INOVASI PENDIDIKAN
Dosen Pengampu
Dr. H. Enas, SE., MM
Oleh : Murdianah
NIM : 82322324046
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Program Studi Administrasi Pendidikan
Nama : Murdianah
NIM : 82322324046
Kelas : ASP B
Mata Kuliah : Inovasi Pendidikan
Konsentrasi : Administrasi Sistem Pendidikan
Dosen : Dr. H. Enas, SE., MM
Hari / Tanggal : Sabtu, 13 Januari 2024
Menurut Ibrahim (1988:177) model inovasi pendidikan terdiri dari: (1) model
penelitian, pengembangan, dan difusi (Research-Development-Diffusion-
Model) yaitu model inovasi yang berdasarkan pemikiran bahwa setiap orang
tentu memerlukan perubahan, dan unsur pokok perubahan ialah penelitian,
pengembangan, difusi; (2) model pengembangan organisasi (organization
development mode) yaitu model yang berorientasi pada organisasi dari pada
organisasi pada sistem sosial. Model ini berpusat pada sekolah. Model
pengembangan organisasi ini berbeda dengan model pengembangan dan
difusi. (3) mode konfigurasi (configuration model) . Model konfigurasi atau
disebut juga konfigurasi teori difusi inovasi yang juga terkenal dengan istilah
CLER, model dengan pendekatan secara konprehensif untuk
mengembangkan strategi inovasi (perubahan pendidikan) pada situasi yang
berbeda. (sumber:https://www.gramedia.com)
Adapun menurut pendapat saya dari ketiga model yang dipaparkan
sebelumnya model inovasi pendidikan yang paling tepat dilaksanakan di
sekolah tempat mengajar saya adalah model pengembangan organisasi
(organization development mode). Model pengembangan organisasi
(organization development mode)yaitu model yang berorientasi pada
organisasi dari pada organisasi pada sistem sosial. Model ini berpusat pada
sekolah. Model pengembangan organisasi berorientasi pada nilai yang tinggi
artinya dalam model ini juga mendasarkan pada filosofi yang menyarankan
agar sekolah jangan hanya diberi tahu tentang inovasi pendidikan dan disuruh
menerimanya, Sekolah harus menjadi organisasi yangmemahami persoalan
yang dihadapi, serta mampu untuk menciptakan cara pemecahan
permasalahan itu sendiri dengan mengorganisir berbagai macam sumber
yang ada dalam organisasi itu sendiri atau dengan bantuan ahli dari luar
organisasi dan juga mampu menentukan cara bagaimana menerapkan inovasi
serta menilai hasil yang telah dicapai (Ibrahim, 1988:179). Beberapa
contohnya inovasi pendidikan yang berkaitan dengan model pengembangan
organisasi yaitu dengan dikembangkannya stategi pembelajaran yang
inovatif sebagaimana yang diungapkan oleh Wena (2009) dalam bukunya
yang berjudul stategi pembelajaran inovatif kontemporer terdapat berbagai
strategi pembelajaran seperti strategi pembelajaran pemecahan masalah,
strategi pembelajaran ranah motorik, strategi pembelajaran kreatif produktif-
pembelajaran berbasis proyek dan pembelajaran kuantum, strategi
pembelajaran siklus-pembelajaran generative-belajar tuntas dan
pembelajaran kooperatif dan strategi pembelajaran berbasis komputer dan
pembelajaran berbasis elektronik (sumber:https://www.gramedia.com)
Sebelum memilih model inovasi, ada beberapa faktor yang diperhatikan
misalnya; Karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, sumber daya yang
tersedia, keterlibatan guru dan siswa, serta kebutuhan khusus sekolah
tersebut. Dengan memperhatikan faktor- faktor tersebut maka model
inovasi yang paling tepat dilaksanakan di sekolah saya adalah model
inovasi Top-Down (Dari Atas ke Bawah) yaitu model inovasi pembelajaran
berdiferensiasi. Dalam pendekatan ini, kebijakan atau inisiatif untuk
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi mungkin berasal dari tingkat
manajemen atau kepemimpinan sekolah.
Kepala sekolah atau administrasi pusat dapat merancang pedoman atau
kebijakan sekolah yang mendorong atau mensyaratkan penerapan
pembelajaran berdiferensiasi. Guru diharapkan untuk mengikuti pedoman
tersebut dalam merancang dan melaksanakan strategi pembelajaran yang
membedakan untuk memenuhi kebutuhan belajar yang beragam di antara
siswa.
b. Mengapa dikatakan tepat atau baik, berikan alasan !
