Strategi Komunikasi Dan Proposal Projek Kepemimpinan Model Refleksi 5M.
1. Mendeskripsikan (Reporting): Menceritakan ulang peristiwa yang terjadi. Kegiatan awal yang akan pertama kali dilakukan adalah pembuatan rencana awal tentang pelaksanaan kegiatan “Social Movement Berbagi”. Setelah itu hal yang disampaikan ialah Materi yang dipelajari diskusi mandiri tentang program yang berdampak pada murid. Hari berikutnya yaitu, kami mahasiswa berdiskusi di ruang kolaborasi dengan membicarakan tentang program yang akan dilaksanakan bersama dengan kelompok kami memikirkan ide-ide prakarsa yang akan kami bawa ke instansi untuk membawa perubahan positif bagi diri kami dan kelompok, bagi peserta didik, dan instansi yang akan berkolaborasi dengan kami. Hari Ketiga, Setelah berdiskusi tentang program maka di pendidikan selanjutnya yaitu mempersentasikan hasil diskusi dengan kelompok lainnya. Mengupload tugas hasil diskusi serta menganalisis sejauh mana kepemimpinan peserta didik di dorong untuk mempromosikan suara. Terakhir, Melaksanakan refleksi terbimbing dengan menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan dalam LMS.
2. Merespon (Responding): Menjabarkan tanggapan yang diberikan dalam menghadapi
peristiwa yang diceritakan, misalnya melalui pemberian opini, pertanyaan, ataupun tindakan yang diambil saat peristiwa berlangsung. Kegiatan merespon ini menurut kami sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan saya dan anggota kelompok tentang bagaimana membuat sebuah program yang mana nantinya bisa berdampak pada peserta didik serta dapat dijadikan sebuah strategi dalam memperhatikan suara, pilihan dan kepemilikan peserta didik sehingga program sekolah dapat berjalan dengan baik dan lancar. 3. Mengaitkan (Relating): Menghubungkan kaitan antara peristiwa dengan pengetahuan, keterampilan, keyakinan atau informasi lain yang dimiliki. Panti Asuhan yang berjalan selama ini biasanya Belum memiliki donatur tetap dan kebanyakan Sumber pembiayaannya berasal dari pribadi pemilik panti serta masyarakat yang datang membantu serta dari mahasiswa yang melaksanakan kegiatan. Dengan mempelajari program ini kami selaku anggota kelompok memiliki keyakinan bahwa kita bisa menciptakan sesuatu yang dapat menghasilkan daya jual sehingga bisa membantu pembiayaan dari panti asuhan. Selain itu juga dapat mengasah keetrampilan dari anak- anak yang ada di panti asuhan tersebut.
4. Menganalisis (Reasoning): Menganalisis dengan detail mengapa peristiwa tersebut dapat
terjadi, lalu mengambil beberapa perspektif lain, misalnya dari teori atau kejadian lain yang serupa, untuk mendukung analisis tersebut. Pembuatan program panti asuhan dapat dilaksanakan dengan memperhatikan langkah, strategi dan kebutuhan peserta didik serta dukungan dari berbagai pihak seperti pengurus, rekan kerja, peserta didik, masyarakat serta sarana prasarannya. Selain itu kita juga dapat mempertimbangkan hambatan yang akan dihadapi dalam program panti asuhan dengan cara memperhatikan dan mengelola sumber daya yang tersedia secara maksimal.
5. Merancang ulang (Reconstructing): Menuliskan rencana alternatif jika menghadapi
kejadian serupa di masa mendatang. Melakukan kegiatan yang dapat mengasah keterampilan peserta didik sehingga hasilnya dapat berguna untuk kehidupan. Seperti dengan mengolah barang bekas menjadi barang yang berguna dan memiliki daya jual sehingga dapat membantu masalah pembiayaan panti asuhan. Ini dimaksudkan agar peserta didik dapat memiliki keterampilan memanfaatkan barang-barang bekas dalam rangka pencegahan pencemaran. Lingkungan dapat bermanfaat bagi peserta didik. Kegiatan lain yang juga bisa dilakukan yaitu Menanam tanaman obat dan tanaman rumahan yang mudah ditanam. Hal ini dalam rangka memanfaatkan area yang kosong agar bisa di berdayakan serta berguna bagi anak-anak.
Mahasiswa membuat sebuah Demonstrasi Kontekstual untuk memberikan gambaran yang kontekstual tentang Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang B