Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR 

Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
laporan PBL ke-4 ini dengan baik dan tepat pada waktunya. Dalam laporan ini
kami membahas mengenai hasil diskusi PBL yang dilaksanakan pada hari Jumat
29 November 2013. 

Laporan ini dibuat berdasarkan hasil diskusi kelompok kami


dengan berbagai sumber. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini. 

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar


pada laporan ini. Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan
saran serta kritik yang dapat membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca
sangat kami harapkan untuk penyempurnaan laporan selanjutnya. 

Akhir kata, semoga laporan hasil PBL ini dapat memberikan


manfaat bagi kita semua.

Purwokerto, 30 November 2013 

Penulis ,

Kelompok 3

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………...........................................……………….. 1

DAFTAR ISI …………………….........................................…………………… 2

BAB I PENDAHULUAN …............................................………………………. 3

A. Latar Belakang ………………………………..................……………. 3

B. Rumusan Masalah ……..........................……………………………… 3

C. Tujuan …………...................................................……………………. 4

BAB II PEMBAHASAN …………………………………................………….. 5

A. Skenario Kasus……….................................................................…….. 5

B. Klasifikasi Istilah dan Konsep …….......................................………… 6

C. Pembahasan Masalah ............................................................................. 7

BAB III KESIMPULAN ………………………….........…………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA ………………….........................................…………… 13

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di zaman modern saat ini, telah berkembang ilmu kedokteran yang


sangat pesat bukan hanya dibidang teknologinya saja namun juga didalam
upaya terhadap pelayanan kesehatan. Salah satunya adalah konsep Family
Medicinie. Konsep Family Medicine adalah suatu konsep dimana keluarga si
pasien dilibatkan dalam upaya pencegahan dan pengobatan. Selain itu di dalam
konsep Family Medicine juga dibahas mengenai Primary Care, Personal Care,
Comprehensive Care, dan Continuity Care.

Sebenarnya, permasalahan yang dialami pasien bukan hanya


tentang keluhan-keluhan penyakit saja namun banyak juga yang menyangkut
aspek sosiopsikologis yang tidak diduga oleh kebanyak dokter. Aspek
sosiopsikologis tentunya sangat berkaitan dengan kehidupan si pasien dan
keluarganya.

B. Rumusan Masalah

1. Komunikasi seperti apakah yang seharusnya PCP lakukan untuk


membangun hubungan dokter-pasien yang baik sehingga upaya
comprehensive and continuity of care dapat terlaksana dengan baik?
2. Bagaimana pentingnya seorang PCP untuk memahami alasan kedatangan
pasien ?
3. Bagaimanakah prinsip-prinsip pelayanan Family Medicine?
4. Sebutkan dan jelaskan central values of Family Medicine?
5. Informasi apa saja yang akan anda gali (sebagai seorang PCP) dari pasien
dalam upaya mempertimbangkan family as unit of care?

3
6. Bagaimana practical tips agar PCP memperoleh informasi sebagai
pertimbangan family as a unit of care?
7. Bagaimanakah bentuk interpretasi dari informasi yang diperoleh sebagai
pertimbangan family as a unit of care?

C. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami komunikasi yang baik dalam membangun


hubungan dokter-pasien sebagai upaya comprehensive and continuity of
care.
2. Mengetahui penting bagi seorang PCP untuk memahami alasan
kedatangan pasien.
3. Mengetahui prinsip-prinsip pelayanan Family Medicine.
4. Memahami central values of Family Medicine.
5. Mengetahui informasi apa saja yang harus digali oleh seorang PCP sebagai
upaya family as a unit of care.
6. Mengetahui practical tips agar PCP memperoleh informasi sebagai
pertimbangan family as a unit of care.
7. Mengetahui bentuk interpretasi dari informasi yang diperoleh sebagai
pertimbangan family as a unit of care.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Skenario Kasus

INFORMASI I

Seorang pasien, wanita, usia 40 tahun, sudah menikah,


datang ke praktek Anda sebagai Primary Care Physician (PCP). Kunjungan
ini merupakan yang kedua kali, setelah masuk ruang periksa, pasien tampak
sedih dan langsung menangis. Pasien didiagnosa oleh dokter kandungan
menderita tumor kandungan 1 minggu yang lalu. Saat kunjungan pertama,
pasien menyampaikan keinginannya untuk mengobati nyeri perut yang
dideritanya. Namun kedatangan yang kedua ini pasien tampak sangat sedih
sampai menangis menyampaikan permasalahannya, karena disarankan oleh
dokter kandungan untuk segera dioperasi.

Anda sebagai PCP yang mampu menerapkan prinsip


pendekatan pelayanan Family Medicine, maka mencoba membangun
hubungan dokter-pasien agar pasien lebih percaya dengan Anda. Sehingga
pasien akan mau bercerita mengenai permasalahan yang dialaminya saat ini.
(Keadaan seperti ini sering disebut sebagai ”ticket of entry” yaitu sesuatu
yang mempersulit kondisi pasien namun pasien kesulitan untuk
mengekspresikan secara langsung permasalahannya, hal ini sering disebut
juga sebagai hidden agenda).

5
INFORMASI II

Anda sebagai PCP mengajukan pertanyaan dengan prinsip


open-ended & open-closed cone questions untuk menggali Family & Social
History lebih lengkap. Dari hasil anamnesis diperoleh bahwa pasien
merupakan keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan dua orang anak. Pasien
sebagai seorang istri dan ibu dari dua orang anak, adalah seorang ibu rumah
tangga. Suaminya bekerja sebagai buruh harian lepas, penghasilannya tidak
tetap. Anaknya yang pertama berusia 15 tahun, yang kedua 10 tahun.
Keduanya masih membutuhkan biaya untuk sekolah. Suami dan anak-
anaknya memahami tumor kandungan yang dideritanya harus segera
dioperasi. Pasien maupun keluarganya tidak mempunyai jaminan kesehatan.
Hubungan antar keluarga tersebut harmonis.

B. Klarifikasi Istilah dan Konsep

NO ISTILAH DEFINISI SUMBER


1. Ticket of entry Pemersulit dari sebuah Lecture dr. Yudhi
komunikasi dokter pasien Wibowo, M.PH.
2. Hidden agenda Suatu keadaan di mana Lecture dr. Yudhi
pasien datang karena sakit Wibowo, M.PH.
psikologis
3. Primary care Dokter umum yang kontak Lecture dr. Yudhi
pertama dengan pasien Wibowo, M.PH.
4. Tumor Pembengkakan jaringan Kamus Besar
tubuh karena Bahasa Indonesia
ketidaknormalan kondisi
5. Komprehensif Luas dan lengkap, mampu Kamus Besar
menangkap atau menerima Bahasa Indonesia
dengan baik
6. Kanker Penyakit yang disebabkan Kamus Besar

6
ketidakstabilan contohnya Bahasa Indonesia
hormon, perifikasi sel yang
abnormal
7. Value Harga Kamus
Terjemahan
Bahasa Inggris
8. Diagnosa Penentuan jenis penyakit Kamus Besar
dengan cara memeriksa atau Bahasa Indonesia
meneliti
9. Keluhan Ungkapan yang keluar karena Kamus Besar
perasaan susah Bahasa Indonesia
10. Praktik Pelaksanaan secara nyata apa Kamus Besar
yang disebut teori Bahasa Indonesia
11. Family Medicie Sebuah disiplin ilmu Lecture dr. Yudhi
berkaitan profesi personal, Wibowo, M.PH.
primer comprehensive care
dan continuity care seorang
dokter
12. Practical Tips Tips-tips sederhana yang Lecture dr. Yudhi
dikemukakan oleh seorang Wibowo, M.PH.
dokter

C. Pembahasan Masalah

1. Komunikasis yang menjalankan prinsip-prinsip di bawah ini :

a. Memulai dengan pertanyaan yang tepat.

b. Fokus kepada pasien

c. Memfasilitasi pasien menceritakan semua permasalahannya

d. Melakukan klasrifikasi

e. Toleransi

7
f. Menghindari jargon (istilah-istilah medis)

g. Merangkum

h. Membuat catatan kecil

Selain itu, agar komunikasi dapat terlaksana dengan baik, maka PCP
seharusnya :

a. Menjadi dokter yang diharapkan, seperti :


 Mampu mengobati secara mutakhir, teliti, dan terampil.
 Mampu mendengarkan, menghormati pendapat pasien, berlaku
satun dan penuh pertimbangan, berkomunikasi baik, dan
memberi nasehat ganpa menggurui.
 Mampu menyimpan rahasia, jujur, integritas, dan asuhan meski
penyakit tak dapat disembuhkan.
 Mampu mempertahankan hubungan yang luwes, pasien dapat
penjelasan lengkap, dan silibatkan dalam keputusan asuhan

b. Menjalankan “five star doctor” :


 Care Provider
 Community Leader
 Communicator
 Decision Maker
 Manager

2. Pentingnya PCP memahami alasan kedatangan pasien yaitu :

 Agar dokter tahu harapan pasien setelah berobat


 Pengobatan yang komprehensif
 Mengobati tanpa memandang usia
 Promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan palliative care
 Mengobati masalah fisik, sosial, dan psikologis
 Pengobatan yang berlanjut

8
 Untuk mengetahui hidden agenda atau permasalahan lain secara
psikologis

3. Prinsip-prinsip pelayanan Family Medicine yaitu :


 Menyelenggarakan pelayanan yang bersifat holistik
 Menyelenggarakan pelayanan yang berkesinambungan
 Menyelenggarakan pelayanan koordinatif dan kolaboratif
 Menyelenggarakan pelayanan secara personal atau integral keluarga
 Menyelenggarakan pelayanan dengan memperhatikan keluarga dan
lingkungan
 Menyelenggarakan pelayanan dengan menjunjung tinggi etika, moral,
dan hukum
 Menyelenggarakan pelayanan yang sadar biaya dan mutu
 Menyelenggarakan pelayanan yang dapat diaudit dan
dipertanggungjawabkan

4. Central Values of Family Medicine yaitu :


 Fokus terhadap pasien dan hubungan dokter-pasien
Mengutamakan pasien, di mana yang mengambil keputusan adalah
pasien setelah mendapat masukan dari dokter.
 Pendekatan secara menyeluruh
Menyadari bahwa sesungguhnya penyakit bukan hanya berasal dari
fisik saja, tetapi juga bisa berasal dari dimensi sosial dan psikologi
pasien.
 Mengutamakan upaya pencegahan
Mengutamakan upaya pada pencegahan dan bukan pada pengobatan,
membuat pasien sadar untuk lebih menjaga kesehatannya dengan
memberikan saran-saran pola hidup sehat.
 Mengurusi masalah yang tidak jelas

9
Keterbukaan pasien kepada dokter adalah penting, karena terkadang
pasien datang bukan hanya ingin berobat secara fisik saja, tetapi juga
secara psikologisnya.
 Melayani segala usia
Pengobatan dilakukan tanpa memandang usia pasien, dokter harus
melayani pasien dengan profesional baik yang tua maupun yang
muda.
 Tidak hanya di ruang konsultasi
 Pengobatan dilakukan secara berlanjut, yang dimaksud berlanjut
adalah bukan hanya di dalam ruang konsultasi, tetapi juga di luar
ruang konsultasi pasien dapat berkonsultasi. Pasien bisa berkonsultasi
baik melalui sms maupun telepon.

5. Informasi yang akan digali yaitu :


 Sosial
Menggali informasi dari kehidupan sehari-hari pasien. Dengan
mengetahui kegiatan pasien, kita akan mengetahui betapa sibuk pasien
dan dapat menganjurkan pengobatan yang tidak membuatnya menjadi
susah dalam bersosialisasi.
 Budaya
Budaya, bagaimana adat budaya dalam keluarga pasien, karena
budaya akan membentuk karakter seseorang untuk bertindak, maka
kita harus tahu karakter budaya pasien.
 Agama
Agama adalah pedoman hidup manusia, sehingga informasi mengenai
agamanya, seberapa taat beliau dalam menjalankan agama sangat
penting. Agama juga merupakan penenang hati, sehingga dalam
melakukan pengobatan kita bisa menyarankan hal-hal yang tidak
bertentangan dengan agamanya.
 Pendidikan

10
Tingkat pendidikan keluarga sangat berpengaruh terhadap sudut
pandang dan cara penyelesaian masalah dalam keluarga, sehingga
mengetahui tingkat pendidikannya penting dalam menerangkan SOP
maupun dalam pengobatan.
 Ekonomi
Tingkat ekonomi keluarga, berapa orang yang bekerja, penghasilan,
dan informasi tentang tanggungan biaya penting dalam penyelesaian
administrasi pengobatan, tidak dapat dipungkiri bahwa, untuk operasi
tidak membutuhkan biaya yang sedikit.
 Medis
 Rekam medis atau riwayat penyakit dalam keluarga tersebut, agar kita
dapat menentukan pengobatan dan memutus rantai penyakit keluarga
tersebut.