Model inovasi dikatakan tepat atau baik, karena itu berubah kea rah lebih
baik, sengaja , bersifat kualitatif, baru bagi social tertentu dan juga guna
untuk memecahkan masalah itu sendiri ( dikutip dari ppt Dr. H.ENAS,
SE.,MM.).
Model Pengembangan Organisasi dikatakan baik juga karena model ini lebih
berorientasi pada organisasi dari pada organisasi pada sistem sosial. Model
ini berpusat pada sekolah. Model pengembangan organisasi ini berbeda
dengan model pengembangan dan difusi. Model pengembangan
organisasi berorientasi pada nilai yang tinggi artinya dalam model ini juga
mendasarkan pada filosofi yang menyarankan agar sekolah jangan hanya
diberi tahu tentang inovasi pendidikan dan disuruh menerimanya, Sekolah
harus menjadi organisasi yang memahami persoalan yang dihadapi, serta
mampu untuk menciptakan cara pemecahan permasalahan itu sendiri dengan
mengorganisir berbagai macam sumber yang ada dalam organisasi itu
sendiri atau dengan bantuan ahli dari luar organisasi dan juga mampu
menentukan cara bagaimana menerapkan inovasi serta menilai hasil yang
telah dicapai (Ibrahim, 1988:179). Beberapa contohnya inovasi pendidikan
yang berkaitan dengan model pengembangan organisasi yaitu dengan
dikembangkannya stategi pembelajaran yang inovatif sebagaimana yang
diungapkan oleh Wena (2009) dalam bukunya yang berjudul stategi
pembelajaran inovatif kontemporer terdapat berbagai strategi pembelajaran
seperti strategi pembelajaran pemecahan masalah, strategi pembelajaran
ranah motorik, strategi pembelajaran kreatif produktif-pembelajaran berbasis
proyek dan pembelajaran kuantum, strategi pembelajaran siklus-
pembelajaran generative-belajar tuntas dan pembelajaran kooperatif dan
strategi pembelajaran berbasis komputer dan pembelajaran berbasis
elektronik (e-learning).
Pembelajaran berdiferensiasi adalah suatu pendekatan yang mengakui bahwa
setiap siswa memiliki kebutuhan dan kemampuan yang berbeda-beda. Dalam
pembelajaran berdiferensiasi, siswa diberikan pilihan-pilihan yang bervariasi
dalam hal materi pembelajaran, metode pengajaran, dan penilaian. Model ini
dikatakan tepat atau baik karena model inovasi pembelajaran berdiferensiasi
itu menyesuaikan metode pengajaran dan materi untuk memenuhi kebutuhan
belajar yang beragam di antara siswa. Di samping itu model ini juga memiliki
kelebihan, diantaranya adalah memenuhi kebutuhan peserta didik,
memaksimalkan kualitas pembelajaran, meningkatkan motivasi belajar
siswa, siswa menjadi lebih terlibat dan fokus di kelas, mengembangkan
keterampilan sosial, karena sering bekerja dalam kelompok kecil atau berasal
dari latar belakang yang berbeda, memungkinkan mereka untuk saling
berinteraksi dan bekerja sama dengan teman sekelas yang memiliki
kemampuan dan persepsi yang berbeda. Dengan penerapan pembelajaran
berdiferensiasi, diharapkan setiap siswa dapat memperoleh pengalaman
belajar yang sesuai dengan kebutuhan, minat, dan kemampuannya, sehingga
dapat memaksimalkan potensi belajar masing-masing siswa.
2. Jawab pertanyaan di bawah ini (silahkan sitasi dari buku dosen ybs)
a. Apa ciri-ciri inovasi dan apa yang diharapkan dari adanya suatu
perubahan dalam inovasi pendidikan !
Karakteristik/Ciri-ciri Inovasi pendidikan (Sumber:Modul Ajar PPT
Inovasi Pendidikan Dr.H.Enas,SE,MM.)
1. Keunggulan relatif, yaitu sejauh mana inovasi dapat memberikan
manfaat
atau keuntungan, bagi penerimanya, yang dapat diukur berdasarkan
nilai
ekonominya, prestise sosial, kenyamanan, kepuasaan dan lainnya.
2. Konfirmanilitas/Kompatibel (Compatibility), ialah tingkat
kesesuaian inovasi dengan nilai (value), pengalaman lalu, dan
kebutuhan dari penerima.
3. Kompleksitas (complexity), ialah tingkat kesukaran atau kerumitan
untuk
memahami dan menggunakan inovasi bagi penerima.
4. Trialabilitas (Trialability), ialah dapat dicoba atau tidaknya suatu
inovasi oleh
penerima.
5. Dapat diamati (Observability) ialah mudah tidaknya diamati suatu
hasil
inovasi.
6. Kompatibilitaas, artinya cepat lambatnya penerimaan inovasi
tergantung dari
kesesuaiannya dengan nilai-nilai (value) warga masyarkat.
7. Kompleksitas, artinya inovasi yang dapat mudah digunakan oleh
peneria akan
cepat tersebar dengan cepat.
8. Status ilmiah, artinya suatu inovasi yang mudah dimengerti dan
mudah
digunakan oleh penerima akan cepat tersebar, sedangkan inovasi
yang sukar
dimengerti atau sukar digunakan oleh penerima akan lambat
proses
penyebarannya.
9. Kadar keaslian, artinya warga masyarakat dapat cepat menerima
inovasi
apabila dirasakan itu hal yang baru bagi mereka.
10. Dapat dilihat kemanfaatannya, artinya suatu inovasi yang hasilnya
mudah
diamati akan makin cepat diterima oleh masyarakat, dan
sebaliknya inovasi
yang sukar diamati hasilnya, akan lama diterima oleh masyarakat.
11. Dapat dilihat batas sebelumnya, artinya suatu inovasi akan makin
cepat
diterima oleh masyarakat apabila dapat dilihat batas sebelumnya.
12. Keterlibatan sasaran perubahan, artinya inovasi dapat mudah
diterima apabila warga
masyarakat diikutsertakan dalam setiap proses yang dijalani.
13. Hubungan interpesonal, artinya jika hubungan interpersonal baik,
dapat
mempengaruhi
temanya untuk menerima inovasi. Dengan hubungan yang baik
maka orang yang
menentang akan menjadi bersikap lunak, orang simpati akan
menjadi tertarik dan
orang yang tertarik akan menerima inovasi.
14. Kepentingan umum atau pribadi (publicness versus privateness),
artinya inovasi yang
bermanfaat untuk kepentingan umum akan lebih cepat diterima.
b. Sebutkan dan jelaskan apa saja tahap perubahan prilaku baik secara individu
maupun berencana dalam suatu inovasi pendidikan !
Menurut Roger, proses keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu (a) tahap
pengetahuan, (b) tahap bujukan, (c) tahap keputusan, (d) tahap implementasi,
dan (e) tahap konfirmasi.
Menurut Transtheoretical Model yang diperkenalkan James Prochaska dan
Carlo DiClemente pada akhir tahun 1970, ada sejumlah tahapan yang terjadi
dalam perubahan perilaku. Mereka menyebut bahwa perubahan tidak terjadi
dengan mudah, serta membutuhkan komitmen untuk dapat terwujud.
Enam tahapan utama dalam perubahan perilaku adalah sebagai berikut:
1) Precontemplation
Precontemplation merupakan tahap saat seseorang belum mengakui ada
perilakunya yang bermasalah. Teman, anggota keluarga, atau pasangan
mungkin telah mengisyaratkan bahwa ada perilaku yang bermasalah, namun
Anda memilih untuk menyangkalnya.
Beberapa orang mungkin juga merasa pasrah dengan keadaan yang ada dan
percaya bahwa mereka tidak memiliki kendali atas perilakunya. Ada juga
yang merasa bahwa perilakunya yang sebenarnya merusak bukanlah sebuah
masalah. Hal ini biasa terjadi karena kurangnya informasi soal konsekuensi
dari tindakan yang dilakukan.
2) Contemplation
Pada tahap contemplation, seseorang akan semakin sadar soal manfaat
melakukan perubahan. Namun, adanya harga yang harus dibayar kemudian
memicu konflik dalam diri mereka untuk memutuskan apakah perubahan
perlu dilakukan atau tidak.
Tahapan ini bisa berlangsung selama beberapa bulan, bahkan hingga
hitungan tahun. Banyak orang yang gagal dalam tahapan ini karena tidak
melihat perubahan sebagai sarana mendapat keuntungan fisik, mental,
maupun emosional.
3) Preparation
Preparation adalah tahap saat seseorang mulai melakukan perubahan kecil
sebagai bentuk persiapan. Misal, saat ingin menurunkan berat badan, Anda
akan beralih ke makanan-makanan yang rendah lemak.
Agar berhasil melewati tahap ini, siapkan sebanyak mungkin informasi yang
mendukung Anda untuk melakukan perubahan perilaku. Siapkan juga daftar
motivasi dan pasang di tempat yang mudah terlihat supaya selalu teringat
untuk berubah lebih baik lagi.
4) Action
Dalam tahap ini, seseorang akan mulai mengambil tindakan langsung untuk
meraih apa yang menjadi tujuannya. Contoh, jika ingin menurunkan berat
badan, Anda akan mulai menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga,
dan mengurangi konsumsi camilan.
Jangan lupa untuk sesekali memberi hadiah bagi diri sendiri untuk setiap
langkah positif yang diambil. Penguatan dan dukungan sangatlah dibutuhkan
agar Anda dapat melewati tahap ini dengan lancar.
5) Maintenance
Maintenance merupakan tahap saat Anda mencoba untuk mempertahankan
perilaku baru. Pada tahap ini, cobalah mencari cara untuk menghindari
godaan. Beri hadiah untuk diri sendiri ketika Anda berhasil menghindari
godaan yang ada dengan baik.
Jika Anda goyah, jangan mudah menyerah. Ingatkan diri Anda bahwa itu
hanyalah kemunduran kecil, sebelum kemudian mencari cara untuk
memperbaiki dan mempertahankan perilaku positif yang baru.
6) Relapse
Ketika melakukan perubahan perilaku, kekambuhan adalah hal yang biasa
terjadi. Saat perilaku lama kambuh, Anda mungkin akan mengalami
kekecewaan, frustasi, dan merasa gagal.
Kunci supaya berhasil yaitu tidak membiarkan kemunduran tersebut merusak
kepercayaan diri Anda. Jika Anda mulai kembali ke pola perilaku lama,
cobalah mencari tahu apa yang menjadi pemicu kekambuhan beserta
tindakan untuk menghindarinya. (sumber:https://www.gramedia.com)
Contoh Kasus Kegagalan Inovasi yang lain yang terjadi adalah dari Inovasi
Model Top-down yaitu model Inovasi yang berasal dari
atasan/pemerintah,karena dalam prosesnya kurang bahkan tidak melibatkan
seluruh stakeholder yang ada dan terkesan dipaksakan sehingga
mengakibatkan kegagalan suatu inovasi itu sendiri.
Cara menanggulangi inovasi model ini ke depan seharusnya
mengedepankan musyawarah mufakat semua stakeholder yang ada dan
dengan dasar pertimbangan yang sangat matang terkait alasan-alasan di atas
sehingga tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk
mengimplementasikannya di bawah/di lapangan.
Langkah-langkahnya :
1. Membuat rumusan yang jelas tentang inovasi yang akan diterapkan.
Apa yang diperlukan sehingga perlu ada perubahan?
Adakah hal-hal lain yang perlu dilakukan sehingga perlu ada
perubahan?
Adakah hal-hal lain yang ikut menunjang penerapan inovasi?
2. Menggunakan metode atau cara yang tepat dalam merancang strategi
pembelajaran inovatif dengan syarat:
Tujuan diadakannya inovasi perlu dimengerti dan diterima oleh guru,
siswa, serta orang tua dan juga masyarakat. Tujuan hendaknya dapat
dirumuskan dengan jelas sesuai dengna tingkat pengetahuan, tingkat
keterampilan dan sikap .
Cara yang tepat dalam merancang strategi pembelajaran inovatif harus
memberikan rangsangan agar mau menerima inovasi melalui
pemberian motivasi yang positif
Pengambilan keputusan inovasi diusahakan agar individu dapat
berpartisipasi aktif dengan tetap memperhatikan fasilitas dan media yang
ada.
Perlu direncanakan tentang evaluasi keberhasilan program inovasi.
3. Menggunakan berbagai macam alternatif untuk mempermudah
penerapan inovasi. Dengan cara menggunakan data atau informasi yang
sudah ada untuk bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan
penerapan inovasi. Perubahan atau inovasi di sekolah memerlukan
persfektif yang sangat luas. Berbagai data dari berbagai bidang dan sudut
pandang perlu didayagunakan. Misalnya untuk mengadakan perubahan
tentang cara belajar siswa perlu diketahui tentang data penilaian setiap
siswa untuk setiap bidang studi.
4. Menggunakan tambahan data untuk mempermudah fasilitas terjadinya
penerapan inovasi. Seperti data pemahaman dan partisifasi individu
terhadap program yang ada, analisis kemudahan dan kesukaran untuk
mencapai tujuan, data penilaian terhadap bahan media instruksional yang
diproduksi sekolah, data jumlah dan macam diagnostic tes dari siswa,
data perubahan isi kurikulum dan data pandangan ahli tentang hasil
pengamatannya terhadap program baru.
5. Mengusahakan adanya pengorganisasian kegiatan yang memungkinkan
terjadinya proses pembelajaran yang efektif. Pengorganisasian kegiatan
perlu memperhatikan jadwal kegiatan. Untuk pelajaran yang
menggunakan latihan/praktek perlu waktu lama dari pada waktu untuk
pelajaran yang hanya dengan ceramah.
6. Mengusahakan mencari jawaban atas berbagai macam pertanyaan dasar
tentang inovasi di sekolah.
7. Proses penerapan inovasi pendidikan akan lancar dan dapat mencapai
tujuan dengan efektif jika program inovasi dipersiapkan dan
direncanakan dengan matang. Perencanaan ini perlu memperhatikan
peranan prioritas inovasi untuk kemajuan sekolah.
2. Siswa
Siswa menjadi obyek primer pada pendidikan terutama pada proses belajar
mengajar. Peserta didik memegang kiprah yang sangat dominan. Dalam
proses belajar mengajar, peserta didik bisa memilih keberhasilan belajar
melalui penggunaan intelegensi, daya motorik, pengalaman, kemauan, dan
komitmen yang ada pada diri mereka tanpa terdapat paksaan. Hal ini
sanggup terjadi bila peserta didik pula dilibatkan pada proses inovasi
pendidikan, walaupun hanya mengenalkan pada mereka tujuan menurut
dalam perubahan itu mulai menurut perencanaan hingga menggunakan
aplikasi. Sebagai akibatnya apa yang mereka lakukan adalah tanggung
jawab serta yang wajib dilaksanakan menggunakan konsekuen. Peran
peserta didik pada inovasi pendidikan ini tidak kalah pentingnya
menggunakan kiprah unsur-unsur lainnya, lantaran peserta didik sanggup
menjadi penerima pelajaran, pemberi bahan ajar dalam sesama temannya,
petunjuk, dan bahkan menjadi pengajar. Oleh karenanya, pada
memperkenalkan inovasi pendidikan hingga menggunakan penerapannya,
peserta didik perlu diajak atau dilibatkan sebagai akibatnya mereka nir saja
3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah mencakup
acara pedagogi dan perangkatnya adalah panduan pada aplikasi pendidikan
dan pedagogi pada sekolah. Oleh karenanya kurikulum sekolah dipercaya
menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan pada proses belajar mengajar
pada sekolah.
4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk wahana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan
pada pada proses pendidikan khususnya pada proses belajar mengajar.
Dalam pembaharuan pendidikan, tentu saja fasilitas adalah hal yang ikut
mensugesti kelangsungan penemuan yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka aplikasi penemuan pendidikan akan sanggup dipastikan
tidak akan berjalan menggunakan baik.
Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar adalah hal yang esensial pada
mengadakan perubahan dan pembaharuan pendidikan. Oleh karenanya,
apabila pada menerapkan suatu penemuan pendidikan, fasilitas perlu
diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan
sebagainya.
Apa Inovasi ?
Inovasi berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya inovo yang artinya memperbaharui dan mengubah.
Inovasi adalah suatu perubahan yang baru yang menuju kearah perbaikan;
yang lain atau berbeda dari yang ada sebelumnya, yang dilakukan dengan
sengaja dan berencana (tidak secara kebetulan).
Inovasi pendidikan adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau kelompok orang (masyarakat), yang
digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memecahkan masalah
pendidikan.
Adapun yang menjadi alasan dituntutnya adanya inovasi pendidikan di Indonesia, yaitu
:
Laju eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang, dan
fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
Mutu pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur
dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh keadaan
sekarang dan yang akan datang.
Dalam bukunya yang berjudul “Reinventing Education”, Louis V. Gerstmer, Jr. dkk
(1995), menyatakan bahwa di masa-masa mendatang peran guru mengalami perluasan
yaitu guru sebagai: pelatih (coaches), konselor, manajer pembelajaran, partisipan,
pemimpin, pembelajar, dan pengarang.
SOLUSI
Diperlukan solusi untuk mengatasi hambatan-hambatan tersebut, seperti adanya
keterbukaan antara pemerintah pusat dan daerah, adanya rapat atau forum yang melibatkan
pemerintah juga pendidik dan tenaga kependidikan agar terjadi transparansi mengenai
inovasi yang akan dilakukan. Selain itu dalam menjalankan inovasi pendidikan di daerah-
daerah harus sesuai dengan kebutuhan dan melihat kondisi geografis daerah tersebut.
https://www.kompasiana.com/shahibaptr/6244e5bebb44867ae867ed04/hambatan-
inovasi-pendidikan-dan-alternatif-solusinya
(sumber:https://www.gramedia.