Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

FUNGSI, TUJUAN, KARAKTERISTIK, DAN TATANAN ORGANISASI


PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan
di Sekolah Dasar

Dosen Pengampu:

Drs. Maryono, M.Pd


Irma Zurika Hardesi, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh: Kelompok 5

1. Lusi Oktaria (A1D115024)


2. Septia Wulandari (A1D115029)
3. Nouval (A1D115030)
4. Dedek Padilah Sofiana (A1D115032)
5. Widya Anggraini (A1D115039)
6. Elfariani Medya (A1D115083)
7. Lulu Dwi Maretika (A1D115094)
8. Ananda Kusuma (A1D115096)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JAMBI
2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatNyalah kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Fungsi, Tujuan,
Karakteristik, dan Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar” tepat pada waktunya.

Makalah ini kami susun untuk melengkapi tugas mata kuliah Kapita Selekta
Pendidikan di Sekolah Dasar, selain itu makalah ini juga sebagai penambah pengetahuan
dan pemahaman tentang materi Fungsi, Tujuan, Karakteristik, dan Tatanan Organisasi
Pendidikan Sekolah Dasar.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs. Maryono, M.Pd dan Ibu
Irma Zurika Hardesi, S.Pd., M.Pd selaku Dosen mata kuliah Kapita Selekta Pendidikan di
Sekolah Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada kami, dan juga kami berterima
kasih kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata kesempurnaan,
maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang.

Semoga makalah ini diridhai oleh Tuhan Yang Maha Esa, sehingga makalah ini
dapat dipahami dan bermanfaat bagi pembacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kata-kata yang salah dan kurang berkenan, karena kesempurnaan hanyalah milik
Tuhan semata.

Muara Bulian, Februari 2018

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................................................. i

Daftar Isi ....................................................................................................................................... ii

BAB I Pendahuluan

1.1. Latar Belakang .....................................................................................................................

1.2. Rumusan Masalah ................................................................................................................

1.3. Tujuan Penelitian .................................................................................................................

1.4. Manfaat Penelitian ...............................................................................................................

BAB II Pembahasan

2.1. Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar.. ..................................

2.2. Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar … ........................................................

BAB III Kesimpulan dan Saran

3.1. Kesimpulan ..........................................................................................................................

3.2. Saran………….. ..................................................................................................................

Daftar Pustaka

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan tulang punggung kemajuan suatu bangsa. Artinya bahwa


pendidikan menyumbang peran yang sangat signifikan dalam mencetak tunas bangsa agar
nantinya dapat menggantikan generasi yang sudah tua dengan kepribadian yang
menjunjung tinggi nilai-nilai pancasila sebagai falsafat bangsa indonesia. Hakikatnya
pendidikan berlangsung dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga (informal),
lingkungan sekolah (formal), dan lingkungan masyarakat (nonformal). Lingkungan
sekolah memegang peranan penting dalam memperoleh pendidikan. Dalam pendidikan
formal terdapat beberapa jenjang pendidikan. Sejalan dengan itu dalam UU No. 20 tahun
2003 pasal 14 tentang jenjang pendidikan formal. Salah satu jenjang pendidikan dasar
adalah sekolah dasar (SD).
Pendidikan seolah dasar adalah jenjang paling dasar pada pendidikan formal di
Indonesia serta mempunyai peran besar bagi keberlangsungan ke jenjang pendidikan
berikutnya. Hal ini sesuai dengan Undang-Undang No. 20 tahun 2003 pasal 17 ayat 1
yang menyebutkan bahwa “Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan yang
melandasi jenjang pendidikan menengah.” Pendidikan di sekolah dasar merupakan
lembaga yang dikelola dan diatur oleh pemerintah yang bergerak di bidang pendidikan
yang ditempuh dalam waktu 6 tahun, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.
Pada satuan tingkat sekolah dasar, siswa merupakan anak didik yang perlu untuk
di arahkan, dikembangkan, dan dijembatani ke arah perkembangannya yang bersifat
komplek. Maka dari itu pendidikan di sekolah dasar pada hakikatnya merupakan
pendidikan yang lebih mengarahkan dan lebih banyak memotivasi siswa untuk belajar.
Hal tersebut karena siswa sekolah dasar merupakan anak yang unik dan perlu perhatian.
Latar belakang keunikan mereka terlihat pada perubahan berbagai aspek baik sikap,
gerak, dan inteligennya sehingga mempengaruhi perkembangannya. Sejalan dengan itu
dalam undang-undang No. 20 tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan nasional
ditetapkan bahwa : “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

1
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.”
Dengan demikian, membekali peserta didik agar cerdas secara intelektual
pengetahuan dan sosial merupakan peran guru di sekolah. Maka guru sebagai
pengajar maupun pendidik memiliki peran besar terhadap siswa dan
keberlangsungan kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, semua hal yang terkait
dengan pembelajaran yang setiap hari dilaksanakan bertumpu pada fungsi dan tujuan
pendidikan SD serta memunculkan karakteristik pendidikan SD.
Berdasarkan uraian diatas, kami akan membahas materi mengenai fungsi, tujuan,
karakteristik pendidikan sekolah dasar, serta tatanan organisasi pendidikan sekolah dasar.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana fungsi, tujuan, dan karakteristik pendidikan sekolah dasar ?


2. Bagaimana tatanan organisasi pendidikan sekolah dasar ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui fungsi, tujuan, dan karakteristik pendidikan sekolah dasar.


2. Untuk mengetahui tatanan organisasi pendidikan sekolah dasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan


penulis dan pembaca tentang fungsi, tujuan, karakteristik, dan tatanan organisasi
pendidikan sekolah dasar.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Fungsi, Tujuan, dan Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar

2.1.1 Fungsi Pendidikan Sekolah Dasar

Sejak dicanangkannya wajib belajar 6 tahun pada tahun 1984, SD menjadi


lembaga pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap
warga Negara Indonesia yang masih berada dalam batas-batas usia sekolah dasar.
Sejalan dengan dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun dalam rancangan repelita VI
Pendidikan Nasional SD sebagai bagian dari pendidikan dasar mempunyai fungsi untuk
menuntaskan wajib belajar pada tingkat Sekolah Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan
SLTP 3 tahun.
Dalam mengemban fungsi tersebut diatas, Sekolah Dasar , sebagaimana
halnya dengan lembaga pendidikan lain, selalu mengacu kepada fungsi pendidikan
nasional, yaitu mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan,
harkat dan martabat manusia dan masyarakat Indonesia dalam upaya mewujudkan
tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan Nasional, adalah mencerdaskan
kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia
yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur,
memiliki pengetahuan dan nalar, keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani,
kepribadian yang mantap dan mandiri, serta tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional diatas, seperti yang tercantum
dalam kurikulum Pendidikan Dasar (1993), tujuan pendidikan dasar adalah
memberikan bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga Negara dan anggota umat
manusia serta mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan menengah. Khusus
untuk Sekolah Dasar tujuan pendidikan adalah memberikan bekal kemampuan dasar
Baca-Tulis-Hitung, pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa
sesuai dengan tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan mereka untuk mengikuti
pendidikan di SLTP.

3
2.1.2 Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar

Tujuan diatas dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok dan dijelaskan sebagai

berikut :

a) Menanamkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung


Kemampuan dasar baca-tulis-hitung dianggap merupakan prasyarat utama
bagi setiap orang untuk mampu hidup secara wajar dalam masyarakat yang selalu
berkembang. Anda tentu setuju dengan asumsi ini karena tanpa dapat membaca,
menulis, dan berhitung dasar anda akan dapat kesulitan untuk berkomunikasi dan
menjalankan tugas hidup yang paling hakiki. Didalam kurikulum pendidikan
dasar 1994, pendidikan ini diwujudkan dalam jumlaj jam Pelajaran Bahasa
Indonesia dan Matematika yang paling banyak untuk SD (masing-masing 10 jam
seminggu untuk kelas 1,II,dan III; serta 8 jam seminggu untuk kelas IV, V dan
VI).
b) Memberikan/menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat
bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangannya.
Tekanan utama dalam tujuan ini adalah kemampuan dan keterampilan dasar,
oleh karena itu, guru jangan sampai tergelincir mengajarkan hal-hal yang
terlampau teoristis yang berada diluar kemampuan anak untuk menyerapnya.
Pengetahuan dan keterampilan dasar ini tercermin dalam semua mata pelajaran
SD.
c) Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP
Kegiatan yang berkaitan dengan tujuan ini tentu dilaksanakan dikelas-kelas
tinggi terutama dikelas VI.

2.1.3 Karakteristik Pendidikan Sekolah Dasar

Karakteristik atau ciri khas pendidikan SD dapat kita bahas dari berbagai
komponen seperti siswa, guru, gedung, peralatan pelajaran, kurikulum, dan
pembelajaran. Semua komponen ini merupakan komponen yang ada pada setiap satuan
pendidikan.
a) Siswa
Siswa SD adalah anak- anak yang berusia antara 6- 12 tahun. Dari batas
usia ini dapat kita ketahui bahwa siswa SD berbeda dari siswa SLTP atau SLTA,

4
baik dari segi fisik maupun dari segi kemampuan mental. Anak- anak usia SD,
mempunyai kemampuan yang berbeda dari siswa satuan pendidikan lainnya.
Menurut Piaget, anak- anak usia SD berada dalam taraf akhir masa
praoperasional, masa operasi konkret, serta pada tahap awal operasi abstrak.
Siswa SD, terutama yang dikelas- kelas awal, masih memandang dunia ini
sebagai suatu keseluruhan yang terpadu (pandangan holistik), serta belum mampu
melihat sesuatu sebagai bagian yang terpisah- pisah. Di samping itu, variasi
kemampuan peserta SD jauh lebih besar dari variasi kemampuan siswa SLTP atau
SLTA.

b) Guru
Berbeda dengan guru SLTP ataupun SLTA, guru SD adalah guru kelas.
Setiap guru dituntut untuk mampu mengajarkan semua mata pelajaran di SD,
kecuali Agama dan Penjaskes. Sejalan dengan itu, guru SD mengajar dari jam
pelajaran pertama sampai jam pelajaran terakhir. Dia bertanggung jawab penuh
terhadap kelas yang dipegangnya. Mulai dari kehadiran siswa sampai pemberian
lapor. Administrasi kelas dan kadang- kadang administrasi sekolah juga
dikerjakan oleh guru.

c) Kurikulum
Kurikulum SD merupakan bagian dari Kurikulum Pendidikan Dasar, yang
mempunyai tujuan yang khas. Lama pendidikan SD enam tahun, yang dibagi
menjadi enam tingkat kelas. Sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan SD,
maka mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Matematika mendapat porsi terbesar.
Hal ini tentu berbeda dengan kurikulum satuan pendidikan lain. Kurikulum SD
menggunakan sistem caturwulan, dengan lama satu jam pelajaran 30 menit untuk
kelas I dan II, serta 40 menit untuk kelas III s/d VI. Di SD terdapat 9 mata
pelajaran termasuk muatan lokal, yang dimulai dari kelas satu sampai dengan
kelas enam.

d) Pembelajaran
Pembelajaran yang terjadi di SD tentu tidak dapat dipisahkan dari tujuan
pendidikan SD serta karakteristik siswa SD. Oleh karena itu, untuk mendapatkan
karakteristik pembelajaran yang ideal, kita harus berpegang pada tujuan dan
karakteristik siswa SD. Dalam proses pembelajaran, terdapat tiga karakteristik

5
pembelajaran di SD, yaitu kegiatan konkret, kegiatan manipulatif, dengan
pembelajaran terpadu. Ketiga karakteristik pembelajaran tersebut merupakan
pencerminan dan tingkat perkembangan anak SD. Oleh karena itu sebagai guru
kita seyogyanya selalu berusaha menyesuaikan pengelaman belajar atau latihan
yang kita berikan dengan perkembangan anak. Dengan demikian kita akan selalu
berusaha akan menyajikan pengelaman belajar yang melibatkan kegiatan konkret,
kegiatan manipulatif, dan terpadu. Pengalaman belajar yang demikian disebut
Developpmentally Appropriate Practice (DAP). Yaitu pengalaman belajar atau
latihan yang sesuai dengan perkembangan anak.

e) Gedung dan Peralatan Pembelajaran.


Sebagaimana seperti yang sudah kita ketahui sehari- hari, gedung dan
peralatan SD sangat bervariasi. Ada SD yang gedung dan peralatannya yang
sangat sederhana, ada yang sedang- sedang saja, dan bahkan ada yang cukup
mewah. Namun pada umumnya, dapat kita katakan bahwa gedung SD terdiri dari
1-6 ruang kelas, dan satu ruang guru. Tidak ada ruang khusus untuk perpustakaan
atau administrasi, bahkan ruang guru pun sering tidak tersedia. Peralatan
pembelajaran berupa alat- alat IPA dan buku- buku paket biasanya tersimpan di
almari yang terdapat di ruang kelas juga. Gambaran ini tentu berbeda dengan
gambaran gedung dan fasilitas SLTP atau SLTU yang umumnya mempunyai
ruang- ruang khusus dan peralatan pembelajaran yang jauh lebih lengkap.
Lapangan olahraga juga sudah mulai jarang dimiliki oleh SD, terutama SD yang
berda diperkotaan. Oelh karena itu, kegiatan pendidikan jasmani sering dilakukan
dihalaman sekolah, yang tentu saja sangat terbatas.

6
2.2 Tatanan Organisasi Pendidikan Sekolah Dasar

Tatanan Organisasi Penanggung Jawab Pendidikan SD

Menteri Pendidikan dan Menteri Dalam Negeri


Kebudayaan

Kepala Kantor Wilayah Gubernur/Ke Dinas P dan K


Depdjkbud Provinsi pala Daerah

Tingkat 1

Kepala Kantor Kapdikbud Bupati Cabang Diknas P


Kabupaten (Kabupaten) dan K

Kepala Kantor Depdikbud Camat Ranting Diknas P


Kecematan (Kecamatan) dan K

Kepala Sekolah Dasar

Dari diagram diatas dapat dijelaskan bahwa pada jajaran pemerintah daerah,
instansi yang secara langsung berurusan dengan SD adalah Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan (Dinas P dan K) ditingkat provinsi, cabang dinas P dan K di tingkat
kabupaten /kotamadya dan ranting dinas P dan K, ditingkat kecamatan. Sedangkan pada

7
jajaran Depdikbud dikantor wilayah bidang yang menangani SD adalah Bidang
Pendidikan Dasar atau Bidang Pendidikan Dasar dan guru.
Kepala SD sebagai satuan pendidikan dasar ditingkat sekolah dasar bertanggung
jwab kepada menteri pendidika dan kebudayaan dan kepada gubernur kepala daerah
tingkat I. Hal ini diatur dalam PP No.28/1990 pasal 13 ayat 1 dan ayat 4 yang berbunyi:
Ayat 1 : kepala sekolah dan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh
pemerintah bertanggung jawab atas penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi
sekolah, pembinaan tenaga kependidikan lainya, dan pendayagunaan sarana dan
prasarana kepada Mentri (Dikbud).
Ayat 4 : kepala sekolah dasar yang diselenggarakan oleh pemerintah bertanggung
jawab atas pemeliharaan tanah kepada Gubernur/kepala Daerah Tingkat
Selanjutnya ditetapkan bahwa kepala sekolah madrasah yang diselenggarakan
oleh pemerintah bertanggung jawab kepada menteri Agama. Sedangkan kepala sekolah
swasta bertanggung jawab kepada yayasan atau badan yang menyelenggarakan
pendidikan, juga bertanggung jawab kepda menteri pendidikan dan kebudayaan.

Tanggung Jawab Bidang Penilaian Kepala Sekolah dan Guru

Kepala sekolah bertanggung jawab untuk menilai kurikulum, guru, tenaga


kependidikan lain (jika ada) serta sarana dan prasarana. Penilaian terhadap kurikulum
mencakup pelaksaaan dan kesesuaian, sehingga dari penilaian ini di harapakan muncul

8
saran untuk perbaikan. Guru bertanggung jawab atas penilaian kemajuan siswa (proses
dan hasil belajar siswa) serta pelaksanaan kurikulum.

Penilik bertanggung jwab untuk menilai segi teknis pendidikan dan administrasi
satuan pendidikan. Pejabat struktural fungsional misalnya, kepala kantor wilayah atau
kepala bidang pendidikan dasar/guru berkewajiban menilai perencanaan dan
pelaksanaan pendidikan.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Dari makalah ini maka dapat disimpulkan bahwa SD menjadi lembaga


pendidikan yang berfungsi untuk menanamkan kemampuan dasar bagi setiap warga
Negara Indonesia yang masih berada dalam batas-batas usia sekolah dasar. Sejalan
dengan dicanangkannya pendidikan dasar 9 tahun dalam rancangan repelita VI
Pendidikan Nasional SD sebagai bagian dari pendidikan dasar mempunyai fungsi untuk
menuntaskan wajib belajar pada tingkat Sekolah Dasar 9 tahun dari SD 6 tahun dan
SLTP 3 tahun.
Tujuan pendidikan SD dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok yaitu :
Menanamkan kemampuan dasar baca-tulis-hitung, Memberikan/menanamkan
pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat
perkembangannya, dan Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
Karakteristik atau ciri khas pendidikan SD yaitu terdapat berbagai komponen
seperti siswa, guru, gedung, peralatan pelajaran, kurikulum, dan pembelajaran. Semua
komponen ini merupakan komponen yang ada pada setiap satuan pendidikan.

3.2 Saran

Akan lebih baik dalam mengerjakan tugas makalah ini dilakukan bersama-sama
atau bekerja sama agar semua anggota kelompok dapat memahami dan mengerti mata
kuliah yang sedang dibahas.

10
DAFTAR PUSTAKA

Hafid, dkk. (2013). Konsep Dasar Ilmu Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Septiarti, Wisni. (2012). Peran Pendidikan Dan Sekolah Dalam Pendidikan Karakter
Anak (Online) (http://staff.uny.ac.id Diakses 05 Febuari 2018).

Surya, dkk. (2007). Kapita Selekta Kependidikan SD. Jakarta: UT.

11

Anda mungkin juga menyukai