KEBIDANAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan
Dosen Pengampu : Ririn Febriana., S.ST.SKM.,MKM
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kehendak-Nya makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat
pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah keterampilan klinik pratik kebidanan. Adapun
yang kami bahas dalam makalah ini mengenai Penjelasan konsep pemberian
obat. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan
dikarnakan terbatasnya ilmu pengetahuan mengenai hal yang berkenaan
dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami berterimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna. Dalam
makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran membangun agar lebih maju dimasa yang akan datang
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuhan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dan dengan tersusunnya makalah ini dapat
bermanfaat.
Kelompok 2
1
Daftar isi
Kata pengantar.........................................................................................................1
Daftar isi...................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.LATAR BELAKANG......................................................................................2
2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................3
3. TUJUAN KHUSUS.........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
Konsep Dasar Pemberian Obat................................................................................4
A. Pengertian dan Jenis-Jenis Pemberian Obat..............................................4
B. Tujan Pemberian Obat.................................................................................4
C. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat........................5
D. Teknik-Teknik Pemberian Obat..................................................................5
b. Pemberian obat melalui jaringan intrakutan..........................................6
c. Pemberian obat melalui jaringan subkutan..........................................7
d. Pemberian obat melalui intervena..........................................................7
e. Pemberian obat melalui wadah intervena..............................................8
f. Pemberian obat melalui selang intervena...............................................9
g. Pemberian obat melalui intramuscular...................................................9
h. Pemberian obat melalui rectum.............................................................10
i. Pemberian obat per vagina...................................................................11
j. Pemberian obat pada mata...................................................................11
k. Pemberian obat pada kulit.....................................................................12
l. Pemberian obat pada telinga...............................................................13
m. Pemberian obat pada hidung..................................................................13
E. Komplikasi dan Kesalahan Dalam Pemberian Obat..................................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................15
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG
Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member obat yang aman
dan akurat kepada klien, Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien
yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
bermanfaat. Walaupan obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa
obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan
efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya, Seorang perawat bidan juga memiliki tanggung jawab
dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang
telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan
membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan
pengetahuan.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN KHUSUS
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Obat topikal pada kulit memiliki efek yang lokal
Efek samping yang terjadi minimal
Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien
5
Persiapan alat dan bahan :
Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
Obat dan tempatnya
Air minum dalam tempatnya
Prosudur kerja :
1 cuci tangan
2 jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan .
3 baca obat, dengan berperinsip tepat obat ,tepat pasien , tepat dosis, tepat waktu,
dan tepat tempat.
4 Bantu untuk meminumkannya dengan cara
a) apabila memberikan obat berbentuk tablet atau kapsul dari botol, maka tobat.
Jangan sentuh obat dengan tangan . untuk obat berupa kapsul jangan dilepaskan
pembungkusnya.
b) kaji kesulitan menelan bila ada, jadikan tablet dalam bentuk bubuk dan
campuran dengan minuman.
c) Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajian .
5 catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian . evaluasi respons terhadap obat
denngan mencatat hasil pemberian obat
6 cuci tangan
Prosedur kerja :
1 Cuci tangan
2 Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
6
3 Bebaskan daerah yang akan disuntik.bila menggunakan baju lengan panjang,
buka dan ke ataskan.
4 Pasang perlak di bawah bagian yang di suntik.
5 Ambil obat untuk tes alergi ,kemudian larutkan / encerkan dengan akuades
(cairan pelarut). Selanjutnya , ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai 1 cc lalu
siapkan pada bak injeksi atau seteril
6 Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang disuntik
7 Tegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri.
8 Lakukan penusukan dengan lubang mennghadap ke atas yang sudutnya 15-20
terhadap permukaan kulit.
