OLEH
Theresia Erica Resi
2201191617
RUMPUN MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM
PENDIDIKAN PROFESI GURU
LPTK UNIVERSITAS NUSA CENDANA
2022/2023
Nama Mata
Projek Kepemimpinan
Kuliah
Review Kegiatan pembelajaran dilakukan berdasarkan alur MERDEKA,
Pengalaman yaitu: Mulai dari diri (M), Eksplorasi konsep (E), Ruang kolaborasi
Belajar (R), Demonstrasi kontekstual (D), Elaborasi pemahaman (E), Koneksi
antar materi (K), dan Aksi nyata (A). Pada mata kuliah ini terdapat 7
topik bahasan yaitu
1. Topik 1. Pengantar Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi dan
Politik dalam Pendidikan Indonesia
Topik 1 ini memberikan kesempatan kepada penulis untuk melihat
Kembali bagaimana pendidikan pada jaman penjajahan dan
bagaimana faktor sosial berpengaruh terhadap pendidikan
Di topik satu ini penulis diberikan kesempatan untuk menyaksikan
beberapa video yang menunjukkan bagaimana sistem pendidikan di
jaman penjajahan, mengenali faktor- faktor apa saja yang berpengaruh
terhadap akses pendidikan pribumi, berikut beberapa hal yang didapat
setelah mempelajari topik 1 ini.
Darii topik 1 pengetahuan yang didapat adalah
Faktor yang paling berpengaruh dalam pendidikan dimasa
penjajahan baik penjajahan belanda maupun penjajahan
jepang yaitu factor politik dan ekonomi dan juga tatanan
social pada masa itu. Kepentingan politik menjadi landasan
dalam setiap peraturan dan kebijakan yang dikeluarkan
terkait dengan pendidikan di masa itu. Kehidupan social juga
sangat berpengaruh dimana rakyat biasa ataupun guru dari
kalangan pribumi hanya mendapatkan akses dan juga hak-
hak dalam dunia pendidikan secara terbatas
Sebagai seorang guru sebauknya penulis harus mengenal
latar belakang setiap peserta didik saya dengan baik, sebagai
bentuk antisipasi terhadap permasalahan yang mungkin
terjadi, setelah itu penulis harus bisa harus menciptakan
lingkungan belajar di dalam kelas yang ramah selain itu
penulis juga harus peka dan cepat tanggap dalam
menanggapi permasalahan terkait keempat perpektif tersebut.
Dengan mempelajari mata kuliah perspektif sosial budaya ini
kita jadi mengetahui hal-hal apa saja yang kemungkinan
menjadi masalah dalam pembelajaran sehingga akan lebih
mudah di antisipasi kedepannya.
2. Topik 2. Konsep Dasar Perspektif Sosio Kultural dalam
Pendidikan
Pada topik ini penulis melihat lebih jauh dan lebih khusus
mengenai pengaruh status sosial ekonomi terhadap pendidikan,
penulis juga belajar bagaimana pola interaksi orang dewasa- Anak
terhadap perkembangan anak di sekolah, dan penulis juga melihat
bagaimana hal- hal ini berpengaruh terhadap pendidikan di masa
depan.
Hal yang didapat dari topik 2 ini yaitu :
Sosialisasi menghasilkan sikap, nilai, dan keterampilan
kognitif dan linguistik yang digunakan anak-anak saat
mereka tumbuh dan pada akhirnya menjadi sarana atau
alat untuk perkembangan. Anak mengembangkan
kompetensi melalui berbagai pola interaksi orang dewasa-
anak dan interaksi sosial lainnya.
Motivasi dan sikap dari anak, merupakan pola aktivitas
yang dibangun bersama, berdasarkan kondisi sosial dari
seorang anak. Melalui pertanyaan teoritis dan penelitian
mengenai status sosial ekonomi dapat kita cukup
mengenai tindakan orang lain sesuai dengan konteks
sosial yang dibantu dengan alat budaya.
Refleksi Pengalaman belajar yang saya pilih untuk direfleksikan lebih lanjut
Pengalaman
yaitu pada topik 3 yaitu Perspektif Sosial, Budaya, ekonomi dan
Belajar yang
Dipilih Politik dalam Pembelajaran.
Mengapa topik ini perlu untuk dipelajari :
Pada topik 3 tentang Perspektif Sosial, Budaya, Ekonomi dan
Politik dalam pembelajaran, penulis diajak untuk melihat lebih
jauh bagaiman pendidikan dalam pespektif lain, yang akan
dijabarkan seperti berikut :
Dalam kurikulum merdeka, dimana proses pembelajaran yang
harus memperhatikan kondisi sekolah, kondisi kelas dan juga
karakteristik peserta didik, maka budaya perlu dilibatkan
dalam pendidikan. Karakteristik peserta didik yang terbentuk
juga berasal dari budaya yang ada di sekitarnya, dengan
melibatkan budaya dalam pendidikan, diharapkan peserta
didik dapat menyadari akan budaya yang ada di daerahnya
dan bisa berbangga hati dengan budaya yang ada. Melalui
pendidikan kita sebagai seorang guru diharapkan mampu
menggiring siswa agar bisa menggunakan segala apa yang
telah dimilikinya yang telah didapat baik dari pendidikan
akademis, maupun dari kehidupan sehari hari (Henry
Eryanto : 2013). Sejalan dengan pemikiran bapak pendidikan
Indonesia yaitu, pendidikan di Indonesia harus memiliki ciri
khas dengan memasukkan nilai moral dan nilai kebudayaan,
sehingga akan menghasilkan manusia yang tidak hanya cerdas
tetapi berakhlak. Kehidupan sosial peserta didik perlu
dikenali oleh pendidik, aagar guru sebagai pendidik bisa
mendapatkan informasi lebih mengenai karakteristik dari
peserta didik. Ikut berbaur dalam kehidupan sehari- hari
bersama masyarakat sekitar yang merupakan orang tua dari
peserta didik juga perlu dilakukan, agar pendidik bisa ikut
melibatkan orang tua dalam proses pendidikan sesuai dengan
keadaan sosial dan kapasitas mereka.