DOSEN PENGAMPU:
AYU MENTARI MUTMAINNAH M.Pd
pe
Di Susun Oleh:
ROZIQ FIRDIANTO
(O1366.111.17.2021)
1
Mustopa Kamal. 2003. Model-model Pelatihan. Bandung: UPI
2. Merancang tahapan pelaksanaan latihan. Kegiatan mencakup
penentuan pertemuan-pertemuan formal dan informal selama latihan
(Training sessions), dan pemahaman terhadap masalah-masalah pada
peserta latihan.
3. Memilih sajian yang efektif. Kegiatan mencakup pemilihan dan
penentuan jenis-jenis sajian, pengkondisian lingkungan termasuk
didalamnya penggunaan sarana belajar dan alat bantu, dan penentuan
media komunikasi.
4. Melaksakan dan menilai hasil latihan. Kegiatannya meliputi
transformasi pengetahuan dan keterampilan dan nilai berdasarkan
progam latihan, serta evaluasi tentang perubahan tingkah laku peserta
setelah mengikuti progam latihan.
2
Direktorat Jenderal Pendidikan NonFormal dan Informal (2007): Acuan Proses
Pelaksanaan dan Pembelajaran Pendidikan Kesetaraan Program Paket A, B dan C,
Departemen Pendidikan Nasional.
(Sanggar Kegiatan Belajar), Pondok Pesantren, Majlis Taklim, Sekolah
rumah, Sekolah alam, Sekolah Kelas Campuran, Susteran, Diklat-diklat dan
Unit Pelaksanan Teknis.3
5. MODEL PROGAM LIFE SKIL
Pengertian kecakapan hidup bukan sekedar keterampilan untuk bekerja
(vokasional) tetapi memiliki makna yang lebih luas. Kecakapan hidup
sebagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan
berperilaku positif, yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi
berbagai tuntutan dan tantangan dalam kehidupan secara lebih efektif.
Barrie Hopson dan Scally mengemukakan bahwa kecakapan hidup
merupakan pengembangan diri untuk bertahan hidup, tumbuh, dan
berkembang, memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berhubungan
baik secara individu, kelompok maupun melalui sistem dalam menghadapi
situasi tertentu.
Pengenalan pendidikan kecakapan hidup (life skills) pada dasarnya
merupakan upaya untuk memperkecil perbedaan antara dunia pendidikan
dengan kehidupan nyata sehingga pendidikan akan lebih realistis dan lebih
konstektual dengan nilai-nilai kehidupan nyata sehari-hari. Menurut Slamet,
peranan dan fungsi serta tugas dari Pendidikan Formal (PF) dan Pendidikan
Non Formal (PNF) adalah mempersiapkan peserta didik agar mampu :
3
Op. cit, h. 14-17.
1. Kemampuan yang relevan untuk dikuasai peserta didik.
2. Materi pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan peserta
didik.
3. Kegiatan pembelajaran dan kegiatan peserta didik untuk mencapai
kompetens.
4. Fasilitas, alat dan sumber belajar yang memadai.
5. Kemampuan-kemampuan yang dapat diterapkan dalam kehidupan
peserta didik.