Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL 1

PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD / PDGK4104


Tutor Pembimbing : Sintya Permata Ayu, S.Pd.,M.Pd.

Oleh:

Nama : SILVI
NIM : 857500546
Program Studi : S-1 Pgsd Masukan Sarjana
Pokjar/ Kelas : Ciamis/ Kelas B

UPBJJ BANDUNG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2023
TUGAS TUTORIAL KE- 1
KODE/NAMA/SKS MATA KULIAH
PDGK4104/PERSPEKTIF PENDIDIKAN SD/ 4
SKS PROGRAM STUDI S-1 PGSD

Nama Pengembang : Sintya Permata Ayu, S.Pd. M.Pd.


Nama Penelaah :
Status Pengembangan :Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan :2023

Sumber
Skor
No Tugas Tutorial Tugas
Maksimal
Tutorial
Kajian landasan historis, filosofis, dan yuridis pendidikan
menunjukan pengaruhnya terhadap pelaksanaan aktifitas
pendidikan di sekolah, dan juga akan berpengaruh pada
terbangunya keilmuan pendidikan Ke-SD-an. Tiga
persoalan utama dalam kajian ini adalah: (1). Sumbangan
kajian historis terhadap pendidikan ke-SD-an, (2).
1 Sumbangan filsafat terhadap pendidikan ke-SD-an, dan Modul 1
(3). Sumbangan yuridis terhadap pendidikan ke-SD-an,
atau terbangunya keilmuan pendidikan ke-SD-an di
Indonesia. Berdasarkan pernyataan tersebut uraikan 25
sumbangan atau peran tiga landasan tersebut dalam
membangun keilmuan pendidikan dasar (ke-SD-an) di
Indonesia.
Kajian landasan psikologis khususnya di pendidikan dasar
(SD) memberikan dampak terhadap perbedaan aktivitas
pendidikan dan pembelajaran di SD berbeda dengan
sekolah lainya. Lanasan tersebut didasarkan pada prinsip-
prinsip yang bersumber dari psikologi perkembangan, Modul 1
2
serta berbagai pandangan terkait dengan pendidikan dan
pembelajaran.Uraikan berbagai faktor psikologis yang
berpengaruh pada penentuan bahwa pendidikan ke-SD-an 25
merupakan kajian pendidikan yang khusus dan harus
ditangani secara khusus juga.
Pendidikan SD mempunyai ciri khas yang
membedakannya dari satuan pendidikan lainnya. Paling
tidak ada empat sasaran utama dalam pendidikan SD,
3 yaitu: kemelekwacaan (Literacy), kemampuan Modul 2
berkomunikasi, memcahkan masalah, dan kemampuan 25
bernalar. Coba anda Jelaskan keempat sasaran utama
pendidikan SD tersebut!
4 Untuk mewujudkan program wajib belajar 9 tahun yang
dicanangkan pada tanggal 2 Mei 1984, maka pemerintah Modul 3
saat itu menetapkan 3 kriteria daerah penyebaran. Coba 25
anda jelaskan!
JAWABAN

1. Sumbangan atau tiga peran kajian historis, filsafat dan yuridis:


a. Landasan historis dan ideologis adalah dasar pemikiran yang diangkat dari fakta
sejarah yang relevan tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan sekolah
dasar beserta ide-ide atau pertimbangan yang melatarbelakanginya. Sejak masa hindia
belanda sampai saat ini. Fakta sejarah pendidikan sekolah dasar pada zaman tersebut
segregasi sosial dan diskriminasi secara sengaja dilakukan terhadap anak penduduk
bumi putera dalm memperoleh kesempatan belajar disekolah dasar, tergantung pada
latar belakang sosial, ekonomi dan budaya. Hal lain yang sangat penting adalah
tumbuhnya berbagai gerakan pendidikan pada masa perjuangan kemerdekaan, yang
dilakukan oleh seluruh komponen bangsa. Salah satunya adalah filsafat dan ideologi
pendidikan taman siswa ing madya manngun karsa, ing ngarsa sung tulada, tut wuri
andayani.
b. Pandangan filosofis adalah cara melihat pendidikan dasar dari hakikat pendidikan
dalam kehidupan manusia. Pertanyaan filosofis yang akan kita bahas adalah untuk apa
pendidikan Sekolah Dasar dikembangkan. Filsafat pendidikan seperti perenialisme,
yang menekankan pentingnya pewarisan kebudayaan, esensialisme, yang menekankan
pada transformasi nilai esensial, progresifisme, yang menekankan pada pengembagan
potensi inndividu, dan rekontruksionalisme sosial, yang menekankan pengembangan
individu untuk perubahan masyarakat sangat mendukung proses pendewasaan anak
melalui pendidikan persekolahan.
c. Landasan ideologis dan yuridis pendidikan pada dasarnya merupakan komitmen
politik negara republik indonesia yang diwujudkan dalam berbagai ketentuan normatif
konstitusional yang mencerminkan bagaimana sistem pendidikan nasional dibangun
dan diselenggarakan untuk mewujudkan fungsi dan tujuan pendidikan nasional.
pendidikan SD mengemban 2 fungsi, yakni fungsi pengembangan potensi peserta didik
secara psikologis dan pemberian landasan yang kuat untuk pendidikan SMP dan
seterusnya.

2. Faktor-faktor psikologis adalah keadaan psikologis seseorang yang dapat mempengaruhi


proses belajar. Beberapa faktor psikologis yang utama mempengaruhi proses belajar adalah
kecerdasan peserta didik, motivasi , minat, sikap dan bakat.
a. Kecerdasan /intelegensia siswa
Pada umumnya kecerdasan diartikan sebagai kemampuan psiko-fisik dalam
mereaksikan rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui cara yang
tepat.

b. Motivasi
Motivasi adalah salah satu faktor yang mempengaruhi keefektifan kegiatan belajar
peserta didik. Motivasilah yang mendorong siswa ingin melakukan kegiatan belajar.
Para ahli psikologi mendefinisikan motivasi sebagai proses di dalam diri individu yang
aktif, mendorong, memberikan arah, dan menjaga perilaku setiap saat (Slavin, 1994).
Motivasi juga diartikan sebagai pengaruh kebutuhan-kebutuhan dan keinginan terhadap
intensitas dan arah perilaku seseorang.
c. Minat
Secara sederhana, minat (interest) kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Menurut Reber (Syah, 2003) minat bukanlah
istilah yang popular dalam psikologi disebabkan ketergantungannya terhadap berbagai
faktor internal lainnya, seperti pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi, dan
kebutuhan.

d. Sikap
Dalam proses belajar, sikap individu dapat memengaruhi keberhasilan proses
belajarnya. Sikap adalah gejala internal yang mendimensi afektif berupa kecenderungan
untuk mereaksi atau merespons dangan cara yang relative tetap terhadap obyek, orang,
peristiwa dan sebaginya, baik secara positif maupun negative (Syah, 2003).

e. Bakat
Faktor psikologis lain yang mempengaruhi proses belajar adalah bakat. Secara umum,
bakat didefinisikan sebagai kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk
mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2003). Berkaitan dengan
belajar, Slavin (1994) mendefinisikan bakat sebagai kemampuan umum yang dimilki
seorang siswa untauk belajar. Dengan demikian, bakat adalah kemampuan seseorang
menjadi salah satukomponen yang diperlukan dalam proses belajar seseorang.

3. Empat sasaran utama dalam pendidikan SD empat sasaran utama dalam pendidikan SD
a. Kemelekwacanaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelllekwacanaan, bukan pada pembentuka kemampuan akademik. Kemelekwacaan
merujuk kepada pemahaman siswa tentang berbagai fenomena/gagasan di
lingkungannya dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan. Misal daalam
berlalu lintas, siswa paham akan makna rambu-rambu lalu linta, sehingga ketika dia
ingin menyebrang, dia akan menyebrang di zebra cross.

b. Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk pembentukan


kemampuan berkomunikasi, yaitu mampu mengkomunikasikan sesuatu, baik buah
pikiran sendiri maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain
dengan bahasa indonesia yang baik dan benar. Informasi yang akan dikomunikasikan
mungkin didapat melalui medengarkan dari sorang teman, membacanya dari koran, atau
menyaksikan sendiri, baik secara langsung, maupun melalui tayangan televisi.

c. Kemampuan memecahkan masalah (problem solving), yang mencakup aadanya


masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah,
mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak.
Contoh yang palig sederhana adalah anak merasakan ada masalah pada ban sepedanya,
ia berhenti untuk melihat ban sepedanya yang kempes. Dari pengalaman yang dia tahu
ban kempes mungkin terjadi karena ban kurang angin, pentil tidak terttup dengan baik,
atau ada lubang kecil (bocor). Oleh karena itu untuk mengatasi masalah tersebut, ia
memeriks ban sepedanya, dan akhirnya memilih cara yang paling layak untuk mengatasi
masalah terseebut. Kemampuan ini sangat diperlukan dalam kehidupan, karena itu harus
dikembangkan sejak SD.

d. Kemampuan beralar (reasoning), yaitu menggunakan logika dan bukti-bukti secara


sistematisdan konsisten untuk sampai pada kesimpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis sehingga kemampuan bernalarnya
berkembang. Siswa yang terlatih daya nalarnya tidak akan cepat percaya pada sesuatu
yang tidak masuk akal. Contoh saat membaca berita di internet, anak yang berpikir logis
tidak percaya begitu saja sebelum mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya. Ia tidak
akan menyebarkan berita tersebut karena bisa saja berita tersebut tidak benar.

4. Untuk mewujudkan program wajib belajar 9 tahun ditetapkan tiga kriteria daerah
penyebaran (Djojonegoro, 1996:191-204):
a. Daerah terpencil, seperti dikepulauan riau dan pedalaman kalimantan perluasan
pogram wajar dikdas dilakukan melalui pengembangan sd kecil, yakni sd yang terdiri
atas 2 atau 3 ruang dengan 2 atu 3 guru untuk melayani murid pada 6 kelas. Disitulah
diterapkan pembbelajaran kelas rangkap (multigrade teaching).

b. Daerah berpenduduk padat, daerah perkotaan seperti medan, surabaya, jakarta , dan
makasar yang mempunyai tingkat kepadatan penduduk lebih dari 1.000 orang/km2,
dikembangkan gedung ekolah bertingkat denagn ruang belajar lebih dari 6 ruang, agar
dapat menampung murid lebih dari 300 orang.

c. Daeraah normal, seperti ibu kota kabupaten pada umumnya, yakni daerah yang
memiliki tingkat kepadatan penduduk di bawah 1.000 orang/km2, dibangun SD dengan
gedung yang memiliki enam ruang untuk 6 kelas.

Anda mungkin juga menyukai