3. Pembelajaran SETS tidak hanya memperhatikan isu masyarakat dan lingkungan yang
telah ada dan mengaitkannya dengan unsur lain, tetapi juga pada cara melakukan
sesuatu untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan itu yang memungkinkan
kehidupan masyarakat serta kelestarian lingkungan terjaga sementara kepentingan lain
terpenuhi. Uraikan karakteristik pembelajaran SETS!
JAWAB Uraikan karakteristik pembelajaran SETS!
a. Berawal dari identifikasi masalah lokal
b. Penggunaan sumber daya setempat
c. Keikutsertaan siswa aktif dalam mencari informasi yang dapat diterapkan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari
4. Secara konstitusional sesungguhnya pendidikan demokrasi dan HAM sudah ada sejak
tahun 1945 yang ditujukan unuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Menurut Gandal
dan Finn (1992) terutama di Negara berkembang, Pendidikan demokrasi sering
dianggap taken for granted and ignored yaitu dianggap sebagai hal yang akan terjadi
dengan sendirinya atau malah dilupakan. Apabila dalam program pendidikan, terdapat
beberapa tuntutan terhadap paradigma baru terkait dengan demokrasi dan HAM.
Uraikan tuntutan paradigma baru dalam program pendidikan tersebut!
JAWAB Adapun paradigma barunya yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi
mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warganegara (civic
knowledge), membina keterampilan warga negara (civic skill) dan membentuk watak
warganegara (civic disposition). Selanjutnya, untuk mengembangkan masyarakat
yang demokratis melalui pendidikan kewarganegaraan diperlukan suatu strategi dan
pendekatan pembelajaran khusus yang sesuai dengan paradigma baru pkn.
5. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
individu menjadi warga negara yang cerdas dan baik. Salah satu model yang
digunakan adalah PKKBI. PKKBI membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial
dan memahami permasalahan yang terjadi dilingkungan secara cerdas. Uraikan
karakteristik substansif dan psikopedagogis PKKBI!
JAWAB
1. Bergerak dalam konteks substansif dari sosio-kultural kebijakan publik sebagai
salah satu koridor demokrasi yang berfungsi sebagai wahana interaksi warga
negara dengan negara dalam melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung
jawabnya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, partisipatif, dan
bertanggung jawab, yang secara kurikuler dan pedagogis merupakan misi utama
pendidikan kewarganegaraan.
2. Menerapkan model portofolio-based learning atau “model belajar yang berbasis
pengalaman utuh peserta didik” dan potofolio-assisted assesment atau ”penilaian
berbantuan hasil belajar utuh peserta didik” yang dirancang dalam desain
pembelajaran yang memadukan secara sinergis model-model social problem
solving (pemecahan masalah), social inquiry (penelitian sosial), social
involement (perlibatan sosial), cooperativel learning (belajar bersama), simulated
hearing (simulasi dengar pendapat), deep-dialogues and critical thinking (dialog
mendalam dan berpikir kritis), value clarification (klarifikasi nilai), democratic
teaching (pembelajaran demokrasi)”. Dengan demikian pembelajaran ini potensial
mengahsilkan “powerful learning” atau belajar yang berbobot dan bermakna yang
secara pedagogis bercirikan prinsip
“meaningful (bermakna), integrative (terpadu), value-based (berbasis
nilai), chalenging (menantang), activating (mengaktifkan),
and joyfull (menyenangkan)”.
3. Kerangka operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi langkah
strategi pemecahan masalah dengan langkah-langkah, identifikasi masalah,
pemilihan masalah, pengumpulan data, pembuaatn portofolio, show case, dan
refleksi. Sedangkan kemasan portofolionya mencakup panel sajian/file
dokumentasi dikemas dengan menggunakan sistematika identifikasi dan pemilihan
masalah, alternatif kebijakan, usulan kebijakan, dan rencana tindakan.