6. Practical tips adalah sebagai berikut :


 Memberikan dorongan dan dukungan kepada pasien dalam
menyelesaikan masalah.
 Memberikan alternatif serta dampak baik dan buruknya, seperti
memberikan saran untuk ikut jaminan kesehatan maupun mencarikan
dana.
7. Sebelum memperoleh informasi, tentunya kita harus melakukan anamnesis
terlebih dahulu kepada pasien. Gunakanlah pertanyaan terbuka sehingga
pasien dapat mencurahkan semua keluhan atau permasalahan-
permasalahan dalam hidupnya. Hal ini berkaitan dengan psikologis, karena
belum tentu keluhan yang dirasakan pasien terjadi karena penyakit yang
ada ditubuhnya saja, namun bisa juga karena faktor sosial dalam
kehidupannya. Lalu, cara menginterpretasikan sesuai pada skenario kasus
informasi ke-2 adalah dengam kita memberikan motivasi-motivasi kepada
pasien dan keluarganya, ikut aktif mencarikan dana untuk biaya
pengobatan , dan dapat menjelaskan atau membantu bagaimana pasien
membuat asuransi jaminan kesehatan dari pemerintah jika yang
bersangkutan belum memilikinya.

11
BAB III
KESIMPULAN

Primary care physician atau dokter layanan primer mempunyai


prinsip yaitu primary care, personal care, comprehensive care, dan continuity of
care. Komunikasi menjadi hal yang sangat penting dalam proses konsultasi,
karena hanya dengan komunikasi yang baik, pasien dapat pengobatan yang
optimal dan dokter mendapat informasi yang jelas. Tidak sedikit pasien datang
berobat bukan hanya untuk berobat fisik namun sebenarnya ingin berobat secara
psikologis. Sebagai PCP diharuskan dapat membaca hidden agenda atau sesuatu
yang bersifat non verbal. Sebagian besar pasien malu untuk mengungkapkan
masalah yang sebenarnya, di sinilah tugas seorang PCP untuk menggali informasi
sebanyak-banyaknya.

Pendekatan family medicine digunakan untuk mendapat informasi,


karena keluarga sangat berperan penting dalam menciptakan sebuah lingkungan
yang sehat. Sebuah keluarga harus mampu mengenal anggota keluarganya dan
dapat terlibat langsung dalam masalah kesehatan anggota keluarga tersebut.
Pengobatan PCP harus menggunakan pendekatan family medicine agar tercipta
pengobatan yang fokus dan menyeluruh. PCP juga diharapkan dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang tidak jelas yang dihadapi pasien, baik anak-
anak, muda, maupun yang sudah tua. PCP juga harus berfokus pada upaya
pencegahan, dengan melakukan pengobatan yang tidak hanya di ruang konsultasi
saja, tetapi dapat dilakukan di mana saja.

12
DAFTAR PUSTAKA

Nurkholiq, Syahdat. 2011. “Perbandingan Tingkat Kepuasan Pasien Umum


Dengan Pengguna Kartu Askes di Pelayanan Dokter Keluarga PT. Askes”,
Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. (diakses 30 November
2013)

Sumirat, Juli Slamet. 2008. “Kesehatan Lingkungan”, Gadjah MadaUniversity


Press. (diakses 30 November 2013)

Sudarmaji, dkk. 2006. “Toksikologi Logam Berat B3 dan Dampaknya terhadap


Kesehatan”, Jurusan Kesehatan Lingkungan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Airlangga, Vol. 2, No. 2: 129-142. (diakses 30
November 2013)

Husodo, KRT.Adi Heru. Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Ilmu Kesehatan


Lingkungan. http://hpm.fk.ugm.ac.id/hpmlama/images/ikm%20dan%20ikl
%20sesi_1.pdf (diakses 28 November 2013)

13

Anda mungkin juga menyukai