(BLOK CHEM I)
Tutor :
dr. Nendyah Roestijawati, MKK
Kelompok 1
Patminingsih G1A013010
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Mengetahui zat toksik yang ada di alam
2. Mengetahui dan memahami efek dari penggunaan zat toksik dalam alat
rumah tangga maupun makanan.
3. Menerapkan pencegahan dan pengobatan keracunan zat toksik pada
kehidupan sehari-hari
BAB II
PEMBAHASAN
A. Klarifikasi Istilah
Toksikologi :
Ilmu yang mempelajari efek-efek yang merusak dari zat-zat kimia dan fisika
pada semua sistem kehidupan. (Agung, 2013)
Kajian tentang hakikat dan mekanisme efek toksik berbagai bahan terhadap
makhluk hidup dan sistem biologic lainnya. (Buku Toksikologi Dasar)
Ilmu tentang zat beracun yang berbahaya (KBBI)
Zat Toksik :
Zat yang dalam dosis kecil dapat menimbulkan kerusakan pada jaringan
makhluk hidup.
Zat yang bila masuk ke dalam tubuh dalam dosis cukup bereaksi secara kimiawi
dapat menimbulkan kerusakan berat pada orang sehat atau fungsi tubuh jadi
tidak normal bahkan dapat menimbulkan kematian (Soemirat, 2003)
Timbal :
Bahan yang dapat meracuni lingkungan dan mempunyai dampak pada seluruh
sistem di dalam tubuh.
Pb (timbal) adalah logam yang tidak diregulasi oleh organisme air sehingga
logam ini terus menerus terakumulasi dalam jaringan (Darmono, 1995 dalam
Karimah, 2002)
Sendi :
(1) hubungan yang terbentuk antara tulang; (2) tempat bersambung
(perhubungan) antara dua bagian barang (3) simpai (bingkai) sbg penyalut; (4)
Ling peralihan bermakna dari satu segmen fonologis ke segmen fonologis yg
lain atau segmen fonologis ke kesenyapan, baik yang terbuka maupun yang
tertutup. (KBBI)
Rokok :
Gulungan tembakau (kira-kira sebesar kelingking) yang dibungkus (daun nipah,
kertas). (KBBI)
Rokok adalah salah satu zat adiktif yang bila digunakan mengakibatkan bahaya
bagi kesehatan individu dan masyarakat. Kemudian ada juga yang menyebutkan
bahwa rokok adalah hasil olahan tembakau terbungkus termasuk cerutu atau
bahan lainya yang dihasilkan dari tanamam Nicotiana tabacum, Nicotiana
rustica, dan spesies lainnya atau sintesisnya yang mengandung nikotin dan tar
dengan atau tanpa bahan tambahan. (Hans Tendra, 2003).
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm
(bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-
daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan
dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lainnya.(
http://repository.usu.ac.id)
B. Penyelesaian Masalah
1. Apa saja efek negatif bensin di SPBU dan kandungan zat toksiknya?
Efek negatif bagi kesehatan :
Bensin pada umumnya, dapat menimbulkan iritasi ringan pada kulit, mata, dan
saluran pernafasan.
Selain itu juga mengakibatkan efek sistemik akibat paparan akut bensin yang
terutama adalah depresi sistem saraf pusat. Kebanyakan efek berbahaya dari bensin
berasal dari bahan-bahan kimia yang terkandung di dalamnya, terutama senyawa BTEX
(benzena, etilbenzena, toluena, dan xylene), yang ada dalam jumlah kecil.
Dibedakan berdasar rute paparannya, gejala yang mungkin timbul akibat paparan
bensin adalah:
a. Inhalasi
Jalur inhalasi merupakan jalur paparan umum bensin masuk ke tubuh manusia.
Umumnya, bau bensin memberikan peringatan akan adanya konsentrasi tibggi byang
berbahaya. Ambang batas bau bensin adalah 0,025 ppm. Paparan akut uap bensin dapat
menyebabkan iritasi, telinga berdenging, mual, muntah, dada terasa perih, sukar
bernafas, denyut jantung tidak normal, sakit
kepala, lemah, mabuk, disorientasi, penglihatan terganggu, bendungan paru, gangguan
darah, kelumpuhan, kejang, dan koma. Uap bensin juga dapat menimbulkan depresi
sistem saraf pusat, hidung, dan tenggorokan.
Menghirup bensin dengan kadar tinggi dalam jangka waktu pendek (akut) juga
dapat menimbulkan efek buruk terhadap sistem saraf. Efek yang ditimbulkan akan
bertambah berat seiring dengan meningkatnya jumlah bensin yang terhirup.
Menghirup bensin dalam jumlah besar dapat mengakibatkan kematian. Kadar
bensin yang dapat menimbulkan kematian adalah sekitar 10000 – 20000 ppm jika
terhirup.
Paparan kronik uap bensin dapat menyebabkan hilangnya pendengaran, kerusakan
ginjal, kerusakan hati, kerusakan saraf, gangguan reproduktif, dan kanker.
b. Tertelan
Ketika bensin tertelan, bensin memiliki sifat toksik sedang. Namun, absorpsi
bensin melalui saluran pencernaan tidak secepat absorpsi bensin jika melalui saluran
pernafasan. Paparan akut bensin dapat menyebabkan mulut terbakar; iritasi pada
tenggorokan, dada, dan lambung, mual, muntah, diare, dada terasa perih, sukar bernafas,
denyut jantung tidak normal, sakit kepala, perasaan mengantuk, gejala mabuk,
disorientasi, gangguan penglihatan, sianosis (perubahan warna menjadi membiru) pada
ujung jari, bibir, dan anggota badan, bendungan paru, kerusakan paru, kelumpuhan,
kejang, dan koma.
Masuknya bensin ke dalam paru (aspirasi) dapat terjadi pada saat bensin berada
dalam mulut, tertelan, atau selama muntah. Jika pasien mengalami muntah, posisikan
menyandar ke depan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya aspirasi. Meskipun
hanya sedikit, aspirasi bensin sangat berbahaya dan kemungkinan dapat menimbulkan
kematian. Aspirasi bensin dapat menyebabkan pneumonitis kimia (inflamasi paru)
dan/atau edema paru.
Menelan sejumlah besar bensin dalam jangka waktu pendek (akut) dapat
menimbulkan efek buruk terhadap sistem saraf. Efek yang ditimbulkan akan bertambah
berat seiring dengan meningkatnya jumlah bensin yang tertelan. Pada orang dewasa,
menelan 20 hingga 50 gram bensin dapat menimbulkan keracunan berat. Menelan
bensin dalam jumlah besar juga dapat mengakibatkan kematian. Kadar bensin yang
dapat menimbulkan kematian adalah sekitar 350 gram (12 oz) jika tertelan. Pada anak-
anak, menelan 10 hingga 15 gram bensin bersifat fatal. Paparan kronik bensin dapat
mengakibatkan impotensi, kerusakan pada hati, dan kanker.
c. Terkena mata
Mata yang terpapar uap bensin dalam jangka waktu pendek (akut) dapat terkena
iritasi mata. Pada sukarelawan yang terpapar uap bensin dengan konsentrasi serendah-
rendahnya 164 ppm selama 30 menit dilaporkan terjadinya iritasi. Bensin juga dapat
menimbulkan nyeri temporer jika terpercik ke mata, tetapi hal itu tidak menimbulkan
kerusakan permanen. Paparan kronik bensin dapat menyebabkan kerusakan kornea,
retina, dan badan silier pada mata.
d. Kontak kulit
Bensin dapat mengiritasi kulit dan meyebabkan kulit melepuh pada paparan akut.
Jika bensin terperangkap di kulit, misalnya pada kejadian pakaian terendam dalam
bensin atau kulit kontak dengan genangan bensin, dapat menimbulkan luka
bakar.Paparan berulang atau berkepanjangan (kronik) dapat menyebabkan kulit kering
(akibat hilangnya lemak dari kulit), iritasi dan dermatitis.
Efek terhadap sistem saraf juga dapat terjadi pada orang yang terpapar uap bensin
untuk jangka panjang, baik itu karena pekerjaannya atau karena mereka menghirup
bensin untuk memperoleh efek halusinasi. Orang yang bidang pekerjaannya
memungkinkan terpapar bensin setiap hari kemungkinan juga dapat mengalami
gangguan ingatan dan gangguan fungsi otot. Pada kadar tinggi, beberapa bahan kimia
dalam bensin, seperti benzen, diketahui bersifat karsinogenik
Kandungan bensin :
Bensin diperoleh dari minyak mentah (crude oil) pada proses pengilangan
minyak. Minyak mentah mempunyai bentuk berupa cairan kental berwarna hitam dan
mengandung sekitar 500 macam hidrokarbon dengan jumlah atom karbon (C) mulai
dari 1 hingga 50. Titik didih hidrokarbon akan mengalami peningkatan seiring dengan
meningkatnya jumlah atom karbonnya. Pengolahan minyak bumi dilakukan melalui
proses destilasi bertingkat sehingga diperoleh fraksi-fraksi yang memiliki rentang titik
didih tertentu. Bensin mempunyai rentang rantai karbon C6 hingga C11dan merupakan
campuran dari berbagai hidrokarbon, antara lain butana, pentana, isopentana, benzena,
alkilbenzena, toluena, dan xylene. Bensin juga mengandung bahan lain dalam jumlah
sedikit, seperti pelumas, bahan anti karat, dan bahan anti beku yang biasanya
ditambahkan untuk meningkatkan performa kendaraan bermotor. Jika bensin digunakan
secara normal sebagai bahan bakar diharapkan tidak ada efek terhadap kesehatan yang
akan terjadi. Namun, dalam penggunaannya sehari-hari sering kali orang kurang
waspada dan berhati-hati sehingga kemungkinan dapat timbul efek terhadap kesehatan.
Apalagi jika bensin disalahgunakan, misalnya dengan sengaja menghirup uapnya untuk
menimbulkan sensasi merasa senang atau ‘fly’.
Kandungan timbal pada bensin:
a. Kandungan timbal premium adalah 0,013 gr/lt (kandungan timbal adalah
angka yang menyatakan besarnya kandungan timbal dalam bensin dimana
semakin tinggi kandungan timbal maka semakin berbahaya bagi
lingkungan).
b. Kandungan timbal pertamax plus adalah 0,001 gr/lt
1. Jangka pendek
Rambut dan nafas berbau rokok, kekurangan oksigen ke otak dan paru-paru,
tekanan darah meningkat.
2. Jangka Panjang
Formaldehida
Lead
Lead atau lebih dikenal dengan timbal sejenis logam berat yang terdapat secara
alami di dalam kerak bumi. Keberadaan timbal bisa juga berasal dari hasil aktivitas
manusia, yang mana jumlahnya 300 kali lebih banyak dibandingkan Pb alami yang
terdapat pada kerak bumi. Timbal (Pb) adalah logam yang mendapat perhatian khusus
karena sifatnya yang toksik (beracun) terhadap manusia.Timbal (Pb) dapat masuk ke
dalam tubuh melalui konsumsi makanan, minuman, udara, air, serta debu yang tercemar
Pb. Timbal banyak digunakan industri cat untuk member pigmen cat. Banyak jenis
pigmen berbahaya seperti Lead chromate: digunakan untuk memberi warna hijau,
kuning dan merah; dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf pusat. Kromium:
memberikan warna hijau, kuning dan oranye; dapat menyebabkan kanker paru dan
iritasi kulit, hidung dan saluran napas atas. Kadmium: memberi warna hijau, kuning,
orange, dan merah; dapat menyebabkan kanker paru.
Thinner
Semua cat mengandung pelarut/solvent yang biasanya berupa tiner. Tiner akan
menguap segera setelah cat dioleskan, saat itu pekerja cat dapat mengisap bahan
berbahaya yang terkandung dalam solven. Pajanan terhadap solvent dapat menyebabkan
sakit kepala, pusing, iritasi mata, hidung dan tenggorokan, masalah reproduksi dan
kanker.
a. Timah
b. Kromium
c. Molibdenum
d. Asbestos
e. Arsenik
f. Titanium
Isosianat merupakan bahan utama cat semprot, selain itu dapat juga dijumpai pada
varnis, lem dan polyurethane. Isosianat merupakan bahan kimia reaktif yang dapat
mengiritasi saluran napas dan membran mukosa.
g. Hidrokarbon .
Akibat paparan secara inhalasi seperti penyakit paru akibat kerja , asma dan
pneumonitis hipersensitivitas. Selain itu cat dapat mempengaruhi beberapa organ lain
seperti susunan saraf pusat, hati, ginjal, kulit, mata, organ reproduksi, dan jantung. Cat
jenis tertentu diduga mengandung beberapa zat yang bersifat karsinogenik penyebab
kanker.
Karbon Monoksida
Sumber :
Karbon Monoksida (CO) sebenarnya juga terkandung di alam, namun
presentasenya lebih banyak dihasilkan oleh manusia, yaitu dari :
a. Pembakaran tidak sempurna bensin (51%)
b. Pembakaran tidak sempurna dari :
Industri
Pembakaran sampah
Asap rokok
Asap kapal terbang
Pembakaran hutan
Batas normal paparan : dibawah 500 ppm, diatas 1000 ppm menyebabkan letal.
Sifat fisik : tidak berasa,tidak berwarna, dan tidak berbau.
Sifat kimia:memiliki ikatan yang lebih stabil dengan Hb, dari pada oksigen.
Efek :
Terhirup :
Batas paparan 10-40%:
Sakit kepala berat
Menurunnya ketangkasan
Daya ingat melemah
Ketidakstabilan emosi
Pusing,ngantuk,mual,muntah, palpitasi
Gangguan penglihatan dan pendengaran
Batas paparan 40-60%:
Nyeri anginal
Inkoordinasi
Halusinasi
Letargi
Pingsan
Collapse
Batas paparan 60-80%:
Penurunan : - pernafasan
- tekanan darah
- denyut jantung
- koma dengan konvulsi hilang timbul
- inkontinensi urin dan feses
Batas paparan diatas 80% : letal karena terhentinya jantung dan pernafasan.
Tertelan :
Jika bahan cair tertelan :
- forstbite:
* pada mulut
* pada bibir
* pada membran mukosa
- keracunan kronik
Kontak kulit :
1. Cuci
2. Jika terjadi forstbite, cuci dengan air hangat.
3. Bungkus daerah yang terpapar dengan selimut.
Mata :
Cuci dengan air atau larutan NaCl 0,9% dalam waktu 15-20 menit dengan minimal
masing-masing mata 1 liter air.
Penatalaksanaan :
1. Stabilisasi:
Penatalaksanaan jalan nafas
Penatalaksanaan fungsi pernafasan
Intubasi untuk proteksi jalan nafas
Penatalaksanaan sirkulasi darah
Jika terjadi kejang, berikan benzodiazepam IV, dengan dosis :
Dewasa : 5-10 mg/kg setiap 10-15 menit
Anak-anak: 0,2-0,5 mg/kg setiap 5 menit
Atau lorazepam:
Dewasa : 4-8 mg/kg
Anak : 0,05-0,1 mg/kg
2. Dekontaminasipindahkan pasdien dari tempat paparan segera, lalu berikan
oksigen tambahan. Penolong harus menggunakan peralatan pernafasan serba
lengkap karena berpotensi terpapar karbon monosida konsentrasi tinggi
3. Spesifik dan antidotum
Berikan oksigen dalam konsentrasi tertinggi yangvmemungkinkan (100%).
Pernafasan dengan oksigen (100%) dapat mempercepat eliminasi karbon monoksida
dari hemoglobin selama 1 jam. Sedangkan, jika dalam ruang udara diperlukan waktu
selama 6 jam.
a. Timbal
Terdapat dalam industri logam, batu baterai, cat, kabel, karet dan mainan anak-
anak. Timbal tetraetil digunakan sebagai bahan tambahan dalam bensin. Timbal juga
terdapat dalam debu dan uap.
Ambang batas :
Mengabsorbsi 0,5 mg/hari akan terjadi akumulasi yang selanjutnya menyebabkan
keracunan. Dosis fatal 0,5 g. Batas paparan timbale dan timbale arsenat diudara 0,15
mg/meter kubik sedangkan untuk tetrametil dan tetraetil 0,07 mg/meter kubik.
Sedangkan, kandungan timbal dalam makanan 2,56 mg/kg.
Efek :
Pada otak dan fungsi syaraf pusat, kadar dalam otak dan hati dapat 5 sampai 10
kali dari kadarnay dalam darah. Akibatnya, gangguan sistem syaraf pusat, saluran cerna
juga anemia
Gejala :
1. Keracunan kronik
Nafsu makan berkurang, berat badan turun, aapatis, iritasi, kadang-kadang
muntah-muntah, lelah, sakit kepala, badan lemah, rasa logam, garis-garis hitam pada
gusi, dan mengakibatkan anemia. Selanjutnya muntah-muntah, rasa sakit tidak jelas
pada kaki, sendi, dan perut, gangguan syaraf paad kaki dan tangan, kelumpuhan otot
kaki dan tangan dan pada wanita siklus haid terganggu.
2. Keracunan berat:
Muntah terus-menerus, ataksia, letargi dan pingsan, ensefalopati disertai gangguan
penglihatan, tekanan darah naik, papil edema, kelumpuhan syaraf tengkorak, delirium,
konvulsi dan koma.
Keracunan tetraetil dan tetrametil menyebabkan insomnia, instabilitas
emosional, konvulsi, psikosik toksik.
Antidotum :
Antidotumnya berupa dimerkapol atau kalium din atrium edetat selanjutnay
penisilamin seiberikan pada gejala klinis keracunan timbale. Sebelum diberikan
antidote, dimulai dengan mengatur pengeluaran urin dengan infuse dekstrosa 5% dalam
air, sebanayk 10-20 ml/berat badan dalam waktu 1-2 jam. Jika pengeluaran urin belum
alncar diberikan monitol 20% secara intravena sebanyak 5-10 mg/kg berat badan dalam
waktu 20 menit. Pengeluaran urin antara 350-500 ml/meter persegi./24 jam.
b. Kadmium
Kadmium adalah salah satu unsur logam berat yang terrnasuk pada golongan II B
daftar berkala. Unsur ini bernomor atom 48, mempunyai bobot atom 112,41 g/mol dan densitas
8,65 g/cm3. Titik didih dan titik lelehnya berturut - turut 765oC dan 320,9oC. Kadmiun merupakan
racun bagi tubuh manusia. Cadmium termasuk logam berat dengan toksisitas tinggi, dan
merupakan kontaminan yang paling harus diwaspadai.
Sifat kadmium
a. Sifat Fisik
1. Logam berwarna putih keperakan
2. Mengkilat
3. Lunak/Mudah ditempa dan ditarik
4. Titik lebur rendah
b. Sifat Kimia
1. Cd tidak larut dalam basa
2. Larut dalam H2SO4 encer dan HCl encer Cd
3. Cd tidak menunjukkan sifat amfoter
4. Bereaksi dengan halogen dan nonlogam seperti S, Se, P
5. Cd adalah logam yang cukup aktif
6. Dalam udara terbuka, jika dipanaskan akan membentuk asap coklat CdO
7. Memiliki ketahanan korosi yang tinggi
8. CdI2 larut dalam alkohol
Kadmium berada di lingkungan secara alami dan dapat terbentuk melalui proses
alami seperti kebakaran hutan, emisi vulkanik gunung berapi, dan pelapukan tanah serta
bebatuan. Sebagian besar kadmium berasal dari hasil aktivitas manusia, terutama hasil
produksi logam, pembakaran bahan bakar, transportasi, dan pembangunan, limbah
industry, limbah pertambangan, asap rokok. Bahan bakar dan minyak pelumas
mengandung Cd sampai 0,5 ppm, batubara mengandung Cd sampai 2 ppm, pupuk
superpospat juga mengandung Cd bahkan ada yang sampai 170 ppm.
Pertolongan pertama
Terhirup
Bila aman memasuki area, segera pindahkan dari area pemaparan. Bila perlu,
gunakan kantong masker berkatup atau pernafasan penyelamatan. Segera bawa ke
rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat.
Penatalaksanaan
Stabilisasi
a. Penatalaksanaan jalan nafas, yaitu membebaskan jalan nafas untuk menjamin
pertukaran udara.
b. Penatalaksanaan fungsi pernafasan untuk memperbaiki fungsi ventilasi dengan cara
memberikan pernafasan buatan untuk menjamin cukupnya kebutuhan oksigen dan
pengeluaran karbon dioksida.
c. Penatalaksanaan sirkulasi, bertujuan mengembalikan fungsi sirkulasi darah.
d. Jika ada kejang, beri diazepam dengan dosis:
e. Dewasa: 10-20 mg IV dengan kecepatan 2,5 mg/30 detik atau 0,5 mL/30 menit, jika
perlu dosis ini dapat diulang setelah 30-60 menit. Mungkin diperlukan infus
kontinyu sampai maksimal 3 mg/kg BB/24 jam. Anak-anak: 200-300 µg/kg BB
Dekontaminasi
a. Dekontaminasi mata
Dilakukan sebelum membersihkan kulit:
- Posisi pasien duduk atau berbaring dengan kepala tengadah dan miring ke sisi mata
yang terkena atau terburuk kondisinya.
- Secara perlahan bukalah kelopak mata yang terkena dan cuci dengan sejumlah air
bersih dingin atau larutan NaCl 0,9% diguyur perlahan selama 15-20 menit atau
sekurangnya satu liter untuk setiap mata.
- Hindarkan bekas air cucian mengenai wajah atau mata lainnya.
- Jika masih belum yakin bersih, cuci kembali selama 10 menit.
- Jangan biarkan pasien menggosok matanya.
- Tutuplah mata dengan kain kassa steril dan segera bawa ke rumah sakit atau
fasilitas kesehatan terdekat dan konsul ke dokter mata.
b. Dekontaminasi kulit (termasuk rambut dan kuku)
- Bawa segera pasien ke air pancuran terdekat.
- Cuci segera bagian kulit yang terkena dengan air mengalir yang dingin atau hangat
serta sabun minimal 10 menit.
- Jika tidak ada air, sekalah kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara
lembut. Jangan digosok.
- Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi atau muntahannya dan
buanglah dalam wadah/plastik tertutup.
- Penolong perlu dilindungi dari percikan, misalnya dengan menggunakan sarung
tangan, masker hidung, dan apron. Hati-hati untuk tidak menghirupnya.
- Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
c. Dekontaminasi saluran cerna
Bila pasien sadar dapat diberikan arang aktif. Dapat dipertimbangkan kumbah
lambung jika bahan tertelan dalam jumlah sedang sampai banyak. Namun, karena
kemungkinan terjadi kejang atau perubahan status mental yang cepat, kumbah lambung
sebaiknya hanya dilakukan setelah intubasi.
Antidotum
Kalsium dinatrium EDTA, penggunaan zat ini sebagai agen pengkelat haruslah
dikonsultasikan kepada ahlinya atau Sentra Informasi Keracunan.
c. Nitrogen Oksida
Dari seluruh jumlah oksigen nitrogen ( NOx) yang dibebaskan ke udara, jumlah
yang terbanyak adalah dalam bentuk NO yangdiproduksi oleh aktivitas bakteri. Akan
tetapi pencemaran NO dari sumber alami ini tidak merupakan masalah karena
tersebarsecara merata sehingga jumlah nya menjadi kecil. Yang menjadi masalah adalah
pencemaran NO yang diproduksi olehkegiatan manusia karena jumlahnya akan
meningkat pada tempat-tempat tertentu.Kadar NOx diudara perkotaan biasanya 10–100
kali lebih tinggi dari pada di udara pedesaan. Kadar NOx diudara daerahperkotaan dapat
mencapai 0,5 ppm (500 ppb). Seperti halnya CO, emisi NO x dipengaruhi oleh kepadatan
penduduk karena sumber utama NOx yang diproduksi manusia adalah dari pembakaran
dan kebanyakan pembakaran disebabkan oleh kendaraan bermotor, produksi energi dan
pembuangan sampah. Sebagian besar emisi NOx buatan manusia berasal dari
pembakaran arang, minyak, gas, dan bensin. Kadar NO x di udara dalam suatu kota
bervariasi sepanjang hari tergantung dari intensitas sinar mataharia dan aktivitas
kendaraan bermotor. Perubahan kadar NOx berlangsung sebagai berikut :
1. Sebelum matahari terbit, kadar NO dan NO2 tetap stabil dengan kadar sedikit
lebih tinggi dari kadar minimum seharihari.
2. Setelah aktifitas manusia meningkat ( jam 6-8 pagi ) kadar NO meningkat
terutama karena meningkatnya aktivitas lalulintas yaitu kendaraan bermotor.
Kadar NO tetinggi pada saat ini dapat mencapai 1-2 ppm.
3. Dengan terbitnya sinar matahari yang memancarkan sinar ultra violet kadar
NO2 ( sekunder ) kadar NO2 pada saat ini dapat mencapai 0,5 ppm.
4. Kadar ozon meningkat dengan menurunnya kadar NO sampai 0,1 ppm. Jika
intensitas sinar matahari menurun pada sore hari ( jam 5-8 malam ) kadar NO
meningkat kembali.
5. Energi matahari tidak mengubah NO menjadi NO2 (melalui reaksi
hidrokarbon) tetapi O3 yang terkumpul sepanjang hari akan bereaksi dengan
NO. Akibatnya terjadi kenaikan kadar NO2 dan penurunan kadar O3.
6. Produk akhir dari pencemaran NOx di udara dapat berupa asam nitrat, yang
kemudian diendapkan sebagai garamgaram nitrat didalam air hujan atau debu.
Merkanisme utama pembentukan asam nitrat dari NO 2 di udara masih terus
dipelajari Salah satu reaksi di bawah ini diduga juga terjadi diudara tetapi
diudara tetapi peranannya mungkin sangat kecil dalam menentukan jumlah
asam nitrat di udara.
7. Kemungkinan lain pembentukan HNO3 didalam udara tercemar adalah adanya
reaksi dengan ozon pada kadar NO2 maksimum O3 memegang peranan penting
dan kemungkinan terjadi tahapan reaksi sebagai berikut :
O3 + NO2 NO3 + O2
NO3 + NO2 N2O5
N2O5 + 2HNO3 2HNO3
Reaksi tersebut diatas masih terus dibuktikan kebenarannya, tetapi yang penting
adalah bahwa proses-proses diudara mengakibatkan perubahan NOx menjadi HNO3
yang kemudian bereaksi membentuk partikel-partikel.
C. Dampak Terhadap Kesehatan
Udara yang telah tercemar oleh gas nitrogen oksida tidak hanya berbahaya bagi
manusia dan hewan saja, tetapi juga berbahaya bagi kehidupan tanaman. Pengaruh gas
NOx pada tanaman antara lain timbulnya bintik-bintik pada permukaan daun. Pada
konsentrasi yang lebih tinggi gas tersebut dapat menyebabkan nekrosis atau kerusakan
pada jaringan daun. Dalam keadaan seperti ini daun tidak dapat berfungsi sempurna
sebagai temapat terbentuknya karbohidrat melalui proses fotosintesis. Akibatnya
tanaman tidak dapat berproduksi seperti yang diharapkan. Konsentrasi NO sebanyak 10
ppm sudah dapat menurunkan kemampuan fotosintesis daun sampai sekitar 60% hingga
70%.
Pencemaran udara oleh gas NOx dapat menyebabkan timbulnya Peroxy Acetil
Nitrates yang disingkat dengan PAN. Peroxy Acetil Nitrates ini menyebabkaniritasi
pada mata yang menyebabkan mata terasa pedih dan berair. Campuran PAN bersama
senyawa kimia lainnya yang ada di udara dapat menyebabkan terjadinyakabut foto
kimia atau Photo Chemistry Smog yang sangat menggangu lingkungan.
Pada sangat konsentrasi tinggi, dimana mungkin hanya dialami pada kecelakaan
industri yang fatal, paparan NO2 dapat mengakibatkan kerusakan paru-paru yang berat
dan cepat. Pengaruh kesehatan mungkin juga terjadi pada konsentrasi ambient yang jauh
lebih rendah seperti pada pengamatan selama peristiwa polusi di kota. Bukti yang
didapatkan menyarankan bahwa penyebaran ambient kemungkinan akibat dari pengaruh
kronik dan akut, khususnya pada sub-grup populasi orang yang terkena asma.
Pencegahan
Sumber bergerak
a. Merawat mesin kendaraan bermotor agar tetap baik.
b. Melakukan pengujian emisi dan KIR kendaraan secara berkala.
c. Memasang filter pada knalpot.
a. Hidrokarbon
Sumber zat :
Hidrokarbon adalah senyawa organik yang hanya terdiri dari hidrogen dan
karbon.Hidrokarbon banyak ditemukan di dalam minyak bumi, gas alam dan
batubara.Intoksikasi hidrokarbon biasanya terjadi karena anak menelan hasil
penyulingan minyak bumi, seperti bensin, minyak tanah, pengencer cat dan hidrokarbon
terhalogenasi (misalnya karbon tetraklorida yang banyak ditemukan di dalam larutan
dan pencair dry-cleaning atau etilen diklorida).
Efek :
Gejala iritatif terhadap faring: menyebabkan perasaan terbakar pada mulut dan
tenggorokan.
Gejala susunan saraf : berupa mengantuk atau koma yang terjadi segera setelah
terminum minyak tanah / bensin
Kelainan pada urin, muntah-muntah, nafas menjadi cepat dan kulit berwarna
kebiruan (akibat kadar oksigen dalam darah rendah), kejang-kejang.
Cara mengobati :
b. Kadmium
1) Sumber
a. Tanah
Kadar As tertinggi dalam bentuk arsenida dari amalgam tembaga, timah hitam,
perak dan bentuk sulfida dari emas. Mineral lain yang mengandung arsen adalah
arsenopyrite (FeAsS), realgar (As4S4), dan orpiment (As2S3). Secara Sumber
Terjadinya Arsen (Sukar) kasar kandungan arsen di bumi antara 1,5-2 mglkg (NAS,
1977). Bentuk oksida arsen banyak ditemukan pada deposit/sedimen, dan akan stabil
bila berada di lingkungan.
b. Udara
Zat padat di udara (total suspended particulate = TSP) mengandung senyawa
arsen dalam bentuk anorganik dan organik (Johnson & Braman, 1975). Crecelius (1974)
menunjukkan bahwa hanya 35% arsen anorganik terlarut dalam air hujan. Dalam studi
tersebut ditemukan senyawa metil arsen kira-kira di atas 20% dari total As di udara
ambien pada lokasi rural dan urban. Di lokasi tercemar, kadar As di udara ambien
kurang dari satu gram per meter kubik (Peirson, et al 1974; Johnson & Braman, 1975).
c. Air
Arsen terlarut dalam air dalam bentuk organik dan anorganik (Braman, 1973;
Crecelius, 1974). Jenis arsen bentuk organik adalah methylarsenic acid dan
methylarsenicacid, sedang anorgnik dalam bentuk arsenit dan arsenat. Kandungan arsen
pada air permukaan di lokasi tercemar bervariasi yaitu berkisar 1 Ilg/I.
d. Biota
Penyerapan ion arsenat dalam tanah oleh komponen besi dan aluminium,
sebagianbesar merupakan kebalikan dari penyerapan arsen pada tanaman. (WaIlsh,
1977). Kandungan arsen dalam tanaman yang tumbuh pada tanah yang tidak tercemari
pestisidabervariasi antara 0,01-5 mg/kg berat kering (NAS, 1977). Tanaman yang
tumbuh pada tanah yang terkontaminasi arsen selayaknya mengandung kadar arsen
tinggi, khususnya di bagian akar (Walsh & Keene, 1975; Grant & Dobbs, 1977).
2) Sifat
Sifat Umum
Nama Kimia : Arsen
Lambang unsur : As
Nomor atom : 33
Kategori : metalloid
Group/Periode/Blok : V A/4/p
Konfigurasi elektron : [Ar] 4s2 3d10 4p3
Elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 5
Sifat Fisika
Titik Leleh : 814ºC (pada tekanan tinggi)
Titik Didih : 615ºC (substansi sublimates: yaitu perubahan fisika
dari zat padat menjadi gas tanpa menjadi cairan
Kepadatan : Arsenik abu-abu 5,73 kg/dm3
Arsenik kuning 1,97 kg/dm3
Kadar Normal
Normal kadar arsen dalam urine kurang dari 50ug/L Kadar As dalam rambut juga
merupakan indikator yang cukup baik untuk menilai terjadinya karacunan arsen.
Normal kadar As dalam rambut kurang dari 1mug/kg.
Pengobatan
Pertolongan pertama (standart treatment) bila kulit kita terpapar arsenik: cuci
permukaan kulit dengan air mengalir secara kontinu kurang lebih 10 menit, atau sampai
tidak ada kandungan bahan kimia di atas kulit. Bila perlu, gunakan sabun. Baju yang
terkontaminasi harus dilepaskan. Kemudian segera ke dokter untuk mendapat
pertolongan medis. Sementara bila racun masuk ke pencernaan, masukkan air dalam
jumlah yang cukup besar ke dalam mulut untuk mencuci. Tetapi, air jangan tertelan.
Kalau bahan kimianya sudah tertelan, minum kurang lebih 250 ml air dan jangan
memaksakan muntah. Segera cari pertolongan medis.
Cara mengatasi keracunan arsenik berbeda antara keracunan akut dan kronik.
Untuk keracunan akut yang belum berlangsung 4 jam, korban diberi ipekak untuk
merangsangnya muntah. Dapat juga dilakukan bilas lambung apabila ia tidak dapat
minum. Pemberian katartik atau karboaktif dapat bermanfaat. Sedangkan untuk
keracunan yang sudah berlangsung lebih lama (termasuk juga keracunan kronik),
sebaiknya diberi antidotumnya, yaitu suntikan intramuskuler dimerkaprol 3-5 mg/kgBB
4-6 kali sehari selama 2 hari. Pengobatan dilanjutkan 2-3 kali sehari selama 8 hari
( www.terselubung.blogspot.com, 2009).
Metode kimia dan sintetik saat ini digunakan untuk mengobati keracunan arsenik.
Dimercaprol dan asam dimercaptosuccinic adalah agen chelating yang mengambil
arsenik dari protein darah dan digunakan untuk mengobati keracunan arsenik akut.
Dimercaprol jauh lebih beracun daripada succimer.
Selain itu, ada penelitian menarik yang dilakukan oleh Keya Chaudhuri dan
rekan-rekannya dari Indian Institute of Chemical Biology di Kolkata dalam jurnal Food
and Chemical Toxicology. Mereka melakukan uji coba pada tikus. Tikus yang diberi
makan ekstrak bawang putih kandungan arsenik dalam darah dan hatinya berkurang 40
persen dan 45 persen dari arsen juga di keluarkan lewat air seni tikus tersebut. Zat yang
mengandung belerang dalam bawang putih dapat mengurangi kadar arsen dalam
jaringan dan darah. Sehingga mereka yang tinggal di daerah yang beresiko
terkontaminasi arsenik dalam air disarankan untuk mengonsumsi satu sampai tiga siung
bawang putih per hari sebagai pencegahan keracunan arsen.
c. Nikotin
Nikotin dapat menyebabkan gangguan fungsi pada otak dan tubuh kita. Efek
umum dari nikotin dikenal sebagai biphase effect, yaitu menyebabkan perokok merasa
relaks dan kemudian merasa lebih energik dan bersemangat. Selain itu juga nikotin
memiliki efek kecanduan sehingga dapat membuat penggunanya ingin menambah dosis
pemakaiannya.
Gejala
Gejala awal overdosis nikotin adalah mual, air liur berlebih, kram perut, dan
berkeringat. Gejala tersebut dapat menjadi semakin parah jika diiringi dengan muntah
parah, lemas, kesulitan bernapas, dan pingsan. Apabila seseorang mengalami overdosis
nikotin akut , maka gejala yang dialami adalah jantung berdebar-debar, kejang-kejang,
dan koma. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan kematian.
Jika gejala overdosis nikotin terjadi, langkah awal yang dapat dilakukan adalah
menelepon dokter, pusat pelayanan kesehatan terdekat, atau unit gawat darurat. Pada
tingkat overdosis yang rendah, menghentikan paparan biasanya cukup untuk menangani
gejala. Sedangkan pada tingkat overdosis yang lebih tinggi, terutama pada anak-anak,
maka diperlukan karbon aktif (arang aktif) atau lavage lambung. Lalu untuk tingkat
overdosis yang lebih ekstrim umumnya mengharuskan pasien dirawat inap.
Terdapat berbagai zat toksik yang ada di uadara. Dari berbagai zat toksik itu,
banyak zat yang apabila memapari tubuh secara terus-menerus dalam jangka panjang
dapat menimbulkan berbagai penyakit kronis berbahaya seperti gangguan pernapasan,
kanker, infeksi saluran cerna, bahkan bisa menyebabkan kematian. Oleh karena itu
diperlukan berbagai tindakan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi. Berikut
merupakan tindakan pencegahan yang bisa dilakukan.
Apabila cara-cara tersebut sudah dipraktikan tapi belum bisa mencegah timbulnya
penyakit akibat zat toksik maka penggunaan antidotum dan obat yang sesuai merupakan
jalan terakhir untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Zat toksik cair yang paling sering adalah berasal dari limbah pabrik yang dapat
menimbulkan masalah lingkungan seperti kematian ikan, keracunan pada manusia dan
ternak, kematian plankton, akumulasi dalam daging dan moluska, terutama bila limbah
cair tersebut mengandung racun seperti : As, Cn, Cr, Cd, Cu, F, Hg, Pb, atau Zn.
Cara pencegahannya :
Limbah industri harus ditangani dengan baik dan serius oleh Pemda yang
dimana wilayahnya terdapat industri
Pelaku industri harus melakukan cara-cara pencegahan pencemaran lingkungan
dengan melaksanakan teknologi bersih, memasang alat pencegahan pencemaran,
melakukan proses daur ulang
Yang terpenting, harus melakukan pengelolaan limbah industri guna
menghilangkan bahan pencemaran atau paling tidak meminimalkan bahan
pencemaran hingga batas yang diperbolehkan
Perlu dilakukan penelitian atau kajian-kajian lebih banyak lagi mengenai
dampak industri yang spesifik terhadap lingkungan serta mencari metoda atau
teknologi tepat guna untuk pencegahan masalahnya
Hidrokarbon di udara akan bereaksi dengan bahan-bahan lain dan akan
membentuk ikatan baru yang disebut policyclic aromatic hydrocarbon yang banyak
dijumpai di daerah industri dan padat lalu lintas. Bila PAH ini masuk ke dalam paru-
paru akan menimbulkan luka dan merangsang terbentuknya sel-sel kanker.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan analisis masalah yang telah kami lakukan serta data yang kami
kumpulkan dan kami pelajari, bahwa pak ST terpapar oleh zat toksik selama dia bekerja
di SPBU, dan bengkel, serta pengaruh lokasi rumahnya yang berada di dekat bengkel
dan pabrik cat. Dari sekian banyak zat toksik yang memapari pak ST dapat disimpulkan
bahwa yang bersangkutan paling banyak terpapar oleh timbal (Pb).
Hal ini juga didukung oleh gejala yang dideritanya, yaitu lidah berasa seperti rasa
logam, dan menderita tanda-tanda anemia dimana anemia itu sendiri merupakan gejala
khas terpapar timbal (Pb).
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengelolaan Obat dan Makanan . 2011. Waspada Keracunan Akibat Logam
Berat Pada Kosmetik. “http://ik.pom.go.id/wp-content/uploads/2011/11/Waspada-
Keracunan-Akibat-Logam-Berat-Pada-Kosmetik.pdf” (diakses tanggal 25
November 2013).
Badan penelitian dan pengembangan kesehatan. 2013. Sumber dan terjadinya arsen di
lingkungan. Jurnal ekologi kesehatan Vol.2 No. 2. 232-238.