengenal istilah praktek pendidikan, dan kedua dari sudut studi
sehingga kita kenal istilah studi pendidikan. Praktek pendidikan adalah kegiatan
seseorang atau sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau
sekelompok orang untuk mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan bantuan dalam praktek
pendidikan dapat berupa pengelolaan pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat
berupa kegiatan pendidikan (bimbingan, pengajaran dan atau latihan). Studi pendidikan
adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka memahami pendidikan.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah
asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka praktek
pendidikan dan atau studi pendidikan.

B. Pengertian Pendidikan Sekolah Dasar


Landasan teoritis pendidikan dasar adalah suatu dasar atau pedoman teoritis yang
dijadikan titik tolak dalam menjalankan dan mengembangkan praktik pendidikan di
tingkat pendidikan dasar yakni dalam jenjang Sekolah Dasar (SD) dan bentuk sekolah
lain yang sederajat tersebut sangat penting karena pendidikan merupakan pilar utama
terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu (Junaid, 2012: 8).
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UU Nomor 20 Tahun 2001)
Pasal 17 mendefinisikan pendidikan dasar sebagai berikut:
1. Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang melandasi jenjang pendidikan
menengah.
2. Pendidikan dasar berbentuk sekolah dasar (SD) dan madrasah ibtidaiyah (MI) atau
bentuk lain yang sederajat serta sekolah menengah pertama (SMP) dan madrasah
tsanawiyah (MTs) atau bentuk lain yang sederajat.
Proses pendidikan menjadi bagian yang tidak terpisahkan atau bagian integral dari
pengembangan sumber daya manusia (SDM) sebagai subjek sekaligus objek
pembangunan. Dengan demikian, pendidikan harus mampu melahirkan SDM yang
berkualitas dan tidak menjadi beban pembangunan dan masyarakat, yaitu SDM yang
menjadi sumber kekuatan atau sumber pengerak (driving forces) bagi seluruh proses
pembangunan dan kehidupan masyarakat.

C. Fungsi dan Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar


Pendidikan sekolah dasar berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermatabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak
mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga negara yang demokratis
serta bertanggung jawab.
Sekolah memainkan peran yang sangat penting sebagai dasar pembentukan
sumber daya manusia yang bermutu. Melalui sekolah, anak belajar untuk mengetahui
dan membangun. Bagi anak, ketika masuk ke sekolah dasar menandai suatu perubahan
dimana peran-peran dan kewajiban baru akan dialami. Melalui sekolah dasar, pertama
kalinya anak belajar untuk berinteraksi dan menjalin hubungan yang lebih luas dengan
orang lain yang baru dikenalinya.eahlian serta membangun karakteristik mereka sebagai
bekal menuju kedewasaan.
Fungsi Pendidikan Sekolah Dasar yaitu :
1. Menuntun pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, bakat dan minat
siswa.
2. Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar yang bermanfaat bagi
siswa.
3. Membentuk warga negara yang baik.
4. Melanjutkan pendidikan ke jenjang pendidikan di SLTP.
5. Memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap dasar bekerja di masyarakat.
6. Terampil untuk hidup di masyarakat dan dapat mengembangkan diri sesuai dengan
asas pendidikan seumur hidup.
Tujuan umum pendidikan sekolah dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan
mengikuti pendidikan lebih lanjut. Penyelenggaraan pendidikan dasar dalam rangka
menghasilkan lulusan yang mempunyai dasar-dasar karakter, kecakapan, keterampilan,
dan pengetahuan yang kuat dan memadai untuk mengembangkan potensi dirinya secara
optimal sehingga memiliki ketahanan dan keberhasilan dalam pendidikan lanjutan atau
dalam kehidupan yang selalu berubah sesuai dengan perkembangan jaman.
Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar yaitu :
1. Memberikan bekal kemampuan membaca, menulis, dan berhitung.
2. Memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai
dengan tingkat perkembangannya
3. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP.

D. Krateristik Pendidikan Sekolah Dasar


Karakteristik atau ciri khas pendidikan SD sama halnya dengan karakteristik
lembaga pendidikan yang lain,seperti SLTP dan SLTA yakni sebagai berikut:
1. Siswa
Siswa SD adalah anak-anak yang berusia 6-12 tahun. Dari batas usia ini dapat
kita ketahui bahwa siswa SD berbeda dari siswa SLTP atau SLTA, baik dari segi
fisik maupun kemampuan mental. Anak-anak usia SD mempunyai kemampuan yang
berbeda dari siswa satuan pendidikan lainnya.
2. Guru
Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA, guru SD adalah guru kelas. Setiap
guru dituntut untuk mampu mengajarkan semua mata pelajaran di SD, kecuali
Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar dari jam pertama
sampai jam pelajaran terakhir. Dia bertanggung jawab penuh terhadap kelas yang
dipegangnya,mulai dari kehadiran siswa sampai pemberian rapor.
3. Kurikulum
Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan Dasar. Lama
pendidikan SD adalah 6 tahun, yang dibagi menjadi 6 tingkat kelas. Sesuai dengan
fungsi dan tujuan pendidikan SD maka pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika
mendapat porsi terbesar. Hal ini tentu berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan
lain. Kurikulum SD menggunakan sistem semester dengan lama satu jam pelajaran
30 menit untuk kelas I dan II, serta 35 menit untuk kelas III sampai kelas VI. Di SD
terdapat 9 mata pelajaran termasuk muatan lokal, yang dimulai dari kelas I sampai
kelas VI .
4. Pembelajaran
Untuk mendapatkan pembelajaran yang ideal, seorang harus berpegang pada
tujuan dan karakteristik siswa SD. Ada beberapa karakteristik pembelajaran di SD
diantaranya adalah kegiatan konkret, kegiatan manipulatif dan pembelajaran terpadu.
Ketiga karakteristik pembelajaran di atas merupakan pencerminan dari tingkat
perkembangan anak SD. Oleh karena itu sebagai guru kita selalu berusaha
menyesuaikan pengalaman belajar atau latihan yang anda berikan dengan tingkat
perkembangan anak.
5. Gedung dan Peralatan Pembelajaran
Gedung dan peralatan SD sangat bervariasi. Ada SD yang gedung dan
peralatan belajarnya sangat sederhana, ada yang sedang-sedang saja bahkan ada yang
cukup mewah, namun pada umumnya gedung SD terdiri dari 3-6 ruang kelas, dan
satu ruang guru. Tidak ada ruang khusus untuk perpustakaan atau administrasi,
berbeda dengan gedung dan fasilitas SLTP atau SLTA yang umumnya mempunyai
ruang-ruang khusus dan peralatan pembelajaran yang jauh lebih lengkap.

E. Peran Guru dalam Pendidikan Sekolah Dasar


Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1990 tentang Tenaga
Kependidikan terdapat dua ketentuan umum yang dapat kita jadikan acuan dalam
mengkaji peranan guru dalam pendidikan dasar, yaitu:
1. Tenaga Kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri sacara
langsung dalam penyelenggaraan pendidikan, namun tidak terlibat secara langsung
dalam membimbing, mengajar, dan melatih, seperti pengawas, penilik,
pustakawan,peneliti dan pengembang di bidang pendidikan (tidak digolongkan
tenaga pendidik).
2. Tenaga Pendidik adalah tenaga kependidikan yang bertugas membimbing,
mengajar dan melatih peserta didik.
Sebagai tenaga pendidik seorang guru SD harus mampu berperan sebagai:
- Pembimbing
Peran sebagai pembimbing merupakan peran yang sangat menentukan. Sebagai
pembimbing kita diharapkan mampu menjadi panutan, menjadi sosok yang patut
digugu dan ditiru, menguasai berbagai tehnik untuk memberikan bimbingan.
- Pengajar
Sebagai seorang pengajar, guru harus menguasai materi, strategi, perencanaan
dan pelaksanaan pembelajaran, agar mampu menjalankan peran sebagai pengajar
dengan baik.

F. Peran Orang Tua dalam Pendidikan Sekolah


Berbicara tentang peran orang tua dalam pendidikan dasar, kita tentu tidak dapat
berpaling dari ketentuan-ketentuan yang sudah ada, terutama yang berkaitan dengan
penuntasan wajib bekajar dan ketentuan GBHN yang menyatakan bahwa pendidikan
menjadi tanggung jawab bersama antara keluarga, sekolah dan masyarakat. Dalam
rangka penuntasan wajib belajar pada SD, peran orang tua yang utama tentunya
memasukkan anaknya yang berusia 6 tahun ke SD.
Peran orang tua lainnya adalah membantu penyelenggaraan pendidikan, dengan
cara bergabung dalam Badan Pembantu Penyelenggaraan Pendidikan (BP3) yang
dibentuk oleh sekolah dengan anggota dan pengurus para orang tua siswa.

G. Peran Masyarakat dalam Pendidikan Sekolah Dasar


Peran serta masyarakat dalam pendidikan SD sangat besar. Dalam Bab XIII Pasal
47 Undang-undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, berbunyi
“ masyarakat sebagai mitra pemerintah berkesempatan yang seluas-luasnya untuk
berperan serta dalam penyelenggaraan pendidikan nasional”. Masyarakat sebagai mitra
pemerintah adalah pihak yang bekerja sama untuk menyelenggarakan pendidikan.
Sebagai mitra, masyarakat harus mengikuti aturan yang sama dengan pemerintah dalam
penyelenggaraan pendidikan.Aturan yang berkaitan dengan syarat-syarat dan tata cara
penyelenggaraan pendidikan tercantum dalam PP No. 28/1990 Bab IV Pasal 5 ayat 1
menyebutkan bahwa Pendidikan Satuan pendidikan dasar oleh pemerintah atau
masyarakat harus memenuhi persyaratan tersedianya:
1. Sekurang-kurangnya sepuluh siswa.
2. Tenaga kependidikan terdiri atas sekurang-kurangnya seorang guru untuk setiap
kelas bagi sekolah dasar.
3. Kurikulum berdasarkan kurikulum nasional yang berlaku.
4. Sumber dana tetap yang menjamin kelangsungan penyelenggaraan pendidikan dan
tidak akan merugikan siswa.
5. Tempat belajar
6. Buku pelajaran dan peralatan pendidikan yang diperlukan.
Dalam pendidikan, masyarakat juga berperan sebagai donatur bagi
berlangsungnya satuan-satuan pendidikan tertentu. Tentunya pengelola satuan
pendidikan harus bekerja sama dengan masyarakat terutama pengusaha dan para
dermawan, untuk memperoleh sumber dana dalam rangka perluasan kesempatan belajar
dan peningkatan mutu pendidikan (PP Nomor 28 Tahun 1990, Pasal 27). Peran
masyarakat yang tidak kalah penting lagi adalah mengidentifikasi anak usia SD yang
belum disekolahkan.

H. Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar


Pada dasarnya, penyelenggaraan SD menjadi tanggung jawab bersama
antara pemerintah pusat, dalam hal ini Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan
pemerintah daerah, baik tingkat provinsi (Dinas Pendidikan Provinsi), Kabupaten/Kota
(Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota), maupun tingkat kecamatan (Ranting Dinas).
Pengelolaan SD juga melibatkan Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri, yang
berperan dalam peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan pengawasan pendidikan.
Pemerintah puasat dalam hal ni Depdiknas menentukan standar nasional
pendidikan untuk menjamin mutu pendidikan, sedangkan pemerintah provinsi bertugas
melakukan koordinasi atas penyelenggaraan pendidikan, pengembangan tenaga
kependidikan, dan penyediaan fasilitas pendidikan lintas daerah Kabupaten/Kota untuk
pendidikan dasar dan menengah. Pengelolaan SD dilaksanakan berdasarkan standar
pelayanan minimal dengan prinsip kemandirian dan manajemen berbasis
sekolah/madrasah. Dengan demikian, tanggung jawab utama pengelolaan SD berada di
tangan SD sendiri.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pendidikan adalah usaha sadar dan sistematis yang dilakukan oleh orang-orang
yang diserahi tanggung jawab untuk mempengaruhi peserta didik agar mempunyai sifat
dan tabiat sesuai dengan cita-cita pendidikan. Pendidikan adalah bantuan yang diberikan
dengan sengaja kepada peserta didik dalam pertumbuhan jasmani maupun rohaninya
untuk mencapai tingkat dewasa. Pendidikan adalah proses bantuan dan pertolongan
yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik atas pertumbuhan jasmani dan
perkembangan rohaninya secara oprimal. Aspek-aspek yang mendukung pendidikan
tersebut adalah Siswa itu sendiri, Guru, Sarana dan Prasarana, Orang tua dan
Masyarakat sekitar lingkungan sekolah tersebut.
Fungsi dan tujuan pendidikan Sekolah Dasar adalah menjadi lembaga pendidikan
yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga Negara
Indonesia yang masih berada dalam batas usia sekolah dasar. Dalam mengemban
fungsinya Sekolah Dasr mengacu kepada fungsi pendidikan nasional, yaitu
mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan, harkat,martabat
manusia dan masyarakat Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan pendidikan
nasional yaitu “Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia
Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan nalar, keterampilan,
kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa
tanggungjawab kemasyarakatan dan kebangsaan”.
Pada dasarnya, penyelenggaraan SD menjadi tanggung jawab bersama antara
pemerintah pusat, dalam hal ini Pendidikan Nasional (Depdiknas) dan pemerintah
daerah, baik tingkat provinsi (Dinas Pendidikan Provinsi), Kabupaten/Kota (Dinas
Pendidikan Kabupaten/Kota), maupun tingkat kecamatan (Ranting Dinas). Pengelolaan
SD juga melibatkan Komite Sekolah sebagai lembaga mandiri, yang berperan dalam
peningkatan mutu pelayanan pendidikan dan pengawasan pendidikan.
B. Saran
Kami selaku penyusun karya tulis sangat mengharapkan kepada semua pembaca
dapat mengamalkan atau menerapkan semua yang ada dalam pembahasan ini. Sebagai
konselor yang baik hendaklah kita turut membantu membentuk dan merubah sikap anak
didik kita agar menjadi lebih baik melalui proses pendidikan di Sekolah Dasar tersebut
agar proses pembentukan dan perubahan sikap menjadi optimal maka hendaknya kita
melakukan persuasi dengan cara yang tepat. Selain itu Orang tua dirumah juga
disarankan memandu anak pada usia SD. Dukungan dari masyarakat pun juga sangat
diperlukan untuk mendukung segala kegiatan yang ada pada proses pembelajaran.

Anda mungkin juga menyukai