9 Semperotkan obat hingga terjadi gelembung
10 Tarik supit dan tidak boleh dilakukan massage
11 Cuci tangan
12 Catat reaksi pemberian , hasil pemberian obat / tes obat, tanggal, waktu, dan jenis
obat
Pemberian obat melalui suntikan di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah
lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada,
dan daerah sekitar umbilicus(abdomen) . umumnya, pemberian obat melalui
jaringan subkutan ini dilakukan dalam program pemberian insulin yang di
gunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Terdapat dua tipe larutan insulin
yang diberikan , yaitu jernih dan keruh.larutan jernih dimaksudkan sebagai
insulin tipe reaksi cepat (insulin reguler). Larutan yang keruh termasuk tipe
lambat karena adanya penambahan protein sehingga memperlambat absorpsi
obat.
Prosedur kerja:
1. cuci tangan.
2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. bebaskan daerah yang akan disuntikkan atau bebaskan suntikan dari pakaian .
apabila menggunakan baju , dibuka atau di ataskan .
4. ambil obat pada tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan . setelah itu,
tempatkan pada bak injeksi.
5. Disinfeksikan dengan kapas alkohol.
7
6. Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan subkuntun).
7. Lakukan penusukan dengan jarum suntik menghadap ke atas , dengan sudut 45
pada permukaan kulit.
8. Lakukan dengan aspirasi bila tidak ada darah, semprotkan obat perlahan-lahan
hingga habis .
9. Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol. Masukan spuit yang telah dipakai
kedalam bengkok.
10. Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenis / dosis obat.
11. Cuci tangan.
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3. Bebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian. apabila tertutup,
pakaian dibuka atau dikeataskan
4. Ambil onbat dari tempatnya dengan spuit, sesui dengan dosis yang akan
diberikan. Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka lartkan dengan
pelarut (akuades sterill).
5. Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan penyuntikan.
6. Kemudian tempatkan obat yang telah di ambil pada bak injeksi
7. Disinfeksi dengan kapas alkohol
8. Pada bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat dapat dilakukan
peningkatan dengan karet pembandung (torniquet) , tegangkan dengan tangan /
minta bantuan, atau membendung di atas vena yang akan dilakukan penyuntikan.
9. Ambil spuit yang berisi obat
10. Lakukan penusukan dengan lubang menghadap ke atas dengan memasukkan ke
pembuluh darah .
8
11. Lakukan aspirasi. Bila sudah ada daerah ,lepskan karet pembendung dan
langsung semprotkan obat hingga habis.
12. Setelah selesai, ambil sempuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada
daerah pennusukan dengan kapas alkohol . letakkan spuit yang telah digunakan
ke dalam bengkok.
13. Catat reaksi pemberian , tanggal, waktu, dan dosis pemberian obat
14. Cuci tangan.
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4. Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
5. Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian
tengah dan memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong / wadah cairan
7. Setelah selesai , tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong
cairan secara perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung lain.
8. Periksa kecepatan infuse
9. Cuci tangan
10. Catat reaksi pemberian , tanggal,waktu, dan dosis pemberian obat
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
9
3. Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit
4. Cari tempat penyuntikan obat pada selang intervena
5. Lakukan disinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran
6. Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarumspuit hingga menembus bagian
tengah dan memasukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam selang intervena
7. Setelah selesai, tarik spuit
8. Periksa kecepatan infus dan obsevasi reksi obat
9. Cuci tangan
10. Catat obat yang telah diberikan dosisnya
Perosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosis. Setelah itu
letakkan pada bak injeksi
4. periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan.
5. Disinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan penyuntikan
6. Dilakukan penyuntikan
7. Lakukan penusukan menggunakan jarum dengan posisi tegak lurus
8. Setelah jarum masuk , lakukan aspirasi spuit.bila tidak ada darah, semperotkan
obat secara perlahan-lahan hingga habis
9. Setelah selesai, ambil spuit dengan menariknya, tekan daerah penyuntikan dengan
kapas alcohol, kemudian letekkan spuit yang telah digunakan pada bengkok
10. Catat reaksi pemberian , jumlah dosis obat, dan waktu pemberian
11. Cuci tangan.
10
h. Pemberian obat melalui rectum
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. uka pembungkus obat dan pegang dengan kain kasa
5. Oleskan pelican pada ujung obat supositoria
6. Regangkan glutea dengan tangan kiri.kemudian masukkan supositoria b perlahan
melalui anus,sphincter anal interna, serta mengenai dinding rectal 10 cm pada
orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak .
7. Setelah selesai, tarik jari tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu
8. Anjurkan pasien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama 5 menit
9. Cuci tangan
10. Cata obat, jumlah dosis, dan cara pemberian .
11
5. Kapas sublimat dalam tempatnya.
6. Pengalas
7. Korentang dalam tempatnya
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Gunakan sarung tangan
4. Buka pembukus obat dan pegang dengan kain kasa
5. Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat
6. Anjurkan pasien tidur dengan posisi dorsal recumbert
7. Apabila jenis obat supositoria, maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada
obat
8. Renggang kan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat sepanjang
dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5- 10 cm
9. Setelah obat masuk,bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu
10. Anjurkan unutk tetap dalam posisi selama 10 m agar obat bereaksi.
11. Cuci tangan
12. Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian
Pemberian obat pada mata dengan obat tetes mata atau salep mata digunakan
untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi pupil,
pengukuran refraksi lensa dengan melemahkan otot lensa, serta penghilangan
iritasi mata.
Prosedur keja:
1. Cuci tangan
2. Jelskan pada pasien, mengenai prosedur yang dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping
kanan
4. Gunakan sarung tangan
12
5. Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembat dari sudut mata k
arah hidung apabila sangat kotor, basuh dengan air hangat.
6. Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari,jari
telunjuk di atas tulang orbita.
7. Teteskan obat mata di atas sakus konjugtiva. Setelah tetesan selesai sesuai dengan
dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata dengan perlahan-lahan, apabila
menggunakan obat tetes mata.
8. Apabila obat mata jenis salep pengang aflikator salep di atas pinggir kelopak mata
kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada kelopak mata
bawah.setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah , secara bergantian
dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas.biarkan pasien untuk
memejamkan mata dan menggerakan kelopak mata
9. Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10. Cuci tangan
11. Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian .
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelasjan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan
4. Gunakan sarung tangan
5. Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit
mengeras ) dan gunakan pinst anatomis.
6. Beriakan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mongelkan dan
menggompers
7. Kalau perlu,tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah yang diobati
8. Cuci tangan
13
l. Pemberian obat pada telinga
Memberiakan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes pada telinga atau
salep. Pada umumnya, obat tetes telinga yang dapat berupa obat antibiotik
diberiakan pada gangauan infeksi telinga. Khususnya otitis media pada telinga
tengah.
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien , mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan
daerah yang akan diobati , usahakan agar lubang telinga pasien ke atas.
4. Lurusakan lubang telinga denger menarik daun telinga ke atas atau ke belekang
pada orng dewasa dan k bawah pada anak
5. Apabila obat berupa obat tetes, maka teteskan obat dengan jumlah tetesan sesuai
dosisi pada dinding saluaran untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara
6. Aoabila berupa salep, maka ambil kapas lidi dan masukkan atau oleskan salep
pada liang telinga
7. Pertahankan posisi kepala 2-3m
8. Tutup telinga dengan pembalut dan plester kalau perlu
9. Cuci tangan
10. Catat jumalah, tanggal,dan dosis pemberian.
Pemberian obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan
keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.
14
7. Kain kasa
8. Kertas tisu
9. Balutan
Prosedur kerja :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi pasien dengan cara :
4. Berikan tetesan obat sesuai dengan dosis pada tiap lubang hidung
5. Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang selama 5 m
6. Cuci tangan
7. Catat cara tanggal, dan dosis pemberian obat
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien
diantaranya: subkutan, intrakuta, intra muscular, dan intra vena, dalam pemberian
obat ada ha; ha; yang harus di perhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi
pemberian obat, sebab ada jenis jenias obat tertentu yang tidak bereaksi jika
diberikan dengan cara yang salah.
SARAN
Setiap obat merupakan racun yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakan nya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan
kerugian bahkan akibatnya juga fatal. Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan
kiranya harus melaksankan tugas kita dengan sebaik baiknya tanpa menimbulkan
masalah masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain
16
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/123967506/Konsep-Dasar-Pemberian-Obat
17