Anda di halaman 1dari 10

PERMASALAHAN PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT

(PKBM) DAN SOLUSINYA

Della Cahya Kamila

Program Studi Manajemen Pendidikan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Abstrak

Pendidikan merupakan sarana utama dalam menciptakan individu yang berkualitas


dan membangun masyarakat yang maju. Namun, Mutu pendidikan bukan hanya
menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga tanggung jawab yang harus dipikul
bersama antara pemerintah dan masyarakat. Pendidikan ada dua, yaitu. pendidikan
formal dan informal, yaitu pembelajaran informal. Penyelenggaraan PKBM
merupakan satu dari beberapa unit pelatihan informal yang dibentuk oleh
masyarakat untuk para peserta pelatihan. Menurut Peraturan Pemerintah tentang
Pendidikan Nasional, pendidikan luar sekolah adalah PKBM yang tujuannya untuk
menyesuaikan masyarakat belajar agar seimbang kedudukannya dengan
masyarakat lain yang bergerak dalam pendidikan formal. Suatu bentuk Pendidikan
di luar Pendidikan formal ini bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuan, kompetensi, kemampuan, keterampilan, karakter yang dilakukan
dengan sistem bertahap, terstruktur, fungsional dan menjadi wadah untuk
mengembangkan diri dan belajar sepanjang hayat tanpa adanya batasan usia.
Dengan demikian, PKBM sebagai wadah edukasi nonformal dengan beragam
program pembelajaran berbasis masyarakat yang mengarah pada pemberdayaan
peluang kemajuan pendidikan, khususnya pendidikan nonformal. PKBM
bergantung pada kebutuhan masyarakat sekitar.

Kata Kunci : Permasalahan, PKBM, Pendidikan NonFormal


LATAR BELAKANG

Pendapat Sihombing dan Gutama (2000) yang dikutip dalam artikel Muchlisin
Riadi (2022), PKBM merupakan tempat masyarakat mengatur dan
menyelenggarakan sendiri segala kegiatan belajar masyarakat untuk meningkatkan
pengetahuan, keterampilan, kegemaran atau keterampilan. Selanjutnya, Seorang
ahli bernama Coombs dan Ahmed (1974:8) berpendapat : “Pembelajaran yang
dilakukan disamping pendidikan formal disebut dengan pendidikan nonformal.
Dimana Pendidikan ini diselenggarakan secara terpisah, mencakup suatu kegiatan
yang lebih luas. Tujuannya adalah untuk menawarkan layanan khusus kepada
masyarakat untuk belajar dan untuk membantu masyarakat mengidentifikasi
kebutuhan belajar dan tujuan belajar mereka. Kelompok layanan pendidikan
informal terdiri dari lembaga kursus, lembaga pendidikan, kelompok belajar, pusat
kegiatan belajar masyarakat, dll.

Sebagai lembaga kemasyarakatan, dari masyarakat dan untuk masyarakat, PKBM


dapat menjadi lembaga yang mandiri. Meskipun banyak PKBM bergantung pada
dukungan negara pada tahap awal dan dana block grant, sebagian besar PKBM
diharapkan dapat beroperasi secara mandiri dalam beberapa tahun ke depan, atas
dasar itu peran negara semakin berkurang untuk saat ini.. PKBM sendiri berdiri
kokoh di atas swasembada masyarakat sekitar.

Masyarakat dapat mengembangkan seluruh potensi yang mereka miliki agar dapat
memenuhi segala kebutuhannya dan lebih mengembangkan lingkungannya melalui
suatu program PKBM sebagai sarananya. Sehingga Tujuan PKBM adalah untuk
memperluas dan meningkatkan kesempatan masyarakat kurang mampu untuk
mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan gagasannya, untuk sejahtera dan
mencari nafkah. PKBM memiliki beberapa permasalahan internal terkait
pencapaian standar mutu minimal yang dapat dicapai. salah satunya yaitu :
Beberapa Pengarahan/panduan, Penyelenggaraan dan pelaksanaan program
pendidikan di luar sekolah yang dikemas sebelumnya jarang dilaksanakan
sebagaimana mestinya, oleh karena itu mengakibatkan timbulnya permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaan PKBM ini.
Oleh karena itu, kita harus membahas seperti apa Permasalahan program PKBM
ini, bagaimana perkembangannya, serta bagaimana solusi yang tepat dalam
menerapkan program PKBM menjadi lebih baik guna meningkatkan kualitas
pelatihan kehidupan organisasi.

KAJIAN TEORI

A. Konsep PKBM
PKBM merupakan pendidikan non formal masyarakat dimulai. Dengan kata
lain, PKBM dibangun di atas tanah Kebutuhan masyarakat yang menitik
beratkan pada gotong royong, partisipasi dan swadaya antar anggota
masyarakat yang ada. Lembaga pendidikan informal yang menjadi mitra
negara dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas
harus didasarkan pada pengembangan program yang memenuhi kebutuhan
atau pemberdayaan masyarakat. Aktivitas belajar masyarakat dipandang
sebagai “hub” dimana orang-orang yang jauh atau dekat PKBM tersebut
berpartisipasi dalam program pendidikan di luar sekolah atau program-
program yang memenuhi kebutuhan belajar mereka. Pada dasarnya
program/agenda pendidikan luar sekolah yang menjadi pedoman PKBM
beragam dan dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Agenda keaksaraan, seperti Agenda keaksaraan fungsional dan
pemantauannya dalam bentuk taman bacaan masyarakat.
2. Agenda peningkatan pendapatan seperti agenda Kelompok Studi
Bisnis
3. Agenda yang sederajat, seperti Program Kelompok Belajar Paket A
setingkat Sekolah dasar, Paket B setingkat Sekolah Menegah
Pertama dan Paket C setingkat Sekolah Menengah Atas
4. Agenda keterampilan, seperti program pelatihan keterampilan
5. Agenda untuk meningkatkan kualitas hidup, seperti agenda
pendidikan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan

Tentu saja, tidak semua program yang telah dijelaskan di atas dapat dikelola
dengan PKBM. Kemampuan PKBM untuk menyelenggarakan agenda
pendidikan di luar sekolah sangat terbatas. Keterbatasan ini bergantung pada
beberapa faktor seperti : Kapasitas keuangan PKBM, fasilitas dan
infrastruktur, serta sumber daya manusia. Secara umum, setiap PKBM
hanya dapat mengelola sekitar tiga program pendidikan luar sekolah.

