Anda di halaman 1dari 11

Jawaban MK. Pengembangan Kur.

& Pembelajaran di SD

1. Mengapa Pengembangan KTSP sekolah Memiliki banyak kebebasan untuk


kebutuhan masyarakat dan perkembangan siswa ?

Jawaban :

Kurikulum dikatakan memiliki tingkat efisiensi yang tinggi apabila dengan sarana, biaya
yang minimal dan waktu yang terbatas dapat memperoleh hasil yang maksimal. Betapa pun
bagus dan idealnya suatu kurikulum, manakala menuntut peralatan, sarana dan prasarana yang
sangat khusus serta mahal pula harganya, maka kurikulum itu tidak praktis dan sukar untuk
dilaksanakan. Kurikulum harus dirancang untuk dapat digunakan dalam segala
keterbatasan.Terkait dengan pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, terdapat
sejumlah prinsip-prinsip yang harus dipenuhi, yaitu :

– Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya.

– Beragam dan terpadu

– Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni

– Relevan dengan kebutuhan kehidupan

– Menyeluruh dan berkesinambungan

– Belajar sepanjang hayat

– Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah

Pemeran utama dalam pengembangan KTSP adalah kepala sekolah, guru, dan komite
sekolah. Pemerintah, perguruan tinggi, ahli kurikulum dan berbagai lapisan masyarakat
merupakan orang – orang yang terlibat dalam pengembangan kurikulum. Dengan kata lain,
pengembangan kurikulum dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu kelompok Intern (dari
dalam) sekolah dan kelompok ekster (dari luar) sekolah.
Dalam pengembangan KTSP ini pihak yang terlibat dalam pengembangannya
setidaknya menggunakan empat sumber prinsip pengembangan kurikulum KTSP, yaitu :
data empiris, data eksperimen, cerita atau legenda yang hidup di masyarakat dan akal sehat
(common of sense).

Masih ada kaitannya dengan sumber dari prinsip pengembangan kurikulum itu sendiri.
Ada fakta, data, konsep, dan prinsip tingkat kepercayaannya tidak diragukan lagi kartena
sudah terbukti melalui uji riset yang berulang-ulang, ada juga data yang sudah terbukti tapi
masih terbatas dalam kasus-kasus tertentu belum bias digeneralisasikan, dan terdapat pula
data yang belum dibuktikan oleh riset tapi sudah terbukti dalam kehidupandan menurut
pertimbangan akal sehat dipandang logis, baik, dan berguna. Prinsip-prinsip pengembangan
kurikulum bisa di klasifikasikan menjadi tiga tipe prinsip yaitu : anggapan utuh atau
menyeluruh, anggapan kebenaran pasial, dan anggapan kebenaran yang masih memerlukan
pembuktian

2. Peran Komite Sekolah dalam Pengembangan Kurikulum KTSPdalam


peningkatan kualitas pendidikan di tingkat SD

Jawaban :

Komite sekolah sebagai salah satu pengembang kurikulum ini tidak terlepas dari empat
perannya sebagai berikut:

1.    Advisory agency, yaitu pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan


kebijakan pendidikan sekolah.

2.    Suporting agency, yaitu pendukung baik berwujud finansial, pemikiran, maupun


tenaga, dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah.

3.    Controlling agency,  yaitu pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabelitas


penyelenggaraan dan keluaran pendidikan sekolah, serta

4.    Mediate agency,  yaitu mediator antara pemerintah dan masyarakat.


Sebagai  advisory agence , komite sekolah dapat memberikan atau menyampaikan
gagasan, usulan-usulan, atau pertimbangan-pertimbangan untuk penyempurnaan kurikulum
sekolah yang lebih baik. Gagasan, usulan, dan pertimbangan ini pada dasarnya dapat
diarahkan kepada semua komponen kurikulum, struktur program kurikulum, dll. Walaupun
secara pokok sudah tersedia kurikulum tingkat nasional, namun masih terbuka bagi pihak
sekolah untuk melakukan eksplorasi, pengembangan, penajaman-penajaman, serta dikemas
dalam program inti ataun program tambahan, kegiatan intrakulikuler ataupun
ekstrakulikuler. Dalam peran advisory agence ini pulalah komite sekolah terlibat dalam
pengesahan kurikulum.

