n zaman yang semakin pesat berakibat pada sumber daya manusia yang juga harus semakin
meningkat kualitasnya. Kualitas dari pendidikan tidak akan pernah meningkat dan terealisasi
kan tanpa adanya suatu perubahan atau inovasi dalam pendidikan. Dalam hal ini, inovasi pen
didikan bertujuan agar mampu menyeratakan pendidikan dengan realita kehidupan yang sema
kin maju juga agar mutu pendidikan di Indonesia dapat lebih unggul dari negara lain. Adapun
peran guru dalam hal ini adalah sebagai ujung tombak dari keberhasilan pendidikan yang ma
na guru harus mampu menjadi seorang yang inovatif untuk menemukan strategi ataupun meto
de efektif dalam pembelajaran. Hal terpenting yang harus diperhatikan oleh guru adalah bahw
a setiap proses ataupun produk inovatif yang dilakukan haruslah berpedoman terhadap kepent
ingan peserta didik.
Berbagai upaya dilakukan oleh pengelola lembaga PAUD dalam meningkatkan kualit
as pendidikan baik dalam inovasi pembelajaran maupun metode evaluasi yang digunakan unt
uk meningkatkan kualitas program yang dijalankan. Utami et al., (2019) mengungkapkan bah
wa para pengelola lembaga PAUD dan guru-guru anak usia dini serta stakeholder berlomba-l
omba menciptakan berbagai inovasi pembelajaran untuk anak yang update terhadap perkemb
angan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagaimana yang dijelaskan oleh (Utami et
al., 2019) bahwa lembaga PAUD harus memiliki kualitas yang baik untuk memberikan manfa
at dalam jangka pendek dan jangka panjang bagi kehidupan anak usia dini. Sistem pendidikan
saat ini mengadopsi berbagai cara dalam mengadakan perubahan. Perubahan terjadi seiring d
engan lajunya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Begitu pentingnya Pendidikan Anak Usia Dini sebagai pondasi pertumbuhan dan perk
embangan anak. Maka guru harus bisa membuat menyajikan yang kreatif dan inovatif, agar t
ujuan Pendidikan Anak Usia Dini tetap dapat tercapai. Inovasi pembelajaran dapat diartikan s
ebagai suatu ide, gagasan, atau tindakan-tindakan tertentu dalam bidang pembelajaran yang d
ianggap baru untuk memecahkan masalah pendidikan, bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran, meningkatkan efektifitas dan efisiensi, menyesuaikan dengan kebutuhan dan p
erkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi pembelajaran melalui teknologi di bid
ang PAUD salah satunya telah dilakukan pada saat masa Pandemi Covid-19. Adapun inovasi-
inovasi yang dilakukan yakni 1) Inovasi Perencanaan Pembelajaran. Perencanaan pembelajar
an meliputi prosem , RPPM, dan RPPH. 2) Pembelajaran daring via Whatsapp group. 3) Pem
belajaran daring via Google Classroom atau google kelas. 4) Home visit. Home visit dilaksan
akan secara terjadwal setiap anak. Home visit sebagai sarana untuk memonitoring perkemban
gan anak selama belajar dari rumah. 5)Pembelajaran luring dengan system rolling. 6) Evaluas
i Perkembangan anak via google form, Hal ini dilakukan untuk menjaga prinsip otentik dalam
evaluasi pembelajaran di PAUD.
Sebagai hasil usaha para ahli pendidikan di Amerika Serikat, ada tiga model perubaha
n pendidikan atau model inovasi pendidikan yaitu: 1. Model Penelitian, Pengembangan, dan
Difusi Model inovasi ini berdasarkan pemikiran bahwa setiap orang memerlukan perubahan.
Unsur pokok perubahan ialah penelitian, pengembangan, dan difusi. 2. Model Pengembangan
Organisasi Model ini lebih berorientasi pada organisasi daripada pada sistem sosial. Model in
i berpusat pada sekolah. Model pengembangan organisasi ini berbeda dengan model pengemb
angan dan difusi. Model pengembangan organisasi juga berorientasi pada nilai yang tinggi. A
rtinya, model ini juga mendasarkan pada filosofi yang menyarankan agar sekolah tidak hanya
diberi tahu tentang inovasi pendidikan dan disuruh menerimanya, tetapi sekolah hendaknya m
ampu mempersiapkan diri untuk memecahkan sendiri masalah pendikan yang dihadapinya. 3.
Model Konfigurasi Model konfigurasi atau disebut juga konfigurasi teori difusi inovasi yang j
uga terkenal dengan istilah CLER, model dengan pendekatan secara komprehensif untuk men
gembangkan strategi inovasi (perubahan pendidikan) pada situasi yang berbeda.
Dalam menciptakan suatu inovasi di lembaga PAUD harus memperhatikan tujuan dari
pendidikan nasional yakni agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya unt
uk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasark
an tujuan tersebut, maka ada empat hal yang perlu dicermati (Mutiah, 2010). Pertama, bahwa
segala aktivitas belajar yang dilakukan guru dan peserta didik diarahkan pada pencapaian tuju
an. Kedua, bahwa belajar harus memperoleh hasil dan manfaatnya yang berjalan secara seimb
ang untuk menempuh menjadi manusia yang berkembang secara utuh. Ketiga, proses pendidi
kan harus berorientasi pada pembelajaran berpusat pada anak. Keempat, akhir dari proses pen
didikan adalah kemampuan anak untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
Dalam menciptakan suatu inovasi di lembaga PAUD harus memperhatikan tujuan dari
pendidikan nasional yakni agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya unt
uk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri kepribadian, kecerdasan akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Berdasark
an tujuan tersebut, maka ada empat hal yang perlu dicermati (Mutiah, 2010). Pertama, bahwa
segala aktivitas belajar yang dilakukan guru dan peserta didik diarahkan pada pencapaian tuju
an. Kedua, bahwa belajar harus memperoleh hasil dan manfaatnya yang berjalan secara seimb
ang untuk menempuh menjadi manusia yang berkembang secara utuh. Ketiga, proses pendidi
kan harus berorientasi pada pembelajaran berpusat pada anak. Keempat, akhir dari proses pen
didikan adalah kemampuan anak untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
Pembelajaran inovatif pada anak usia dini sangat perlu dikembangkan dengan kreativi
tas guru dalam menyusun rancangan kegiatan tersebut. Dan tentunya pandemi ini menjadi sat
u tantangan tersendiri bagi guru dalam merencanakan pembelajaran yang inovatif untuk anak.
Tetap semangat dan terus berinovasi dalam pendidikan
Kesimpulan