Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH KETERAMPILAN KLINIK PRAKTIK

KEBIDANAN
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Keterampilan Klinik Praktik Kebidanan
Dosen Pengampu : Ririn Febriana., S.ST.SKM.,MKM

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Hazel Maganda 04419616047


2. Rabitatul Habibah 04419616057
3. Risma Siti Nurazizah 04419616060
4. Sri Rahayu 04419616070
5. Zulfalia Nuzula 04419616075

AKBID PRIMA HUSADA BOGOR


Jl. Brigjen H Saptadji No. 19 Cilendek Barat Bogor
Tahun Pelajaran 2021/202
Kata pengantar

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kehendak-Nya makalah sederhana ini dapat kami rampungkan tepat
pada waktunya. Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk
memenuhi tugas mata kuliah keterampilan klinik pratik kebidanan. Adapun
yang kami bahas dalam makalah ini mengenai Penjelasan konsep pemberian
obat. Dalam penulisan makalah ini kami menemui berbagai hambatan
dikarnakan terbatasnya ilmu pengetahuan mengenai hal yang berkenaan
dengan penulisan makalah ini. Oleh karena itu, kami berterimakasih kepada
semua pihak yang telah memberikan limpahan ilmu yang berguna. Dalam
makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin. Tapi kami yakin
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan
kritik dan saran membangun agar lebih maju dimasa yang akan datang
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuhan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dan dengan tersusunnya makalah ini dapat
bermanfaat.

Kelompok 2

1
Daftar isi

Kata pengantar.........................................................................................................1
Daftar isi...................................................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................2
PENDAHULUAN...................................................................................................2
1.LATAR BELAKANG......................................................................................2
2. RUMUSAN MASALAH.................................................................................3
3. TUJUAN KHUSUS.........................................................................................3
BAB II......................................................................................................................4
PEMBAHASAN......................................................................................................4
Konsep Dasar Pemberian Obat................................................................................4
A.    Pengertian  dan  Jenis-Jenis  Pemberian Obat..............................................4
B.     Tujan Pemberian Obat.................................................................................4
C.    Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat........................5
D.    Teknik-Teknik Pemberian  Obat..................................................................5
b.      Pemberian obat melalui  jaringan intrakutan..........................................6
c.       Pemberian obat melalui  jaringan  subkutan..........................................7
d.      Pemberian obat melalui  intervena..........................................................7
e.       Pemberian obat  melalui wadah intervena..............................................8
f.       Pemberian obat melalui selang intervena...............................................9
g.      Pemberian  obat melalui intramuscular...................................................9
h.      Pemberian obat melalui rectum.............................................................10
i.        Pemberian obat per vagina...................................................................11
j.        Pemberian obat pada mata...................................................................11
k.      Pemberian obat pada kulit.....................................................................12
l.        Pemberian obat  pada telinga...............................................................13
m.    Pemberian obat pada hidung..................................................................13
E.     Komplikasi dan Kesalahan Dalam Pemberian Obat..................................14
BAB III PENUTUP...............................................................................................15

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.LATAR BELAKANG

Salah satu tugas terpenting seorang perawat/bidan adalah member obat yang aman
dan akurat kepada klien, Obat merupakan alat utama terapi untuk mengobati klien
yang memiliki masalah. Obat bekerja menghasilkan efek terapeutik yang
bermanfaat. Walaupan obat menguntungkan klien dalam banyak hal, beberapa
obat dapat menimbulkan efek samping yang serius atau berpotensi menimbulkan
efek yang berbahaya bila kita memberikan obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya, Seorang perawat bidan juga memiliki tanggung jawab
dalam memahami kerja obat dan efek samping yang ditimbulkan oleh obat yang
telah diberikan, memberikan obat dengan tepat, memantau respon klien, dan
membantu klien untuk menggunakannya dengan benar dan berdasarkan
pengetahuan.

2. RUMUSAN MASALAH

 Apa itu pemberian obat secara intramuscular?


 Apa itu pemberian obat secara intravena?
 Apa itu pemberian obat secara subcutan?
 Apa itu pemberian obat secara intracutan?

3. TUJUAN KHUSUS

• Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara intramuscular

• Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara intravena

• Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara subcutan

• Untuk mengetahui teknik pemberian obat secara intracutan

3
BAB II
PEMBAHASAN

Konsep Dasar Pemberian Obat

A.    Pengertian  dan  Jenis-Jenis  Pemberian Obat


Obat  adalah semua zat baik dari alam (hewan maupun tumbuhan) atau kimiawi
yang dalam takaran (dosis) yang  tepat atau layak dapat menyembuhkan,
meringankan atau mencegah penyakit atau gejala-gejalanya.