Untuk menjalankan peran yang telah disebutkan di muka, Komite Sekolah memiliki fungsi
sebagai berikut :
1.  Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap   penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
2.  Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia
industri (DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan bermutu.
3.   Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan
yang diajukan olej masyarakat.
4.    Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan mengenai
:
a.    Kebijakan dan program pendidikan
b.    Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS)
c.    Kriteria kinerja satuan pendidikan
d.   Kriteria tenaga kependidikan
e.     Kriteria fasilitas pendidikan.
f.     Hal-hal lain yang terkait dengan pendidikan
5.        Mendorong tumbuhnya perhatian dan komitmen masyarakat terhadap   penyelenggaraan
pendidikan yang bermutu.
6.        Melakukan kerjasama dengan masyarakat (Perorangan/organisasi/dunia usaha dan dunia
industri (DUDI)) dan pemerintah berkenaan dengan penyelengaraan pendidikan bermutu.
7.        Menampung dan menganalisis aspirasi, ide, tuntutan, dan berbagai kebutuhan pendidikan
yang diajukan olej masyarakat.
8.        Memberikan masukan, pertimbangan, dan rekomendasi kepada satuan pendidikan
mengenai :
a.     Kebijakan dan program pendidikan
b.    Rencana Anggaran Pendidikan dan Belanja Sekolah (RAPBS) Kriteria kinerja satuan
pendidikan
c.     Kriteria tenaga kependidikan
d.    Kriteria fasilitas pendidikan.
9.   Mendorong orang tua siswa dan masyarakat untuk berpartisipasi dalam pendidikan guna
mendukung peningkatan mutu pendidikan dan pemerataan pendidikan.
10.  Menggalang dana masyarakat dalam rangka pembiayaan penyelengaraan pendidikan di
satuan pendidikan.
11.  Melakukan evaluasi dan pengawasan terhadap kebijakan, program, peyelenggaraan, dan
keluaran pendidikan di satuan pendidikan.

Berdasarkan dasar hukum dan uraian di atas, idealnya Komite memiliki peran dan
fungsi yang sangat besar bagi kemajuan pendidikan di suatu sekolah. Idealnya semua unsur
komite sekolah dapat menjalankan fungsi/perannya secara optimal. Namun pada kenyataannya
semua unsur/elemen komite sekolah hanya menjadi "tukang cap/stempel"/hanya sebagai bagian
yang mengesalkan suatu program sekolah.Yang mengherankan justru Kepala Sekolah lah yang
masih dominan dalam menentukan gerak langkah suatu sekolah.
Dari pembahasan yang ada dapat disimpulkan komite sekolah memiliki peran
penting  sebagai berikut:

1.  Komite sekolah  adalah pemberi pertimbangan dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan


pendidikan sekolah.
2.  Komite sekolah adalah sebagai  pendukung baik berwujud finansial, pemikiran, maupun
tenaga, dalam penyelenggaraan pendidikan sekolah.
3.    Komite sekolah adalah sebagai  pengontrol dalam rangka transparansi dan akuntabelitas
penyelenggaraan dan keluaran pendidikan sekolah, serta Komite sekolah adalah sebagai
mediator antara pemerintah dan masyarakat
3. Bagaimana perubahan karakteristik siswa ketika pembelajaran jarak jauh ? dan
bagaimana cara ideal untuk memfasilitasi pembelajaran ? :

Jawaban :

Pandemi Covid 19 perlahan-lahan mulai menemukan titik terang dalam pencegahannya.


Memasuki tahun yang baru di 2021, kita sudah disambut dengan kabar pengadaan vaksinasi
covid 19. Akan tetapi belum ada kepastian kapan wabah tersebut bisa berakhir.
Pembelajaran di sekolah-sekolah diarahkan untuk tetap memakai pembelajaran jarak jauh
(PJJ) guna meminimalisir penyebaran wabah tersebut. Tenaga pendidik ataupun tentor pada
sebuah lembaga atau instansi dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam mengkondisikan
pembelajaran yang kurang lebih sama seperti pada saat pembelajaran tatap muka. Salah satu
yang menjadi tonggak penting dalam pendidikan yaitu pembangunan karakter (Character
Buliding). Melalui pendidikan, bukan semata-mata gelar akademik yang diperoleh tetapi
sikap, mental dan perilaku dibina pada saat mengikuti proses pembelajaran. 

Model-model pembelajaran yang seringkali digunakan pada saat pembelajaran jarak


jauh bervariasi tergantung dengan tingkat kematangan dan kreatifitas pengajar atau tentor.
Sesuai data yang dirilis oleh kemendikbud, tentang pembelajaran jarak jauh yang terdapat
pada surat edaran no. 4 Kemendikbud tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan
Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Coronavirus Disease (Covid-19) menyatakan
bahwa Proses Belajar dari Rumah dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh dilaksanakan untuk


memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan
menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan;

b. Belajar dari Rumah dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain
mengenai pandemi Covid-19;

c. Aktivitas dan tugas pembelajaran Belajar dari Rumah dapat bervariasi antarsiswa, sesuai
minat dan kondisi masing-masing, termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/fasilitas
belajar di rumah;
d. Bukti atau produk aktivitas Belajar dari Rumah diberi umpan balik yang bersifat
kualitatif dan berguna dari guru, tanpa diharuskan memberi skor/nilai kuantitatif.

Bagaimanapun karakter merupakan kehilangan koneksi batin antara guru dengan siswa.
Waktu keseluruhan di rumah sehingga tafsirannya yang bertanggungjawab sepenuhnya
adalah orang tua. Guru tetap bertanggungjawab mencari pembelajaran yang bisa nanti
menguatkan anak dimana ada perubahan paradigma pada sikap. Mau tidak mau guru harus
mengembangkan model pembelajarannya. Guru dapat memberikan kepada siswa atau dapat
Berkomunikasi dengan orang tua. Misalnya guru ingin mengajarkan semua nilai karakter
sekaligus, apakah semua nilai karakter bisa diajarkan sekaligus. Salah satu tawaran solusi
untuk menyikapi ini maka PPK memfasilitasi pendidikan karakter dengan menggunakan
media. Salah satu hal yang dibuat oleh pusat penguatan karakter sekarang ini adalah dengan
menggunakan media dalam bentuk Iklan Layanan Masyarakat (ILM), infografis,
museumgrafis, video, lagu dan sebagainya. Ada siswa yang jika terapkan kuliah maka siswa
dapat terpengaruh dalam psikologis. Pusat penguatan karakter menyiapkan contoh-contoh
yang dapat menginspirasi. Siswa sekarang sangat akrab dengan teknologi (audio dan visual)
dan motiongrafis. Program tersebut Sudah disosialisasikan kepada guru-guru, orang tua, dan
siswa.

4. Lakukan identifikasi berbagai kebutuhan – kebutuhan pendidikan yang terkait


dengan pemanfaatan teknologi yang dibutuhkan pada masa depan ? :

Jawaban :

Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat di era globalisasi saat ini tidak
bisa dihindari lagi pengaruhnya terhadap dunia pendidikan. Tuntutan global menuntut dunia
pendidikan untuk selalu dan senantiasa menyesuaikan perkembangan teknologi terhadap usaha
dalam peningkatan mutu pendidikan, terutama penyesuaian penggunaan teknologi informasi
dan komunikasi bagi dunia pendidikan khususnya dalam proses pembelajaran.
Menurut H. Hamzah B. Uno dan Hj. Nina Lamatenggo, (2011, 61) dalam Budiman
(2017). Mengatakan bahwa kecendrungan pendidikan di Indonesia di masa mendatang adalah
sebagai berikut :

1.Berkembangnya pendidikan terbuka dengan modus belajar jarak jauh (distance


learing). Kemudian untuk menyelenggarakan pendidikan terbuka dan jarak jauh perlu
dimasukkan sebagai strategi utama;

2.Shareng resource bersama antar lembaga pendidikan/latihan dalam sebuag jaringan


perpustakaan dan istrumen pendidikan lainnya (guru, laboraturiom) berubah fungsi menjadi
sumber informasi daripada sekedar rak buku;

3.Penggunaan perangkat teknologi informasi interaktif, seperti CD-ROM multimedia


dalam pendidikan secara bertahap menggantuikan televisi dan vedio. Dengan adanya
perkembangan teknologi dan informasi dalam dunia pendidikan, maka pada saat itu sudah
dimungkinkan untuk diadakan belajar jarak jauh dengan menggunakan media internet untuk
menghubungkan antara mahasiswa dengan dosennya, melihat nilai mahasiswa secara online,
mengecek keuangan, melihat jadual kuliah, mengirimkan berkas tugas yang diberikan dosen
dan sebaganya. 

Perubahan akan tuntutan itulah yang menjadikan dunia pendidikan memerlukan inovasi
dan kreativitas dalam proses pembelajarannya karena banyak orang mengusulkan dalam
pendidikan khususnya pembelajaran, akan tetapi sedikit sekali orang berbicara tentang solusi
pemecahan masalah tentang proses belajar dan mengajar yang sesuai dengan tuntutan global
abad ke 21 saat ini.
5. Bagaimanakah focus muatan kurikulum Bahasa Indonesia masa depan yang
menekankan pada aspek literasi ?
Jawaban :

Pengembangan Pendidikan Masa Depan adalah proses, cara, atau perbuatan untuk


menjadi maju dalam proses pembelajaran yang dilakukan untuk kehidupan dikurun waktu yang
akan dating.

