PENDIDIKAN NONFORMAL
KELAS B
ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME telah melimpahkan nikmat
dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Literatur Administrasi
Pendidikan Nonformal tentang “Definisi dan Konsep Pendidikan Nonformal” dengan
waktu yang tekah ditentujkan. Terimaksih juga kami ucapkan kepada Dosen
pengampu mata kuliah Administrasi Pendidikan Nonformal dan Informal.
i
Daftar Isi
Kata pengantar………………………………………………………………………i
Daftar Isi…………………………………………………………………………….ii
Definisi Pendidikan Nonformal……………………………………………………..1
Konsep Pendidikan Nonformal……………………………….……………………..1
Peran Pendidikan Nonformal……………………………………………….……….2
Sasaran Pendidikan Nonformal…………………………………………….………..3
Fungsi dan tujuan Pendidikan Nonformal………………………………….………..5
Ciri-ciri dan sistem pembelajaran pendidikan nonformal………………….………..6
Daftar pustaka……………………………………………………………….…….…8
ii
Definisi Pendidikan Nonformal
1
pendidikan di luar sistem pendidikan tidak sepenuhnya akurat. Program paralel seperti
itu dirujuk sebagai pendidikan formal pengganti. Contoh pembelajaran nonformal
adalah program pelatihan yang diberikan oleh lembaga sosial kemasyarakatan seperti
perpustakaan, sekolah musik, sekolah bahasa asing, balai masyarakat atau balai
lainnya yang menyelenggarakan kursus pelatihan berbagai keterampilan, instrumental
musik, tari, teater, olahraga, melukis, dll.
Peran yang dibawa oleh pendidikan nonformal bagi masyarakat adalah sebagai
agen pengembangan personal dan sosial. Pengembangan personal dan sosial tersebut
adalah sebuah transformasi sosial untuk usaha masyarakat agar dapat hidup mengikuti
dan menghadapi perkembangan zaman dan globalisasi yang terjadi. Dari agen
pengembangan personal dan sosial ini harus melibatkan peran masyarakat sebagai
pengajarnya seperti yang dikatakan Basleman (2006) yaitu salah satu keberhasiilan
program pendidikan berkelanjutan terletak pada peran tenaga kependidikan dalam
pendidikan nonformal, sehingga tenaga kependidikan dalam pendidikan nonformal
2
perlu ditingkatkan kualitasnya baik dari perencanaan pembelajaran, variasi program
yang ditawarkan, proses pembelajaran dengan mengingat karakteristik warga belajar
sampai kepada evaluasi hasil output warga belajar dan outcome yang diharapkan
sehingga mampu mandiri dan memiliki ketrampilan untuk meningkatkan taraf hidup
mereka. Dari pendapat tersebut ada beberapa hal yang harus diperhatikan terkait
dengan pendidik dalam pendidikan nonformal dalam proses pembelajaran. Pendidik
harus mampu berperan sebagai fasilitator yang membantu, mendukung, dan
mengusahakan terciptanya keberhasilan untuk mencapai kondisi dan prinsip
pembelajaran seperti (1) mengenali dan menentukan kebutuhan belajar, (2)
merencanakan dan melaksanakan kegiatan, (3) menetapkan tujuan belajar, (4) menilai
proses dan hasil kegiatan belajar mengajar.
1. Berdasarkan usia
Terdiri dari usia anak-anak, remaja, pemuda, dan orang dewasa. Usia-usia
tersebut mempengaruhi sisi pendidikan individu, sisi psikologis, dan sisi sosial
berkaitan dengan pemenuhan kebutuhan individu yang dalam pembelajarannya
menimbulkan keragaman. Pengelompokkan berdasarkan usia misalnya yaitu
kursus bahasa inggris dan IUIX desain. IUIX desain dikelompokkan berdasarkan
6-12 tahun untuk usia permulaan, usia 13 tahun keatas sebagai pertengahan
(middle), dan lanjut menuju ke kelompok ahli untuk dewasa (adult).
3
dalam menjalankan ujian kelulusan harus mengikuti tes paket yang disediakan
pemerintah. Pondok pesantren yang dikelompokkan atas pesantren putri untuk jenis
kelamin perempuan dan pesantren putra untuk jenis kelamin laki-laki. Pemisahan
tersebut dilakukan berdasarkan kaidah yang ada dalam ajaran agama islam.
4
Alternatif untuk Anak Jalanan (SAAJA), yang dikhususkan untuk anak-anak
jalanan yang memang benar benar tidak mampu secara ekonominya.
5
Ciri-ciri dan sistem pembelajaran pendidikan nonformal
6
kontinum menjadi tiga kategori berdasarkan tingkat formalisasi. Sistem ICED dapat
dikritik karena mempertimbangkan mode pembelajaran sebagai entitas yang terpisah.
Banyak sistem klasifikasi di bidang PNF juga telah dicoba. berdasarkan studi kasus
dan inventarisasi percobaan PNF, sistem klasifikasi ini bergantung pada berbagai
kriteria, seperti klien target, tujuan yang dikejar, dan teori pembangunan pedesaan
yang mendasarinya.
7
Daftar Pustaka
Costea, O., Cerkez, M., Sarivan, L. 2009. Oana Moldovana, Victor Bocos-Bintintan.
2015 Journal The necessity of reconsidering the concept of non-formal
education. Social and Behavioral Sciences 209.
Coombs, P.H. and Ahmed, M. 1974, Attacking rural poverty: Hoe educatin can help,
Baltimore: John Hopkins University Press, Wiratomo, Paulus 1986,
Indonesian Non Formal Education Program: Problems of Access and The
effect of The Programs on The Attitudes of Learners, Albany: State
University of New York.
8
Gimbuta. 2011. Nonformal education. A logical analysis of the term. Journal Plus
Education. Vol. VII, No. 2. pp. 266-286.
Joesoef, Soelaiman (1992) Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara.