LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh
Syina Rustilani
1003614
A. TUJUAN
1. Membedakan kekuatan asam dan basa senyawa yang ada dalam kehidupan
sehari-hari
2. Membuat indikator asam basa dari bahan alam yang ada di lingkungan
sekitar
3. Mendemonstrasikan reaksi asam basa yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
B. PENGANTAR
Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak sekali menggunakan senyawa
kimia yang bersifat asam maupun basa. sifat umum dari senyawa asam adalah
selain rasanya asam, ia mampu menimbulkan korosi pada logam seperti besi.
Asam banyak terdapat dalam makanan dan zat pembersih rumah tangga.
Dalam air, asam akan melepaskan ion H+, sedangkan basa melepaskan ion OH-
.
Senyawa basa dibedakan dari asam menurut rasanya yang pahit dan
bersifat merusak kulit (kaustik). Basa banyak dimanfaatkan sebagai pembersih
tubuh (sabun) ataupun deterjen. Zat yang digunakan untuk mendeteksi
kandungan asam dan basa suatu bahan disebut indikator asam basa.
Bila senyawa asam dan basa direaksikan, maka akan terbentuk senyawa
garam. Jenis garam yang terbentuk bermacam-macam tergantung dari kekuatan
asam dan basa yang direaksikan.
Pipet tetes
Botol semprot
gelas kimia 1 L
pisau
Gelas kimia 1L
corong kaca
penyaring kain
pembakar spirtus
kassa
kaki tiga
spatula
batang pengaduk
Neraca Ohauss
2. BAHAN
3.
Aquades
Air kapur
Sabun mandi
Kubis ungu
Deterjen
Asam sitrat/sitrun
KI (Potassium Iodide)
Garam dapur
NaOH
Alumunium nitrat
Kopi
Minuman soda
soda kue
Alkohol
Pasta gigi
Aceted acid
indikator universal
HCl
Pb(NO3)2
a. Aquades
sel
somatik
mamalia.
Efek
teratogenik:
Tidak
tersedia.
semprotan mungkin
dan
atau
ragi.
Teratogenik
EFEK:
Tidak
tersedia.
atau
berkepanjangan
paparan
kabut
semprotan
dapat
D. CARA KERJA
1. MEMBUAT LARUTAN INDIKATOR ASAM BASA ALAMI
-
No
1.
Nama
Warna
Larutan
Awal
Sabun
Hijau
Perubahan Warna
Lakmus
Lakmus
Merah
Biru
Biru
Biru
Asam
Basa
Netral
Mandi
2.
Detergen
Putih
Biru
Biru
3.
Garam
Bening
Merah
Biru
Dapur
4.
Sitrun
Bening
Merah
Merah
5.
Obat Magh
Hijau
Biru
Biru
6.
NaOH
Bening
Biru
Biru
7.
Asam Jeruk
Orange
Merah
Merah
8.
Soda Kue
Putih
Biru
Biru
Bening
Merah
Merah
Bening
Merah
Merah
keruh
9.
Alumunium
Nitrat
10
Acid
Aceted
11
Kopi
Hitam
Merah
Merah
12
HCl
Bening
Merah
Merah
13
Alkohol
Bening
Merah
Merah
14
Pasta Gigi
Putih
Biru
Biru
15
Kapur
Putih
Biru
Biru
16
Minuman
Coklat
Merah
Merah
Bersoda
Nama
Warna
Perubahan Warna
Larutan
Awal
dengan Indikator
Asam
Basa
1.
Sabun Mandi
Hijau
Hijau
2.
Detergen
Putih
Hijau Melon
3.
Garam Dapur
Bening
Ungu muda
4.
Sitrun
Bening
Merah
5.
Obat Magh
Hijau
Hijau Pandan
Netral
6.
NaOH
Bening
Orange
7.
Asam Jeruk
Orange
Merah Keorangenan
8.
Soda Kue
Putih
keruh
9.
Alumunium
Bening
Merah
Nitrat
10
Acid Aceted
Bening
Merah muda
11
Kopi
Hitam
Kopi/Coklat
12
HCl
Bening
Merah
13
Alkohol
Bening
Ungu
14
Pasta Gigi
Putih
Biru Muda
15
Kapur
Putih
Hijau Melon
16
Minuman
Coklat
Merah bata
Bersoda
Nama Larutan
pH
1.
NaOH
14
2.
Alumunium
Nitrat
Asam
Kuat
Basa
Lemah
Kuat
Lemah
Nama Larutan
pH
1.
NaOH
14
2.
Alumunium
Nitrat
3.
Sabun Mandi
3
10
Asam
Kuat
Basa
Lemah
Kuat
Lemah
4.
Nama larutan
Ciri-ciri
Hasil Pengamatan
sebelum
Setelah
1.
Pb(NO3)2
Serbuk
diencerkan
dengan
yang
tak
berwarna(bening).
Cairan pekat
2.
KI
berwarna
kuning Bening
Setelah
diencerkan
dengan
kedua
senyawa
3.
Pb(NO3)2+KI
dengan
reaksi
lambat.
yang
sangat
FOTO-FOTO
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
F. PEMBAHASAN
Dalam kegiatan percobaan asam dan basa langkah pertama dalam
percobaan ini yaitu menyiapkan alat dan bahan. Setelah alat dan bahan
telah siap kami memulai percobaan pertama yaitu membuat indicator
alami yaitu indicator yang terbuat dari bahan kol ungu. Cara membuatnya
yaitu dengan di iris terlebih dahulu kemudian di tumbuk dengan lumpang
dan alu, sampai menjadi halus. Setelah itu kol yang telah halus dicampur
dengan aquades untuk sedikit pengenceran dan dididihkan. Setelah
mendidih angkat dan dinginkan hingga suhunya normal, lalu saring
dengan kertas saring, maka didapatlah sari dari kol ungu yang akan
digunakan sebagai indicator alami.
