Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

“ Peran Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah Dalam Pendidikan ”

Dosen Pengampu:

Disusun Oleh :
Kelompok 5
1.Gabriella Queen Opit / 22101030
2.Cornelia Syaloomitha Majesty Kewo / 22101007
3. Angelica Christi Kurnia Tuwo / 22101020
4. Avianda Marsella Janis / 22101005
5. Yoas Sotomo Telaumbanua / 22101009

Dosen Pengampu :
Prof.Dr,Deitje Adolfien Katuuk,M.Pd
Dr. Syuul T Karamoy,S.Pd M.si

UNIVERSITAS NEGERI MANADO


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
S1 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
TONDANO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah yang berjudul “Peran Orang Tua, Masyarakat, dan Pemerintah Dalam
Pendidikan” ini dapat disusun dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah memerikan kontribusi baik materil maupun spiritual. Makalah ini
bertujuan untuk mengisi nilai tugas mata kuliah ilmu pendidikan. Selanjutnya tujuan dari
makalah ini adalah untuk memahami pengetahuan dan memperluas wawasan bagi para
pembaca.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami, kami yakin bahwa makalah ini masih
memiliki kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun akan kami terima
dengan lapang dada.
Tomohon, 23 November

Kelompok 5
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan hal yang terus dilakukan dimanapun manusia berada dan merupakan faktor
paling mendasar dalam kehidupan semua manusia. Setiap manusia berhak menerima dan mengenyam
Pendidikan yang berkualitas. Untuk itu agar dapat mewujudkan Pendidikan yang berkualitas tidaklah
lepas dari peranan orang tua, masyarakat serta pemerintah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa peranan orang tua bagi Pendidikan anak?
2. Apa peranan masyarakat dalam Pendidikan?
3. Apa peranan pemerintah dalam Pendidikan?

C. Tujuan
1. Agar dapat memahami peran orang tua bagi Pendidikan anak
2. Agar dapat memahami peran masyarakat dalam Pendidikan
3. Agar dapat memahami peran pemerintah dalam pendidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Peran Orang Tua Dalam Pendidikan
orang tua memegang peranan penting dalam Pendidikan anak-anaknya. Pendidikan yang diberikan
orang tua terhadap anak-anaknya seharusnya berupa Pendidikan yang didasari pada rasa kasih sayang
terhadap anak-anak. Orang tua merupakan orang pertama dan yang terutama yang bertanggung jawab
dalam Pendidikan anak-anaknya. Orang tua mempunyai kedudukan tersebut karena dari keluarga itu
orang tua sebagai pendidik yang pertama bagi anak-anak begitu juga dalam hal pengetahuan baik
yang bersifat umum maupun khusus sangat diperhatikan.
Sikap dan perilaku orang tua akan ditiru dan dijadikan bekal dalam perilaku anak. Oleh sebab itu
orang tua seharusnya berhati-hati dalam menjadi teladan bagi anak-anak sekaligus aktif dalam
meningkatkan kemampuan sehingga dapat mendidik anak dan anak dapat meniru perilaku baik orang
tua.
Menurut Ki Hajar Dewantara esensi Pendidikan merupakan tanggung jawab keluarga sedangkan
sekolah hanya berpartisipasi. Berikut merupakan peran orang tua dalam proses perkembangan anak:
1. Mendampingi
Setiap anak memerlukan perhatian dari orangtua. Tidak semua orang tua dapat terus
mendampingi tumbuh kembang anak karena harus bekerja dan lain sebagainya namun ini
tidak bisa dibenarkan untuk menjadi alasan orang tua agar tidak mendampingi serta
menemani anak ketika berada di rumah. Orang tua sebaiknya memaksimalkan waktu ketika
berada di rumah untuk memberikan perhatian yang berkualitas dengan fokus pada anak
seperti mendengar cerita anak, bercanda, bermain bersama dan lain sebagainya.
2. Menjalin komunikasi
Komunikasi merupakan jembatan bagi anak dan orang tua yang menghubungkan keinginan,
harapan dan respon anak maupun orang tua, ketika berkomunikasi orang tua dapat
menyampaikan harapan, masukan, dan juga dukungan bagi anak. Begitu juga sebaliknya,
anak dapat bercerita juga menyampaikan pendapatnya bagi orang tua lewat jalinan
komunikasi ini.
3. Memberikan kesempatan
Kesempatan perlu diberikan kepada anak. Kesempatan ini dapat dimaknai sebagai
kepercayaan. Namun perlu di ingat keprcayaan yang diberikan orang tua ini bukan berarti
orang tua memberikan kebebasan tanpa pengawasan dan tuntunan. Ketika anak diberikan
kesempatann anak akan tumbuh menjadi sososk yang percaya diri ketika punya kesempatan
mengekspresikan, mengeksplorasi, dan mengambil keputusan.
4. Mengawasi
Pengawasan juga harus tetap ada agar anak tetap dalam kontrol dan dapat diarahkan.
Pengawasan ini di bangun atas dasar komunikasi dan keterbukaan antar anak dan orang tua
agar orang tua dapat meminimalisir dampak negatif yang bisa saja terjadi jika anak tidak
dalam pengawasan orang tua.
5. Mendorong atau memberikan motivasi
Motivasi diberikan agar anak berusaha memprtahankan dan meningkatkan apa yang telah di
capai dan jika anak belum berhasil motivasi orang tua dapat membentuk anak agar pantang
menyerah dan terus ingin mencoba.
6. Mengarahkan
Orang tua memiliki posisi strategis dalam membantu agar anak dapat memiliki serta
mengembangkan dasar-dasar disiplin diri.
B. Peran Masyarakat Dalam Pendidikan
Menurut tirtarahardja kaitan antara masyarakat dan Pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi yaitu:
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pedidikan, baik dalam jalur sekolah maupun pada jalur
luar sekolah.
2. Lembaga-lembaga kemasyarakatan dan/atau kelompok sosial di masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung turut memiliki peran dan fungsi edukatif
3. Dalam masyarakat tersedia berbafai sumber belajar, baik yang di rancang maupun yang
dimanfaatkan. Perlu pula di ingat bahwa manusia juga bekerja dan hidup sehari-hari akan
selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya untuk meningkatkan dirinya.
Manusia selalu berupaya mendidik dirinya sendiri dengan memanfaatkan sumber-sumber
belajar yang tersedia di masyarakat.
Ada beberapa Lembaga kemasyarakatan dan atau kelompok sosial yang memiliki peran edukatif
besar. Lembaga kelompok sosial ini pada umumnya memberikan kontribusi dalam proses sosialisasi
juga peningkatan pengetahuan serta keterampilan anggotanya.
Kelompok sebaya mungkin paling berpengaruh besar setelah keluarga. Yang dimaksud dalam
kelompok sebaya merupakan suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang usianya sama.
Dampak edukatif dari keanggotaan kelompok sebaya antara lain karena interaksi sosial yang intensif
dan dapat terjadi setiap waktu dan dengan peniruan serta mekanisme penerimaan/penolakan
kelompok.
Organisasi kepemudaan pada umumnya memiliki prinsip dasar yaitu menyalurkan Hasrat kelompok
dari pemuda kepada hal-jal berguna. Organisasi ini memiliki berbagai jenis dengan latar belakang
yang bermacam-macam pula. Selain penambahan pengetahuan dan keterampilan, organisasi
kepemudaan tersebut sangat bermanfaat dalam membantu proses sosialisasi serta mengembangkan
aspek afektif dari pribadi.
7 peran serta masyarakat dalam Pendidikan:
1. Sebagai sumber Pendidikan
2. Sebagai pelaku Pendidikan
3. Sebagai pelaksana Pendidikan
4. Pengguna hasil Pendidikan
5. Perencana Pendidikan
6. Pengawas Pendidikan
7. Mengevaluasi program Pendidikan.
Pendapat diatas menggambarkan lingkup peran serta masyarakat secara menyeluruh dari perencanaan
hingga evaluasi. Masyarakat dan Pendidikan saling terkait dan menopang satu sama lain sehingga
