PENDAHULUAN
1
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagaimana
berikut:
1. Apa pengertian kurikulum ideal dan kurikulum aktual?
2. Bagaimana membentuk kurikulum yang ideal dan aktual?
3. Bagaimana menerapkan kurikulum ideal dan aktual dalam proses
pembelajaran?
C. Batasan Masalah
Dalam penulisan makalah ini kami membatasi permasalahan dengan tiga poin
penting, antara lain sebagai berikut:
1. Definisi dan karakteristik kurikulum ideal dan kurikulum aktual.
2. Landasan perencanaan kurikulum ideal dan aktual beserta implikasinya.
3. Tahap-tahap implementasi kurikulum ideal dan kurikulum aktual.
D. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini tidak lain adalah untuk mengetahui pengertian
dari kurikulum ideal dan kurikulum aktual, landasan perencanaannya, dan
implementasinya. Hal ini juga bertujuan agar kita semua bisa menambah wawasan
tentang dunia pendidikan.
E. Manfaat Penulisan
Dari pengetahuan konsep kurikulum ideal dan aktual yang ada di makalah
ini diharapkan nantinya bisa bermanfaat untuk para calon guru yang sehari-
harinya selalu bergelut dengan kurikulum dan dunia pendidikan. Sehingga
nantinya kalau benar-benar menjadi guru, kita semua tidak canggung dan minder
dalam menangani masalah kurikulum
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
3. Apakah isi kurikulum di dalamnya signifikan, valid, dan berguna dalam
menafsirkan, memahami,, dan menilai kehidupan yang kontemporer.
4. Apakah isi kurikulum di dalamnya berhubungan dengan masalah-masalah
kehidupan.
5. Apakah isi kurikulum di dalamnya akan memajukan perkembangan dan
pertumbuhan yang seimbang pada anak-anak, sesuai dengan tujuan
pendidikan yang telah dirumuskan (sikap, kemampuan, kebiasaan, dan
sebagainya).
6. Apakah isi kurikulum di dalamnya memang penting, dalam artian
memberikan sumbangan yang berharga pada berbagai peran kurikulum
(konservatif, evaluatif, kreatif, dan sebagainya) serta bermakna bagi
pengalaman manusia.
4
masyarakat dan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kurikulum yang
demikianlah disebut sebagai kurikulum yang relevan (ideal dan aktual) dengan
masyarakat. Dibalik itu, masyarakat merupakan lingkungan pendidikan, dalam
artian suatu lingkunagn yang mempengaruhi sekolah dan sebaliknya, sekolah
mempengaruhi kehidupann masyarakat. Hal ini sejalan dengan prinsip ekosistem.
Apabila kebutuhan masyarakat dianalisis, hal ini akan sangat membantu para
penyusun kurikulum dalam merumuskan masalah masyarakat yang terkait dalam
pemilihan dan penyusunan bahan-bahan dan pengalaman-pengalaman kurikuler.
Dalam pengembangan kurikulum agar menjadi ideal dan aktual perlu
dipertimbangkan berbagai masalah sosial yang dihadapi oleh masyarakat, hal ini
berguna untuk :
1. Mengorientasikan kurikulum pada pusat-pusat kehidupan.
2. Membantu merumuskan falsafah dan tujuan pendidikan.
3. Merangsang minat murid dan mengusahakan kegiatan belajar menjadi
lebih luas.
4. Melengkapi dasar pengembangan unit-unit pelajaran.
5. Melengkapi proyek kerjasama sekolah dan masyarakat, ketika para siswa
dapat berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan masyarakat.
Adapun kekuatan sosial yang mempengaruhi kurikulum ada beraneka ragam.
James W. Thornthon dan John R. Wright, dalam bukunya “Secondary School
Curriculum”, mengklasifikasikan berbagai kekuatan sosial yang mempengaruhi
kurikulum, diantaranya:
1. Kekuatan sosial yang resmi, terdiri atas 1) Pemerintah suatu Negara,
melalui UUD, dasar Negara, falsafah dan ideologi Negara, 2) Pemerintah
daerah, melalui berbagai kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan,
3) Pewakilan Departemen Pendidikan setempat.
2. Kekuatan sosial setempat, yang terdiri atas: Yayasan pendidikan,
Perguruan Tinggi, persatuan orang tua murid dan Guru, penerbit buku-
buku pelajaran, media masa (televisi, radio, Koran), dan adat kebiasaan
masyarakat setempat.
5
3. Organisasi professional, seperti persatuan guru, persautan dokter, dan ahli
hukum.
Tentu saja masih banyak kekuatan sosial lainnya yang ikut mempengaruhi
pengembangan dan pembinaan kurikulum. Setiap kekuatan sosial tersebut
berusaha sekuat tenaga untuk memberikan pengaruh secara maksimal.