Pada percobaan kedua yaitu menentukan asam basa pada sebuah
senyawa dengan menggunakan kertas lakmus merah dan lakmus biru,
lakmus merah adalah kertas lakmus yang dapat menentukan senyawa
tersebut adalah basa sedangkan kertas lakmus biru dapat menentukan
senyawa tersebut adalah asam. Dari tabel 1.1 menunjukkan bahwa larutanlarutan seperti sitrun, air jeruk, alumunium nitrat, acid aceted, kopi, HCl,
alkohol, dan minuman bersoda mengandung senyawa asam. Itu dibuktikan
dari perubahan warna kertas lakmus biru menjadi warna merah.
Sedangkan larutan-larutan seperti sabun mandi, detergen, obat magh,
NaOH, soda kue, pasta gigi, dan kapur mengandung senyawa basa yang
ditunjukkan oleh perubahan warna kertas lakmus merah menjadi warna
biru. Namun ada juga larutan yang bersenyawa netral yaitu larutan garam
yang dibuktikan dengan tidak merubah warna kertas lakmus biru dan
lakmus merah. Seperti yang dikemukakan oleh Atep Sujana (2007:265)
dalam suasana asam lakmus berwarna merah, sedangkan dalam keadaan
basa lakmus berwarna biru.
Pada percobaan selanjutnya, kandungan asam basa dapat
dibuktikan dengan menggunakan larutan indikator kol ungu yang telah di
buat sendiri. Larutan yang mengandung senyawa asam setelah di beri
larutan indikator dapat berubah warna menjadi merah muda, merah, atau
orange (jingga). Untuk yang bersenyawa netral berubah menjadi warna
ungu, sedangkan larutan yang bersenyawa basa akan berubah warna
menjadi toska, hijau dan biru. Berdasarkan tabel 2.1 diatas larutan-larutan
yang mengandung senyawa asam adalah sitrun dengan perubahan warna
menjadi merah, NaOH dengan perubahan warna orange, asam jeruk
dengan perubahan warna merah keorangean, alumunium nitrat dengan
perubahan warna merah, acid aceted dengan perubahan warna merah
muda, kopi dengan perubahan warna coklat, HCl dengan perubahan warna
merah dan larutan terakhir adalah minuman bersoda dengan perubahan
warna merah bata. Untuk larutan-larutan yang mengandung senyawa
netral berdasarkan percobaan diatas adalah garam dapur dengan perubahan
warna ungu muda, dan alkohol dengan perubahan warna ungu. Sedangkan
untuk larutan-larutan yang mengandung senyawa basa adalah sabun mandi
dengan perubahan warna hijau, detergen dengan perubahan warna hijau
melon, obat magh dengan perubahan warna hijau pandan, soda kue dengan
perubahan warna hijau toska tua, pasta gigi dengan perubahan warna biru
muda dan kapur dengan perubahan warna hijau melon.
Percobaan selanjutnya adalah membandingkan asam basa dengan
menggunakan kertas indikator universal dengan menggunakan dua sampel
yaitu NaOH dan Alumuniun Nitrat. Untuk mengetahui asam basa kedua
larutan tersebut, dapat dilihat dari perubahan warna lalu perubahan warna
tersebut di bandingkan dengan table warna keasaman maka akan terlihat
seberapa kuat keasaman senyawa tersebut. Seperti senyawa asam
G. KESIMPULAN
Untuk membedakan kekuatan asam dan basa senyawa yang ada
dalam kehidupan sehari-hari, kita dapat menggunakan beberapa cara.
Yaitu dengan menggunakan kertas lakmus biru dan lakmus merah, kertas
indikator universal, dan larutan indikator. Perubahan warna pada kertas
lakmus biru menunjukkan bahwa larutan sampel mengandung senyawa
asam.
Sedangkan
perubahan
warna
pada
kertas
lakmus
merah
I. JAWABAN PERTANYAAN
1. MEMBUAT LARUTAN INDIKATOR ASAM BASA ALAMI
a. Zat apakah yang menyebabkan warna ungu pada indikator yang
terbuat dari kubis ungu?
tinggi
konsentrasi
KOH
semakin
tinggi
pula/kuat
gr = mol x Mr
Jawaban:
x 331g/mol
= 662 g
V1 : V2 = M2 : M1
100 mL : 1000 mL = M2 : 1
M2
= 0,1 M
endapan
maka
bisa
dilakukan
derngan
cara
J. LITERATUR
Sudjana, Atep. et.al. (2007). Konsep Dasar Kimia untuk SD. Bandung:
UPI Press.
Noname. (2005). Material Safety Data Sheet. [online]. Tersedia:
http://scienlab.com/msds.alkohol. [25 November 2013].
Noname. (2012). Pengertian Asam, Basa, dan Garam. [online]. Tersedia:
http://ilmupengetahuanalam.com/pengertian-asam-basa-dangaram.html [25 November 2013]
Riri. (2012). Materi Asam, Basa, dan Garam kelas VII. [online]. Tersedia:
http://blogrierie.blogspot.com/2012/10/materi-asam-basa-dangaram-kelas-vii.html [25 November 2013]