1.      Jenis –jenis pemberian obat


adapun  Cara pemberian obat didasarkan pada bentuk obat, efek  yang diinginkan
baik fisik maupun mental.
Diantaranya :
a.       Oral
Pemberian obat melalui mulut merupakan cara paling mudah dan paling sering
digunakan. Obat yang digunakan biasanya memiliki onset yang lama dan efek
yang lama.
b.      Parenteral
Pemberian obat melalui perenteral merupakan pemberian obat melalui jaringan
tubuh.pemberian obat parenteral, merupakan pilihan jika pemberian obat dari
mulut merupakan ktrak indikasi.
c.       Topical
Obat diberikan pada kulit atau mukosa. Obat-obat yang diberikan biasanya
memiliki efek lokal, obat dapat di oleskan pada areah yang diobati  atau
medicated baths. Efek sistematik dapat timbul jika kulit klien tipis.
d.      Inhalasi
Jalan nafas memberikan tempat yang luas untuk absorrsi obat, obat diinhalasi
melalui mulut atau pun hidung.

B.     Tujan Pemberian Obat


    Untuk menghilangkan rasa nyeri yang dialami klien.

4
    Obat topikal pada kulit memiliki efek yang lokal
    Efek samping yang terjadi minimal
    Menyembuhkan penyakit yang diderita oleh klien

C.    Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Dalam Pemberian Obat


Adapun  hal-hal yang dapat  diperhatikan dalam pemberian obat, di antaranya :

1.      Tepat obat


Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya petugas medis harus memperhatikan
kebenaran obat sebanyak tiga kali, yakni : ketika memindahkan obat dari tempat
penyimpanan obat, saat obat diprogramkan, dan saat mengembalikan obat ke
tempat penyimpanan.

2.      Tepat dosis


Untuk menghindari kesalahan dalam pemberian obat, maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti obat cair harus dilengkapi
alat tetes, gelas ukur, spuit atau sendok khusus, alat untuk membelah tablet, dan
lain-lain. Dengan demikian, penghitungan dosis benar untuk diberikan ke pasien.

3.      Tepat pasien


Obat yang akan diberikan hendaknya  benar pada pasien yang diprogramkan.hal
ini dilakukan dengan mengidentifikasikan identitas kebenaran obat, yaitu
mencocokkan nama, nomor registrasi, alamat, dan program pengobatan pada
pasien.

4.      Tepat jalur pemberian


Kesalahan rute pada pemberian dapat menimbulkan efek sistenik yang fatal pada
pasien .untuk itu, cara pemberiannya adalah dengan melihat cara pemberian/ jalur
obat pada lebel yang dada sebelum memberikannya ke pasien.

5.      Tepat waktu


Pemberian obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang diprogramkan
karena berhubungan dengan kerja obat yang dapat menimbulkan efek terapi dari
obat

D.    Teknik-Teknik Pemberian  Obat


Pemberian obat kepada pasien dapat dilakukan melalui beberapa cara di
antaranya:

a.      Pemberian  obat  melalui oral


Pemberian  obat  melalui mulut  dapat  dilakukan  dengan tujuan mencegah ,
mengobati dan mengurangi rasa sakit sesuai dengan efek terapi  dari jenis obat .

5
Persiapan alat dan  bahan :
         Daftar   buku  obat / catatan, jadwal pemberian obat.
         Obat  dan tempatnya
         Air minum  dalam tempatnya

Prosudur  kerja :
1          cuci tangan
2          jelaskan pada pasien  mengenai prosedur  yang akan dilakukan .
3          baca obat, dengan berperinsip tepat obat ,tepat pasien , tepat dosis, tepat  waktu,
dan tepat tempat.
4          Bantu  untuk meminumkannya dengan cara
a)      apabila memberikan obat  berbentuk tablet  atau kapsul  dari botol,  maka   tobat.
Jangan sentuh obat dengan tangan . untuk obat berupa kapsul  jangan  dilepaskan 
pembungkusnya.

b)      kaji kesulitan menelan  bila ada, jadikan tablet  dalam bentuk bubuk  dan 
campuran  dengan minuman.

c)      Kaji denyut  nadi  dan tekanan darah sebelum  pemberian obat yang
membutuhkan  pengkajian .

5          catat perubahan  dan reaksi  terhadap pemberian . evaluasi  respons terhadap obat
denngan mencatat hasil pemberian obat
6          cuci tangan

b.      Pemberian obat melalui  jaringan intrakutan

Memberikan  atau memasukkan obat kedalam jaringan kulit  dilakukan sebagai


tes  reaksi alergi  terhadap jenis obat  yang akan digunakan .  pemberian obat 
melalui  jaringan intrakutan  ini dilakukan di bawah dermis  atau epidermis secara
umum, dilakukan pada daaerah lengan , tangan bagian venteral.

Persiapan  alat dan bahan :


1        Daftar buku obat /catatan, jadwal pemberian obat.
2        Obat dalam tempatnya.
3        Spuit  1cc /spuit insulin
4        Kapas alkhol dalam tempatnya.
5        Cairan pelarut
6        Bak seteril dilapisi kas steril
7        Bengkok
8        Perlak dan alasanya

Prosedur kerja :
1        Cuci  tangan
2        Jelaskan pada pasien mengenai prosedur  yang akan dilakukan

6
3        Bebaskan daerah yang akan disuntik.bila menggunakan baju lengan panjang,
buka dan ke ataskan.
4        Pasang perlak di bawah bagian yang di suntik.
5        Ambil obat untuk tes alergi ,kemudian larutkan / encerkan dengan akuades
(cairan pelarut). Selanjutnya , ambil 0,5 cc dan encerkan lagi sampai    1 cc lalu
siapkan pada bak injeksi atau seteril
6        Desinfeksi dengan kapas alcohol pada daerah yang disuntik
7        Tegangkan daerah yang akan disuntik dengan tangan kiri.
8        Lakukan penusukan dengan lubang mennghadap ke atas yang sudutnya 15-20  
terhadap permukaan kulit.
9        Semperotkan obat hingga terjadi gelembung
10    Tarik supit dan tidak boleh dilakukan massage
11    Cuci tangan
12    Catat reaksi pemberian , hasil pemberian obat / tes obat, tanggal, waktu, dan jenis
obat

c.       Pemberian obat melalui  jaringan  subkutan

Pemberian obat melalui suntikan di bawah kulit dapat dilakukan pada daerah
lengan atas sebelah luar atau 1/3 bagian dari bahu, paha sebelah luar, daerah dada,
dan daerah sekitar umbilicus(abdomen) . umumnya, pemberian obat melalui
jaringan  subkutan ini dilakukan dalam program  pemberian insulin yang di
gunakan untuk mengontrol kadar gula darah. Terdapat dua tipe larutan insulin
yang diberikan , yaitu jernih  dan keruh.larutan jernih dimaksudkan sebagai
insulin tipe reaksi cepat (insulin reguler). Larutan yang keruh termasuk tipe
lambat karena adanya penambahan protein sehingga memperlambat absorpsi 
obat.

Persiapan alat dan bahan:


1.      Daftar buku obat/ catatan, jadwal pemberian obat
2.      Obat dalam tempatnya.
3.      Spuit insulin.
4.      Kapas alkohol dalam tempatnya
5.      Cairan
6.      Bak injeksi
7.      Bengkok
8.      Perlak dan alasnya

Prosedur kerja:
1.      cuci tangan.
2.      jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      bebaskan daerah yang akan disuntikkan atau bebaskan suntikan dari pakaian .
apabila  menggunakan baju , dibuka atau di ataskan .
4.      ambil obat pada tempatnya sesuai  dengan dosis yang akan diberikan . setelah itu,
tempatkan pada bak injeksi.
5.      Disinfeksikan  dengan kapas alkohol.

7
6.      Tegangkan dengan tangan kiri (daerah yang akan dilakukan suntikan subkuntun).
7.      Lakukan penusukan dengan jarum suntik menghadap ke atas , dengan sudut  45
pada permukaan kulit.
8.      Lakukan dengan aspirasi bila tidak ada darah, semprotkan  obat perlahan-lahan 
hingga  habis .
9.      Tarik spuit dan tahan dengan kapas alkohol. Masukan spuit yang telah dipakai 
kedalam bengkok.
10.  Catat reaksi pemberian, tanggal, waktu pemberian, dan jenis / dosis obat.
11.  Cuci tangan.

d.      Pemberian obat melalui  intervena

Memberikan obat secara langsung, diantaranya vena mediana cubitus / cephalika


(daerah lengan), vena frontalis / temporalis di daerah frontalis dan temporal dari
kepala. Tujuanya agar reaksi berlangsung cepat dan langsung masuk pada
pembuluh darah.

Persiapan alat dan bahan:


1.      Daftar buku obat / catatan, jadwal pemberian obat.
2.      Obat dalam tempatnya
3.      Spuit  sesuai dengan jenis ukuran.
4.      Kapas alkohol dalam tempatnya
5.      Cairan pelarut
6.      Bak injeksi
7.      Bengkok
8.      Perlak dan alasnya
9.      Karet pembendung.

Prosedur kerja :
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan.
3.      Bebaskan daerah yang akan dilakukan penyuntikan dari pakaian. apabila tertutup,
pakaian dibuka  atau dikeataskan
4.      Ambil onbat dari tempatnya dengan spuit, sesui dengan dosis yang akan
diberikan.  Apabila obat berada dalam bentuk sediaan bubuk, maka lartkan dengan
pelarut (akuades sterill).
5.      Pasang perlak atau pengalas di bawah vena yang akan dilakukan penyuntikan.
6.      Kemudian tempatkan obat yang telah di ambil pada  bak injeksi
7.      Disinfeksi dengan kapas alkohol
8.      Pada bagian atas daerah yang akan dilakukan pemberian obat dapat dilakukan
peningkatan dengan karet pembandung  (torniquet) , tegangkan dengan tangan  /
minta bantuan, atau membendung di atas vena yang akan dilakukan penyuntikan.
9.      Ambil spuit yang  berisi obat
10.  Lakukan penusukan dengan  lubang menghadap ke atas dengan  memasukkan  ke
pembuluh darah .

8
11.  Lakukan aspirasi. Bila sudah ada daerah ,lepskan karet pembendung dan 
langsung semprotkan  obat hingga habis.
12.  Setelah selesai, ambil sempuit dengan menarik dan lakukan penekanan pada
daerah pennusukan  dengan kapas alkohol  . letakkan spuit yang telah digunakan
ke dalam bengkok.
13.  Catat reaksi pemberian , tanggal,  waktu,  dan dosis pemberian obat
14.  Cuci tangan.

e.       Pemberian obat  melalui wadah intervena

Memberikan obat melalui  wadah intrvena  merupakan pemberian obat dengan


menambahkan atau memasukkan  obat ke dalam wadah cairan intervena. dengan
bertujuan untuk meminimalkan efek samping  dan mempertahankan kadar
terapeutik dalam darah.

Persiapan alat dan bahan :


1.      Spuit dan jarum yang sesuai dengan ukuran .
2.      Obat dalam tempatnya
3.      Wadah cairan (kantong / botol)
4.      Kapas alkohol.

Prosedur kerja :
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit.
4.      Cari tempat penyuntikan obat pada daerah kantong.
5.      Lakukan desinfeksi dengan kapas alkohol dan stop aliran
6.      Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarum spuit hingga menembus bagian
tengah dan memasukkan obat perlahan-lahan ke dalam kantong / wadah cairan
7.      Setelah selesai , tarik spuit dan campur larutan dengan membalikan kantong
cairan secara  perlahan-lahan dari satu ujung ke ujung lain.
8.      Periksa kecepatan infuse
9.      Cuci tangan
10.  Catat reaksi pemberian , tanggal,waktu, dan dosis pemberian obat

f.       Pemberian obat melalui selang intervena

Persiapkan alat dan bahan :


1.      Spuit dan jarum sesuai dengan  ukuran
2.      Obat dalam tempatnya
3.      Selang intrevena
4.      Kapas alcohol

Prosedur kerja:
1.      Cuci tangan
2.      jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan

9
3.      Periksa identitas pasien, kemudian ambil obat dan masukkan ke dalam spuit
4.      Cari tempat penyuntikan  obat pada selang intervena
5.      Lakukan disinfeksi dengan kapas alcohol dan stop aliran
6.      Lakukan penyuntikan dengan memasukkan jarumspuit hingga menembus bagian
tengah dan memasukkan obat secara perlahan-lahan ke dalam selang intervena
7.      Setelah selesai, tarik spuit
8.      Periksa kecepatan infus dan obsevasi reksi obat
9.      Cuci tangan
10.  Catat obat yang telah diberikan dosisnya

g.      Pemberian  obat melalui intramuscular

Memberikan obat melalui intramuskuler merupakan pemberian obat dengan


memasukannya ke dalam jaringan otot. Lokasi penyuntikan dapat  dilakukan di
dorosogluteal (posisi tengkurap), ventrogluteal (posisi bebaring), avastus lateralis
(daerah paha), deltoid (lengan atas ). Dengan tujuan agar absorpasi obat dapat
lebih cepat.

Persiapa alat dan bahan :


1.      Daftar buku obat / catat, jadwal pemberian obat
2.      Obat dalam tempatnaya
3.      Spuit dan jarum sesuai dengan ukurannya : untuk orang dewasa, panjang nya 2,5-
3,7 cm; sedangkan untuk anak , panjangnya 1,25-2,5 cm
4.      Kapas alcohol dalam tempatnya
5.      Cairan pelarut
6.      Bak injeksi
7.      Bengkok

Perosedur kerja:
1.      Cuci tangan
2.      jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      ambil obat kemudian masukkan ke dalam spuit sesuai dengan dosis. Setelah itu
letakkan pada bak injeksi
4.      periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan.
5.      Disinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan penyuntikan
6.      Dilakukan  penyuntikan
7.      Lakukan penusukan menggunakan jarum dengan posisi tegak lurus
8.      Setelah jarum masuk , lakukan aspirasi spuit.bila tidak ada darah, semperotkan
obat secara perlahan-lahan hingga habis
9.      Setelah selesai, ambil spuit dengan menariknya, tekan daerah penyuntikan dengan
kapas alcohol, kemudian letekkan spuit yang telah digunakan pada bengkok
10.  Catat reaksi pemberian , jumlah dosis obat, dan waktu pemberian
11.  Cuci tangan.

10
h.      Pemberian obat melalui rectum

Pemberian obat melalui rectum  merupakan pemberian obat dengan memasukkan


obat melalui anus dan kemudian rectum,dengan tujuan memberikan efek local dan
sistematik. Tindakan pengobatan ini disebut pemberian obat supositoria yang
bertujuan untuk mendapatkan efek terapi obat, menjadiakan lunak pada daerah
feses, dan merangsang buang air besar. Pemberian obat efek local , seperti obat
ducolac supositoria, berfungsi untuk meningkatkan defekasi secara local.
Pemberian obat  dengan sistemik, seperti obat aminofilin supositoria, berfungsi
mendilatasi bronchus. Pemberian obat supositoria ini diberikan tepat pada dinding
rectal yang melewati sphincter anti interna. Kontraindikasi pada pasien yang
mengalami pembedahan rectal.

Persiapan alat dan bahan:


1.      Obat supositoria pda tempatnya
2.      Sarung tangan
3.      Kain kasa
4.      Vaselin/pelican/pelumas
5.      Kertas tisu

Prosedur kerja:
1.       Cuci tangan
2.      Jelaskan pada pasien mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      Gunakan sarung tangan
4.      uka pembungkus obat  dan pegang dengan kain kasa
5.      Oleskan pelican pada ujung obat supositoria
6.      Regangkan glutea dengan tangan kiri.kemudian masukkan supositoria b perlahan
melalui anus,sphincter anal interna, serta mengenai dinding rectal  10 cm pada
orang dewasa, 5 cm pada bayi atau anak .
7.      Setelah selesai, tarik jari  tangan dan bersihkan daerah sekitar anal dengan tisu
8.      Anjurkan pasien untuk tetap berbaring terlentang atau miring selama  5 menit
9.      Cuci tangan
10.  Cata obat, jumlah dosis,  dan cara pemberian .

i.        Pemberian obat per vagina

Pemberian obat melalui vagina merupakan tindakan memasukkan obat melalui 


vagina, yang bertujuan untuk mendafatkan efek terapi obat dan mengobati saluran
vagina atau serviks. obat ini tersedia dalam bentuk krem dan supositoria  yang
digunakan untuk mengobati  infeksi lokal .

Persiapan alat dan bahan:


1.      Obat dalam tempatnya
2.      Sarung tangan
3.      Kain kasa
4.      Kertas tisu

11
5.      Kapas sublimat dalam tempatnya.
6.      Pengalas
7.      Korentang dalam tempatnya

Prosedur kerja:
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      Gunakan sarung tangan
4.      Buka pembukus obat dan pegang dengan kain kasa
5.      Bersihkan sekitar alat kelamin dengan kapas sublimat
6.      Anjurkan pasien tidur dengan posisi dorsal recumbert
7.      Apabila jenis obat supositoria, maka buka pembungkus dan berikan pelumas pada
obat
8.      Renggang kan labia minora dengan tangan kiri dan masukkan obat  sepanjang
dinding kanal vaginal posterior sampai 7,5- 10 cm
9.      Setelah obat masuk,bersihkan daerah sekitar orifisium dan labia dengan tisu
10.  Anjurkan unutk tetap dalam posisi selama  10 m agar obat bereaksi.
11.  Cuci tangan
12.  Catat jumlah, dosis, waktu, dan cara pemberian

j.        Pemberian obat pada mata

Pemberian obat pada mata dengan  obat tetes mata atau salep mata digunakan
untuk persiapan pemeriksaan struktur internal mata dengan mendilatasi pupil,
pengukuran refraksi lensa dengan melemahkan otot lensa, serta penghilangan
iritasi mata.

Persiapan alat dan bahan:


1.      Obat dalam tempatnya dengan penetes steril atau berupa salep.
2.      Pipet
3.      Pinset anatomi dalam tempatnya
4.      Korentang dalam tempatnya
5.      Plester
6.      Kain kasa
7.      Kertas tisu
8.      Balutan
9.      Sarung tangan
10.  Air hangat / kapas pelembat.

Prosedur keja:
1.      Cuci tangan
2.      Jelskan pada pasien, mengenai prosedur yang dilakukan
3.      Atur posisi pasien dengan kepala menengadah dengan posisi perawat di samping
kanan
4.      Gunakan sarung tangan

12
5.      Bersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembat dari sudut mata k
arah hidung apabila sangat kotor,   basuh dengan air hangat.
6.      Buka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari,jari
telunjuk di atas tulang orbita.
7.      Teteskan obat mata di atas sakus konjugtiva. Setelah tetesan selesai sesuai dengan
dosis, anjurkan pasien untuk menutup mata dengan perlahan-lahan, apabila
menggunakan obat tetes mata.
8.      Apabila obat mata jenis salep pengang aflikator salep di atas pinggir kelopak mata
kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obat pada kelopak mata
bawah.setelah selesai, anjurkan pasien untuk melihat ke bawah , secara bergantian
dan berikan obat pada kelopak mata bagian atas.biarkan pasien untuk
memejamkan mata dan menggerakan kelopak mata
9.      Tutup mata dengan kasa bila perlu.
10.  Cuci tangan
11.  Catat obat, jumlah, waktu, dan tempat pemberian . 

k.      Pemberian obat pada kulit

Pemberian obat pada kulit merupakan pemberian obat dengan mengoleskannya 


dikulit yang bertujuan mempertahan kan hidrasi, melindungi permukaan kulit,
mengurangi iritasi kulit, atau  mengatasi infeksi. Jenis obat kulit yang diberikan
dapat bermacam-macam seperti krem, losion, aerosol dan seprai.

Persiapan alat dan bahan:


1.      Obat dalam tempatnya (seperti krem, losion, aerosol, dan seprai)
2.      Pinset anatomis
3.      Kain kasa
4.      Kertas tisu
5.      Balutan
6.      Pengalas
7.      Air sabun, air hangat
8.      Sarung tangan

Prosedur kerja:
1.      Cuci tangan
2.      Jelasjan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      Pasang pengalas di bawah daerah yang akan dilakukan tindakan
4.      Gunakan sarung tangan
5.      Bersihkan daerah yang akan diberi obat dengan air hangat (apabila terdapat kulit
mengeras ) dan gunakan pinst anatomis.
6.      Beriakan obat sesuai dengan indikasi dan cara pemakaian seperti mongelkan dan
menggompers 
7.      Kalau perlu,tutup dengan kain kasa atau balutan pada daerah yang diobati
8.      Cuci tangan

13
l.        Pemberian obat  pada telinga

Memberiakan obat pada telinga dilakukan dengan obat tetes pada telinga atau
salep. Pada umumnya, obat tetes telinga yang dapat  berupa obat antibiotik
diberiakan pada gangauan infeksi  telinga. Khususnya otitis media pada telinga
tengah.

Persiapan alat dan bahan  :


1.      Obat dalam tempatnya
2.      Penetes
3.      Spekulum telinga
4.      Pinset anatomi dalam tempatnya
5.      Korentang dalam tempatnya
6.      Plester
7.      Kai n kasa
8.      Kertas tisu
9.      Balutan

Prosedur  kerja :
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan pada pasien , mengenai prosedur  yang akan dilakukan
3.      atur posisi pasien dengan kepala miring ke kanan atau ke kiri sesuai dengan
daerah yang akan diobati , usahakan agar lubang telinga pasien ke atas.
4.      Lurusakan lubang telinga denger menarik daun telinga ke atas atau ke belekang
pada orng dewasa dan k bawah pada anak
5.      Apabila obat berupa obat tetes, maka teteskan obat dengan jumlah tetesan sesuai
dosisi pada dinding saluaran untuk mencegah terhalang oleh gelembung udara
6.      Aoabila berupa salep, maka ambil kapas lidi dan masukkan atau oleskan salep
pada liang telinga
7.      Pertahankan posisi kepala  2-3m
8.      Tutup telinga dengan pembalut dan plester kalau perlu
9.      Cuci tangan
10.  Catat jumalah, tanggal,dan dosis pemberian.

m.    Pemberian obat pada hidung

Pemberian obat tetes hidung dapat dilakukan pada hidung seseorang dengan
keradangan hidung (rhinitis) atau nasofaring.

Persiapan alat dan bahan


1.      Obat dalam tempatnya
2.      Pipet
3.      Spekulum hidung
4.      Pinset anatomi pada tempatnya
5.      Korentang dalam tempatnya
6.      Plester

14
7.      Kain kasa
8.      Kertas tisu
9.      Balutan

Prosedur  kerja :
1.      Cuci tangan
2.      Jelaskan pada pasien, mengenai prosedur yang akan dilakukan
3.      Atur posisi pasien dengan cara :
4.      Berikan tetesan obat  sesuai dengan dosis pada tiap lubang hidung
5.      Pertahankan posisi kepala tetap tengadah ke belakang  selama  5 m
6.      Cuci tangan
7.      Catat cara tanggal, dan dosis pemberian obat

E.     Komplikasi dan Kesalahan Dalam Pemberian Obat.


Obat memiliki dua efek yakni efek terapeutik dan efek samping efek
terapeutik obat memiliki kesesuaian terhadap efek yang diharapkan sesuai
kandungan obatnya seperti paliatif (berefek untuk mengurangi gejala), kuratif
(memiliki efek pengobatan), suportif (berefek untuk menaikkan fungsi atau
respons tubuh), substitutif (berefek sebagai pengganti), efek kemoterapi (berefek
untuk mematikan atau menghambat), dan restorative (berefek pada memulihkan
fungsi tubuh yang sehat). Efek samping merupakan dampak yang tidak di
harapkan, tidak bisa diramal, dan bahkan kemungkinan dapat membahayakan
seperti adanya alergi, toksisitas (keracunan), penyakit iatrogenic, kegagalan dalam
pengobatan, dan lain-lain.
     Alergi kulit : apabila terjadi alergi kulit atas pemberian obat kepada
klien, keluarkan sebanyak mengkin pengobatan yang telah diberikan, beritau
dokter, dan catat dalam pelaporan.
 Resiko kesalahan pengobatan injeksi meningkat secara bermakna dengan
semakin tingginya keparahan sakit pasien, semakin tinggi pelayanan dan semakin
banyaknya penyuntikan obat. Resiko lebih rendah ketika ada sistem pelaporan
kejadian kritis dan ketika pengecekan rutin pada perubahan shift perawat

15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Obat dapat diberikan dengan berbagai cara disesuaikan dengan kondisi pasien
diantaranya: subkutan, intrakuta, intra muscular, dan intra vena, dalam pemberian
obat ada ha; ha; yang harus di perhatikan, yaitu indikasi dan kontra indikasi
pemberian obat, sebab ada jenis jenias obat tertentu yang tidak bereaksi jika
diberikan dengan cara yang salah.

SARAN

Setiap obat merupakan racun yang dapat memberikan efek samping yang tidak
baik jika kita salah menggunakan nya. Hal ini tentunya dapat menimbulkan
kerugian bahkan akibatnya juga fatal. Oleh karena itu, sebagai tenaga kesehatan
kiranya harus melaksankan tugas kita dengan sebaik baiknya tanpa menimbulkan
masalah masalah yang dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/123967506/Konsep-Dasar-Pemberian-Obat

17

Anda mungkin juga menyukai