Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MAKALAH

PERBAIKAN SISTEM PENDIDIKAN


SEKOLAH DASAR

Dosen Pengampu:
Y o h a n e s S u g i y a n t a S . E . , M .M .
Disusun oleh Kelompok 2:
 Azarya Natanael (2021103150)
 Dinda Dwi Anjani (2021103169)
 Anugerah Malisa D (2021103165)

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mulia Pratama


JL. HM. Joya Martono No. Kav 5, RT.003/RW.021 Margahayu,
Kec. Bekasi Timur, Kota Bekasi Jawa Barat
1. Perbaikan Pada Infrastruktur dan Teknologi di SD

 Guru dan siswa harus memiliki akses terhadap teknologi digital dan
internet dalam kelas, sekolah, dan lembaga pendidikan. Ini berarti
sekolah harus memiliki sarana prasarana yang memadai yang
berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi, seperti
tersedianya komputer/laptop, jaringan internet,laboratorium
komputer, peralatan multimedia seperti CD, DVD, dan infocus.
 Harus tersedia materi yang berkualitas,bermakna, dan dukungan
kultural bagi guru dan siswa. Materi-materi ini dapat berupa materi
pembelajaran interaktif yang berbantuan computer/laptop, seperti
CD,DVD dan infocus dalam pembelajaran interaktif.
 Guruharus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
menggunakan alat-alat dan sumber-sumber digital dalam kegiatan
belajar mengajar agar tercapai Standar Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM).
 Harus tersedianya anggaran atau dana yang cukup untuk untuk
mengadakan, mengembangkan dan merawat sarana prasarana
Teknologi Informasi dan Komunikasi tersebut.
 Dan yang tidak kalah penting adalah,adanya kemauan dan dukungan
darisemua pihak, dalam hal ini kepala sekolah,guru, dan peserta didik
untuk menerapkan pembelajaran dengan dukungan teknologi
komunikasi dan informasi tersebut.

2. Perbaikan Kebijakan, Prosedur, dan Pendanaan, Serta Pemberian


Otonomi Lebih Bagi Satuan Pendidikan

Meningkatkan kebijakan umumnya merupakan hal yang penting. Karena


kebijakan merupakan hal utama yang berlaku secara nasional meliputi
Kurikulum yang termasuk kedalam kebijakan distribusi dan rekrutmen
dari para guru. Proses pembelajaran yang mendorong kreativitas juga
inovasi yang bagus akan dapat meningkatkan pendidikan. Karena proses
pembelajaran yang menyenangkan dapat meningkatkan kreativitas dan
inovasi yang ada didalam diri setiap orang. dengan dilakukan langkah
peningkatan lingkungan pembelajaran yang baik bagi siswa dan guru.
Dengan adanya penilaian untuk proses pembelajaran tersebut bertujuan agar
para guru, kepala dan staf sekolah tidak semata memenuhi kewajibannya
karena itu kebijakan pemerintah. Namun, juga benar-benar melakukan
perbaikan pola pengajaran dan pembelajaran di kelas. akan bisa diketahui
pula kekurangan dan kelebihannya melalui penilaian tersebut.
langkah peningkatan lingkungan pembelajaran sudah ditentukan polanya,
maka pemerintah merasa perlu melakukan program pengembangan sekolah  
dan peningkatan kualitas pendidikan sekolah. membahas mengenai kualitas
proses belajar mengajar, tidak lepas dari materi pelajaran yang disampaikan
oleh guru kepada siswa di ruang kelas. Untuk itu, memperbaiki sistem
pengajaran serta strategi pengajaran dengan menggunakan file format audio
saat belajar bahasa, membaca dan menulis perlu dilakukan agar anak mudah
mengerti pembelajaran.
Peran utama tetap di tangan pemerintah pusat. Tetapi, pemerintah daerah
dapat menentukan apa yang dibutuhkan untuk mengembangkan kemampuan
profesionalnya sendiri. Skemanya bersifat desentralisasi, Selain skema
desentralisasi, ada pula skema follow-up yang laporan pelaksanaan program
pengembangan selalu menunjukkan hasil lemah, akan ditawari dukungan
berupa arahan dan pelatihan oleh negara. Dan yang terakhir adalah skema
inovasi, berdasarkan riset yang diatur oleh Dewan Penelitian Nasional.
Terkait skema inovasi ini, semua program pelatihan disusun berdasarkan
hasil riset pendidikan.
Dalam era otonomi daerah, sistem perencanaan pendidikan Kabupaten/Kota
tingkat sekolah dasar adalah bagian integral dari sistem perencanaan
pembangunan daerah Kabupaten/Kota, yaitu mendasarkan pada perencanaan
partisipatif, di mana perencanaan dibuat dengan memperhatikan dinamika,
prakarsa dan kebutuhan masyarakat setempat.

3. Perbaikan Kepemimpinan, Masyarakat, dan Budaya;

Lembaga pendidikan berfungsi sebagai pusat produksi yang apabila dipilih


semua input atau masukan yang diperlukan dalam kegiatan produksi
tersebut, maka lembaga ini akan menghasilkan output yang dikehendaki.
Dalam kenyataan yang terjadi, mutu pendidikan yang diharapkan tidak
dapat terjadi Karena selama ini dalam menerapkan pendekatan fungsi
produk pendidikan terlalu memusatkan pada input pendidikan dan kurang
memperhatikan pada proses pendidikan yang terjadi. Padahal, proses
pendidikan sangat menentukan output pendidikan.
Dalam kepemimpinan manajemen pendidikan, kesenjangan mutu pendidikan
dan tenaga pendidikan yang menjalankan dan mengelola, khususnya tenaga
guru pada jenjang SD.
Peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan, khususnya orang tua siswa
dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini sangat minim. Partisipasi
masyarakat pada selama ini lebih banyak bersifat dukungan dana material,
bukan pada proses pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring,
evaluasi, dan akuntabilitas). Berkaitan dengan akuntabilitas, sekolah tidak
mempunyai beban untuk mempertanggungjawabkan hasil pelaksanaan
pendidikan kepada masyarakat, khususnya orang tua siswa, sebagai salah
satu pihak utama yang berkepentingan dengan pendidikan. Berdasarkan
kenyataan tersebut, perlu dilakukan upaya-upaya perbaikan, salah satunya
yang sekarang sedang dikembangkan adalah reorientasi penyelenggaraan
pendidikan, melalui manajemen sekolah.

4. Perbaikan Kurikulum, Pedagogi dan Asesmen

Kemunduran pendidikan di Indonesia sudah dirasakan selama bertahun-


tahun.Hal ini terlihat dari perubahan kurikulum. Perubahan kurikulum harus
merupakan upaya untuk memperbaiki konsep, undang-undang, peraturan,
dan praktik pendidikan, serta menghilangkan praktik pendidikan masa lalu
yang buruk untuk masadepan.
Perbaikan kurikulum adalah upaya penyesuaian yang ditujukan untuk
meningkatkan konsistensi, relevansi, kegunaan, keterlaksanaan, dan
keberhasilan kurikulum berdasarkan informasi yang diperoleh melalui
penilaian, dan pengukuran. Di satu sisi, kualitas pendidikan kita menurun,
bahkan lebih rendah dari sepuluh tahun yang lalu, karena keterampilan dan
kecerdasan komputasi, kurangnya kemampuan membaca, keterampilan dan
pengetahuan yang sangat kurang, tanggung jawab yang rendah, dll. . .
Sistem penyampaian sangat erat kaitannya dengan prosedur pelaksanaan
program, baik dari segi metode, media, interaksi, metode pembelajaran,
pengelolaan kelas, dan sistem bimbingan belajar. Ketentuan penyampaian
juga menentukan seberapa baik program telah dilaksanakan dan seberapa
sukses program tersebut untuk setiap sekolah dan tingkat kelas.
Pertanyaannya, apakah sistem penyelenggaraan sekolah kita bisa disebut
efisien? Jawabannya bisa "ya" dan mungkin "tidak".
Jawaban 'ya' adalah bahwa semua yang dibutuhkan dalam sistem pendidikan
yang baik sudah disediakan oleh pemerintah, seperti guru, metode
pembelajaran, media yang agak rumit, dll. Tentang itu, dapat dikatakan
bahwa bukan karena banyak orang yang menyadari bahwa alat-alat yang ada
tidak digunakan dalam proses belajar mengajar, pada kenyataannya masih
banyak guru yang belum berusaha memberikan efisiensi yang optimal
kepada siswa. Itulah masalahnya dengan sistem penyampaian kurikulum.
Keenam model tersebut adalah sistem komando dan semua langkah yang
akan diambil dalam proses perbaikan harus mengikuti kegiatan secara
konsisten:
Pertama, untuk hal-hal yang akan diperbaiki seperti tujuan, isi program dan
efektivitas. Perlu diperjelas jenis lensa yang digunakan untuk mengganti
lensa, dari mana untuk menentukan apakah lensa bisa digunakan atau harus
diganti? Begitu juga dengan efektivitasnya. Perlu ditanyakan isi kurikulum
apa yang perlu diganti, diperbaiki dan kurikulum apa yang dianggap efektif.
Kedua, mengenai alasan dan tujuan perbaikan kurikulum. Perubahan dan
penyempurnaan kurikulum dilakukan secara online dalam artian perubahan
kurikulum memerlukan upaya perbaikan yang berkesinambungan.
Modifikasi program dilakukan ketika tidak lagi memenuhi kebutuhan siswa
dan terus berubah dan berkembang.
Tujuan penyempurnaan kurikulum adalah untuk meningkatkan mutu
pendidikan atau setidak-tidaknya berupaya meningkatkan mutu pendidikan.
Ketiga, mengenai proses dan prosedur yang harus diikuti untuk
memperbaiki kurikulum. Langkah selanjutnya adalah perencanaan awal,
perencanaan implementasi, peluncuran, pengoperasian, dan evaluasi
program. Dalam konteks itu, yang banyak berjudi adalah pemilik sekolah,
guru, siswa, dan masyarakat. Keempat, untuk keterlibatan staf dalam
peningkatan program, yaitu administrator atau di tingkat daerah, pemilik
sekolah, kepala sekolah, guru, siswa, orang tua, dan masyarakat. Semua
bertanggung jawab untuk memberikan informasi, membuat keputusan di
tingkat yang berbeda dan menerapkan kurikulum di sekolah. Kelima, untuk
daerah di mana program dilaksanakan, program pertama kali dilaksanakan
secara terpusat, namun pada gilirannya setiap daerah dan setiap sekolah
memiliki kesempatan untuk melakukan perbaikan dan pertumbuhan dengan
menyediakan muatan lokal. Kemungkinan bahwa konten lokal akan kembali
tersedia di 20% adalah biaya nasional.
Jumat, tentang jadwal perbaikan kurikulum. Sulit untuk menentukan kapan
suatu program akan ditingkatkan, itu tergantung pada tingkat sekolah dan
orang yang bertanggung jawab untuk perbaikan.
Untuk SD akan diperbaiki paling lambat enam tahun, Persiapan untuk
perbaikan harus dilakukan lebih awal, seperti waktu atau lamanya program
yang akan diaudit, dan program audit harus dirancang dengan hati-hati.
Peningkatan program adalah proses yang berkelanjutan. Perbaikan
kurikulum adalah pekerjaan yang tidak pernah berakhir, berkat penilaian
berkala, yang pada gilirannya membutuhkan perubahan dalam sistem
pendidikan. Kompetensi pedagogik pada hakikatnya adalah kemampuan
seorang guru dalam mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi pedagogik
merupakan kemampuan unik yang membedakan guru dengan profesi lain
dan menentukan keberhasilan proses dan hasil belajar siswa. Kompetensi
adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus
dimiliki, secara hakiki dan dikuasai oleh seorang guru atau dosen dalam
melaksanakan tugas profesionalnya. Kompetensi pedagogik adalah
kemampuan mengelola pembelajaran siswa. Tujuh indikator kompetensi
pedagogik adalah sebagai berikut:
Memiliki, menguasai dan memahami pengetahuan dan landasan pendidikan.
Memiliki pemahaman tentang siswa (guru harus dapat memahami kondisi
siswa).
Program dan pengembangan kurikulum (guru harus mampu mengembangkan
kurikulum dan rencana pembelajaran). Pelajaran dapat dijadwalkan.
Kemampuan untuk mencapai pembelajaran pedagogis dan dialog (guru
harus dapat menggunakan berbagai metode dan teknik pengajaran dalam
pembelajaran untuk memiliki kegiatan kelas). Kemampuan untuk menilai
hasil belajar. Mengembangkan siswa untuk mencapai potensi mereka.
Penilaian nasional adalah kebijakan pemetaan dan penilaian sistem
pendidikan nasional,
Penilaian dalam arti penilaian adalah proses mengumpulkan,
mengomunikasikan, dan menggunakan informasi tentang hasil belajar siswa,
baik secara individu maupun kelompok, yang diperoleh melalui pengukuran.
Tujuannya adalah untuk menganalisis atau menjelaskan prestasi/prestasi
siswa dalam melaksanakan tugas terkait dan penggunaan informasi secara
efektif untuk mencapai tujuan pendidikan.
5. Mengoptimalkan Pendidikan Berstandar Nasional.

A. Meningkatkan kualitas tenaga pendidik

Tenaga pendidik tentunya memiliki peranan yang sangat penting dalam


mengatasi permasalahan pendidikan di Indonesia. Sebenarnya Indonesia
memiliki banyak jumlah pengajar, hanya saja banyaknya kuantitas ini tidak
diimbangi dengan kualitas. Permasalahannya adalah tidak semua pengajar
mampu mengajarkan materi sesuai kompetensi masing-masing. Berdasarkan
data UNESCO dalam Global Education Monitoring (GEM) Report di tahun
2016, masih ada 52 persen guru yang belum mempunyai sertifikat profesi.
Sementara ada 25 persen guru yang belum memenuhi kualifikasi akademik.
Untuk itu, sangat diperlukan upaya pengembangan kualitas tenaga pendidik
Indonesia. Misalnya seperti melakukan beberapa strategi berikut ini:
a) Memfasilitasi guru untuk mengikuti berbagai macam pelatihan
demi meningkatkan skill.
b) Mendukung guru untuk memanfaatkan teknologi sebagai alat
untuk belajar mengajar.
c) Meningkatkan program beasiswa bagi guru yang ingin
memperdalam ilmu mengajarnya melalui kuliah.
d) Meningkatkan kesejahteraan guru.
e) Menerapkan mindset  bahwa guru adalah siswa yang juga harus
terus belajar.

B. Meningkatkan Efisiensi Proses Belajar

Kemudian, solusi yang dapat dilakukan selanjutnya adalah terkait dengan


proses belajar. Untuk membangun pendidikan yang optimal, proses belajar
perlu dikaji lagi, apakah sudah sesuai dengan kebutuhan siswa atau belum.
Proses belajar sendiri adalah suatu aktivitas yang meliputi membaca,
mengobservasi, mendengarkan, meniru, dan mengikuti instruksi.
Sementara, banyak sekali yang bisa mempengaruhi proses belajar ini.
Misalnya seperti teknologi informasi, teknologi komunikasi, fasilitas
sekolah, dan masih banyak lagi. Karena itu, setiap lembaga pendidikan
perlu mengutamakan aspek-aspek yang dapat mendukung proses belajar.  
Bangunlah lingkungan yang nyaman dan kondusif agar siswa dapat
termotivasi dan bisa menangkap pelajaran dengan maksimal. Dengan
fasilitas dan teknologi yang baik pun, para pengajar dapat menyampaikan
pelajaran dengan lebih mudah dan efektif. Begitu pun para siswa, mereka
akan lebih mudah untuk membaca, menulis, menghafal, dan lain-lain jika
fasilitas dan teknologi yang digunakan oleh sekolah memadai.
C. Menambah Penyediaan Dana Pendidikan

Berbicara tentang dana, penyediaan dana di sektor pendidikan masih


terbilang kurang maksimal. Bukan hanya biaya untuk lembaga pendidikan
formal ataupun informal tapi biaya untuk mendukung fasilitas dan properti
seperti alat tulis, buku, seragam, dan juga transportasi masih perlu
ditingkatkan lagi. 
Meskipun demikian, pemerintah sudah melakukan beberapa program untuk
membantu dana pendidikan, seperti:
 Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS)
 Kartu Indonesia Pintar
 Program Indonesia Pintar
 Bantuan Subsidi Upah

Anda mungkin juga menyukai