Anda di halaman 1dari 5

KETERLAMBATAN PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT MENGAKIBATKAN

KECEMASAN BAGI PEMERINTAH DAN LEMBAGA


Diajukan Guna Memenuhi Tugas Tengah Semester
Mata Kuliah Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu Mata Kuliah :


M. Iqbal Ibrahim H, M.Pd

Disusun Oleh :
Jasmine Ramadhani Zahwa Rifki (190210201092)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH


ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGRI JEMBER

2021
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Program studi pendidikan luar sekolah dibentuk karena beberapa alasan. Di Indonesia masih
banyak masyarakat yang kurang pengetahuan karena tidak mengenyam pendidikan. Tentu ada
faktor yang mendasari mengapa mereka tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Faktor yang paling
umum adalah keterbatasan ekonomi. Faktor ekonomi di kalangan masyarakat miskin tentu menjadi
kendala bagi mereka untuk mau melanjutkan pendidikan. Akibatnya mereka bekerja apa adanya
dengan pendidikan yang terbatas.
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat disingkat PKBM, adalah lembaga yang dibentuk oleh
masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan Non Formal. PKBM ini
masih berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Nasional. Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) dalam beberapa tahun ke belakang belum ditempatkan sesuai dengan
porsinya. Pendidikan nonformal ini masih dianggap sebagai pengganti, penambah, dan/atau
pelengkap pendidikan formal sebagaimana disebutkan dalam Undang-undang (UU) Nomor 20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Salah satu PKBM yang saya ketahui adalah PKBM Al-Muttaqin yang mana PKBM ini juga
terlibat dan berperan penting dalam perkembangan pendidikan non-formal yang ada di Jember.
Faktor kemiskinan masyarakat yang mengakibatkan keterlambatan pendidikan di masyarakat
Kelurahan Krajan. Pak Mashudi, selaku ketua yayasan Al-Muttaqin terus memutar otak untuk
mengembangkan pendidikan nonformal yang layak bagi masyarakat. Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) yang dikelolah oleh pak Mashudi berada di Kelurahan Krajan, Banjarsengon.
Kementrian Pendidikan dan Pengelola mulai mengadakan program pembangunan untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat kelurahan sekitar.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalan ini adalah untuk memberi gambaran tentang pendidikan non-formal,
terutama yang ada di Jember dan memberi informasi tentang apa yang menjadi kendala atau pun
kesulitan yang dialami oleh pendidik dan pengelola.
BAB 2
KAJIAN TEORITIS

Menurut Wikipedia Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) adalah lembaga yang
dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan. PKBM ini
masih berada di bawah pengawasan dan bimbingan dari Dinas Pendidikan Nasional. PKBM ini bisa
berupa tingkat kelurahan ataupun kecamatan.
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat (UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 1). Untuk
memajukan pendidikan selain guru atau pendidik, masyarakat serta orangtua memiliki peran dan
tanggung jawab yang penting terhadap pendidikan.
Konsep pendidikan terpilah menjadi tiga jalur pendidikan yaitu, jalur informal, jalur formal,
dan jalur nonformal, UU No. 20 tahun 2003 Pasal 1 ayat 10 dalam hal yang sama menerangkan
bahwa satuan pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan
pada jalur formal, nonformal, dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.
Pada tahun 2014 Al-Muttaqin resmi menjadi lembaga Pendidikan yang mana dengan adanya
peraturan baru dari pemerintah yang mana mengharuskan pembedaan antara yayasan dan PKBM.
PKBM Al-Muttaqin telah berdiri dari 2005 dan mengelola hanya kesetaraan paket A dan B. Setelah
resmi menjadi lembaga pendidikan yang tidak dinaungi oleh penilik dan dinas pendidikan, Al-
Muttaqin mulai mengembangkan program pembelajaran nya, yaitu Kesetaraan paket C di tahun
2016.
Dapat diketahui bahwa masyarakat adalah sasaran bagi pendidikan nonformal PKBM. Maka
partisipasi masyarakat terhadap perkembangan pendidikan sangat berpengaruh atas peningkatan
kemampuan, keterampilan dan kualitas diri nya. Maka dari itu, pengelola dan pemerintah terus
menganalisa kebutuhan pembelajaran, memilih strategi dan melakukan evaluasi secara terus
menerus. Perlu diketahui adalah, perkembangan pendidikan nonformal cukup sulit untuk menangani
masalah pada masa pandemi saat ini.
BAB 3
PEMBAHASAN
Dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional, kelembagaan Pendidikan Nonformal,
terdiri dari Lembaga Kursus, Kelompok Belajar, Majelis Taklim, Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) dan lembaga lain yang sejenis. PKBM merupakan satuan pendidikan yang
memberikan pembelajaran diluar pendidikan formal.
Dalam program Kesetaraan ini ditujukan untuk masyarakat yang tidak berkesempatan untuk
mengenyam pendidikan formal disekolah seperti pada umum nya. Pembelajaran yang diberikan
oleh program kesetaraan dengan pembelajaran pada pendidikan formal lainnya jelas berbeda.
Pendidikan kesetaraan cenderung lebih fleksibel dan berjalan sesuai dengan kesepakatan antara
pendidik dan peserta didik. Hal ini lah yang juga membedakan proses perjalanan pendidikan bagi
peserta didik kesetaraan. Peserta didik pendidikan kesetaraan merupakan masyarakat yang ingin
kembali untuk memulai pembelajaran yang tidak sempat tercapai. Maka dari itu, kegiatan
pembelajaran tidak bisa diadak pagi hari karena kebanyakan dari mereka harus pergi bekerja.
Biasanya kegiatan pembelajaran baru dilakukan pada saat siang atau sore hari. Kesetaraan diadakan
untuk merangkul masyarakat mulai dari anak anak yang putus sekolah dikarenakan tidak memiliki
biaya yang cukup untuk melanjutkan pendidikan, sampai orang dewasa yang sudah bekerja dan
berlatar belakang lainnya.
Dengan diterbitkan Permendiknas No. 36 Tahun 2009 tentang Program Paket C Kejuruan
yang dapat digunakan sebagai landasan hukum atau acuan untuk Paket C murni integrasi vokasi
sistem terbuka adalah program pendidikan kesetaraan Paket C setara SMA yang mengintegrasikan
pembelajaran akademik dan pembelajaran ketrampilan siap kerja dengan pola pembelajaran yang
disesuaikan dengan potensi, karakteristik masing-masing peserta didik
Banyak masyarakat berasumsi bahwa pendidikan kesetaraan hanya diperuntukan untuk
seseorang yang pernah menjalani pendidikan formal. Namun nyatanya, setiap masyarakat yang
ingin dan mampu untuk belajar, maka diperbolehkan untuk menjalankan program kesetaraan. Jelas
dari program nya, bahwa program ini memang untuk menyetarakan pendidikan. Tetapi tidak jarang
juga ketika peserta didik yang telah antusias untuk mengenyam pendidikan, beberapa pendidik
justru mundur dikarenakan beberbagai alasan. Alasan yang sering ditemu adalah perkara gaji yang
tidak sebanding. Hal tersebut menyebabkan lonjakan peserta didik yang akhir nya meretakkan
kepercayaan para peserta didik. Selain itu, juga banyak pendidik atau tutor yang mendapat izin
mengajar namun belum mendapatkan gelar sarjana, akhirnya menyebabkan penghambatan
perkembangan lembaga.
BAB 4
KESIMPULAN

Pendidikan nonformal berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan


penekanan pada penguasaan pengetahuan dan keterampilan fungsional serta pengembangan sikap
dan kepribadian profesional. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup,
pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan,
pendidikan keaksaraan, pendidikan keterampilan dan pelatihan kerja, pendidikan kesetaraan, serta
pendidikan lain yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta didik. Hasil pendidikan
nonformal dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses
penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah atau pemerintah daerah dengan
mengacu pada standar nasional pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai