PERSPEKTIF PENDIDIKAN DI SD
JAWABAN
1. Landasan merupakan alas, dasar, atau tumpuan. Istilah landasan dapat diartikan
sebagai pondasi. Dengan istilah tersebut, dapat dipahami bahwa landasan merupakan
suatu pijakan, titik tumpu atau titik tolak, suatu pondasi tempat berdirinya suatu hal.
Ada beberapa landasan dalam pendidikan sekolah Dasar yaitu :
a. Landasan filosofis dan Psikologis-Pedagogis pendidikan sekolah Dasar.
Kata filosofis terbentuk dari dua kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu philo
yang artinya “cinta” dan sophia yang artinya “kebijaksanaan” (Syahrial,2010).
Dengan demikian filosofis diartikan sebagai cinta kebijaksanaan. Secara maknawi
filsafat dimaknai sebagai suatu pengetahuan yang mencoba untuk memahami
hakikat segala sesuatu untuk mencapai kebenaran atau kebijaksanaan. Dengan
demikian, dapat dipahami bahwa landasan filosofis merupakan landasan
berdasarkan filsafat yang menelaah sesuatu secara radikal, menyeluruh, dan
konseptual yang menghasilkan konsepsikonsepsi mengenai kehidupan dan dunia.
Selanjutnya, dalam pendidikan Landasan filosofis pendidikan merupakan
seperangkat pemikiran-pemikiran ataupun suatu asumsi yang dapat dijadikan titik
tolak dalam merumuskan berbagai konsep-konsep yang diperlukan dalam
pendidikan. Landasan filosofis pendidikan merupakan suatu sistem gagasan
tentang pendidikan dan dedikasi atau dijabarkan dari suatu sistem filsafat umum
yang dianjurkan oleh suatu aliran filsafat tertentu. Landasan filosofis pendidikan
tidak berisi konsep-konsep tentang pendidikan yang apa adanya, melainkan berisi
tentang konsep-konsep pendidikan yang seharusnya atau yang dicita-citakan.
Dalam landasan filosofis pendidikan juga terdapat aliran pemikiran. Hal ini muncul
sebagai implikasi dari aliran-aliran yang terdapat dalam filsafat. Selanjutnya
Landasan psikologis-pedagogis sebagai sesuatu landasan yang dijadikan titik tolak
dalam proses pendidikan yang membahas berbagai informasi tentang jiwa atau
psikis manusia yang selalu mengalami perkembangan dimulai dari bayi hingga
fisik manusia yang selalu mengalami perkembangan dari bayi hingga usia lanjut
sehingga dapat memudahkan proses pendidikan (Wardani, 2023). Landasan
psikologis-pedagogis merupakan cara pandang pendidikan dasar dengan melihat
fungsi proses pendidikan dasar dalam pengembangan potensi individu yang
sesuai dengan karakteristik psikologis pendidikan.
Pandangan filosofis dan psikologis-pendagogis mewakili cara pandang para pakar
dibidang filsafat, psikologi, dan pedagogik/ilmu mendidik terhadap keniscayaan
proses pendidikan anak usia sekolah yaitu 6-13 tahun. Keniscayaanyang dimaksud
yaitu: 1)pelembagaan proses pendidikan anak dalam sistem pendidikan
sekolah/homeschooling diyakini sangat strategis/ sangat tepat dilakukan agar
dapat membangun perkembangan anak secara sistemik; 2) pendewasaan sistemik
diyakini akan lebih efektif dan mampu memberikan hasil yang baik dan
menguntungkan dibandingkan dengan pendewasaan yang alami; 3) berbagai teori
filsafat dan psikologis yang menekankan pentingnya pewarisan budaya,
pengembangan potensi individu, yang mendukung proses pendewasaan anak
melalui pendidikan persekolahan.
b. Landasan Sosiologis-antropologis adalah cara melihat pendidikan dasar dari fungsi
proses pendidikan dalam proses pendewasaan peserta didik dalam konteks
kehidupan bermasyarakat , dan proses enkulturasi atau pewarisan nilai dari
generasi tua kepada peserta didik yang sedang mendewasakan dalam konteks
pembudayaan (Wardani, 2023). Berdasarkan sosiologis dan antropologis
masyarakat dan bangsa Indonesia sangatlah heterogen dalam berbagai aspeknya.
Untuk itu sistem pendidikan nasional dalam pengelolaannya juga dilaksanakan
secara heterogen. Namun demikian, masyarakat Indonesia harus bersifat
kebinaekaan yang artinya harus tetap memegang teguh persatuan di tengah
perbedaan. Oleh karena itu sistem pendidikan nasional Indonesia yaitu menganut
prinsip disversifikasi dalam pengembangan kurikulumnya, sebagai bentuk
perwujudan kelenturan atau fleksibel dan mampu beradaptasi terhadap kondisi
sosiologis dan antropologis Indonesia. Dalam impilkasinya pendidikan Indonesia
menerapkan politik pendidikan yang terdesentralisasi yang artinya sistem
pendidikan nasional terbagi kedalam kewenangan pemerintah pusat dan
pemerintah daerah. Dengan demikian pendidikan sekolah dasar akan mampu
memfungsikan dirinya sebagai lembaga pendidikan formal yang dapat memberikan
landasan pengembangan diri sebagai individu yang hidup di tengah keberagaman
masyarakat. Dalam hal ini sistem pendidikan di Indonesia bersifat demokratis,
berkeadilan, tidak deskriminatif, terbuka, sebagai proses pembudayaan sepanjang
hayat, dan mampu memperdayakan seluruh komponen masyarakat, sehingga
pendidikan nasional mampu mengakomodasikan berbagai keberagaman sosial dan
budaya masyarakat dan bangsa Indonesia.
Referensi :