Anda di halaman 1dari 20

MATERI PEMBEKALAN KKN XIV

SEKOLAH TINGGI ISLAM KENDAL


TAHUN AKADEMIK 2022/2023

STRATEGI PENDEKATAN SOSIAL


DAN
PENGEMBANGAN POTENSI
MASYARAKAT
Metode Pendekatan Sosial
YAITU : Serangkaian prosedur dan teknik yang ditempuh
guna menyampaikan suatu ide atau gagasan agar dapat
diterima oleh pihak sasaran

PENGEMBANGAN MASYARAKAT ADALAH :


proses penguatan masyarakat secara aktif dan
berkelanjutan berdasarkan prinsip keadilan sosial,
partisipasi dan kerja sasma yang setara. Pengembangan
masyarakat mengekspresikan nilai-nilai keadilan,
kesetaraan, akuntabilitas, kesempatan, pilihan,
partisipasi, kerjasama, dan proses belajar keberlanjutan
Prinsip Dasar Pelaksanaan KKN :
1.Empati Partisipatif : sinergi mahasiswa-
masyarakat
2.Multidisipliner: berbagai disiplin ilmu
3.Komprehensif-komplementatif dan
berdimensi luas
4.Realistis - Pragmatis: permasalahan dan
kebutuhan nyata di lapangan
5.Environmental Development: melestarikan
dan mengembangkan lingkungan fisik dan
sosial
Sasaran
MAHASISWA:
1. Memperdalam pengertian, penghayatan dan pengalaman mahasiswa
tentang :
2. Cara berpikir dan bekerja multidisipiner dan lintas sektoral
3. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan
4. Kesulitan yang dihadapai masyarakat dalam pembangunan
5. Mendewasakan pola pikir mahasiswa dalam menganalisis dan
menyelesaikan masalah yang ada di masyarakat secara pragmantis
ilmiah
6. Membentuk sikap kepedulian sosial dan tanggungjawab mahasiswa
terhadap kemajuan masyarakat
7. Memberikan ketrampilan kepada mahasiswa untuk melaksanakan
program-program pengembangan dan pembangunan
8. Membina mahasiswa agar menjadi seorang inovator, motivator dan
problem solver
9. Memberikan pengalaman dan ketrampilan kepada mahasiswa sebagai
kader pembangunan
MASYARAKAT:
1. Memberdayakan masyarakat untuk mengelola potensi
yang ada dan dimiliki untuk meningkatkan kualitas
kehidupan
2. Memacu pemberdayaan masyarakat dengan
menumbuhkan motivasi untuk memanfaatkan secara
optimal sumberdaya yang dimiliki sehingga mampu
melaksanakan aktivitas pembangunan secara mandiri
dan berkelanjutan
3. Membentuk kader – kader pemberdayaan masyarakat
PARTISIPATIF APPROACH CHANGE (COP)
PERUBAHAN yang memposisikan masyarakat
sebagai subyek atas program pembangunan yang
diperuntukkan bagi kepentingan mereka sendiri
Pelibatan masyarakat mulai dari tahap
perencanaan-pelaksanaan-monitoring-evaluasi dan
keberlanjutan (sustainabelity )
PRINSIP PARTISIPATIF CHANGE APPROACH
1. Perencanaan program harus berdasarkan fakta
2. Program harus memperhitungkan kemampuan masyarakat
dari segi teknik, ekonomi dan sosialnya
3. Program harus memperhatikan unsur kepentingan
kelompok dalam masyarakat
4. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program
5. Pelibatan sejauh mungkin organisasi-organisasi yang ada
6. Program hendaknya memuat program jangka pendek dan
jangka panjang
7. Memberi kemudahan untuk evaluasi
8. Program harus memperhitungkan kondisi, uang, waktu,
alat dan tenaga (KUWAT) yang tersedia.
KUWAT (Kondisi, Uang, Waktu, Alat, Tenaga)

