Anda di halaman 1dari 5

TUGAS I

Perspektif Pendidikan Sekolah Dasar


(PDGK- 4104)

Nama : Nurilaila
Kelas : 3B
NIM : 857156747
Tanggal : 2 November 2023

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ-UT JAKARTA


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2023

1
1. Jelaskan Teori-teori dalam Landasan Filosofis dan Psikologis-Pedagogis ?
a. Teori Kognifisme
Pieget menegaskan bahwa pengetahuan bukanlah duplikat dari objek, dan bukan pula sebagai
tampilan kesadaran dari bentuk yang ada dengan sendirinya dalam diri individu. Pengetahuan
sesungguhnya merupakan konstruksi pikiran yang terbentuk, karena secara biologis adanya
interaksi antara organisme dengan lingkungan, dan secara kognitif adanya interaksi antara
organisme dengan lingkungan, dan secara kognitif adanya interaksi antara pikiran dengan objek.
b. Teori Historis-Kultural (Cultural Historical Theories)
Secara sosial-kultural aktivitas mental merupakan sesuatu hal yang unik hanya pada manusia.
Hal ini merupakan produk dari belajar sosial atau social learning, yakni penyadaran simbol-
simbol sosial dan internalisasi kebudayaan dan hubungan sosial. Kebudayaan diinternalisasi
dalam bentuk system neuropsikis yang merupakan bagian dari bentuk aktivitas fisiologis dari
otak manusia. Aktivitas mental yang tinggi memungkinkan pembentukan dan perkembangan
proses mental manusia yang lebih tinggi.
Dengan menggunakan teori sosial kultural, proses pendidikan di SD/MI seyogianya diperlukan
sebagai proses pertumbuhan kemampuan dalam diri individu sebagai produk interaksi antara
kemampuan intramental dan intermental individu dalam konteks sosial-kultural, lingkungan
sosial-kultural.
c. Teori Humanistik
Pendekatan humanistic memiliki karakteristik : (a) menjadikan peserta didik sendiri sebagai isi,
yakni mereka sendiri belajar tentang perasaannya dari perilakunya; (b) mengenal bahwa
imajinasi peserta didik seperti dicerminkan dalam seni, impian, cerita, dan fantasi sebagai hal
yang penting dalam kehidupan yang dapat dibahas bersama dengan teman sekelasnya; (c)
memberikan perhatian khusus terhadap ekspresi non-verbal seperti isyarat dan nada karena
diyakini hal itu sebagai ungkapan perasaan dan sikap yang dikomunikasikan; (d) menggunakan
pemainan, improvisasi, dan bermain peran sebagai wahana simulasi perilaku yang dapat dikaji
dan diubah.
2. Bagaimana Tiga Konsep pokok yang terkait eratnya dengan pembelajaran dalam Teori Vigotsky ?

Teori Vygotsky, juga dikenal sebagai konstruktivisme sosial, menekankan peran penting interaksi
sosial dalam pembelajaran dan perkembangan individu. Ada tiga konsep pokok yang erat terkait
dengan pembelajaran dalam teori Vygotsky:

a. Zone of Proximal Development (ZPD - Zona Perkembangan Proksimal): Konsep ZPD


mengacu pada rentang kemampuan seorang individu di mana mereka dapat belajar dengan
bantuan atau dorongan dari orang lain yang lebih kompeten. Vygotsky berpendapat bahwa
ZPD adalah tempat di mana pembelajaran paling efektif terjadi. Ini mencerminkan perbedaan
antara apa yang individu bisa pelajari sendiri (kemampuan aktual) dan apa yang mereka bisa
pelajari dengan bantuan (kemampuan potensial).

2
b. Scaffolding (Penyangga): Scaffolding merujuk pada dukungan atau bantuan yang diberikan
oleh orang yang lebih kompeten (guru atau rekan) kepada individu yang sedang belajar.
Dukungan ini disesuaikan dengan ZPD individu dan secara bertahap dikurangi seiring
berkembangnya kemampuan siswa. Scaffolding membantu siswa untuk mengembangkan
keterampilan dan pengetahuan mereka.
c. Peran Budaya dan Bahasa: Vygotsky menekankan pentingnya budaya dan bahasa dalam
pembelajaran. Budaya memainkan peran penting dalam membentuk pemikiran dan nilai-nilai
individu, dan bahasa adalah alat utama yang digunakan untuk berkomunikasi dan memahami
dunia. Oleh karena itu, pendidikan seharusnya memperhatikan konteks budaya dan bahasa
siswa. Guru harus membantu siswa memahami makna sosial dan budaya dalam materi
pelajaran.
Konsep-konsep ini menunjukkan betapa pentingnya interaksi sosial dalam proses
pembelajaran. Vygotsky percaya bahwa individu belajar melalui interaksi dengan orang lain, dan
pendidikan harus menekankan kerja sama, diskusi, dan bimbingan sebagai metode pembelajaran
yang efektif. Dengan memahami ZPD siswa dan memberikan dukungan yang sesuai melalui
scaffolding, pendidik dapat membantu siswa mencapai potensi mereka yang lebih besar dalam
pembelajaran dan perkembangan mereka.
3. Jelaskan Tiga Kelompok Tujuan Pendidikan Sekolah Dasar secara jelas dan singkat ?
Tujuan pendidikan di SD menciptakan dasar yang kokoh untuk perkembangan selanjutnya dalam
pendidikan dan kehidupan. Ini membantu siswa membangun pondasi penting dalam berbagai aspek
kehidupan mereka, termasuk akademik, sosial, dan moral. tiga kelompok tujuan utama adalah:
a. Pengembangan Keterampilan Akademik: Tujuan pertama adalah mengembangkan keterampilan
akademik dasar, seperti membaca, menulis, berhitung, serta pemahaman konsep dasar dalam
mata pelajaran seperti ilmu pengetahuan alam, ilmu pengetahuan sosial, dan bahasa. Pendidikan
SD bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa memiliki dasar yang kuat dalam
keterampilan ini.
b. Pengembangan Kemampuan Sosial dan Emosional: Pendidikan di SD juga bertujuan untuk
mengembangkan kemampuan sosial dan emosional siswa. Ini mencakup pembelajaran tentang
kolaborasi, kerja sama, mengelola emosi, serta berkomunikasi dengan baik. Tujuan ini
menciptakan individu yang tanggap secara sosial dan mampu berinteraksi dengan baik dalam
masyarakat.
c. Pengembangan Nilai dan Etika: Selain keterampilan akademik dan sosial, pendidikan di SD
juga memiliki tujuan untuk mengembangkan nilai-nilai dan etika siswa. Ini mencakup
pembelajaran tentang moralitas, integritas, toleransi, serta penghormatan terhadap nilai budaya
dan sosial yang berbeda. Pendidikan SD berupaya membentuk individu yang bertanggung
jawab dan memiliki kesadaran sosial.
4. Bagaimana Karakteristik Umum Pendidikan Sekolah Dasar yang Ibu ketahui?

