Anda di halaman 1dari 8

KONSEP PEMBUATAN PROPOSAL KTI

By : Damon Wicaksi, SST, M.Kes

1. BAB 1 PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran pada pembaca/ penilai/ pemerhati
tulisan karya tulis ilmiah untuk memberikan gambaran awal tentang permasalahan yang akan
dikupas dan diberikan solusinya oleh penulis. Bab pendahuluan terdiri atas :
1.1 Latar Belakang
Adalah sekumpulan data/fakta yang dianalisa oleh penulis, sehingga menjadi suatu hal yang
penting dan menjadikannya alasan bahwa,masalahan itu (Asuhan Keperawatan) perlu untuk dikaji
dun dikupas secara mendalam melalui pendekatan iimiah. Data/ fakta dapat diperoleh melalui
sumber sumber yang autentik (misal journal, laporan penulisan, media massa, rekapitulasi data, dll).
Latar belakang bisa juga menguraikan apa yang menjadi masalah penulisan dan alasan mengapa
rrasalah tersebut penting dan perlu diteliti. Didukung oleh fakta empiris sehingga jelas memang ada
masalah yang perlu diteliti. Juga ditunjukkan letak masalah yang perlu diteliti dalam konteks teori.
Latar belakang meliputi MSKS :
a. lntroduksi masalah penulisan, (M)
Dalam introduksi masalah, ungkapkan permasalahan pokok, seperti ruang lingkup kesenjangan
yang muncul dan perlu diperhatikan. Masalah harus ditulis dengan singkat, padatdan jelas
untuk mengungkapkan cakupan masalah pokok Permasalahan juga bisa diungkapkan dengan
melihat fenomena yang ditemukan di tempat pengambilan kasus atau masyarakat.
b. Justifikasi / skala masalah (S)
Justifikasi adalah pembenaran dan bukti secara autentik tentang keberadaan masalah yang telah
diuraikan. Dalam hal ini dapat berupa besarnya masalah dan pengaruhnya yang timbul terhadap
kesehatan waktu terjadi saat ini tempat kejadian, karakteristik rnasyarakat yang terkena dan
dapat disajikan dalambentuk angka insiden suatu masalah yang diperoleh dari literatur terbaru,
hasil penulisan yang relevan dan survey awal sebagai bukti empiris dari tempat pengambilan
kasus. Penyusunan skala masalah dari ruang lingkup yang paling luas hingga ke lingkup pada
tempat pengambilan kasus.
c. Kronologi Masalah (K)
Kronologis berisi tentang bagaimana urutan kejadian suatu masalah sampai timbulnya akibat
jika masalah tersebut tidak ditangani (berupa penyebab masalah dan dampak dari masalah) dan
hal ini diuraikan sesuai teori yang didapat dari literatur dari kasus serta akibat jika masalah
tersebut tidak diselesaikan.
d. Konsep Solusi (S)
Berisi alternatif solusi untuk menyelesaikan masalah dan dampak yang ditimbulkannya. Solusi
diharapkan berupa konsep pemecahan yang sudah dan akan digunakan, dapat menjelaskan
bagaimana basil dan yang terpenting adalah solusi berisi tentang peran perawat dalam mengatasi
masalah sehingga perawat ingin memperdalam pengetahuan tentang kasus ini rnelalui studi
kasus.
1.2 Batasan Masalah
Aspek kasus yang dibatasi untuk diangkat dalam topik Studi Kasus.
Contoh : Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami Diabetes Mellitus dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh di Ruang Bougenville RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
1.3 Rumusan Masalah
Adalah pernyataan-pernyataan yang diajukan yang jawabannya akan diperoleh setelah
penulisan selesai dilaksanakan. Rumusan masalah mengambarkan asuhan keperawatan yang
hendak dicapai, dan hendaknya disusun secara singkat, padat dan jelas, tidak terlampau
luas/sempit, tidak mengandung emosi, prasangka atau unsur-unsur yang tidak ilmiah, dan
dituangkan dalam bentuk kalimat, sebaiknya hindari kata, tanya "sejauh manakah" atau
"seberapa besarkah", dsb.
Contoh :Bagaimanakah asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville
RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso?
1.4 Tujuan Penelitian
Adalah rumusan hal yang menunjukkan adanya sesuatu hal yang diperoleh setelah penulisan
selesai. Tujuan dirumuskan dalam kalimat pernyataan. Tujuan tergantung pada jenis penulisan
yang akan dilaksanakan. Penulisan yang tidak mempunyai hipotesa (misalnya deskriptif)
tujuannya adalah mengumpulkan pengetahuan empirikatau mencari fakta – fakta deskriptif
mengenai suatu peristiwa / gejala alam / fenomena tertentu.
Dalam desain studi kasus ini, tujuan yang ingin dicapai dalam proses studi kasus harus
dikemukakan, tujuan studi kasus harus jelas dan tegas.
Dalam tujuan dibagi menjadi :
1) Tujuan Umum : merupakan tujuan penulisan secara keseluruhan yang ingin dicapai melalui
studi kasus
2) Tujuan Khusus : merupakan penjabaran dart tujuan umum yang sifatnya lebih operasional
dan spesifik dapat dilihat dari tahap-tahap asuhan keperawatan dan analisis perbedaan dari
tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Tujuan khusus berisi rincian langkah demi Iangkah
untuk mencapai tujuan umum, berkaitan langsung dengan masalah penulisan, menunjukkan
variabel yang akan diperiksa dan diukur.
Kaitan antara Rumusan masalah, Tujuan dan kesimpulan

RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN


Hal yang dipertahankan Jawaban yang ingin dicari

KESIMPULAN
Jawaban yang diperoleh
Contoh :
1.4.1 Tujuan Umum :
Melaksanakan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville RSUD Dr.
H. Koesnadi Bondowoso.
1.4.2. Tujuan Khusus :
1) Melakukan pengkajian keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville
RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
2) Merumuskan diagnosa keperawatan pada klien yang mengalarni Diabetes Mellitus
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville
RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
3) Menyusun intervensi keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville
RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
4) Melaksanakan tindakan keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus
dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville
RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
5) Melakukan evaluasi keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan
Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville RSUD
Dr. H. Koesnadi Bondowoso.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat terdiri dari manfaat teoritis dan manfaat praktis. Manfaat teoritis ditujukan untuk
pengembangan ilmu keperawatan, sedangkan manfaat praktis disampaikan bagi
klien/keluarga, perawat, RS/Puskesmas, institusi pendidikan.
2. BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
Adalah landasan teori yang digunakan oleh penulis dengan memberikan kesempatan pada
penulis untuk mengembangkan konsep keperawatan sedemikian rupa berbagai sumber yang
relevan, autentik dan actual.
2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian
Pengertian istilah dari penyakit yang diangkat dalam judul
2.1.2 Etiologi / prediposisi
Faktor penyebab timbulnya penyakit dari judul yang diambil
2.1.3 Klasifikasi (jika ada)
Macam-macam dari penyakitberdasarkan judul penelitian
2.1.4 Patofisiologi
Perjalanan penyakit dari kondisi fisiologis menjadi patofisiologi penyakit
2.1.4 Gambaran Klinis
Tanda dan gejala yang muncul dari penyakit
2.1.5 Komplikasi
Dampak/ akibat apabila penyakit tidak segera diatasi
2.1.6 Penatalaksanaan
Hal hal yang dilakukan untuk mengatasi penyakit yang ada baik dan farmakoterapi,
nutrisi, olahraga, pencegahan ataupun hal lainnya untuk penatalaksanaan penyakit.

