Anda di halaman 1dari 3

NAMA : Cici Nurul Hidayanti

NIM : 0301183205
JURUSAN/SEM : PAI-5/ IV
MATKUL : PLS
DOSEN : Haidir Lubis, M. Pd

A. Soal Uraian !
1. Dizaman saat ini para stakeholders (baik pemerintah, perusahaan, maupun orang tua)
sebagai orang yang akan menggunakan jasa pendidikan tersebut membutuhkan
pendidikan kecakapan hidup (life skills education) kepada seluruh lulusan untuk setiap
jenjang pendidikan tersebut. Jelaskan pernyataan tersebut!
2. Jelaskan model pembelajaran yang anda ketahui yang dapat dilakukan pada kegiatan
pembelajaran di luar sekolah!
3. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) merupakan sebuah lembaga yang sangat
penting dalam melaksnakan kegiatan pembelajaran di masyarakat. Jelaskan program-
program PKBM yang anda ketahui dan manfaaatnya bagi masyarakat!
4. Jelaskan faktor pendukung dan penghambat pelembagaan PKBM yang anda ketahui!
5. Program yang dilakukan dalam kegiatan PKBM haruslah program yang efesien, efektif,
dan produktif. Jelaskan maksud PKBM yang efisien, efektif, dan produktif!

B. Jawaban

1. Pendidikan merupakan sebagai usaha manusia untuk menumbuhkan dan


mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai
dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat dan kebudayaan. Usaha-usaha yang
dilakukan yakni untuk menanamkan nilai-nilai dan norma tersebut serta mewariskannya
kepada generasi berikutnya untuk dikembangkan dalam hidup dan kehidupan yang
terjadi dalam suatu proses pendidikan

2. Model Pembeljaran PLS terdapat 5 Model yaitu :


1. Model Pembelajaran Klasikal
2. Model Pembelajaran Kelompok dan Kegiatan Pengaman
3. Model Pembelajaran berdasarkan sudut-sudut kegiatan
4. Model Pembelajaran Area
5. Model Pembelajaran BCCT (Sentra & Lingkaran)

Penjelasan
1. Model Pembelajaran Klasikal
Adalah pola pembelajaran dimana dalam waktu yang sama, kegiatan dilakukan oleh seluruh anak
sama dalam satu kelas (secara klasikal). Model Pembelajaran ini merupakan model yang paling
awal digunakan di TK. Dengan sarana pembelajaran yang pada umumnya sangat terbatas, serta
kurang memperhatikan minat individu anak.

2. Model Pembelajaran Kelompok Dengan Kegiatan Pengaman


Merupakan pola pembelajaran dimana anak-anak dibagi menjadi beberapa kelompok dengan
kegiatan yang berbeda-beda. Anak-anak yang sudah menyelesaikan tugasnya lebih cepat
daripada temannya dapat meneruskan kegiatan di kelompok lain. Jika tidak tersedia tempat anak
tersebut dapat melakukan kegiatan di kegiatan pengaman.
3. Model Pembelajaran Berdasarkan Sudut-Sudut Kegiatan
Merupakan kegiatan yang menggunakan langkah-langkah pembelajaran yang mirip dengan
model pembelajaran area karena memperhatikan minat anak. Jumlah sudut yang digunakan
dalam satu hari bersifat luwes sesuai dengan program yang direncanakan dengan kisaran 2-5
sudut. Dalam kondisi tertentu dimungkinkan satu sudut lebih dari satu kegiatan. Alat-alat yang
disediakan pada sudut selayaknya lebih bervariasi dan sering diganti sesuai tema/sub tema yang
dibahas.
4. Model Pembelajaran Area
Di dalam model ini anak didik diberi kesempatan untuk memilih / melakukan kegiatan sendiri
sesuai dengan minat mereka. Pembelajarannya dirancang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan
spesifik anak dan menghormati keragaman budaya yang menekankan pada prinsip :
Pengalaman pembelajaran pribadai setiap anak.
Membantu anak membuat pilihan dan keputusan melalui aktifitas di dalam area-area yang
disiapkan.
5. Model Pembelajaran Berdasarkan Sentra Dan Lingkaran (Beyond Centers and Circles time)
- Pendekatan Pembelajaran yang dalam proses pembelajarannya dilakukan dalam lingkaran
(Circle Times) dan sentra bermain.
- Konsep belajar dimana guru-guru menghadirkan dunia nyata ke dalam kelas dan mendorong
siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimiliki dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka.
- Merupakan pengembangan dari pendekatan Montesori, High / Scope dan Reggio Emilia.
- Dikembangkan oleh Creative Center for Childhood Research and Trainning (CCCRT) Florida,
USA.

3. Program-program PKBM dan manfaatnya :


a. Keaksaran Fungsional
b. Pengembangan Anak Usia Dini
c. Program Pake A dan SD
d. Program Paket B setara SLTP
e. Kelompok Belajar Usaha
f. Beasiswa, Magang
g. Pendidikan Kewanitaan
h. Pembinaan Kursus PLS
Manfaat dari Program tersebut :
 Sebagai tempat melanjutkan pendidikan non-formal.
 Sumber informasi ilmu pengetahuan yang berkelanjutan.
 Sebagai mitra dalam upaya meningkatkan keilmuan, pengetahuan dan life-skill sebagai bekal
penunjang kehidupan yang lebih baik

4. Faktor Pendukung dan Penghambat


a. Faktor Pendukung
Faktor ini dapat diklasifikasin menjadi 2 bagian yaitu:
 Internal adalah bahwa program-program pendidikan masyarakat telah melembagakan
dan memasyarakat, sehingga banyak sarana/prasarana yang tersedia di masyarakat tang
dapat di dayahgunakan sebagai PKBM
 Eksternal adalah bahwa tersedia tenaga-tenaga terlatih dalam bidang Pendidikan
Masyarakat yang berasal dari Masyarakat dan siap membantu operasionalisasi PKBM
yangtumbuh dan berkembang.
b. Faktor Penghambat
Faktor ini juga dapat diklasifikasikan menjadi 2 faktor yaitu :

 Internal adalah Belum adanya persepsi yang sama tentang konsep dasar PKBM oleh
sebagaian petugas Diknas, sehingga masih adanya rasa kurang Percaya diri terhadap
program yang dikembangkan
 Eksternal adalah Belum dipahaminya konsep PKBM oleh berbagai instansi pemerintah,
LSM dan sebagian Masyarakat, sehingga mereka bersikap ragu terhadap program
Pendidikan masyarakat.
5. Program PKBM yang Efisien, efektif, dan produktif
a) Program PKBM yang Efisien dikatakan Efisien apabila mampu menggunakan sumber-sumber
daya yang tersedia seminimal mungkin.
b) Program PKBM yang Efektif dapat dikatakan apabila tujuan ini tercapai, dalam artian bahwa
lulusan program pembelajaran memenuhi criteria sesuai tujuan tersebut.
c) Program PKBM yang Produktif yaitu Program-program pembelajaran yang ada di PKBM harus
mampu membelajarkan warega masyarakat yang membutuhkan peningkatan ilmu pengetahuan
dan keterampilan dan sikap.

Anda mungkin juga menyukai