3
Karakteristik mencerminkan pentingnya pendidikan dasar dalam pembentukan dasar yang kuat bagi
perkembangan pribadi dan akademik anak-anak, serta menciptakan dasar yang kokoh untuk
pendidikan lebih lanjut di tingkat yang lebih tinggi.
a) Kemelekwacanaan (literacy). Pendidikan SD diarahkan pada pembentukan
kemelekwacanaan, bukan pada pembentukan kemampuan akademik. Kemelekwacanaan
merujuk kepada pemahaman siswa tentang berbagai fenomena / gagasan dilingkungannya
dalam rangka menyesuaikan perilaku dengan kehidupan.
b) Kemampuan berkomunikasi. Pendidikan SD diarahkan untuk membentuk kemampuan
berkomunikasi, yaitu mampu mengkomunikasikan sesuatu, baik buah pikiran sendiri
maupun informasi yang didapat dari berbagai sumber, kepada orang lain dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar. Informasi yang akan dikomunikasikan mungkin di dapat
melalui mendengar dari seorang teman, membaca dari koran, atau menyaksikan sendiri, baik
secara langsung maupun melalui siaran televisi
c) Kemampuan memecahkan masalah (probelm solving) yang mencakup merasakan adanya
masalah, mengidentifikasi masalah, mencari informasi untuk memecahkan masalah,
mengeksplorasi alternatif pemecahan masalah, dan memilih alternatif yang paling layak
d) Kemampuan bernalar (reasoning) yaitu menggunakan logika dan bukti – bukti secara
sistematis dan konsisten untuk sampai pada kesimpulan. Pendidikan SD diarahkan untuk
mengembangkan kemampuan siswa berpikir logis sehingga kemampuan bernalarnya
berkembang. Siswa yang terlatih daya nalarnya, tidak akan cepat percaya pada suatu yang
tidak masuk akal.
5. Jelaskan Bentuk-bentuk Penyelanggara Pendidikan Sekolah Dasar ?
Untuk memenuhi kebutuhan belajar pada jenjang sekolah dasar, pendidikan SD dapat dilakukan
dalam berbagai bentuk, yang dapat dipilah menjadi pendidikan formal dan non formal. Pendidikan
formal mencakup SD/MI, SDLB, SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus, dan SD Inklusi,
sedangkan pendidikan non formal mencakup Paket A dan Sekolah Rumah.
SDLB diperuntukkan bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam belajar karena kelaninan
fisik atau mental yang dialaminya, sedangkan SD Inklusi adalah SD biasa yang juga menerima
anak-anak yang mempunyai kelainan, sehingga terjadi perbauran antara anak normal dengan anak
berkelainan. Sementara itu, SD Unggulan atau Sekolah Nasional Plus, adalah SD yang mempunyai
keunggulan dalam aspek tertentu, seperti penggunaan bahasa asing atau menggunakan Kurikulum
internasional.
Paket A adalah pendidikan non formal jenjang SD yang diperuntukkan bagi warga negara yang
berusia 14-45 tahun yang belum menyelesaikan pendidikan SD. Sekolah rumah atau home
schooling adalah sekolah yang diselenggarakan di rumah, melalui layanan pendidikan yang secara
sadar, teratur dan terarah dilakukan oleh orang tua/keluarga di rumah atau tempat-tempat lain,
dengan proses belajar yang kondusif, sehingga potensi anak yang unik dapat berkembang secara
optimal.

4
REferensi
 (http://nienxgeliz.blogspot.com/2017/04/rangkuman-makul-perspektif-pendidikan_6.html)
 https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_dasar
 http://repository.ut.ac.id/4122/1/PDGK4403-M1.pdf

Anda mungkin juga menyukai