I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Matematika adalah ilmu yang memiliki peran yang cukup besar dalam
kemajuan ilmu pengetahuan lainnya. Matematika banyak berperan dalam
menyelesaikan masalah-masalah kehidupan sehari-hari yang sulit diselesaikan
dalam sistemnya. Sehingga kita perlu mengkaji dan memahami konsep-
konsep matematika baik yang sudah diajarkan dalam perkuliahan maupun
yang belum diajarkan.
Dalam kalkulus, integral tak wajar adalah limit dari integral tentu dengan
batas pengintegralan mendekati bilangan riil tertentu. Untuk menyelesaikan
soal integral tak wajar, biasanya digunakan cara yaitu menyatakannya sebagai
limit integral tak wajar (integral tentu), menghitung integral tentunya
kemudian limitnya. Akan tetapi ada soal-soal integral tak wajar yang apabila
diselesaikan menggunakan teknik pengintegralan integral tak wajar biasa
maka akan menjadi kompleks dalam perhitungannya.
Fungsi gamma dan fungsi beta merupakan fungsi dalam bentuk integral.
Fungsi gamma atau biasanya dilambangkan dengan adalah salah satu dari
beberapa fungsi khusus yang ada dalam matematika. Fungsi gamma
merupakan perluasan dari transformasi laplace yang sangat penting dalam
maematika dan sebagai dasar dalam perkembangan teknologi dan sains
modern.
Pada dasarnya fungsi gamma dapat didefinisikan pada bidang real dan
kompleks dengan beberapa syarat tertentu. Dalam aplikasinya fungsi gamma
ini digunakan untuk membantu menyelesaikan integral-integral khusus yang
sulit untuk pemecahannya dan banyak digunakan dalam menyelesaikan di
bidang fisika dan teknik. Oleh karena itu alternatif perhitungan integral tak
wajar lainnya adalah menyelesaikan dengan menggunakan konsep fungsi
gamma.
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini yakni peneliti ingin mengetahui penggunaaan
fungsi gamma pada perhitungan integral tak wajar
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
() = 1
0
() = () = =
Sehingga
() = 1
0
= ()() ()()
0
= 1 |
0 0 ( )( 1)
2
= 0 + ( 1) 0 ( ) 2
(1) = 0 = |
0
0
= ( ) ( 0 )
= 0 (1)
=1
Sehingga diperoleh
() = ( 1)( 2) 1
() = ( 1)!
= 1, 2,
Bukti
() = 1
0
Subtitusi : = 2
= 2
Batas integralnya: = 0 = 0
= =
2
0 1 = 0 ( 2 )1 ( ) 2
2
= 2 22
0
2
= 2 21
0
Terbukti bahwa
1 2
() = = 2 21
0 0
Sehingga persamaan (2.43) dapat dibuktikan sebagai berikut:
1
1 2
(2) = 2 0 2(2)1
2
= 2
0
1 2 2 2
{ (2)} = [2 0 ][2 0 ]
2 + 2 )
= 4 (
0 0
Subtitusi
=
=
=
Batas integralnya:
=0 =0
=0 =
2
=0 =
2
1 2
{ (2)} = 4 =0
2
=0
2
= 4 =0
2 =0
2
= 4 =0
2 ( )|
0
2
1
= 4 (2) =0
2
= 2|02
1 2
{ ( )} =
2
1
(2) =
2.2 Integral Tak Wajar
Jika f terintegral pada [a,b] maka () disebut improper integral jika :
a) Batas pengintegralannya tak hingga; atau
b) f mempunyai ketakkontinuan tak terhingga di [a,b]
contoh :
1
Hitung 1
2
Penyelesaian
1 1
1 = 1 2
2
1
= ( ]1 )
1
= (1 )
=1
(Hapsan, 2016: 38-39)
III. PEMBAHASAN
Pengaplikasian fungsi gamma pada integral tak wajar
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan fungsi gamma dalam perhitungan
integral tak wajar
1. Hitung 0 6 2
Jawab :
Misal 2x = y dx = 12
Bila x = 0, maka y = 0
Bila x = , maka y =
6
0 6 2 = 0 (12 ) 12
7
= 0 (12) 6
7
= (12) 0 6
7
= (12) 0 71
7
= (12) (7)
= 6!27
= 458
3
2. Hitung 0 dengan subtitusi 3 = x
Jawab : Misal 3 = x dx = 3 2
Bila x = 0, maka y = 0
Bila x = , maka y =
3 1 1
0 = 0 3
1
3( 3 )2
1 1
= 0 6 2
3 3
1 1 2
= 3 0 6 3
1 1
= 3 0 2
1 1 1
= 3 0 2
1 1
= 3 (2)
1
= 3
IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN