Anda di halaman 1dari 19

PETUNJUK TEKNIS

KULIAH PENGABDIAN MASYARAKAT (KPM) PRAKTIK 2022

Tim Penyusun
Panitia Pelaksana KPM 2022

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PAREPARE

2022
A. PENDAHULUAN
Penyusunan Petunjuk Teknis Kuliah Pengabdian
Masyarakat (KPM) Praktik oleh panitia pelaksana ini
merupakan upaya yang dilakukan oleh panitia KPM untuk
mempermudah pendamping, dosen pembimbing dan mahasiswa
dalam melaksanakan KPM. Tujuannya agar pihak yang terkait
dengan penyelenggaraan KPM memiliki acuan dan persepsi
yang sama dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi
KPM Praktik mahasiswa.
Secara khusus, penerbitan panduan ini bertujuan:

1. Membantu panitia dalam mengorganisir,


melakukan pemantauan, dan mengevaluasi
pelaksanaan KPM Praktik;
2. Membantu mahasiswa dalam memprogram dan
melaksanakan KPM Praktik;
3. Membantu dosen pembimbing lapangan dalam
membimbing dan menilai hasil
KPM mahasiswa;
4. Membantu panitia dalam mengelola kegiatan dan
mengarahkan mahasiswa dalam melaksanakan KPM di
wilayah masing-masing.
Juknis KPM Tahun 2022 ini terdiri dari berapa bagian,
yaitu; sistem dan bentuk
pelaksanaan KPM; Laporan akhir kelompok, format artikel jurnal
dan format pengisian buku rekapitulasi/catatan harian program
kerja mahasiswa KPM, daftar hadir serta instrumen penilaian DPL
dan instrument monitoring dan evaluasi kegiatan KPM IAIN Parepare.

B. SISTEM DAN PELAKSANAAN KPM PRAKTIK

Sistem penyelengaraan KPM dilaksanakan di lokasi


penempatan mahasiswa ber-KPM yaitu 8 kecamatan di
Kabupaten Enrekang, “Membangun masyarakat produktif
yang religious di Era New Normal; ”. Penyelenggaraan KPM
praktik oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada
Masyarakat (LP2M) IAIN Parepare tahun 2022 mengikutkan
mahasiswa empat fakultas di lingkup IAIN Parepare
menggunakan pendekatan ABCD ( Asset Based Community
Development) yang berlangsung selama 4 minggu antara lain ;
1. Tahap Inkulturasi ( hari ke-1 – hari ke-2),Tujuan
dari tahap ini adalah
1. Komunitas mitra memahami maksud /tujuan
kegiatan
2. Membangun kepercayaan komunitas mitra
3. Memfasilitasi kelompok komunitas yang ada
menjadi agent of change Tahap Inkulturasi ingin
mengungkap bahwa komunitas:
1. Sudah memahami maksud dan tujuan kegiatan
yang akan dilakukan.
2. Memiliki pemahaman bahwa kolompok
komunitas lokal yang akan bergerak
mengembangkan komunitasnya
Pada tahap ini seluruh aktifitas yang dilakukan selalu
terkait dengan proses komunikasi. Untuk itu,
keterampilan berkomunikasi menjadi sangat
dominan. Cara terbaik melakukan akulturasi adalah
bergabung menjadi bagian dari segala rutinitas
yang melibatkan orang banyak pada komunitas mitra
misalnya seperti mengikuti shalat berjamaah,
pengajian, karang taruna, atau mengajar di sekolah.
Penggunaan bahasa yang sesuaitahap ini terdiri dari :
a. silaturahmi ketokoh masyarakat dan masyarakat
umum yang bertujuan agar masyarakat
mengetahui maksud dan kehadiran mahasiswa
b. mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan
masyarakat, misalnya pengajian, posyandu yang
bertujuan untuk memunculkan kepercayaan dari
masyarakat terhadap mahasiswa KPM
c. pembentukan kelompok masyarakat (core
group) dimana mahasiswa sebagai fasilitator
dalam pembentukan kelompok masyarakat
/remaja