D. Perubahan Sosio-Kultural
Peradaban dengan masyarakat itu selalu bersifat konsisten. Peradaban
merupakan jelmaan tingkah laku masyarakat, jadi peradaban menunjukkan
karakteristik masyarakat. Demikian pula sebaliknya, peradaban menentukan pola
kehidupan, struktur, fungsi, dan irama gerak masyarakat. Dapat dikatakan
peradaban itu berkembang secara kontinu. Arnold Toynbe mengatakan bahwa
“Kebudayaan sebagai suatu keseluruhan mengalami proses lahir, berkembang,
tumbang dan akhirnya hancur”. Dalam tahap lahir dan berkembangnya,
kebudayaan memiliki cukup akal dan kekuatan untuk menanggulangi berbagai
tantangan alam dan kemasyarakatan yang dijumpainya. Sebaliknya kebudayaan
berada dalam tahap tumbang dan kehancuran jika tidak lagi mempunyai cukup
akal dan kekuatan untuk mengatasi berbagai kesukaran yang dihadapkan
kepadanya.
Perubahan yang kedua adalah perubahan dalam masyarakat. Masyarakat
merupakan suatu proses yang senantiasa berada dalam perubahan. Tidak pernah
ada masyarakat yang seratus persen statis, meskipun itu masyarakat primitif.
Perbedaannya hanya terletak pada cepat atau lambatnya perubahan berlangsung,
bergantung pula pada perbedaan waktu saat perubahan itu terjadi. Pada
hakikatnya, yang dimaksud dengan perubahan sosial merupakan kesinambungan
yang terjadi pada hubungan-hubungan sosial dalam masyarakat yang telah ada.
Perubahan kesinambungan ini terjadi baik secara menyeluruh maupun pada unsur
atau bagian masyarakat tersebut.
Dari adanya dua hal perubahan di atas maka dirasa perlu bagi kurikulum untuk
selalu mengimbanginya. Faktor sosial budaya sangat penting dalam penyusunan
6
kurikulum yang ideal dan aktual, karena kurikulum merupakan alat untuk
merealisasikan sistem pendidikan, sebagai salah satu dimensi dari kebudayaan.
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari penjabaran di atas, kami dapat menyimpulkan bahwa pembuatan
kurikulum ideal dan kurikulum aktual di sekolah sangatlah penting. Dengan dua
bentuk kurikulum tersebut proses pembelajaran akan lebih terarah, agenda-agenda
sekolah jelas dan akan tercapainya segala tujuan yang dikehendaki. Perbedaan
sekolah yang mempunyai dua bentuk kurikulum tersebut dengan yang tidak
mempunyai akan terlihat jelas dalam segala aspek yang dilaksanakan. Hal itu juga
akan berdampak pada kemajuan dan perkembangan sekolah itu sendiri. Oleh
karena itu, bagi sekolah yang mempunyai pasti lembaganya berkembang dan maju
baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya.
Dalam pembuatan dan perencanaan kurikulum ideal dan aktual perlu adanya
landasan dasar. Landasan itu sangat berpengaruh besar terhadap proses
pelaksanaan seluruh program di sekolah. Landasan dasar tersebut adalah:
a. Kebutuhan masyrakat dan kekuatan social
b. Perubahan sosio kultural.
c. Sekolah sebagai institusi pendidikan dan sosial memang didirikan dan
diperuntukkan bagi kepentingan masyarakat. Sehingga sekolah harus bisa
memenuhi segala kebutuhan masyarakat yang ada.
d. Di dalam masyarakat juga terdapat beragam lembaga sosial yang masing-
masing memiliki kekuatan, baik kekuatan potensional, strategis dan riil.
Semua kekuatan tersebut memberi pengaruh dan patut dipertimbangkan
dalam pembinaan dan pengembangan kurikulum. Sehingga kurkulum
berjalan dengan sifat dinamis dalam masyarakat.
e. Adanya perubahan masyarakat baik peradaban maupun sistemnya, maka
kurikulum harus bisa mengimbanginya. Keseimbangan harus dilakukan
tanpa ada harga tawar karena pada hakikatnta masyarakat selalu ingin
maju dan berkembang dari yang sebelumnya.
8
Oleh karena itulah dua hal tersebut menjadi patokan dalam pembuatan kurikulum
ideal dan aktual. Apabila tidak melihatnya dapat dipastikan kurikulum tidak bisa
relevan bagi para siswa karena siswa sendiri adalah bagian dari masyarakat.
2. Saran
Bagi lembaga sekolah yang belum mempunyai dua bentuk kurikulum ini
(ideal dan aktual) sebaiknya segera membuat dan merencanakannya. Apabila
sekolah ingin maju, maka pekerjaan tersebut sangatlah penting untuk
dilakasanakan. Perencanan kurikulum harus dilaksanakan dengan tahapan-tahapan
yang benar agar semuanya sesuai dengan prosedur yang ada dan nantinya punya
dampak positif bagi semua aktifitas sekolah.
9
DAFTAR PUSTAKA
10