2.2 Konsep Keluarga


2.2.1 Definisi Keluarga
2.2.2 Ciri-Ciri Keluarga
2.2.3 Tipe Keluarga
2.2.4 Struktur Keluarga
2.2.5 Fungsi Pokok Keluarga
2.2.6 Karakteristik Keluarga Sehat
2.2.7 Tugas Keluarga
2.2.8 Tahap Perkembangan Keluarga
2.3 Asuhan Keperawatan
2.3.1 Pengkajian
Hal-hal yang berhubungan dengan kasus penyakit yang diangkat antara lain : biodata,
riwayat penyakit sekarang. Riwayat kesehatan yanglalu, riwayat kesehatan keluarga, riwayat
psikososial, pola fungsi, pemeriksaan fisik. pemenksaan penunjang analisa data, daftar
masalah keperawatan.
Pengumpulan data ini juga menyesuaikan dengan kasus yang diambil, jika keperawatan
keluarga/jiwa maka pengkajian disesuaikan dengan kebutuhan data yang diperlukan,
pengkajian menggunakan format pengkajian keluarga/jiwa. Pengkajian dibuat sesuai dengan
literatur yang digunakan, seperti : Lynda Juall Carpenito, Marilynn E Doenges, Moorhead
Sue, Bulechek Gloria M, Herdman T. Heather, Suddart & Brunner, atau dari sumber yang
lain yang terstandarisasi.
2.3.2 Diagnosis
Diagnosis keperawatan merupakan suatu penyataan yang jelas tentang masalah kesehatan
klien yang dapat diatasi dengan tindakan keperawatan. Diagnosis keperawatan ditetapkan
berdasarkan analisis interpretasi data yang diperoleh melalui pengkajian. Diagnosis dibuat
sesuai dengan literatur yang digunakan, seperti Lynda Juall Carpenito, Marilynn E Doenges,
Moorhead Sue, Bulechek Gloria M, Herdman T. Heather, Suddart & Brunner, atau dari
sumber yang lain yang terstandarisasi.
2.3.3 Intervensi
Rencana asuhan keperawatan adalah petunjuk tertulis yang menggambarkan secara tepat
rencana tindakan yang dilakukan terhadap klien sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
diagnosa keperawatan. Intervensi dibuat sesuai dengan literatur yang digunakan, seperti :
Lynda Juall Carpenito, Marilynn E Doenges, Moorhead Sue, Bulechek Gloria M, Herdman
T. Heather, Suddart & Brunner, atau dari sumber yang lain yang terstandarisasi.
2.3.4 Implementasi
Pelaksanaan adalah pengelolaan dan perwujudan dan rencana perawatarryang berupa
tindakan-tindakan perawatan.
2.3.5 Evaluasi
Evaluasi merupakan langkah akhir dalam proses keperawatan. Pada tahap ini dapat
diketahui apakah tujuan dalam proses keperawatan sudah tercapai atau belum. masalah apa
yang sudah dipecahkan dan apa yang perlu dikaji, direncanakan, dilaksanakan dan dinilai
kembali.
3. Bab 3 : METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini rnembahas tentang pendekatan yang digunakan dalam menyelenggarakan studi kasus

3.1 Desain Penelitian


Menguraikan desain yang dipakai pada penulisan. Desain yang digunakan adalah studi kasus,
yaitu studi yang mengeksplorasi suatu masalah / fenomena dengan batasan terperinci, memiliki
pengambilan data yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi. Studi kasus
dibatasi oleh waktu dan tempt, serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau
individu.
Contoh
Studi kasus dalam karya tulis in adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus dengan Ketidakseimbangan Nutrisi
Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang Bougenville RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.

3.2 Batasan istilah


Batasan istilah (atau dalam versi kuantitaf disebut sebagai definisi operasional) adalah
pernyataan yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang menjadi fokus studi kasus. Batasan
istilah disusun secara naratif dan apabila diperlukan ditambahkan informasi kualitatif sebagai
penciri dari batasan yang dibuat penulis.
Contoh : Batasan istilah dalam studi kasus ini adalah asuhan keperawatan pada klien yang
mengalami Diabetes Mellitus dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan
Tubuh di Ruang Bougenville RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso.

3.3 Lokasi dan waktu


Dijelaskan tentang deskriptif lokasi penulisan, jika focus sasaran adalah keluarga maka perlu
menuliskan alamat yang digunakan setingkat desa serta waktu yang digunakan dalam
penyusunan KTI Studi Kasus. Waktu penyelenggaraan kegiatan asuhan keperawatan adalah
1) Studi kasus individu (di Rumah Sakit) lama waktu sejak klien pertama kali MRS sampai
pulang dan atau klien yang dirawat minimal 3 hari. Jika sebelum 3 hari klien sudah pulang,
maka perlu menggunakan klien lainnya yang sejenis. Dan bila perlu dapat dilanjutkan dalam
bentuk home care.
2) Studi kasus pada keluarga di komunitas, sasarannya adalah klien dan keluarga. Lama waktu
bisa menyesuaikan sesuai dengan target keberhasilan dari tindakan, bisa 2 sampai dengan 3
minggu (dengan jumlah kunjungan minimal 7 kali selama masa perawatan).
Contoh : Pada studi kasus ini dilakukan asuhan keperawatan pada klien yang mengalami
Diabetes Mellitus dengan Ketidakseimbangan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan Tubuh di Ruang
Bougenville RSUD Dr. H. Koesnadi Bondowoso selama 3 hari.

3.4 Subyek Penelitian / Partisipan


Pada sub bab ini dideskripsikan tentang karakteristik partisipan / unit analisis / kasus yang akan
diteliti. Partisipan dalam keperawatan urnumnya adalah klien dan atau keluarganya. Subyek
yang digunakan adalah 1 klien atau 1 keluarga (1 kasus) dengan masalah keperawatan dan
diagnose medis yang sesuai dengan judul. Dalam penyusunan studi kasus ini, partisipan adalah
1 kasus / klien yang di rawat di RS / Puskesmas.
Contoh Partisipan dalam penyusunan studi kasus ini adalah 1 klien dengan diagnosis medis
Diabetes Mellitus.

3.5 Pengumpulan Data


Pada sub bab ini dijelaskan terkait metode pengumpulan data yangdigunakan
1) Wawancara (hasil anamnesa berisi tentang identitas klien. keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang — dahulu — keluarga dll). Sumber data dari klien, keluarga, dan perawat lainnya
2) Observasi dan pemeriksaan fisik (dengan pendekatan IPPA inspeksi, palpasi, perkusi,
auskultasi) pada system tubuh klien
3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data lain yang
relevan)

3.6 Uji Keabsahan Data


Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/informasi yang diperoleh
sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Disamping intergritas penulis (karena
penulis menjadi instrument utama), uji keabsahan data dilakukan yaitu dengan :
1) memperpajang waktu pengamatan / tindakan. dan
2)sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama yaitu klien
/ keluarga, perawat dan pembimbing yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

3.7 Analisis Data


Analisis data dilakukan penulis di lapangan, sewaktupengumpulan data sampai dengan semua
data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara mengemukakan fakta, selanjutnya
membandingkan dengan teori yang ada dan selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan.
Teknik analisis yang digunakan dengan cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari
hasil intrepetasi wawancara mendalam yang akan dilakukan untuk menjawab rumusan masalah.
Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh penulis dan studi dokumentasi yang
menghasilkan data untuk selanjutnya diintrepretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai
bahan untuk memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan dalam analisis adalah:
1) Pengumpulan data
Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi dan dokumen). Hasil ditulis
dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip (cacatan
terstruktur).
2) Mereduksi data
Dari hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan satu dalam
bentuk transkrip dan dikelompokan menjadi data subyektif dan obyektif, dianalisis
berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan nilai normal.

3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk tabel, gambar, bagan dan teks naratif.
Kerahasiaan klien dijaga dengan mengaburkan identitas dari klien.
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil
penulisan terdahulu dan secara teontis dengan perilaku kesehatan. Penarikan kesimpulan
dilakukan dengan cara induksi. Data yang dikumpulkan terkait dengan data pengkajian,
diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

3.8 Etika Penelitian


Dicantumkan etika yang mendasar penyusunan studi kasus, terdiri dari :
1) Informed consent (persetujuan menjadi klien)
Lembar persetujuan yang akan diberikan kepada responden yang akan diteliti dan memenuhi
kriteria inkulasi dan disertai judul penelitian dan manfaat penelitian.
2) Anonymity (tanpa nama)
Subjek mempunyai hak untuk meminta bahwa data yang didapat untuk disembunyikan yaitu
bisa dengan tanpa nama atau inisial.
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Subjek berhak untuk meminta bahwa data yang diberikan untuk dirahasiakan.

Anda mungkin juga menyukai