 Faktor Pendukung Pengembangan Pendidikan Masa Depan

Pendidikian merupakan penggerak utama (before to move) bagi pembangunan. Negara-


negara sedang berkembang memandang pembangunan yang telah terjadi di dunia barat seakan-
akan merupakan cermin bagi diri mereka. Pendidikan modern yang telah berhasil mengantarkan
negara-negara maju (developped countries) dari kemiskinan dan keterbelakangan pada masa
lampau sehingga mencapai tingkat seperti yang bisa disaksikan dewasa ini, sudah barang tentu
akan berhasil pula mengantarkan negaranegara yang sedang berkembang mencapai tingkat
pembangunan sebagaimana yang telah dicapai negara-negara maju.

Empat pilar pendidikan :

Belajar untuk mengetahui (Learning to know)

Belajar untuk berbuat (Learning to do)

Belajar untuk hidup bersama (Learning to life together)

Belajar untuk menjadi diri sendiri (Lerning to be)

 Ciri-ciri Pendidikan Masa Depan

1. Berfokus pada pemupukan potensi unggul setiap peserta didik.

2. Keseimbangan beragam kecerdasan (intelektual, emosional, sosial, spritual, kinestetis,


dst.)

3.  Mengajarkan life skills.

4.  Sistem penilaiannya berbasis portofolio dari hasil karya siswa.


5.  Pembelajaran berbasis kehidupan nyata dan praktik di lapangan.

6. Guru lebih berperan sebagai motivator dan fasilitator agar peserta didik
mengembangkan minatnya masing-masing.

7. Pembelajaran didasarkan pada kemampuan, cara/gaya belajar, dan perkembangan


psikologis anak masing-masing.

Untuk bisa mengikuti perkembangan zaman dengan baik, maka dari itu
pendidikan masa depan setidaknya memiliki ciri, sebagai berikut.

1. Peserta didik secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang


dipelajarinya.

2. Peserta didik secara aktif terlibat di dalam mengelola pengetahuannya.

3. Penguasaan materi dan juga mengembangkan karakter peserta didik (life-long


learning).

4. Penggunaan multimedia.

5. Guru sebagai fasilitator, evaluasi dilakukan bersama dengan peserta didik.

6. Terpadu dan berkesinambungan.

7. Menekankan pada pengembangan pengethuan. Kesalahan menunjukkan proses


belajar dan dapat digunakan sebagai salah satu sumber belajar.

8. Iklim yang tercipta lebih bersifat kolaboratif, suportif, dan kooperatif.

9. Peserta didik dan guru belajar bersama dalam mengembangkan, konsep, dan
keterampilan.

10. Penekanan pada pencapaian target kompetensi dan keterampilan.

11. Pemanfaatan berbagai sumber belajar yang ada di sekitar.


Dari focusnya muatan kurikulum BI di masa depan aka nada yang namanya Perubahan
dalam Pendidikan :

1. Peran Guru

Guru tidak lagi memberikan informasi dalam bentuk ceramah dan buku teks. Guru akan
berperan sebagai fasilitator, tutor dan sekaligus pembelajar.

2.  Peran Siswa

Siswa tidak perlu lagi menjadi pengingat fakta dan prinsip tapi akan berperan sebagai
periset, problem-solver, dan pembuat strategi.

2. Peran Materi Pendidikan

Materi tidak lagi berbentuk informasi dalam bidang studi terlepas tapi siswa akan
mempelajari hubungan antar informasi.

6. Buatlah Program Semester yang dibuat dalam bentuk matriks program yang
bertujuan untuk penguatan literasi ( program literasi ) :

Jawaban :

Gerakan Literasi Sekolah adalah gerakan sosial dengan dukungan kolaboratif berbagai
elemen. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkannya berupa pembiasaan membaca peserta
didik. Pembiasaan ini dilakukan dengan kegiatan 15 menit membaca (guru membacakan
buku dan warga sekolah membaca dalam hati, yang disesuaikan dengan konteks atau target
sekolah). Ketika pembiasaan membaca terbentuk, selanjutnya akan diarahkan ke tahap
pengembangan, dan pembelajaran (disertai tagihan berdasarkan Kurikulum 2013). Variasi
kegiatan dapat berupa perpaduan pengembangan keterampilan reseptif maupun produktif.

1. .Tujuan Umum Gerakan Literasi Sekolah

Menumbuh kembangkan insan serta ekosistem pendidikan  agar menjadi pembelajar


sepanjang hayat melalui gerakan literasi sekolah
2. Tujuan Khusus Gerakan Literasi Sekolah :
a. Menumbuhkembangkan budi pekerti
b. Membangun ekosistem literasi sekolah
c. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar (learning organization)
d. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan (knowledge  management)
e. Menjaga keberlanjutan budaya literasi

Berikut contoh Matrik program semester program literasi :


Matrik Program Semester / Program Tahunan

Kelas : 1 Semester : 1

Anda mungkin juga menyukai