2. Discovery ( hari ke-2-4 )


Tahap Discovery adalah proses pencarian yang
mendalam tentang hal-hal positif, hal-hal terbaik
yang pernah dicapai, dan pengalaman-pengalaman
keberhasilan di masa lalu. Proses ini dilakukan
dengan wawancara appresiatif. Beberapa contoh
pertanyaan apresiatif yang dilakukan oleh mahasiswa
pada tahap ini antara lain: Ceritakan pengalaman
terbaik yang pernah ada? Hal apa yang sangat bernilai
dari diri Anda Hal-hal apa yang menjadi sumber
kehidupan Anda, yang tanpa hal tersebut Anda akan
mati? dan Sebutkan 3 harapan yang Anda miliki
untuk meningkatkan kekuatan dan efektifitas Anda?
(Mahasiswa diharapkan senantiasa membawa catatan
lapangan sebagai bukti kinerja).
Pada Tahap ini mahasiswa KPM Melakukan
pemetaan asset melalui FGD dan interview
menggunakan appreciative inquiry , community
map, transect , individual skill, inventory , Analisa
sirkulasi keuangan masyarakat. Tujuan tahapan ini
agar mahasiswa dapat mengidentifikasi Asset dan
potensi desa
3. Tahap Design (hari ke-4 dan hari ke-5),
Pada tahap ini, tujuan penggolongan dan
mobilisasi aset adalah untuk langsung membentuk
jalan menuju pencapaian visi atau gambaran masa
depan. Setelah diidentifkasi, sudah selayaknya
komunitas mendapatkan informasi mengenai aset
yang dimiliki. Dengan demikian, komunitas akan
menyadari kekuatan positif yang mungkin belum
mereka sadari keberadaannya di desa mereka.
Untuk itu, kegiatan sosialisasi asset menjadi
sebuah langkah yang diharapkan mampu
membawa semangat democratic governance.
Prinsip transparansi informasi mengenai
keberadaan asset desa dan akuntabilitas
penggunaan asset desa tersebut selama ini dapat
dipupuk dengan komunikasi yang intensif antara
warga dan pimpinan disana. Tahap ini bisa
dilakukan setelah discovery selesai sehingga data
temuan siap disajikan. Hasil dari tahapan ini
harusnya adalah suatu rencana kerja yang
didasarkan pada apa yang bisa langsung dilakukan
diawal berdasarkan asset yang dimiliki, dan bukan
apa yang bisa dilakukan oleh lembaga dari luar.
Walaupun lembaga dari luar dan potensi
dukungannya, termasuk anggaran pemerintah
adalah juga set yang tersedia untuk dimobilisasi,
maksud kunci dari tahapan ini adalah untuk
membuat seluruh komunitas menyadari bahwa
mereka bisa mulai memimpin proses pembangunan
lewat kontrol atas potensi aset yang tersedia dan
tersimpan. Berikut adalah contohnya: Di salah satu
komunitas di Sulawesi selatan , Indonesia, proses
pemetaan aset membuat komunitas menyadari
adanya anggota komunitas yang menjadi terlibat
di tahap – tahap yang berbeda dalam pembuatan
dan penjualan pakaian. Sebelumnya mereka
bekerja sendiri – sendiri. Tetapi setelah mereka
menyadari bahwa bila mereka menggabungkan
keterampilan individual, sumber daya dan kontak
yang mereka miliki dalam suatu koperasi, maka
pasti akan lebih menguntungkan. Sekarang
mereka mendapatkan pesanan dari outlet – outlet
yang lebih besar.
Tujuan dari tahap ini adalah:
1. Penyadaran akan tindakan yang mungkin
dilakukan
2. Penyadaran akan bagaimana bekerja sama
dengan yang lain dan mengkoordinir masukan
3. Keputusan tentang apa yang akan dilakukan
berdasarkan sumber daya yang tersedia
4. Berkurangnya rasa ketergantungan pada pihak
luar dalam membuat kemajuan
5. Lebih tinggi rasa kemitraan dalam kontribusi
dari pihak luar termasuk lembaga pemerintah
Setelah diidentifikasi, aset dikelompokkan
berdasarkan kategori yang serupa pada saat
sosialisasi. Bisa saja berdasarkan pendekatan
sektoral, layanan yang diberikan, ukuran
wirausaha kecil atau menengah atau kesejahteraan
sosial. Perencanaan Aksi biasanya membutuhkan
prioritasi aksi yang mungkin dilakukan. Hal ini
bisa dilakukan dengan mempersilakan kelompok
– kelompok yang berbeda di seluruh komunitas
untuk menentukan prioritas tertinggi mereka.
Kemudian diikuti dengan proses pemeringkatan
atau memilih prioritas tertinggi dengan kehadiran
perwakilan dari tiap kelompok atau
subkelompok. Setelah menentukan prioritas
program kerja, maka langkah-langkah pelaksanaan
dan hal-hal terkait pelaksanaan kegiatan juga
harus sudah dirumuskan. Adapun hal-hal tersebut
antara lain strategi apa yang sukses dimasa lalu
yang bisa digunakan saat ini, siapa yang sudah
berpengalaman dalam melakukan langkah-
langkah ini dan tahap-tahap mana yang harus
diprioritaskan dalam pelaksanaan. Dengan kata lain
tahap ini dapat berupa:
a. Sosialisasi hasil pemetaan asset kepada masyarakat
b. Mengidentifikasi peluang dan kemitraan
c. Merencanakan program kerja
d. Menggunakan low hanging fruit, diagram venn dan
diagram alur
4. Tahap Define (hari ke-5 – hari ke-27), Bila
komunitas sudah bisa membayangkan dunianya
dengan cara berbeda dan berbagi visi masa
depannya, akan ada berbagai jenis kegiatan dengan
cakupan yang luas yang dilakukan oleh kelompok
dan anggota dengan menggunakan aset mereka untuk
mencapai beragam bagian dari mimpi mereka.
Masyarakat sudah bisa menentukan bahwa program
inilah yang akan menjadi prioritas utama. Program
ini akan dilaksanakan oleh orang-orang yang sudah
berkomitmen untuk melangkah bersama mewujudkan
mimpi mereka yang dirumuskan dalam table program
kerja. Tanpa kerja sama, maka program kerja
yang komunitas putuskan tidak akan mampu berjalan.
tahap ini terdiri dari Memfasilitasi pelaksanaan
program pilihan masyarakat menggunakan lembar
monitoring /evaluasi, design program kerja.
5. Tahap refleksi ,(hari ke-28-hari ke-30) tahap ini
terdiri dari;
a. Melakukan monitoring kegiatan
b. Membuat laporan kelompok dan laporan individu yang
telah didigitalisasi ( dikumpul ke DPL dan LP2M)
C. KLUSTER PROGRAM KPM
Kegiatan KPM terdiri atas tiga kluster menyesuaikan dengan buku pedoman
IAIN Parepare tahun 2022, yakni program unggulan, program wajib serta program
tambahan.
Program Unggulan adalah program kerja yang berbasis KPM dengan output
produk yang bermanfaat bagi masyarakat.
1. Produktif : Mengembangkan potensi Desa, membangun semangat
entrepreneurship masyarakat Desa dan Mengembangkan Tekhnologi tepat guna
tradisional yang terdapat dimasyarakat.
Contoh program kerja :
Seminar Entrepreneurship, Inkubator/Pendampingan Bisnis, Pengolahan Produk
Desa, Desain Produk bernilai Jual, Pemasaran Produk dll.

Output : Produk/Hak paten/ Tekhnologi tepat guna , Artikel ilmiah dan Berita
yang diterbitkan di media cetak online/offline.

2. Religius :Moderasi beragama mengusung gerakan nusantara kebangsaan,


gerakan nusantara toleransi, gerakan nusantara anti-kekerasan dan Kegiatan
Ramadhan lainnya.
Output : Artikel ilmiah dan Berita yang diterbitkan di media cetak online/offline

Sementara itu, program wajib adalah program yang diamanahkan kampus untuk
dilaksanakan mahasiswa KPM selama melaksanakan kegiatan KPM yang meliputi
sosialisasi moderasi beragama dan pentingnya toleransi sosial, penyuluhan status jenazah,
yasinan tiap malam Jumat, dakwah , tadarrussan, mengajar mengaji dan m engajar
anak SD/SMP, dan mengajarkan Hymne dan Mars IAIN Parepare di lokasi KPM ( Setiap
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dengan menghadirkan masyarakat wajib
menggaungkan lagu mars / hymne (silahkan dipilih) dikegiatan tersebut.
Adapun program tambahan ( pendukung ) adalah kegiatan yang sebelumnya tidak
direncanakan, tetapi dalam proses pelaksanaan KPM berjalan, program tersebut dianggap
mendukung ketercapaian Program Unggulan dan Wajib seperti membantu pemerintah
setempat jika dibutuhkan.
C. WAKTU PELAKSANAAN
Durasi pelaksanaan KPM selama 31 hari, yang akan dimulai dari 29 Maret – 28 April
2022

D. PESERTA DAN PANITIA KPM


Peserta KPM Praktik IAIN Parepare Tahun 2022 berjumlah 472 peserta dari 4
fakultas di lingkup IAIN Parepare yang tersebar di 8 kecamatan di Kabupaten
Enrekang.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) pada semester ini berjumlah 8 orang antara
lain; Dr. Andi Bahri , SE.,ME, Drs Abdullah Tahir, M.Si, Dra. Hj.Hasnani,M.Hum, Dra.
Hj. Nanning, M.Pd, Ali Rahman, S.Ag.,M.Pd, Sulvinajayanti, M.I.Kom dan
Mahyuddin,MA.

F. LAPORAN KPM
Setiap kelompok atau individu diwajibkan membuat Laporan KPM sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas apa yang sudah dilaksanakan sesuai dengan jenis kegiatan.
Laporan KPM, terdiri dari:
1. Laporan mingguan ( boleh dikerja harian dan dikumpulkan tiap minggunya melalui kolom
pengumpulan tugas yang diberikan oleh DPL di aplikasi EDLINK)
a. Laporan mingguan adalah seluruh catatan harian (log book) yang berisi dokumentasi
kegiatan selama sepekan)
b. Matriks tahap pelaksanaan KPM ABCD (menyesuaikan tahap tiap minggunya)
c. Video (Untuk video diupload di Youtube kemudian diunggah linknya di Edlink)
d. Link Berita online/Offline dan Progres artikel ilmiah
2. Laporan akhir (outcome)
1) Laporan akhir KPM per-individu / laporan akhir per-kelompok (jika peserta dalam satu
desa lebih dari satu orang)
2) Artikel ilmiah dalam bentuk book chapter. (sistematika terlampir)

G. PENILAIAN DPL
Kriteria utama keberhasilan dalam penyelenggaraan KPM Praktik adalah
pertumbuhan kemampuan mahasiswa KPM dalam menerapkan teori yang telah
dipelajari pada ruang perkuliahan dan mampu melaksanakan program kerja pengabdain
masyarakat di wilayah tempat tinggal masing-masing, mampu mengoptimalisasi
pemanfaatan teknologi di tempat pengabdian
Yang dimaksud dengan penilaian adalah penilaian dan evaluasi yang ditujukan
kepada mahasiswa peserta KPM dalam melaksanakan tugasnya.Tujuan penilaian adalah
untuk memberikan angka prestasi terhadap aspek-aspek yang dinilai sehubungan dengan
status KPM dalam kurikulum IAIN Parepare yang bersifat intrakurikuler. Penilaian akan
diberikan kepada peserta KPM selama pelaksanaan/berada di lokasi hingga menuntaskan
tugas dan kewajibannya.
Aspek-aspek penilaian meliputi:
a. Content program (Foto/ video/artikel/dll)
b. Catatan harian/Mingguan
c. Matriks tahap pelaksanaan
d. Laporan akademik KPM (Berita online/ offline dan
Artikel ilmiah).
e. Laporan Akhir kegiatan KPM

