Disusun oleh:
Nama : Selma Resina
NIM : PO.62.24.2.20.222
Mengesahkan,
Pembimbing Institusi ,
Mengetahui,
Rasa syukur saya haturkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, karena berkat
karunianya saya dapat menyusun laporan ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Terakhir, saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu saya membutuhkan kritik dan saran yang bisa membangun kemampuan saya, agar
kedepannya bisa menulis laporan dengan lebih baik lagi.
Selma Resina
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................................
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG...................................................................................................
B. TUJUAN.......................................................................................................................
C. MANFAAT...................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN..............................................................................................................
B. TUJUAN…...................................................................................................................
C. INDIKASI.....................................................................................................................
D. KONTRA INDIKASI....................................................................................................
E. PERSIAPAN ALAT......................................................................................................
F. PROSEDUR KERJA.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Cover
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pemberian obat menjadi salah satu tugas seorang perawat yang paling penting.
Petugas kesehatan adalah mata rantai terakhir dalam proses pemberian obat kepada
pasien. Petugas kesehatan bertanggung jawab pada obat itu diberikan dan memastikan
bahwa obat tersebut benar. Obat yang diberikan kepada pasien, menjadi bagian
integral. Petugas kesehatanlah yang paling tahu tentang kebutuhan dan respon pasien
terhadap pengobatan. Misalnya, pasien yang sukar menelan, muntah atau tidak dapat
minum obat karena alasan tertentu. Faktor gangguan visual, pendengaran, intelektual
atau motorik, yang mungkin menyebabkan pasien tidak bisa mengkonsumsi obat juga
harus diperhatikan. Rencana tindakan kebidanan harus mencangkup rencana
pemberian obat, pengetahuan tentang kerja dan interaksi obat, efek samping, lama
kerja obat dan program dari dokter.
B. TUJUAN
1. Memahami petugas kesehatan dalam pemberian obat
2. Memahami efek-efek obat didalam tubuh
3. Mampu mengatasi masalah dalam pemberian obat
C. MANFAAT
TINJAUAN PUSTAKA
A. PENGERTIAN
Obat yaitu zat kimia yang dapat mempengaruhi jaringan biologi pada organ tubuh
manusia, obat merupakan sebuah terapi primer tersusun atas substansi zat kimia
yang digunakan dalam proses diagnosis, penyembuhan atau perbaikan dan
pencegahan terhadap proses penyakit serta berpengaruh terhadap organ tubuh
secara biologis.
B. TUJUAN
1. Untuk memberikan efek penyembuhan terhadap suatu penyakit ataupun keluhan
yang dirasakan oleh pasien
2. Mencegah penyakit
3. Menghilangkan nyeri
4. Menyebuhkan penyakit
C. INDIKASI
Efek terapeutik obat memang dapat menyembuhkan, tetapi tidak semua obat
betul-betul menyembuhkan penyakit, banyak diantaranya hanya meniadakan atau
meringankan gejalanya. Karena itu dapat dibedakan tiga jenis pengoatan, yaitu :
Terapi kausal : disini obat bekerja dengan cara meniadakan penyebab
penyakit, misalnya pemusnahan kuman, virus atau parasit.
Terapi simptomatis : hanya gejala penyakit yang diobati dan diringankan,
penyebabnya yang lebih mendalam tidak dipengaruhi, misalnya kerusakan
pada suatu organ atau saraf.
Terapi subsitusi : disini obat berfungsi menggantikan zat yang lazimnya dibuat
oleh organ yang sakit. Misalnya insulin pada diabetes, karena produksinya
oleh pankreas kurang atau terhenti.
D. KONTRA INDIKASI
1. Efek samping : adalah segala sesuatu khasiat yang tidak diinginkan untuk tujuan
terapi yang dimaksudkan pada dosis yang dianjurkan, misalnya rasa mual pada
penggunaan digoksin, rasa kantuk pada penggunaan CTM.
2. Idiosinkrasi : peristiwa dimana suatu obat memberikan efek yang secara kualitatif
berlainan dari efek normalnya. Umumnya hal ini disebabkan oleh kelainan genetis
pada pasien bersangkutan.
3. Alergi : reaksi antara obat dengan tubuh yang membentuk antibodi sehingga
seseorang menjadi hipersensitifitas terhadap obat tersebut.
4. Fotosensitasi : adalah kepekaan berlebihan terhadap cahaya akibat penggunaan obat,
terutama secara lokal.
5. PERSIAPAN ALAT
Persiapan alat pemberian obat melalui oral, sublingul dan bukal
1. Daftar buku obat
2. Obat dan tempatnya
3. Air minum dalam tempatnya
Persiapan alat obat melalui mata
1. Obat tetes mata
2. Salep mata
3. Sarung tangan
Persiapan alat obat melalui hidung
1. Botol obat dengan penetes steril
2. Buku obat
3. Sarung tangan
Persiapan alat pemberian vagina
1. Obat suppositoria
2. Sarung tangan
3. Bengkok
4. Jelly
Persiapan alat pemberian obat pada rektum
1. Obat suppositoria
2. Sarung tangan
3. Kain kasa
4. Vaselin/pelumas
5. Kertas tisu
Konsep dan teknik cara pemberian obat melalui intravena (selang IV)
intracutan (IC), subcutan (SC) dan intramuscular (IM).
a. Secara intravena (IV)
6. PROSEDUR KERJA
Prosedur kerja pemberian obat melalui oral :
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Baca obat dengan prinsip tepat obat, tepat pasien, tepat dosis, tepat waktu.
4. Bantu untuk meminumkannya dengan cara
- Apabila memberikan obat bentuk tablet atau kapsul dari botol maka
tuangkan jumlah yang dibutuhkan ke dalam tutup botol dan pindahkan ke
tempat-tempat jangan contoh obat dengan tangan untuk obat berupa kapsul
jangan dilepaskan pembungkusnya
- Kaji kesulitan menelan bila ada jadikan tablet dalam bentuk bubuk dan
campur dengan minuman
- Kaji denyut nadi dan tekanan darah sebelum pemberian obat yang
membutuhkan pengkajian
5. Catat perubahan dan reaksi terhadap pemberian evaluasi respon terhadap obat
dengan mencatat hasil pemberian obat
6. Cuci tangan
Sprei Aerosol
a. Kocok wadah dengan keras
b. Baca label untuk jarak yang dianjurkan untuk memegang sprai menjauh area
(biasanya 15 – 30 cm).
c. Bila leher atau bagian atas dada harus disemprot, minta pasien untuk memalingkan
wajah dari arah sprai.
d. Semprotkan obat dengan merata pada bagian yang sakit (pada beberapa kasus
penyemprotan ditetapkan waktunya selama beberapa detik)
Tempat injeksi.
Jenis spuit dan jarum yang digunakan.
Injeksi yang mungkin terjadi selama injeksi.
Kondisi atau penyakit klien.
Obat yang tepat dan benar.
Dosis yang diberikan harus tepat.
Pasien yang tepat.
Cara atau rute pemberian obat harus tepat dan benar
Prosedur Kerja Pemberian Obat Secara Intramuscular Secara Umum.
Mencuci tangan.
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.
Ambil obat dan masukkan kedalam spuit sesuai dengan
dosisnya.Setelah itu letakkan dalam bak injeksi.
Periksa tempat yang akan dilakukan penyuntikan (perhatikan lokasi
penyuntikan).
Desinfeksi dengan kapas alcohol pada tempat yang akan dilakukan
injeksi.
Lakukan penyuntikan :
- Pada daerah paha (vastus lateralis) dengan cara,anjurkan pasien untuk
berbaring terlentang dengan lutut sedikit fleksi.
- Pada ventrogluteal engan cara,anjurkan pasien untuk miring,tengkurap
atau terlentang dengan lutut dan pinggul pada sisi yang akan dilakukan
penyuntikan dalam keadaan fleksi.
- Pada daerah dorsogluteal dengan cara anjurkan pasien untuk tengkurap
dengan lutut di putar kearah dalam atau miring dengan lutut bagian atas
dan pinggul fleksi dan diltakkan didepan tungkai bawah.
- Pada daerah deltoid (lengan atas) dengan cara anjurkan pasien untuk
duduk atau berbaring mendatar lengan atas fleksi.
Lakukan penusukan dengan posisi jarum tegak lurus.
Setelah jarum masuk,lakukan aspirasi spuit,bila tidak ada darah yang
tertarik dalam spuit,maka tekanlah spuit hingga obat masuk secara
perlahan-lahan hingga habis.
Setelah selesai,tarik spuit dan tekan sambil di masase penyuntikan
dengan kapas alcohol,kemudian spuit yang telah digunakan letakkan
dalam bengkok.
Catat reaksi pemberian,jumlah dosis,dan waktu pemberian.
Cuci tangan.
Cuci tangan
Siapkan obat sesuai dengan prinsip 5 benar
Identifikasi klien
Beri tahu klien prosedur kerjanya
Atur klien pada posisi yang nyaman
Pilih area penusukan
Pakai sarung tangan
Bersihkan area penusukan dengan kapas alcohol
Pegang kapas alkohol dengan jari tengah pada tangan non dominan
Buka tutup jarum
Tarik kulit dan jaringan lemak dengan ibu jari dan jari tangan non
dominan dengan ujung
Jarum menghadap ke atas dan menggunakan tangan
dominan,masukkan jarum dengan sudut 450 atau 900
Lepaskan tarikan tangan non dominan
Tarik plunger dan observasi adanya darah pada spuit
Jika tidak ada darah, masukan obat perlahan-lahan.jika ada darah tarik
kembali jarum dari kulit tekan tempat penusukan selama 2 menit, dan
observasi adanya memar, jika perlu berikan plester, siapkan obat yang
baru.
Cabut jarum dengan sudut yang sama ketika jarum di masukan,sambil
melakukan
Menekanan dengan menggunakan kapas alkohol pada area penusukan
Jika ada perdarahan,tekan area itu dengan menggunakan kasa steril
sampai perdarahan berhenti
Kembalikan posisi klien
Buang alat yang sudah tidak dipakai
Buka sarung tangan
Cuci tangan dan catat hasil pemberian obat/ test obat, tanggal waktu
dan jenis obat, serta reaksinya setelah penyuntikan
DAFTAR PUSTAKA