B. Tujuan dan Fungsi PKBM


Ada 3 tujuan primer dalam pengembangan dan pendirian PKBM:
1. Mari berdayakan masyarakat untuk meningkatkan kualitasnya
2. menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi
3. Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap problematika yang
muncul dilsekitarnya sehingga mampu menemukan problem solving
untuk memecahkan permasalahan tersebut (kamil: 2009)
Meskipun demikian berikut penjelasan beberapa kegiatan yang menjadi ciri
dasar pengembangan kelembagaan PKBM, yaitu sebagai berikut:
1. Lembaga masyarakat belajar, PKBM adalah lembaga tempat
masyarakat memperoleh layanan pendidikan. Akses terhadap
informasi yang berbeda dan kemampuan fungsional yang berbeda
sesuai dengan kebutuhannya, agar masyarakat dapat berkembang
taraf hidup dan kualitas hidupnya.
2. Pertukaran Pembelajaran, PKBM berfungsi sebagai pertukaran
pengetahuan (pengalaman), pengetahuan dan keterampilan yang
berbeda antara masyarakat belajar, sehingga masyarakat belajar
yang satunya dengan masyarakat belajar yang lain dapat saling
melengkapi. Sehingga setiap komunitas belajar dapat berfungsi
sebagai sumber belajar bagi komunitas belajar lainnya.
3. Sebagai perpustakaan masyarakat, PKBM wajib dapat berfungsi
sebagai database, sehingga berbagai informasi dan keterampilan
dapat tersimpan dengan aman di dalam PKBM, untuk kemudian
didistribusikan kepada seluruh masyarakat yang membutuhkan atau
masyarakat yang belajar. Selain itu, PKBM dapat berperan sebagai
Pengembangan pengetahuan dan keterampilan inovatif melalui
penelitian, studi dan pengembangan model.
C. Komponen PKBM
Menurut Dirjen Pembinaan Pendidikan Masyarakat Republik Indonesia,
Standar dan Prosedur Penyelenggaraan PKBM, Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan berikut:
1. Komunitas yang Didanai / Komunitas Sasaran
Setiap PKBM memiliki masyarakat sasaran atau objek
pembangunan. Wilayah geografis atau komunitas tertentu dengan
masalah dan kondisi sosial dan ekonomi tertentu dapat membatasi
komunitas tersebut.
2. Peserta Didik
Peserta didik merupakan bagian dari kelompok yang berkembang
atau komunitas lain yang berpartisipasi dalam satu atau lebih
program pembelajaran institusional dengan cara yang sangat sadar.
3. Pendidik/Tutor/Instruktur/Narasumber Teknis
Pendidik/tutor/instruktur/narasumber teknis merupakan beberapa
anggota komunitas atau entitas eksternal bertanggung jawab
langsung untuk mempelajari atau memperkuat komunitas lembaga.
4. Penyelenggara dan Pengurus
Pengelolaan PKBM ini merupakan sekelompok anggota yang telah
dipilih oleh masyarakat setempat yang bertanggung jawab atas
perencanaan, pelaksanaan dan pengembangan program PKBM dan
pelaksanaan program secara keseluruhan dan kegiatan
kelembagaan. Pengelola program/profesional adalah orang yang
tugasnya menjalankan fungsi program teknis/profesional tertentu di
PKBM.
5. Mitra PKBM
Mitra PKBM merupakan badan atau lembaga di luar komunitas yang
memiliki agen atau perwakilan, misi, kepentingan atau kegiatan di
komunitas yang secara sadar serta sukarela terlibat dan
mempromosikan keberlanjutan dan pengembangan PKBM.
D. Permasalahan yang dihadapi PKBM
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurdjazifah ER et al.pada
tahun (2005), PKBM memiliki beberapa permasalahan internal terkait
dengan standar mutu minimal yang dapat dicapai, antara lain:
1. PKBM tidak mampu mengembangkan program pendidikan
nonformal sesuai kebutuhan daerah, hampir semua Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM) menjalankan program pembelajaran
pemerintah.
2. Kebijakan ganda dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan program
pendidikan non formal ini jarang dilaksanakan sebagaimana
mestinya sehingga menimbulkan masalah implementasi
3. Belum tercapainya kualitas minimal dalam penyelenggaraan
program pendidikan, Penyediaan layanan informasi, perluasan
jejaring kerja sama serta pelatihan guru untuk pelaksanaan PKBM.
E. Solusi dari permasalahan PKBM
Salah satu satuan pendidikan informal mengatur kegiatan belajar yang
berbeda adalah Pusat Kegiatan Belajar Bersama (PKBM). (UNESCO,
2003). Dengan demikian, dari permasalahan yang diatas dapat memberikan
solusi dengan cara berikut :
1. PKBM bisa mengembangkan program luar sekolah ini Sesuai
dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat setempat, PKBM
tidak lagi wajib melaksanakan program pembelajaran pemerintah.
Atau bisa juga dilakukan kolaborasi antara kebutuhan masyarakat
setempat dengan program pelatihan pemerintah.
2. Pengelola hendaknya menyediakan bahan ajar yang berbeda untuk
penyelenggaraan dan pelaksanaan penawaran pendidikan luar
sekolah, sehingga guru dapat melaksanakannya dengan baik. Proses
pembelajaran di PKBM masih monoton serta tidak terlalu bervariasi
atau bervariatif dari segi metode serta materi pembelajaran. Itu
dikarenakan sebagian besar PKBM tidak merencanakan kelasnya
dengan baik. Padahal, rencana aktivitas itu diperlukan untuk
mencapai tujuan pembelajaran secara efektif.
3. Solusi yang terakhir yaitu, Ketersediaan sumber daya yang mungkin
seperti Kualitas pendidik dan tutor, fasilitas, infrastruktur dan
penyediaan layanan informasi, serta perluasan jaringan kerja sama.
Dimana Sumber Orang-orang seperti pengawas & tutor dapat
bertindak sebagai sarana pembelajaran yang membawa pesan. Oleh
karena itu, jika pengawas & tutor tidak memiliki kualifikasi yang
baik, maka proses serta hasil belajarnya tidak sesuai dengan apa
yang diharapkan.

PEMBAHASAN

PKBM merupakan penyelenggara satuan pendidikan luar sekolah. Pembangunan


pendidikan dilakukan untuk mempertinggi kualitas masyarakat di Indonesia yang
dilakukan dalam proses kebudayaan untuk meningkatkan harkat dan martabat
bangsa Indonesia. Masyarakat Indonesia yang berkualitas tentunya harus
diharmonisasikan dalam upaya membentuk jati diri bangsa. Oleh karena itu,
Masyarakat Indonesia yang baik adalah masyarakat yang memiliki kemampuan
serta kemandirian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Penyelenggaraan
pendidikan masyarakat dalam bentuk PKBM merupakan kebijakan baru dalam
sistem pendidikan informal yang bervisi memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Gambar 1

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)

PKBM sendiri adalah badan usaha yang didirikan oleh masyarakat, dimiliki oleh
masyarakat dan dikelola oleh masyarakat, yang pendiriannya memperhatikan
sumber daya yang ada di daerah tersebut, khususnya jumlah kelompok sasaran dan
perusahaan/profesional. untuk mengembangkan ekonomi, sosial dan budaya,
terutama untuk meningkatkan studi masyarakat dan kesejahteraan masyarakat
sekitar. Selain itu, (Januszweski dan Molenda, 2008) Sosialisasi program cara
PKBM menyajikan programnya sendiri agar masyarakat tertarik belajar di PKBM.
Mengaktifkan pembelajaran berarti memfasilitasi, membantu dan mendukung
bagaimana pembelajaran dapat berlangsung.

Program PKBM dapat diselenggarakan dengan membuat uraian tugas. Uraian tugas
tersebut terdiri dari tugas ketua PKBM, pengelola program, bendahara, sekretaris
dan pelatih atau pengajar. Dengan uraian tugas tersebut, program PKBM akan lebih
terstrutktur. Sumber daya yang diperlukan diidentifikasi dan diintehrasikan dalam
kegiatan untuk menjacapi segala tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Sumber daya
tersebut meliputi : Tenaga Kerja, Fasilitas, Peralatan dan Biaya.
Gambar 2

Siklus Kegiatan PKBM

https://banpaudpnf.kemdikbud.go.id

Terbentuknya Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) dipicu dan hanya


bersifat sementara saja, masyarakat sendiri yang mempunyai kekuatan untuk
mengembangkannya, oleh karena itu pendekatan program Pusat Aksi Belajar
Masyarakat (PKBM) disebut pendidikan masyarakat. bergantung pada pendidikan
berharap dapat dijadikan sebagai landasan dan titik tolak bagi seluruh komponen
pembangunan untuk meningkatkan potensinya di masyarakat.

KESIMPULAN

Berdasarkan penjelasan yang sudah dijabarkan, penulis dapat menyimpulkan


bahwa PKBM adalah pendidikan non formal dengan berbagai program
pembelajaran masyarakat untuk mengembangkan potensi kemajuan pendidikan
masyarakat. Dalam mewujudkan masyarakat yang belajar sepanjang hayat, sumber
daya yang dibutuhkan ialah Pembelajaran yang memfasilitasi proses belajar di
tengah masyarakat perlunya memberikan kesempatan belajar bagi seluruh
masyarakat. Hal ini sejalan dengan program wajib belajar 9 tahun yang
dicanangkan oleh pemerintah. PKBM bisa memudahkan arau memberikan fasilitas
pembelajaran untuk meningkatkan kinerja masyarakat. PKBM harus melaksanakan
perencanaan kurikulum, Perencanaannya ialah analisis kebutuhan masyarakat
setempat, perencanaan program pembelajaran, materi strategis dan berbagai materi
pembelajaran, materi pelaksanaan, metode pembelajaran dan berbagai metode
pembelajaran internal. Perkenalkan sumber daya ke dalam proses pembelajaran dan
lakukan penilaian secara teratur,

REFERENSI

Combs, P With Ahmed, M. (1974). Attacking Rural Poperty, Baltimore: The John
Hopkins University Press. How Non Formal Education can help, Baltimore:
John Hopkins University Press.

Januszewski, A.,& Molenda, M. (2008). Educational technology: A definition with


commentary. New York: Tailor & Francis Group.

Kamil, M. (2009) Pendidikan Nonformal, Pengembangan Melalui Pusat Kegiatan


Belajar Masyarakat (Sebuah Pembelajaran dari Jepang).Bandung: Alfabeta.

Nur Djazifah ER, et al. (2005). Pemetaan tingkat Pencapaian Mutu Pendidikan
pada Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Laporan penelitian kelompok, Yogyakarta: Jurusan
PLS FIP UNY.

Sihombing, U., & Gutama. (2000). Profil Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) di Indonesia pada Masa Perintisan. Jakarta: PD. Mahkota.

UNESCO. (2003). Community learning center management handbook. Bangkok:


UNESCO.

Panduan Penyelanggaraan Pusat Belajar masyarakat, Balai Pengembangan


Pendidikan Luar Sekolah dan Pemuda (BP-PLSP), Jayagiri, 2003, hlm. 20.

Dirjen Pembinaan Pendidikan Masyarakat RI, Standard an Prosedur


Peneyelenggaraan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, hlm. 1

Anda mungkin juga menyukai