Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD

Tutor : Sri Ramadhani, M.Pd

DELLA HIVENTA WIDODO


NIM. 856249024

UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2023
SOAL:

1. Sebagaimana tujuan Pendidikan Nasional,sekolah dasar juga memiliki tujuan pendidikan.Coba


sebutkan tujuan pendidikan SD sesuai Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional.!

2. Sebutkan dan jelaskan karakteristik khusus Pendidikan Sekolah Dasar!

3. Apa yang anda ketahui tentang “life skills” di sekolah Dasar? Sebutkan dan Jelaskan!

4. Coba Anda jelaskan tentang pendidikan inklusi dan Home schooling beserta kelebihan dan
kekurangannya!

5. Pembaharuan Sistem Pendidikan Nasional sering terjadi, bagaimana menurut Anda? Seberapa
penting dan perlukah itu dilakukan? Jika perlu maka sebutkan 3 alasannya, jika tidak sebutkan 3
alasannya!

PEMBAHASAN:

1. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 ayat 2 menyebutkan mengenai arti dari pendidikan
nasional yang berbunyi, “Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berlandaskan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai
agama, kebudayaan nasional Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman.”
Kemudian Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional terdapat dalam pasal 3 Undang-undang No. 20
Tahun 2003 yang berbunyi:
“Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.”
2. Karakteristik Umum Pendidikan SD
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya. Paling
tidak, ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu sebagai berikut. (Ditjen Dikti, 2006)
 Kemelekwacaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan kemelekwacaan,
bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacaan merujuk pada
pemahaman siswa tetang berbagai fonemena/gagasan dilingkungannya dalam rangka
menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.
 Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan kemampuan
komunikasi, yaitu mampu mengomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran sendiri maupun
informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
 Kemampuan memecahkan masalah (problem solving) mencakup merasakan adanya
masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah,
mengekspoitasi alternative pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak.
 Kemampuan bernalar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti secara
sistematis dan konsisten untuk sampai pada simpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan siswa berfikir logis sehingga kemampuan bernalarnya
berkembang.

Karakteristik Khusus Pendidikan SD


Siswa, guru, kurikulum, pembelajaran, serta gedung dan fasilitas SD memang mempunyai ciri
khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya.
 Siswa SD berada dalam tahap perkembangan pra-operasional dan operasi konkret, yang
ditandai oleh pandangan yang bersifat holistic.
 Guru SD adalah guru kelas yang wajib mengajarkan lima mata pelajaran SD, yaitu Bahasa
Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn.
 Kurikulum SD dikembangkan berdasarkan standar nasional oleh satuan pendidikan (SD)
bersama dengan Komite Sekolah, di bawah koordinasi Dinas Kabupaten/Kota. Pendidikan
SD berlangsung selama enam tahun, yang dibagi menjadi enam tingkat kelas.
 Pembelajaran di SD menekankan pada keterpaduan, bersifat holistk, pengalaman langsung,
dan menggunakan contoh-contoh konkret, sesuai dengan karakteristik siswa SD dan tujuan
pendidikan Dasar.
 Gedung dan fasilitas SD bervariasi dari yang paling sederhana sampai yang cukup mewah.
Pada umumnya, terdapat enam ruang kelas dan ruang kepala sekolah, tanpa ruang guru dan
juga tanpa ruang administrasi.

3. Dalam ife skill atau keterampilan hidup, adalah jenis keterampilan yang dibutuhkan untuk
mengelola aktivitas dan tantangan dalam kehidupan sehari-hari secara efektif. 
Penguasaan dan pengembangan keterampilan ini dapat meningkatkan kualitas dari semua bidang
kehidupanm mulai dari karier hingga hubungan. Menguasai skill ini akan membantu menangani
hampir semua hal dengan lebih baik, mulai dari cara memproses emosi hingga berinteraksi dengan
orang lain. 
Keterampilan hidup yang diperlukan dapat bervariasi sesuai dengan usia seseorang atau bahkan
latar belakang budaya mereka. Bahkan, keterampilan apa pun yang berguna dalam hidupmu saat
ini dapat dianggap sebagai life skill.
Pendidikan Life skill Sebagai Upaya untuk Mencapai Tujuan Pendidikan Nasional. Secara
normatif, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan
tujuan pendidikan nasional Indonesia adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar
menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak yang
mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.

4. Homeschooling adalah proses belajar mengajar yang dilakukan dari rumah.

 Kelebihan Homeschooling bagi Anak:

o Orang Tua Memantau Sepenuhnya Perkembangan Anak

o Menghindari Anak dari Bullying

o Waktu dan Durasi Belajar yang Fleksibel

o Satu Murid Satu Guru

o Belajar sebagai Momen Quality Time

o Belajar untuk Pengetahuan Bukan Nilai

 Kekurangan Homeschooling:

o Kehidupan Sosial Mungkin Tak Seimbang

o Lemahnya Daya Saing dan Juang

o Belum Ada Standarisasi Kurikulum

o Dibutuhkan Komitmen Penuh dan Rencana yang Matang 

Pendidikan Inklusi merupakan suatu strategi untuk mempromosikan pendidikan universal yang
efektif karena dapat menciptakan sekolah yang responsif terhadap keberagaman karakteristik dan
kebutuhan anak. Di samping itu, pendidikan inklusif didasarkan pada hak asasi, model sosial, dan
sistem yang disesuaikan pada anak dan bukan anak yang menyesuaikan pada sistem. 

 Kelebihan Pendidikan Inklusi:

o Keberadaan ABK diakui sejajar dengan anak normal.

o Lingkungan mengajarkan kebersamaan dan menghilangkan diskriminasi.

o Memberi kesan pada orang tua dan masyarakat bahwa ABK pun mampu seperti
anak pada umumnya.

o Anak yang mempunyai kelainan dalam belajar menerima dirinya sebagaimana


adanya dan juga tidak menjadi asing lagi di lingkungannya.

o ABK memiliki kesempatan untuk beraktivitas (yang mungkin dapat diikutinya) dan
berpartisipasi sehingga dapat menunjukkan kemampuannya di lingkungan anak
normal.

o Dibutuhkannya pegangan diri yaitu dengan belajar secara kompetitif, eksistensi


ABK akan teruji dalam persaingan secara sehat dan baik dengan anak pada
umumnya.

 Kekurangan Pendidikan Inklusi:

o Untuk dapat disebut sebagai sekolah inklusi dibutuhkan sarana dan prasarana yang
dapat mengakses kebutuhan individual anak yang tidak gampang dipenuhi oleh
sekolah yang telah menyatakan diri sebagai sekolah inklusi.

o Untuk dapat disebut sebagai sekolah inklusi yang sebenarnya juga dibutuhkan
tenaga pendidik dan tenaga non pendidik (seperti dokter, psikolog, konselor, dan
sebagainya) yang tidak serta-merta dapat dipenuhi oleh sekolah yang
memproklamirkan diri sebagai sekolah inklusi.

o Meskipun disebut sebagai sekolah Inklusi yang secara teoritis bisa menerima semua
anak tanpa memandang normal atau tidak normal, namun dalam praktik di
lapangan sekolah inklusi biasanya hanya menerima anak cacat yang berkategori
ringan, bukan yang berkategori sedang atau berat.

5. Beberapa pembaharuan pendidikan adalah Upaya secara sadar yang dilakukan oleh pihak-pihak
yang terlibat sebagai pelaksana, pengamat dan pengembang pendidikan untuk mengubah ide dan
gagasannya menjadi lebih baik sehingga proses kegiatan belajar dapat berjalan secara efektif dan
efisien di mana peserta didik mampu beradaptasi dengan kegiatan pembelajaran yang telah
disesuaikan dengan kehidupan dunia nyata (lingkungan hidup) dan perkembangan teknologi.
Dalam melakukan pembaharuan pendidikan diharapkan bahwa dunia pendidikan indonesia untuk
dapat bersaing dengan negara-negara lain yang mana sistem pendidikannya telah maju. Serta
dengan adanya pembaharuan pendidikan diharapkan dapat mewujudkan tujuan nasional
pendidikan indonesia.
Alasan pertama jika dilakukan pembaharuan pada system pendidikan, maka Indonesia akan lebih
maju dalam dunia pendidikan, asalkan melakukan pembaruan pendidikan ke arah yang lebih baik
oleh guru dengan memahami secara seksama bagaimana konsep pembelajaran berdasarkan
kurikulum 2013 dan merdeka belajar
Alasan kedua Bagaimanapun juga pemerintah kita harus belajar dari negara-negara lain yang telah
maju bidang pendidikannya. Mereka menitikberatkan pembangunan bidang pendidikan sebagai
prioritas utama, dengan dukungan penuh dalam membangun bidang pendidikan.
Terakhir, Memperbaiki secara masif kualitas dari fasilitas pendidikan di seluruh SD, SMP dan
SMA serta pesantren/sekolah agama sederajat.

Anda mungkin juga menyukai