Anda di halaman 1dari 3

TUGAS TUTORIAL II

Nama : DIKKA TRI UTAMI


Program Studi : PGSD
Kode Mata Kuliah : PDGK4505
Nama Mata Kuliah : Pembaharuan dalam Pembelajaran di SD

1. Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran konstektual


yaitu bahwa pengetahuan dibangun oleh manusia sedikit demi sedikit, yang hasilnya
diperluas melalui konteks yang terbatas dan tidak secara tiba-tiba. Hakikat
pembelajaran konstruktivistik menurut Brooks & Brooks (1993) adalah pengetahuan
bersifat non-objektif, bersifat temporer, selalu berubah, dan tidak menentu. Di dalam
konstruktivisme terdapa beberapa bagian lagi, di antaranya adalah empat prinsip
konstruktivistik sosial. Uraikan keempat prinsip tersebut!

JAWAB : Berbeda dengan konstruktivistik kognitif dimana anak cenderung lebih


bebasmengkonstruk sendiri pengetahuannya dan peran guru hanya sebatas kabur
tidak.Sebaliknya, konstruktivistik sosial yang dipelopori Vygotsky mengedepankan
pengkonstruksian pengetahuan dalam konteks sosial sehingga peran guru menjadi
jelasdalam membantu anak mencapai kemandirian serta bertanggung jawab.
Menurut Santrock (2008) salah satu asumsi penting dari konstruktivistik social adalah
situated cognitionyaitu ide bahwa pemikiran selalu ditempatkan (disituasikan)dalam
konteks sosial dan fisik, bukan dalam pikiran seseorang. Konsep situatedcognition
menyatakan bahwa pengetahuan dilekatkan dan dihubungkan pada konteks dimana
pengetahuan tersebut dikembangkan. Jadi idealnya, situasi pembelajaran diciptakan
semirip mungkin dengan situasi dunia nyata. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
terdapat empat prinsip konstruktivistik sosial, antara lain
1)        Pembelajaran Sosial (social learning)
Pendekatan pembelajaran yang dipandang sesuai adalah pembelajaran kooperatif.
Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar melalui interaksi bersama dengan orang
dewasa atau teman yang lebih cakap. Pembelajaran kooperatif yaitu pembelajaran
yang terjadi ketika murid bekerja dalam kelompok kecil untuk saling membantu
dalam belajar.
2)        Zone of Proximal Development (ZPD)
Bahwa siswa akan mempelajari konsep-konsep dengan baik jika berada dalam ZPD.
Siswa bekerja dalam ZPD jika siswa tidak dapat memecahkan masalah sendiri, tetapi
dapat memecahkan masalah itu setelah mendapat bantuan orang dewasa atau
temannya (peer). Bantuan atau support diberikan agar siswa mampu mengerjakan
tugas atau soal yang lebih tinggi tingkat kerumitannya daripada tingkat perkembangan
kognitif anak.
Bila materi yang diberikan di luar ZPD maka ada dua kemungkinan yang terjadi.
Pertama, materi tersebut tidak menantang atau terlalu mudah untuk diselesaikan.
Kedua, materi yang disajikan terlalu tinggi dibandingkan kemampuan awal sehingga
anak kesulitan untuk menguasai apalagi menyelesaikannya, bahkan anak bisa
mengalami frustasi.
3)        Cognitive Apprenticeship
Yaitu proses yang digunakan seorang pelajar untuk secara bertahap memperoleh
keahlian melalui interaksi dengan pakar, bisa orang dewasa atau teman yang lebih
tua/lebih pandai.  Pengajaran siswa adalah suatu bentuk masa magang/pelatihan.
Awalnya, guru memberi contoh kepada siswa kemudian membantu murid
mengerjakan tugas tersebut. Guru mendorong siswa untuk melanjutkan tugasnya
secara mandiri.
4)        Pembelajaran Termediasi (Mediated Learning)
Vygostky menekankan pada scaffolding yaitu bantuan yang diberikan oleh orang lain
kepada anak untuk membantunya mencapai kemandirian. Siswa diberi  masalah  yang
kompleks, sulit, dan realistik, dan kemudian diberi bantuan secukupnya dalam
memecahkan masalah siswa

2. Proses pembudayaan terjadi dalam bentuk proses enkulturasi (enculturation) dan


proses akulturasi (acculturation). Jelaskan perbedaan proses enkulturasi dan
akulturasi budaya dalam pendidikan anak! Berikanlah contohnya masing-masing!
JAWAB Enkulturasi merupakan suatu proses yang dilakukan oleh masyarakat untuk
memahami aturan, norma serta nilai adat yang telah berkembang di sekitarnya.
Contoh enkulturisasi kebudayaan ini adalah seseorang anak yang sejak kecil belajar
betapa pentingnya untuk sarapan sehingga hal ini kemudian menjadi bagian dari
kebudayaan yang tertanam kuat.
Akulturasi merupakan perpaduan dua budaya untuk menjadi satu kebudayaan yang
baru.
Contoh akulturasi budaya ini adalah bangunan masjid yang merupakan perpaduan
budaya indonesia dan arab (islam).

3. Pembelajaran SETS tidak hanya memperhatikan isu masyarakat dan lingkungan yang
telah ada dan mengaitkannya dengan unsur lain, tetapi juga pada cara melakukan
sesuatu untuk kepentingan masyarakat dan lingkungan itu yang memungkinkan
kehidupan masyarakat serta kelestarian lingkungan terjaga sementara kepentingan lain
terpenuhi. Uraikan karakteristik pembelajaran SETS!
JAWAB Uraikan karakteristik pembelajaran SETS!
a. Berawal dari identifikasi masalah lokal
b. Penggunaan sumber daya setempat
c. Keikutsertaan siswa aktif dalam mencari informasi yang dapat diterapkan untuk
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari- hari

4. Secara konstitusional sesungguhnya pendidikan demokrasi dan HAM sudah ada sejak
tahun 1945 yang ditujukan unuk “mencerdaskan kehidupan bangsa”. Menurut Gandal
dan Finn (1992) terutama di Negara berkembang, Pendidikan demokrasi sering
dianggap taken for granted and ignored yaitu dianggap sebagai hal yang akan terjadi
dengan sendirinya atau malah dilupakan. Apabila dalam program pendidikan, terdapat
beberapa tuntutan terhadap paradigma baru terkait dengan demokrasi dan HAM.
Uraikan tuntutan paradigma baru dalam program pendidikan tersebut!
JAWAB Adapun paradigma barunya yaitu mengembangkan pendidikan demokrasi
mengemban tiga fungsi pokok, yakni mengembangkan kecerdasan warganegara (civic
knowledge), membina keterampilan warga negara (civic skill) dan membentuk watak
warganegara (civic disposition). Selanjutnya, untuk mengembangkan masyarakat
yang demokratis melalui pendidikan kewarganegaraan diperlukan suatu strategi dan
pendekatan pembelajaran khusus yang sesuai dengan paradigma baru pkn.

5. Secara keilmuan, pendidikan demokrasi dan HAM merupakan bagian integral dari
pendidikan kewarganegaraan, yang pada dasarnya bertujuan untuk mengembangkan
individu menjadi warga negara yang cerdas dan baik. Salah satu model yang
digunakan adalah PKKBI. PKKBI membelajarkan siswa memiliki kepekaan sosial
dan memahami permasalahan yang terjadi dilingkungan secara cerdas. Uraikan
karakteristik substansif dan psikopedagogis PKKBI!
JAWAB
1.   Bergerak dalam konteks substansif dari sosio-kultural kebijakan publik sebagai
salah satu koridor demokrasi yang berfungsi sebagai wahana interaksi warga
negara dengan negara dalam melaksanakan hak, kewajiban, dan tanggung
jawabnya sebagai warga negara Indonesia yang cerdas, partisipatif, dan
bertanggung jawab, yang secara kurikuler dan pedagogis merupakan misi utama
pendidikan kewarganegaraan.
2.   Menerapkan model portofolio-based learning atau “model belajar yang berbasis
pengalaman utuh peserta didik” dan potofolio-assisted assesment atau ”penilaian
berbantuan hasil belajar utuh peserta didik” yang dirancang dalam desain
pembelajaran yang memadukan secara sinergis model-model social problem
solving (pemecahan masalah), social inquiry (penelitian sosial), social
involement (perlibatan sosial), cooperativel learning (belajar bersama), simulated
hearing (simulasi dengar pendapat), deep-dialogues and critical thinking (dialog
mendalam dan berpikir kritis), value clarification (klarifikasi nilai), democratic
teaching (pembelajaran demokrasi)”. Dengan demikian pembelajaran ini potensial
mengahsilkan “powerful learning” atau belajar yang berbobot dan bermakna yang
secara pedagogis bercirikan prinsip
“meaningful (bermakna), integrative  (terpadu), value-based (berbasis
nilai), chalenging (menantang), activating (mengaktifkan),
and joyfull (menyenangkan)”.
3.   Kerangka operasional pedagogis dasar yang digunakan adalah modifikasi langkah
strategi pemecahan masalah dengan langkah-langkah, identifikasi masalah,
pemilihan masalah, pengumpulan data, pembuaatn portofolio, show case, dan
refleksi. Sedangkan kemasan portofolionya mencakup panel sajian/file
dokumentasi dikemas dengan menggunakan sistematika identifikasi dan pemilihan
masalah, alternatif kebijakan, usulan kebijakan, dan rencana tindakan.

Anda mungkin juga menyukai