Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lestari

NIM : 855717918
Mata Kuliah : Perspektif Pendidikan di SD

TUGAS TUTORIAL MANDIRI 1

1. Kajian landasan historis, filosofis, dan yuridis pendidikan menunjukan pengaruhnya terhadap
pelaksanaan aktifitas pendidikan di sekolah, dan juga akan berpengaruh pada
terbangunyakeilmuan pendidikan Ke-SD-an. Tiga persoalan utama dalam kajian ini adalah :
(1). Sumbangan kajian historis terhadap pendidikan ke-SD-an, (2). Sumbangan filsafat
terhadap pendidikan ke-SD-an, dan (3). Sumbangan yuridis terhadap pendidikan ke-SD-an,
atau terbangunya keilmuan pendidikan ke-SD-an di Indonesia. Berdasarkan pernyataan
tersebut uraikan sumbangan atau peran tiga landasan tersebut dalam membangun keilmuan
pendidikan dasar (ke-SD-an) di Indonesia.
JAWAB:
 Sumbangan kajian historis terhadap pendidikan ke-SD-an
Secara kesejarahan atau historis pendidikan lebih ditekankan pada upaya memperoleh
tenaga terampil, sistem pendidikannya berkembang secara dinamis pada lingkungan
masyarakat. Pendidikan berfungsi sebagai wahana transformasi, transmisi, dan
sosialisasi nilai nilai, tradisi, ilmu pengetahuan, serta seni dari masyarakatnya.
Hingga sampai saat sekarang ini, berdasarkan landasan historis tersebut, pendidikan
di sekolah dasar sangat menekankan nilai-nilai (seperti kesopanan dan kesantunan),
ilmu pengetahuan serta seni keterampilan (seperti seni melukis, menari, bernyanyi,
menggambar, dll)
 Sumbangan filsafat terhadap pendidikan ke-SD-an
Filsafat pendidikan memberikan inspirasi, yakni menyatakan tujuan pendidikan
negara bagi masyarakat, memberikan arah yang jelas dan tepat dengan mengajukan
pertanyaan tentang kebijakan pendidikan dan praktik di lapangan dengan
menggunakan rambu-rambu dari teori pendidik. Seorang guru perlu menguasai
konsep-konsep yang akan dikaji serta pedagogi atau ilmu dan seni mengajar materi
subyek terkait, agar tidak terjadi salah konsep atau miskonsepsi pada diri peserta
didik.
 Sumbangan yuridis terhadap pendidikan ke-SD-an
Landasan Yuridis merupakan seperangkat konsep peraturan perundang-undangan
yang menjadi titik tolak sistem pendidikan Indonesia. Pelaksanaan pendidikan
nasional berdasarkan undang-undang, yang merupakan perwujudan dari kehendak
UUD 1945 pasal 31 tentang pendidikan dan kebudayaan yaitu “setiap warga negara
berhak mendapatkan pendidikan”.
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional,
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak yang mulia dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang. Pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan umat
manusia. Pentingnya undang-undang sebagai tumpuan bangunan pendidikan nasional
di samping untuk menunjukkan bahwa pendidikan sangat penting sebagai penjamin
kelangsungan hidup bangsa Indonesia, juga dapat dipedomani bagi penyelenggaran
pendidikan secara utuh yang berlaku untuk seluruh tanah air. Landasan yuridis bukan
hanya landasan bagi penyelenggaraan pendidikan namun sekaligus dijadikan alat
untuk mengatur sehingga penyelenggaraan pendidikan yang menyimpang, dapat
dikenakan sanksi berdasarkan landasan yuridis.

2. Kajian landasan psikologis khususnya di pendidikan dasar (SD) memberikan dampak


terhadap perbedaan aktivitas pendidikan dan pembelajaran di SD berbeda dengan sekolah
lainya. Landasan tersebut didasarkan pada prinsip-prinsip yang bersumber dari psikologi
perkembangan, serta berbagai pandangan terkait dengan pendidikan dan pembelajaran.
Uraikan berbagai faktor psikologis yang berpengaruh pada penentuan bahwa pendidikan ke-
SD-an merupakan kajian pendidikan yang khusus dan harus ditangani secara khusus juga.
JAWAB:
Psikologis merupakan ilmu yang mempelajari jiwa manusia, pendidikan selalu melibatkan
aspek kejiwaan, sehingga, psikologi adalah salah satu landasan penting dalam pendidikan.
Dalam perkembangan jiwa dan jasmani anak anak mulai belajar. Maka layanan pendidikan
harus dibuat bertingkat sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Setiap anak mempunyai
bakat, minat, kemampuan, kekuatan, serta tempo perkembangan yang nerbwda sati dengan
lainnya. Jadi tidak mungkin memperlakukan sama kepada peserta didik pada dunia
pendidikannya. Begitu juga penyusunan kurikulumnya, harus berhati hati dalam menentukan
jenjang pengalaman belajar yang akan dijadikan garis program pengajaran serta keterincian
bahan mengajar.
Sebai pendidik, perlu sekali memahami karakter setiap siswa, jadi pembelajaran yang
diterapkan dapat sesuai dengan karakter peserta didiknya, sehingga anak akan merasa senang
dan tidak terbebani dengan pelajaran yang diberikan.
Menurut teori Piaget, anak usia SD itu berada di tahap operasional konkrit, dimana anak
dapat berpikir secara logis mengenai hal yang konkrit. Anak sudah bisa berpikir logis, sistematis,
dan memecahkan masalah yang bersifat konkret. Anak sudah mampu mengerjakan penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan pembagian. Masa ini merupakan masa dimana anak sudah mulai
menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, akan tetapi hanya dengan benda-benda yang bersifat
kongkrit karena anak belum mampu berpikir secara abstrak misalnya klasifikasi secara verbal, yaitu
tanpa adanya bahan yang kongkrit maka ia belum mampu untuk menyelesaikan masalah ini dengan
baik. Jadi, meskipun intelegensi anak pada tahap ini sudah sangat maju, cara berpikir anak masih
tetap terbatas.

3. Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang membedakannya dari satuan pendidikan lainnya.
Paling tidak ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD, yaitu: kemelekwacaan
(Literacy), kemampuan berkomunikasi, memcahkan masalah, dan kemampuan bernalar.
Coba anda jelaskan keempat sasaran utama pendidikan SD tersebut!
JAWAB:
 Literacy mengarah kepada pemahaman siswa terhadap berbagai fenomena yang ada
di lingkungan sekitarnya yang kemudian disesuaikan dengan perilaku kehidupannya.
Anak SD diharapkan memahami tanda-tanda atau simbol yang ada disekelilingnya,
contoh bila anak melihat lambang tengkorak pada sebuah kemasan penyemprot
serangga, dia akan tahu bahwa barang tersebut berbahaya dan harus menghindarinya.
Sama juga halnya jika diabmelihat lampu lalu lintas berwarna hijau, sebagai pejalan
kaki maka dia harus menunggu hingga lampu menjadi berwarna merah untuk
menyebrang jalan.
 Pendidikan ke-SD-an diarahkan untuk pembentukan berkomunikasi, yaitu
mengomunikasikan sesuatu dengan bahasa yang baik dan benar. Mereka akan
mengomunikasikan informasi yang mereka dapat dari berbagai sumber. Bercerita
dengan teman sebaya, menjelaskan sesuatu dengan bahasa yang jelas serta santun.
 Pendidikan SD juga diarahkan pada kemampuan memecahkan masalah. Mereka
diharapkan dapat mengidentifikasi masalah yang mereka rasakan, lalu mencari cara
untuk memcahkan masalah tersebut. Misalnya seorang anak dimusuhi oleh teman
temannya. Maka dia akan merasa sendiri dan tak punya teman, dia merasa ada
kesalahan dalam dirinya, lalu menyadari bahwa dia selama ini jahil terhadap teman-
temannya. Begitu mengetahui permasalahannya, dia lalu meminta maaf terhadap
teman-temannya agar teman-temannya tidak memusuhinya lagi.
 Pendidikan SD diarahkan untuk mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis
dan mengembangkan kemampuan bernalarnya. Siswa yang mampu berpikir logis,
tidak akan mudah percaya pada apa yang terjadi kecuali melihat bukti bukti dari
peristiwa yang terjadi.

4. Coba anda jelaskan perbedaan antara SDLB dengan SD inklusi!


JAWAB:
SDLB atau Sekolah Dasar Luar Biasa merupakan sekolah yang dirancang dan didirikan
khusus untuk anak-anak dengan disabilitas, yang mana di SDLB ini kebanyakan atau hampir
keseluruhan siswa nya memiliki disabilitas, sehingga SDLB memiliki tim pengajar yang
memahami dan mengerti tentang anak dengan kebutuhan khusus dan pengajar dapat
mengajar program khusus sesuai dengan kemampuan masing masing siswa, misalnya siswa
dengan tunanetra dibimbing untuk keterampilan membaca braille, berbeda penanganan siswa
dengan tunawicara.
Sedangkan SD inklusi merupakan SD reguler yang dapat juga menerima anak dengan
disabilitas. Namun untuk dapat bersekolah di SD Inklusi, siswa disbabilitas harus memiliki
kemampuan kognitif yang cukup memadai. Di SD inklusi akan disediankan guru
pendamping khusus untuk siswa berkebutuhan khusus, guru yang memahami tentang
kebutuhan siswa diabilitas tersebut, karena tidak semua guru mengerti cara penanganan atau
pendidikan untuk anak disabilitas, sehingga memerlukan guru khusus.

5. Untuk mewujudkan program wajib belajar 9 tahun yang dicanangkan pada tanggal 2 Mei
1984, maka pemerintah saat itu menetapkan 3 kriteria daerah penyebaran. Jelaskan!
JAWAB:
3 Daerah penyebaran program wajib belajar 9 tahun yaitu daerah terpencil, daerah dengan penduduk
padat dan daerah normal.
 Daerah terpencil secara geografis letaknya berjauhan dengan daerah lain serta
sulitnya teknologi komunikasi. Contohnya Daerah dipedalaman, Kalimantan,
Sulawesi, Riau, Papua, pengembangan program belajar ini dilakukan pada sekolah
kecil, biasanya siswa di daerah terpencil ini cukup sedikit, begitu juga dengan
pengajar nya yang tidak memadai untuk semua kelas. Hal ini dikarenakan sedikit
sekali guru yang bersedia ditempatkan didaerah terpencil, karena sulitnya tempat itu
ditempuh, sulitnya teknologi komunikasi. Pada akhirnya walaupun dengan
kekurangan pengajar, guru merangkap kelas, supaya pendidikan tetap terlaksana.
 Daerah dengan penduduk padat ini seperti jakarta, medan, dan daerah perkotaan lain,
di daerah tersebut dibangun sekolah dengan lebih dari 6 ruangan dan dibuat
bertingkat, agar dapat menampung siswa lebih banyak.
 Daerah normal seperti yang ada di kabupaten, didaerah tersebut dibangun gedung
sekolah secara normal juga, 6 ruangan untuk 6 tingkatan kelas. Pada umumnya SD di
daerah normal dibangun menggunakan biaya pemerintah dengan fasilitas
perpustakaan, wc, kantor, dan pembelajaran dilakukan pagi, siang dan sore.

Anda mungkin juga menyukai