Oleh :
Soal:
1. Berbagai macam model inovasi yang dapat diterapkan dalam pendidikan:
a. Model inovasi apa yang paling tepat jika saudara ingin
melaksanakannya di sekolah !
b. Mengapa dikatakan tepat atau baik, berikan alasan !
c. Buat petunjuk/penjelasan yang saudara anggap baik untuk
menerapkan Inovasi tersebut !
2. a. Apa ciri-ciri inovasi dan apa yang diharapkan dari adanya suatu
perubahan dalam inovasi pendidikan !
b.Sebtukan dan jelaskan apa saja tahap perubahan prilaku baik secara
individu maupun berencana dalam suatu inovasi pendidikan!
3. Mengapa penerapan inovasi dalam suatu sekolah sering mengalami
kegagalan ! Berikan alasannya dan berikan suatu kasus serta bagaimana
cara mengatasinya !
4. Konsekwensi inovasi merupakan perubahan yang terjadi dalam sistem
sosial sebagai hasil dari perubahan atau penolakan suatu inovasi. Jelaskan
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Prodi Administrasi Pendidikan
JAWABAN
Menurut Ibrahim (1988:177) model inovasi pendidikan terdiri dari: (1) model
penelitian, pengembangan, dan difusi (Research-Development-Diffusion-Model) yaitu model
inovasi yang berdasarkan pemikiran bahwa setiap orang tentu memerlukan perubahan, dan
unsur pokok perubahan ialah penelitian, pengembangan, difusi; (2) model pengembangan
organisasi (organization development mode) yaitu model yang berorientasi pada organisasi
dari pada organisasi pada sistem sosial. Model ini berpusat pada sekolah. Model
pengembangan organisasi ini berbeda dengan model pengembangan dan difusi. (3) mode
konfigurasi (configuration model). Model konfigurasi atau disebut juga konfigurasi teori
difusi inovasi yang juga terkenal dengan istilah CLER, model dengan pendekatan secara
konprehensif untuk mengembangkan strategi inovasi (perubahan pendidikan) pada situasi
yang berbeda. Adapun menurut pendapat saya dari ketiga modal yang dipaparkan
sebelumnya model inovasi pendidikan yang paling tepat dilaksanakan di sekolah tempat
mengajar saya adalah model pengembangan organisasi (organization development mode)
b. Alasan model inovasi pendidikan dianggap lebih tepat digunakan atau dikatakan lebih
baik
tes dari siswa, data perubahan isi kurikulum dan data pandangan ahli tentang hasil
pengamatannya terhadap program baru.
5. Mengusahakan adanya pengorganisasian kegiatan yang memungkinkan terjadinya proses
pembelajaran yang efektif. Pengorganisasian kegiatan perlu memperhatikan jadwal
kegiatan. Untuk pelajaran yang menggunakan latihan/praktek perlu waktu lama dari
pada waktu untuk pelajaran yang hanya dengan ceramah.
6. Mengusahakan mencari jawaban atas berbagai macam pertanyaan dasar tentang inovasi di
sekolah.
7. Proses penerapan inovasi pendidikan akan lancar dan dapat mencapai tujuan dengan
efektif jika program inovasi dipersiapkan dan direncanakan dengan matang.
Perencanaan ini perlu memperhatikan peranan prioritas inovasi untuk kemajuan sekolah
2) a) Ciri-Ciri inovasi terbagi kepada empat hal, yaitu:
a. Memiliki kekhasan/khusus. Suatu inovasi memiliki ciri yang khas dalam arti ide,
program, tatanan, sistem, termasuk kemungkinan hasil yang diharapkan. Ciri khusus
berarti program inovasi bisa berdimensi makro atau luas dengan melibatkan banyak
orang dengan rentang waktu yang relatif lama. Namun ciri khusus juga bisa berdimensi
mikro atau cakupan kecil, sederhana, dengan melibatkan orang yang terbatas dengan
durasi waktu yang terbatas pula. Misalnya, program guru kelas rangkap (multi grade
teachers), yang dianggap memiliki ciri khusus dibanding dengan program sejenis yang
ada.
b. Memiliki ciri atau unsur kebaruan. Inovasi harus memiliki karakteristik sebagai buah
karya dan buah pikir yang memiliki kadar orisinalitas dan kebaruan. Dengan demikian
inovasi ini merupakan suatu proses penemuan baik berupa ide, gagasan, hasil, sistem,
ataupun produk yang dihasilkan.
c. Program inovasi dilaksanakan melalui program yang terencana. Dalam arti
bahwa suatu inovasi akan dilakukan melalui suatu proses yang tidak tergesa-gesa,
namun kegiatan inovasi dipersiapkan secara matang dengan program yang jelas dan
direncanakan terlebih dahulu. Misalnya, pada saat akan meluncurkan program
manajemen berbasis sekolah (School-Based Management) maka tahapan yang
dilakukan tak tergesa-gesa, tetapi melalui tahapan yang direncanakan sejak awal.
d. Inovasi yang digulirkan memiliki tujuan. Program inovasi yang dilakukan harus memiliki
apa yang ingin dicapai, termasuk arah dan strategi yang bagaimana untuk mencapai
tujuan tersebut dicapai dari sistem inovasi yang dilakukan. Suatu inovasi bukan asal
digulirkan atau asal beda dengan program sebelumnya. Inovasi dilaksanakan karena ada
tujuan yang ingin dicapai, termasuk tujuan untuk memperbaiki kesalahan.
Universitas Galuh
Program Pascasarjana
Prodi Administrasi Pendidikan
Dari suatu inovasi. Ditinjau dari hasil inovasi yang diperoleh atau yang tampak
dalam sistem sosial, konsekuensi inovasi dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam
yaitu:
(a) Konsekuensi yang bermanfaat dengan yang tidak bermanfaat, hal ini tergantung
dari hasil inovasi di dalam sistem sosial itu fungsional atau tidak fungsional.
(b) Konsekuensi langsung dengan tidak langsung, tergantung dari perubahan yang
terjadi pada individu atau sistem sosial berupa respon yang segera atau pertama terjadi
terhadap inovasi atau respon yang kedua yang terjadi setelah adanya konsekuensi
langsung.
(c) Konsekuensi yang diharapkan dengan yang tidak diharapkan tergantung dari
bagaimana perubahan itu, diketahui dan direncanakan oleh anggota sistem sosial atau
tidak
Ketiga klasifikasi konsekuensi inovasi tersebut baik konsekuensi
bermanfaat, langsung, dan diharapkan, biasanya berlangsung secara bersamaan. Untuk
menentukan suatu konsekuensi inovasi bermanfaat atau tidak bermanfaat juga sukar,
karena biasanya dapat terjadi suatu inovasi bermanfaat bagi sistem sosial, tetapi tidak
bermanfaat bagi anggota sistem sosial tertentu, atau sebaliknya.
digunakan Kereta yang dikendarai dengan bantuan rusa telah diganti, perjalanan panjang
yang biasa ditembuh tiga hari dengan kereta rusa dapat ditempuh lima jam dengan Ski-
Doo. Hubungan antara rusa dan pemiliknya yang semula akrab menjadi terputus sejak
digunakan Ski-Doo. Jumlah rusa semakin menurun, rusa yang masih muda dijual untuk
membeli Ski-Doo yang telah dianggap sebagai suatu kebutuhan. Penggembala rusa mulai
berkurang yang berdampak menurunnya jumlah rusa sehingga pendapatan menurun dan
mata pencarian berkurang sehingga menimbulkan banyak pengangguran dan hutang
untuk membeli Ski-Doo. Dari contoh tersebut maka konsekuensi dari inovasi sebagai
berikut:
Konsekuensi bermanfaat. Bagi keseluruhan warga Lapp sebagai sosial sistem
rupanya inovasi teknologi Ski-Doo tidak bermanfaat karena ternyata mengakibatkan
sebagian besar masyarakat menurun kesejahteraannya. Namun demikian untuk
beberapa warga mayarakat sangat bermanfaat.
Konsekuensi langsung yang tampak dengan adanya Ski-Doo ialah timbulnya perasaan
bahwa Ski-Doo sebagai kebutuhan dan kebanggaan. Konsekuensi tidak langsung
dapat diketahui dari usaha menjual rusa-rusa muda dan menurunnya angka kelahiran
anak rusa.
Konsekuensi yang diharapkan terjadinya kelancaran transportasi untuk menunjang
kelancaran berbelanja di pasar dan juga kelancaran menggembala rusa. Konsekuensi
yang tidak diharapkan ialah timbulnya pengengguran serta kehidupan masyarakat
tergantung pada uang dan hutang.
kepada klien yang telah menerapkan inovasi. Perubahan tingkah laku yang sudah
sesuai dengan inovasi dijaga jangan sampai berubah kembali pada keadaan sebelum
adanya inovasi.
7. Mengakhiri hubungan ketergantungan. Tujuan akhir tugas agen pembaharu adalah dapat
menumbuhkan kesadaran unrtuk berubah dan kemampuan untuk merubah dirinya,
sebagai anggota system social yang selalu mendapat tantangan kemajuan jaman.
6) Implementasi Inovasi Pendidikan ditmpat kerja saya sudah cukup baik, hal tersebut dapat
dilihat dari beberapa perubahan yang terjadi akibat dari inovasi yang telah dilakukan.
Innovasi yang saya terapkan dapat diterima dan dimanfaatkan dengan baik oleh
masyarakat dan para pelaksana program Pendidikan.
Inovasi Pendidikan ditempat kerja saya dapatterlaksana dengan baik karena beberapa
faktor, yaitu :
1. Dukungan dari pimpinan
2. Sikap terbuka dari masyarakat
3. Kerja sama yang baik dengan rekan kerja atau partner
4. Sarana yang semakin memadai, dan
5. Sikap menghargai hasil karya orang lain.
Selain Faktor pendukung, pelaksanaan Inovasi Pendidikan yang saya lakukan juga
mengalami beberapa hambatan, diantaranya :
1. Kondisi geografis
2. Hambatan peronal
Kegiatan penyampaian informasi pendidikan terkadang terhambat karena
aktifitas pekerjaan yang lain yang tidak bisa diwakilkan, sedangkan tenaga kerja yang
tersedia hanya 2 orang penilik
3. Hambatan sosial budaya
Penyampaian informasi pendidikan melalui hiburan masih menjadi hal
yang tabu bagi beberapa golongan masyarakat di Kedungreja,
Solusi menghadapi hambatan dalam pengimplementasian Inovasi
Pendidikan
1. Memanfaatkan sarana yang ada, terdekat dan mudah dijangkau oleh masyarakat
2. Membuat jadwal yang fleksibel, agar semua program dapat terlaksana dengan baik
3. Memberikan wawasan secara perlahan tapi pasti kepada masyarakat, terkait
keberagaman budaya dan program kependidikan