Disusun Oleh
Novi Purnamasari 16360093
Pembimbing :
dr. Agustinus Sitepu, M.Ked (For), Sp. F
PENDAHULUAN
kulit)
Melalui saluran
Pernafasan (terhirup)
Okular/ mata
Asam
Istilah asam berasal dari bahasa latin yaitu
denfan ktaacidus yang artinya masam. Menurut
Arrhenius, Asam adalah senyawa yang menghasilkan
ion hydrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan
asam ditentukan oleh banyak sedikitnya ion hydrogen
yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang
dihasilkan semakin kuat sifat asamnya.
Suatu zat dikatakan asam bila memiliki sifat
sebagai berikut :
Memiliki rasa asam/masam/kecut bila dikecap.
Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.
Memiliki pH kurang dari 7.
Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat
pada logam.
Bereaksi dengan logam, menghasilkan gas
hydrogen.
Asam Digolongkan menjadi :
Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion
yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi
sempurna dalam larutannya). Contohnya : HCl (Asam
Klorida), HNO3 (Asam Nitrat), H2SO4 (Asam Sulfat), HBr
(Asam Bromida), HI (Asam Iodida), HClO3 (Asam
Klorat), HClO4 (Asam Perklorat), dan lain-lain.
Asam lemah yaitu asam yang sedikit menghasilkan ion
yang ada di dalam larutannya (hanya terionisasi
sebagian). Contohnya : CH3COOH, C2H5COOH, HCN,
HCOOH, H2C2O4, H2S2, H2CO3, HF dan lain-lain.
Asam Klorida (HCl)
Sifat- sifat
Tidak berwarna, bau sangat merangsang dan larut sempurna dalam
air.
Gejala- gejala
Asam ini lebih ringan dibandingkan akibat asam sulfat dan asam nitrat,
sehingga gejala dan tanda yang ditimbulkan juga lebih ringan.
Pakaian yang berwarna gelap akan menjadi merah kecoklatan jika
terkena asam ini. Kulit dan membran mukosa tidak mengalami perubahan
warna.
Pada beberapa kasus pernah diamati terjadinya salivasi, konvulsi, delirium
dan paralisis anggota badan.
Keracunan kronis terjadi karena sering menghirup asap dari HCL. Pasien
keracunan kronis ini akan mengalami coryza, konjungtivitis, faringitis dan
bronkitis.
Dosis fatal
Biasanya 15- 20 ml asam pekat
Periode fatal : 24- 36 jam.
Aspek medikolegal
Pada umumnya jarang terjadi keracunan
karena asam ini. Pernah ada kasus karena
kecelakaan atau upaya bunuh diri.
Gambaran Post mortem
Tidak ada perubahan warna pada kulit dan membran
mukosa.
Kulit menjadi keras dan mengalami parchmentasi.
Membran mukosa pada lambung berwarna putih
kelabu, disertai dengan adanya beberapa tempat
yang mengalami korosi dan berwarna hitam.
Jarang ditemukan adanya perforasi. Biasanya tampak
gambaran berupa gastritik akut.
Paru- paru mengalami edema dan kongesti jika
kasusnya karena menghirup uap asam.
Asam Nitrat (HNO3)
Sifat- sifat
Asam nitrat pekat merupakan cairan bening dan
tidak berwarna, di mana jika bereaksi dengan
udara akan mengeluarkan asap yang tidak
berwarna. Asam nitrat yang berwarna merah
kekuningan adalah asam nitrat yang terdapat di
pasaran yang mengandung nitrogen oksida.
Gejala- gejala dan tanda- tanda khusus
Bibir, lidah dan gigi menjadi kuning karena perubahan protein tubuh
menjadi xantho- protein. Email gigi yang mengalami kerusakan
akan membuat gigi menjadi berwarna kuning.
Kulit dan pakaian yang terkena asam akan berwarna kuning.
Bahan yang dimuntahkan berwarna kuning kecoklatan.
Abdomen mengalami distensi karena pembentukan gas.
Mungkin ditemukan adanya oliguri atau anuria. Pada urin bisa
dijumpai adanya albumin dan endapan protein.
Kejang mulut dan insensibilitas dapat dijumpai pada beberapa
kasus.
Dosis fatal
Jumlah sebanyak 10 ml atau lebih bisa berakibat fatal, tergantung
dari usia dan besarnya kerusakan yang disebabkan oleh asam.
Periode fatal
Lamanya 12- 24 jam.
Gambaran post- mortem
Kulit dan membran mukosa pada sistem pencernaan tampak
berwarna kuing.
Jarang terjadi perforasi. Tanda korosi tampak pada lambung dan
mukosa duodenum.
Jika kematian terjadi karena inhalasi asap dari asam tersebut,
pada laring, trakea dan saluran bronkus akan tampak mengalami
kongesti dan oedema.
Aspek medikolegal
Keracunan asam ini jarang terjadi. Biasanya karena
kecelakaan atau upaya bunuh diri.
Asam Sulfat (H2SO4)
Sifat- sifat
Asam sulfat murni merupakan cairan tidak berwarna
dan pekat. Cairan ini tidak mudah terbakar pada
udara terbuka. Jika ditambahkan air akan
menghasilkan panas. Jika mengenai benda yang
bersifat organik, kulit atau tekstil akan menyebabkan
perubahan warna menjadi hitam dan seperti terbakar.
Gejala- gejala
Asam sulfat mempunyai afinitas yang tinggi terhadap air (efek
higroskopis) sehingga jaringan akan mengalami dehidrasi. Karena
kenaikan temperatur yang sangat tinggi akan menyebabkan luka
bakar.
Lidah bengkak dan ditutupi selaput yang putih. Kadang- kadang
karena derajat keasaman yang tinggi bisa mengakibatkan
berbentuk seperti suatu massa jaringan.
Gigi berwarna putih seperti putih kapur dan tidak berkilat.
Bibir bengkak dan mengalami ekskoriasi .
Asam menetes dari sudut bibir menuju dagu, sehingga bekas tetesan
akan berwarna hitam.
Air liur sangat berlebihan dalam beberapa hari.
Urine mungkin akan berwarna biru.
Dosis fatal
Dosis fatal dewasa untuk asam sulfat pekat adalah 5- 20 ml,
anak- anak 2 ml.
Periode fatal
18 jam – 24 jam, Kematian mendadak pernah terjadi pada
anak- anak karena kesulitan bernafas.
Gambaran Post Mortem
Pemeriksaan luar :
Terdapat tanda- tanda korosi seperti halnya korosi yang
ditimbulkan oleh racun- racun lain. Warna” luka bakar
”pada keracunan asam sulfat mula- mula berwarna abu-
abu putih, yang degan cepat berubah menjadi coklat atau
hitam.
Kulit yang terbakar tersebut kemudian akan menjadi keras
seperti perkamen, sehingga perlu dibedakan dengan luka
lecet.
Dan oleh karena terjadi reaksi peradangan yang hebat,
dapat terjadi pembengkakan pada bibir dan mulut.
Pemeriksaan dalam :
Selama asam sulfat ini bekerja hanya secara lokal, maka kelainan pada
pemeriksaan dalam hanya terbatas pada traktus digestivus bagian atas
saja dan traktus respiratorius.
Pada traktus digestivus, mulai dari mulut sampai dengan lambung dapat
ditemukan reaksi peradangan yang hebat, oedema disertai perdarahan-
perdarahan interstitial yang hebat. Mukosa atau seluruh dinding lambung
menebal, pada daerah- daerah yang terkena akan berwarna coklat atau
hitam dan pada perabaan rapuh. Perforasi lambung sering terjadi, dan ini
akan menimbulkan komplikasi chemical peritonitis.
Pada muntahan mungkin didapatkan mukosa- mukosa lambung yang rusak.
Pada traktus respiratorius, pada laring dan trakhea terdapat tanda- tanda
korosi atau peradangan yang hebat.
Pemeriksaan kimia
Pemisahan bahan organik dari asam dilakukan
dengan cara filtrasi atau dialysis. Barium nitrat
ditambahkan sehingga membentuk barium sulfat dan
akan tampak berupa endapan berwarna putih.
Aspek medikolegal
Kebanyakan kasus merupakan upaya bunuh diri.
Kadang- kadang digunakan sebagai racun untuk
membunuh anak- anak dan pada pasien yang tidak
sadar.
Mekanisme Umum Toksisitas Asam
Sifat- sifat
Bahan kimia ini adalah bahan alkali yang
mengikis.
Gejala- gejala
rasa sakit seperti terbakar di mulut, kerongkongan dan esofagus.
abdomen terasa sakit yang hebat.
kesukaran menelan.
bahagian bibir dan kulit disekitar mulut kelihatan berwarna
kecoklatan karena luka terbakar akibat alkali pengikis ini
muntah dan bau muntah seakan – akan racun lisol.
warna muntah hitam akibat bercampur dengan darah.
kesukaran bernafas dan rasa tercekik sangat sering dijumpai
karena bagian glotis terkikis.
pingsan dijumpai dalam beberapa jam akibat kegagalan
kardiovaskuler dan pernafasan jika yang diminum banyak.
jika yang diminum sedikit akan mengalami pneumonia dan jika
sembuh dijumpai pengerutan jaringan dalam esofagus.
Gambaran Post Mortem
Pemeriksaan dalam :
mukosa lambung lunak, sembab dan basah.
mucosa berwarna merah atau coklat.
pada perabaan memberi kesan seakan meraba
sabun, oleh karena terjadi proses penyabunan.
Dosis Fatal
Dosis yang menyebabkan kematian ialah kurang
lebih 10- 15 g.
Mekanisme Toksisitas Basa
B. Tahap kedua
1. Terjadi sesudah lebih dari 5 hari-12 hari dan ditandai dengan liquevactive
necrosis karena inflamasi dan edema.
2. Jika pada saluran cerna tahap ini bisa saja korban mengalami ulkus,
perdarahan dan perforasi dinding esofagus.
Asam
Pada pemeriksaan luar didapatkan
Tanda kemerahan yang berwarna coklat