keberhasilan Pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara Pendidikan namun
menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah.
Masyarakat merupakan sumber belajar, dapat diartikan bahwa banyak hal yang dapat diambil dari
masyarakat untuk kepentingan Pendidikan misalnya pemanfaatan budaya suatu masyarakat.
Masyarakat terdiri dari berbagai tingkat ataupun golongan dengan berbagai profesi keahlian, suku,
adat istiadat, dan agama. Keberadaan masyarakat juga segala aktifitasnya dalam kehidupan
merupakan fenomena unik yang dapat dijadikan sebagai sumber pembelajaran bagi setiap orang.
C. Peran pemerintah dalam Pendidikan
Beberapa peran yang diharapkan dapat disediakan oleh pemerintah dalam Pendidikan adalah sebagai
berikut:
1. Sebagai Pelayan Masyarakat, dalam mengembangkan pendidikan berbasis masyarakat
seharusnya pemerintah memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat. Melayani
masyarakat, merupakan pilar utama dalam memberdayakan dan membantu masyarakat dalam
menemukan kekuatan dirinya untuk bisa berkembang secara optimal. Pemerintah dengan
semua aparat dan jajarannya perlu menampilkan diri sebagai pelayan yang cepat tanggap,
sepat memberikan perhatian, tidak berbelit-belit, dan bukan minta dilayani. Masyarakat harus
diposisikan sebagai fokus pelayanan utama.
2. Sebagai Fasilitator, pemerintah seharusnya merupakan fasilitator yang ramah, bersahabat,
menghargai menyatu dengan masyarakat, mampu menangkap aspirasi masyarakat, mampu
membuka jalan, mampu membantu menemukan peluang, mampu memberikan dukungan,
mampu meringankan beban pekerjaan masyarakat, mampu menghidupkan komunikasi dan
partisipasi masyarakat tanpa masyarakat merasa terbebani.
3. Sebagai Pendamping, pemerintah harus melepaskan perannya dari penentu segalanya dalam
pengembangan program belajar menjadi pendamping masyarakat yang setiap saat harus
melayani dan memfasilitasi berbagai kebutuhan dan aktivitas masyarakat. Kemampuan
petugas sebagai teman, sahabat, mitra setia dalam membahas, mendiskusikan, membantu
merencanakan dan menyelenggarakan kegiatan yang dibutuhkan masyarakat perlu terus
dikembangkan. Sebagai pendamping, mereka dilatih untuk dapat memberikan konstribusi
pada masyarakat dalam memerankan diri sebagai pendamping. Acuan kerja yang
dipegangnya adalah tutwuri handayani (mengikuti dari belakang, tetapi memberikan
peringatan bila akan terjadi penyimpangan). Pada saat yang tepat mereka mampu
menampilkan ing madya mangun karsa (bila berada di antara mereka, petugas memberikan
semangat), dan sebagai pendamping, petugas harus dapat dijadikan panutan masyarakat (Ing
ngarsa sung tulodo).
4. Sebagai Mitra, apabila kita berangkat sari konsep pemberdayaan yang menempatkan
masyarakat sebagai subjek, maka masyarakat harus dianggap sebagai mitra. Hubungan dalam
pengambilan keputusan bersifat horizontal, sejajar, setara dalam satu jalur yang sama. Tidak
ada sifat ingin menang sendiri, ingin tampil sendiri, ingin tenar/populer sendiri, atau ingin
diakui sendiri. Sebagai mitra, pemerintah harus dapat saling memberi, saling mengisi, saling
mendukung dan tidak berseberangan dengan masyarakat, tidak terlalu banyak campur tangan
yang akan menyusahkan, membuat masyarakat pasif dan akhirnya mematikan kreativitas
masyarakat.
5. Sebagai Penyandang Dana, pemerintah harus memahami bahwa masyarakat yang dilayani
pada umumnya adalah masyarakat yang kurang mampu, baik dalam ilmu maupun ekonomi.
Belajar untuk belajar bukan menjadi tujuan, tetapi belajar untuk hidup dalam arti
bermatapencaharian yang layak. Untuk itu diperlukan modal sebagai modal dasar untuk
menerapkan apa yang diyakininya dapat dijadikan sebagai sumber kehidupan dari apa yang
sudah dipelajarinya. Pemerintah berperan sebagai penyedia dana yang dapat mendukung
keseluruhan kegiatan pendidikan yang diperlukan oleh masyarakat yang disalurkan
berdasarkan usulan dari lembaga pengelola.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Menjalin komunikasi Komunikasi merupakan jembatan bagi anak dan orang tua yang
menghubungkan keinginan, harapan dan respon anak maupun orang tua, ketika
berkomunikasi orang tua dapat menyampaikan harapan, masukan, dan juga dukungan bagi
anak. Pengawasan ini di bangun atas dasar komunikasi dan keterbukaan antar anak dan orang
tua agar orang tua dapat meminimalisir dampak negatif yang bisa saja terjadi jika anak tidak
dalam pengawasan orang tua.
Masyarakat dan Pendidikan saling terkait dan menopang satu sama lain sehingga
keberhasilan Pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab penyelenggara Pendidikan
namun menjadi tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah. Masyarakat merupakan
sumber belajar, dapat diartikan bahwa banyak hal yang dapat diambil dari masyarakat untuk
kepentingan Pendidikan misalnya pemanfaatan budaya suatu masyarakat.
Sebagai Fasilitator, pemerintah seharusnya merupakan fasilitator yang ramah, bersahabat,
menghargai menyatu dengan masyarakat, mampu menangkap aspirasi masyarakat, mampu
membuka jalan, mampu membantu menemukan peluang, mampu memberikan dukungan,
mampu meringankan beban pekerjaan masyarakat, mampu menghidupkan komunikasi dan
partisipasi masyarakat tanpa masyarakat merasa terbebani. Sebagai mitra, pemerintah harus
dapat saling memberi, saling mengisi, saling mendukung dan tidak berseberangan dengan
masyarakat, tidak terlalu banyak campur tangan yang akan menyusahkan, membuat
masyarakat pasif dan akhirnya mematikan kreativitas masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai