Pretty Angelia
Sari Artauli
Nedy Herdiansyah
Bagus
Eko Wahyudi
Nur Fitriani
Yustin
Yuke Fitrilia
LATAR BELAKANG
analisis racun
Zat bersifat racun
Narkotik, barbiturate,
dan alkohol Racun yang bekerja lokal
dan sistemik
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KERJA
RACUN
Cara pemberian
Kecelakaan
MOTIF Bunuh diri
KERACUNAN
Pembunuhan
PRINSIP PENGOBATAN PADA KERACUNAN
Resusitasi
Eliminasi
Terapi penyangga (suportif)
Antidotum
CARA DIAGNOSA KERACUNAN
Bahan Pengawet
Jumlah bahan pengawet untuk sampel padat minimal 2x volume
sampel,
bahan pengawet yang dianjurkan :
a. Alcohol absolute.
b. Larutan garam jenuh
Saturasi Gejala
COHb
10 % Tidak ada
10% - 20% Rasa berat pada kening, sakit kepala ringan
20% - 30% Sakit kepala, berdenyut pada pelipis
30% - 40% Sakit kepala keras, lemah, pusing,penglihatan buram, mual dan
muntah, kolaps
40% - 50% Sama dengan gejala di atas tetapi dengan kemungkinan besar kolaps
atau sinkop. Pernapasan dan nadi cepat, ataksia.
50% - 60% Sinkop, pernapasan dan nadi bertambah cepat, koma dengan kejang
intermitten, pernapasan Cheyne-Stokes
60% - 70% Koma dengan kejang, depresi jantung dan pernapasan, mungkin
meninggal
70% - 80% Nadi lemah, pernapasan lambat, gagal napas dan meninggal.
KARBONMONOKSIDA
Pemeriksaan Laboratorium
Uji Kualitatif
Uji Dilusi Alkali
Uji Formalin
Uji Kuantitatif
Menggunakan cara Gettler-Freimuth dengan prinsip:
Pd + CO2 + HCl CO + PdCl2 + H2O
Paladium (Pd) ion akan diendapkan pada kertas saring berupa
endapan berwarna hitam.
INSEKTISIDA
golongan fosfat organik : malation, paration, paraxon,
diazinon
golongan karbamat : carbaryl, baygon
golongan hidrokarbon yang diklorkan : DDT, lindane
1. Acute Paralytic
2. Gastrointestinal Type Tanda dan Gejala
3. Subacute Type Keracunan
4. Chronic Type
Pemeriksaan Forensik
Keracunan Akut :
• Pemeriksaan luar ditemukan tanda-tanda dehidrasi
• Pemeriksaan dalam ditemukan tanda iritasi lambung, mukosa
berwarna merah, kadang-kadang dengan perdarahan
Keracunan Kronik :
Pemeriksaan luar tampak keadaan gizi buruk. Pada kulit terdapat
pigmentasi coklat, keratosis telapak tangan dan kaki, Kuku
memperlihatkan garis-garis putih, pada bagian kuku yang tumbuh
dan dasar kuku.
LOGAM
2. TIMAH
Keracunan Akut :
Korban merasa sepat (rasa logam), muntah-muntah berwarna
putih karena adanya Pb Klorida, dan juga diare dengan feses
hitam akibat adanya PbS, dehidrasi.
Keracunan Kronik :
korban tampak pucat yang tak sesuai dengan derajat anemi,
karena pucat timbul sebagai akibat spasme arteriol di bawah
kulit. Rasa logam pada mulut, anoreksia, obstipasi, kadang diare.
ALKOHOL
KERACUNAN ALKOHOL AKUT
Terdiri atas 3 tahap:
1. Tahap merasa dalam keadaan senang
2. Tahap kebingungan
3. Tahap koma
Pemeriksaan Forensik
1.Pemeriksaan luar
• Kaku mayat dan pembusukan lebih lambat terjadi. Mayat
penderita bisa bertahan lebih lama.
2. Pemeriksaan dalam
• Bau alkohol bisa tercium dari isi lambung dan organ tubuh lainnya
• Dinding lambung hiperemis, berwarna merah dan isi lambung
berwarna coklat
• Organ tubuh lainnya mengalami kongesti
• Edema otak sangat jelas terlihat dari jarak antara gyrus otak
yang semakin sempit
ALKOHOL
Narkotika golongan I
Narkotika golongan II
Narkotika golongan III
Tanda dan Gejala
• eksitasi susuan saraf , narkosis
Pemeriksaan Laboratorium
• Penderita merasa ngantuk sampai
Bahan urin, cairan
keadaan koma
empedu dan jaringan sekitar
• terdapat relaksasi otot-otot sehingga
suntikan. Untuk pemeriksaan
lidah dapat menutupi saluran nafas,
toksikologi dilakukan :
nadi kecil dan lemah, pernafasan sukar
• Uji Marquis
• suhu badan turun, muka pucat
• Uji Mikrokristal
• tekanan darah menurun hingga syok.
NARKOBA
Jenis
Kematian pada kebakaran
Kasus