H. TATA TERTIB PELAKSANAAN KPM

Tugas dan Kewajiban Mahasiswa


Tugas Mahasiswa
1. Koordinator posko dipilih oleh mahasiswa KPM di desa yang bersangkutan dengan tugas
Melaksanakan tugas yang diberikan oleh Dosen Pembimbing dan panitia KPM.
Kewajiban Mahasiswa
1. Mahasiswa wajib mematuhi tata tertib yang telah diatur dalam tata tertib pelaksanaan
kegiatan lapangan (tata tertib pelaksanaan kegiatan lapangan dapat dilihat di lampiran).
2. Mahasiswa KPM wajib menjaga nama baik almamater dalam sikap dan tingkah laku serta
tutur kata selama di lokasi KPM.
3. Mahasiswa KPM dilarang:
a. Terlibat dalam permasalahan masyarakat di luar program KPM
b. Terlibat dalam permasalahan Pemerintahan Desa
c. Terlibat dalam politik praktis
d. Tidak mematuhi aturan pemerintahan kabupaten dan desa/kelurahan setempat
4. Berpakaian sopan ( mengikuti kode etik perkuliahan termasuk dilarang menggunakan
celana bagi perempuan selama berkegiatan ) dan selalu memakai atribut KPM ( atribut
yang dimaksud adalah Jas almamater / Jaket KPM dan TOPI)
5. Berlaku sopan santun dalam berkomunikasi dengan sesama mahasiswa dan masyarakat.
6. Peserta KPM harus bertempat tinggal di lokasi KPM sesuai dengan tempat yang sudah
ditentukan.
7. Meninggalkan lokasi KPM harus meminta izin secara tertulis kepada DPL, Kordes, dan
pejabat setempat.
8. Setiap posko wajib membuat tata tertib untuk internal peserta KPM

PENILAIAN

KPM PRAKTIK IAIN PAREPARE TAHUN 2022

Komponen Skor Tekhnik Instrumen Penilai


Penilaian

Pelaksanaan 40 Kehadiran Praktek DPL


KPM dilokasi Observasi Teman sejawat
Kinerja Proyek Tokoh
Laporan harian/ masyarakat/kepala desa
mingguan

Matriks tahap
pelaksanaan

Pelaporan KPM 40 Kinerja Proyek dan DPL


performance

Laporan 20 Kinerja Berita dan DPL


individu Artikel ilmiah

100

Keterangan
NILAI
No ANGKA HURUF KET.
BESAR KECIL
01 80 – 100 4 (3.5-4.0) A Lulus
02 70 – 79.9 3 (3.0- B Lulus
3.49)
03 60 – 69.9 2 (2.0-2.9) C Lulus
04 50 – 59.9 1(1.0-1.9) D Lulus
05 < 50 0 (0-0.9) E Tidak
Lulus
Lampiran 4
Lokasi :……………………………
DAFTAR HADIR
ABSEN HARIAN MAHASISWA KPM PRAKTIK IAIN PAREPARE TAHUN 2022

Hari ke- ( s.d ……..2022)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1
2
3
4
5
6
7
Catatan: Dibuat rangkap tiga selama 1 bulan dan diparaf oleh DPL
…………., ……………..
Dosen Pembimbing di Lokasi Dosen Pembimbing Lapangan

……………………………………… …………………………………
Mengetahui,
Parepare, 21 Maret 2022
Ketua LP2M IAIN Parepare

Dr. Zainal Said, MH

Anda mungkin juga menyukai