1. Apakah kondisi masyarakat memungkinkan untuk


mendukung program COP (COMMUNITY DEVELOPMENT
based on Participation)tersebut?
2. Apakah keuangan masyarakat memungkinkan untuk
mendukung program tersebut atau mungkinkah
memperoleh bantuan keuangan dari luar masyarakat?
3. Apakah cukup waktu untuk merealisasikan program
COP tersebut dan apakah memungkinkan untuk
ditindaklanjuti baik oleh masyarakat maupun dosen
dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat?
4. Apakah alat-alat yang mendukung program tersebut
seperti teknologi tepat guna dimungkinkan mudah
didapat dilokasi program COP (COMMUNITY
DEVELOPMENT based on Participation?
5. Apakah tenaga yang dibutuhkan memungkinkan
mendukung demi kelancaran program COP tersebut ?
PRINSIP KERJA PARTISIPATIF
1. Program kerja disampaikan secara terbuka kepada
masyarakat komunikasi partisipatif agar mendapat
dukungan masyarakat
2. Program kerja dilaksanakan melalui kerjasama dan
kerja bersama kelompok antara masyarakat, pejabat
desa dan segenap warga memperkecil hambatan
dalam program.
3. Program kerja tidak mengarah pada golongan
tertentu di masyarakat agar tidak menimbulkan
perpecahan.
4. Selama program berjalan, koordinasi selalu dilakukan
secara vertikal maupun horizontal
5. Tidak perlu bersikap superior atau “merasa paling
tahu” dalam setiap kesempatan pelaksanaan program
kerja
6. Tidak perlu memberikan janji kepada siapapun tetapi
kesungguhan kerja dalam konteks program kerja yang
sudah ditentukan
Metode Pendekatan Sosial
YAITU : Serangkaian prosedur dan teknik yang ditempuh
guna menyampaikan suatu ide atau gagasan agar dapat
diterima oleh pihak sasaran. Unsur-unsur yang
terkandung:
1. Ada ide atau gagasan tertentu yang ingin disampaikan
2. Ada pihak penyampai dan pihak sasaran penerima
3. Secara implisit pihak penyampai ide menginginkan
sukses didalam menyampaikan ide atau gagasan
4. Di pihak sasaran penerima, terdapat banyak faktor
yang ikut menentukan sikap menerima atau menolak
terhadap ide atau gagasan yang disampaikan
Macam Metode Pendekatan Sosial
1. Metode pendekatan sosial mentalistik,Titikberat pada
perubahan sikap mental sasaran penerangan,
penyuluhan, pelatihan, dll bersedia membuat MCK,
Pos Kamling
2. Metode pendekatan sosial kondisional,Titikberat pada
penanggulangan/perbaikan lingkungan fisik
percontohan MCK, Pos Kamling, dll tergerak untuk
meniru.
Penerapan Metode Pendekatan Sosial
Jangka pendek
 Pendekatan sosial kondisional perlu dibarengi dengan
melalui pendekatan otoritatif, artinya: ide atau
gagasan yang ingin disampaikan harus mendapat
legitimasi dari orang yang memiliki otoritas yaitu
pejabat setempat.
Contoh: program pelajaran bahasa Inggris/matematika
utk SD
 Jangka panjang pendekatan sosial mentalistik perlu
dibarengi dengan melalui pendekatan persuasif,
artinya : ide atau gagasan harus disampaikan secara
rutin melalui berbagai media dan kesempatan Contoh:
program penghijauan dan pemanfaatan pekarangan
rumah untuk tanaman obat keluarga.
Tahapan strategi Penerapan Metode Pendekatan Sosial
1. Kenali dan pahami karakteristik kelompok sasaran
sebaikmungkinanak-anak, remaja/karang taruna,
dewasa,orang tua (ibu/bapak), lansia ?
2. Kejelasan program (tujuan dan hasil yang diharapkan)
3. Setting waktu
4. Lokasi pelaksanaan
5. Lama pelaksanaan
6. Materi program
7. Melibatkan kelompok sasaran dalam seluruh
rangkaian kegiatan
8. Proses penemuan masalah dan melihat masalah
9. Proses penentuan prioritas
10.Proses pengambilan kebijaksanaan
11.Proses pelaksanaan
12.Proses menilai perkembangan
Realisasi Metode Pendekatan Sosial
1. Masyarakat sekaligus sebagai subyek dan obyek dari
kegiatan tahapan pendekatan:
a. Memotivasi masyarakat agar mau berbuat
b. Mengumpulkan informasi, data dan fakta
c. Menentuan prioritas dan membuat keputusan
d. Membuat rencana jangka pendek dan jangka panjang
e. Apa yang harus dikerjakan ?
f. Siapa yang harus mengerjakan ?
g. Kapan hal tersebut harus dikerjakan ?
h. Dimana hal tersebut akan dikerjakan ?
i. Bagaimana hal tersebut akan dikerjakan ?
j. Seberapa besar target akan dicapai ?
k. Membentuk kelompok kerja atau organisasi kerja
l. Melaksanaan program kerja sesuai dengan rencana
m. Mengevaluasi kegiatan dan hasil kegiatan
Pintu masuk” Pendekatan Sosial
1. Pendekatan institusional
Dilakukan dalam kemasan formal di Balai Desa, Kantor
Kecamatan, dll. Pesan/ide/gagasan disampaikan
langsung kepada komunitas sasaran secara kolektif pola
aklamasi
2. Pendekatan personal
Dilakukan dalam kemasan informal/santai pada setiap
kesempatan. Pesan/ide/gagasan disampaikan dengan
cara “face to face” terhadap komunitas sasaran pola
“gethoktular”.
Prinsip dasar pendekatan masyarakat desa adalah
partisipasi aktif dari pihak anggota masyarakat. Secara
garis besardapat dilakukan dengan cara:
1.Kontak langsung.
Mahasiswa berdiskusi tentang sesuatu program dengan
masyarakat
2. Demonstrasi.
Mewujudkan sesuatu paket/kegiatan kepada masyarakat
desa, yang ditunjukkan dapat berupa hasil atau suatu
proses program.
3. Edukasi Taman bacaan/Perpustakaan.
Contoh :Membangun perpustakaan desa guna dapat
dipakai sebagai sumber belajar dan sekaligus sebagai
arena belajar.
4. Pameran.
Menunjukkan beberapa hasil program/memperkenalkan
teknologi dan produk-produk baru yang dapat
dimanfaatkan oleh masyarakat memotivasi
tindaklanjuti program COP.
5. Perlombaan.
TIGA INDIKATOR KEBERHASILAN COMMUNITY
DEVELOPMENT based on Participation
Perbaikan dan peningkatan kondisi dan taraf hidup
masyarakat desa telah berhasil.
Termotivasinya masyarakat desa untuk berpartisipasi
dalam pembangunan desanya sendiri.
Tumbuhnya kemampuan masyarakat desa untuk
berkembang secara mandiri.
PENGEMBANGAN POTENSI MASYARAKAT
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai