KERACUNAN PROPOXUR
AGNES DANIELLA
206100802030
Pembimbing :
dr. RICKA BRILLIANTY ZALUCHU, Sp.KF
Berdasarkan Sumber
(hewan,tumbuhan,mineral,sintetik)
4
Pemeriksaan Kedokteran Forensik
1. Pemeriksaan di tempat kejadian
2. Autopsi
a. Pemeriksaan Luar
b. Pembedahan Jenazah
3. Analisis Toksikologi
5
Sampel
Analisis Toksikologi
Darah
b. menentukan
keracunan
Urin
logam berat
yang akut
8
Pengambilan Bahan Pemeriksaan Toksikologi
• Lebih baik mengambil bahan dalam keadaan segar dan lengkap
pada waktu autopsi.
• Pengambilan darah dari jantung dilakukan secara terpisah dari
sebelah kanan dan sebelah kiri masing-masing sebnayak 50 ml.
• Urin dan bilasan lambung diambil semua yang ada didalam
kandung kemih untuk pemeriksaannya.
• Organ hati harus diambil setelah disisihkan untuk pemeriksaan
patologi anatomi
• Ginjalintoksikasi logam
9
Tes obat/zat pada jenazah/korban
•Informasi kasus di Tempat Kejadian Perkara
•Tanda klinis pada jenazah
•Pengambilan sampel untuk pemeriksaan toksikologi
•Pemeriksaan sampel atau pengiriman sampel
•Menentukan kematian akibat racun atau bukan.
•Menentukan cara kematian apakah karena kecelakaan, bunuh diri
atau pembunuhan.
10
Tes obat pada tempat kerja
•Tempat kejadian perkara urine dan darah, muntahan, sisa
barang bukti
•Institusi mencegah penyalahgunaan obat, misal pada:
pegawai, calon pegawai, mahasiswa baru/pindah sekolah, atlit
•Pelayanan kesehatan Intoksikasi
11
Identifikasi obat/zat berbahaya
•Memberantas penyalahgunaan obat/zat berbahaya:
Napza, formalin, boraks, zat pewarna pada
makanan/minuman
•Tes cepat kit misal narkotik tes
•Konfirmasi pemeriksaan di laboratorium
12
Masuknya racun kedalam tubuh
13
Sumber dan cara kerja racun
•Rumah tangga
•Dunia kedokteran
•Lapangan pertanian
•Industri atau laboratorium
•Di alam bebas
Cara kerja racun :
-Setempat
-Umum
-Setempat dan umum
14
Intoksikasi
Kecelakaan
Tidak sengaja/tidak tahu
Sengaja bunuh diri, pembunuhan
Dokter
Para medis memahami
Tenaga medis intoksikasi
15
Kriteria diagnostik pada kasus keracunan
16
Toksikologi Forensik dan Toksikologi klinik
Karbon Monoksida
(CO)
Arsen (As)
Keracunan Timbal
Alkohol
Metil Alkohol HIDROKARBON
TERKHLORINASI Organofosfat
Insektisida
INHIBITOR KARBAMAT
KOLINESTERASE (Propoxur)
Insektisida
•Sumber : banyak dipakai dalam pertanian, perkebunan dan dalam
rumah tangga.
•Keracunan terjadi karena kecelakaan dan percobaan bunuh diri,
jarang sekali karena pembunuhan
•Penggolongan : Hidrokarbon terkhlorinasi termasuk DDT, Aldrin,
Dieldrin, Endrin, Chlordane, Lindane dan Inhibitor Kolinesterase
terbagi organofosfat, karbamat
19
Insektisida gol inhibitor kolinesterase
22
•Takaran fatal untuk golongan organofosfat,
malathion 1-5 gram; parathion 10 mg/kgBB;
systox 100 mg; dan tetraetilpirofosfat 0,4
mg/kgBB.
•Takaran fatal untuk golongan karbamat,
aldicarb 0,9 mg/kgBB dan propoxur 95
mg/kgBB.
23
Gejala Keracunan
Keracunan insektisida golongan ini dapat diduga bila:
24
Gambaran klinik
27
Pemeriksaan Tempat Kejadian
•Penting untuk membantu penentuan penyebab
kematian dan menentukan cara kematian.
•Dilakukan dengan memeriksa tempat obat, ada sisa
obat atau pembungkusnya. Bila terdapat muntahan
diambil dengan kertas saring disimpan dalam toples
28
Pemeriksaan Luar
•Pakaian: perhatikan bercak racun, bau dan distribusinya
– Bunuh diri: distribusi bercak racun beraturan
– Pembunuhan: distribusi bercak racun tidak beraturan
– Kecelakaan: distribusi bercak racun tidak khas
•Lebam mayat: warna sama dengan keadaan mati normal
•Bau khas dari mulut dan hidung: bau khas dari bahan pelarut
insektisida
29
Pemeriksaan Dalam
•Bau dari zat pelarut mungkin didapat saat membuka rongga
tengkorak, rongga dada atau lambung
•Lambung dan usus halus bagian atas tampak hiperemis dengan
perdarahan di submukosa
•Pada lambung tercium bau pelarut
•Limpa, otak, paru-paru tampak kongestif dan edematous
•Hati mungkin nekrosis (keracunan kronis)
30
Pemeriksaan Laboratorium
a
o
m
-
T
r
i
m
o
l
-
a
B
i
r
Analisa hasil
h
u
P
e
r
75%-100% Normal
u 50% - < 75% Keracunan Ringan
b 25% - < 50% Keracunan Sedang
a < 25 % Keracunan Berat
h
a
n
W
a
r
n 31
a
2. Cara Acholest: KONTROL
18 menit
Perubahan warna
Keracunan (-)
Keracunan
Perubahan warna
20-35 menit Ringan
35-150 menit Keracunan NB:
Berat
Kuning Telur Catat waktu
32
3. Kristalografi :
•Bahan yang dicurigai sisa makanan atau minuman,
muntahan, isi lambung masukkan ke gelas beker
panaskan sampai kering larutkan dalam aceton
saring dengan kertas saring Filtrat yang didapat,
diteteskan dalam gelas arloji panaskan sampai
kering lihat di bawah mikroskop
•Kristal-kristal seperti sapu: golongan hidrokarbon
terkhlorinasi. 33
Filtrat &
Pemband Kaca
4. Kromatografi ing
lapisan tipis (TLC)
Keringkan Pelarut
Reagen 1 Hitam/ (n-Hexan)
palladium Reagen
gelap : 2
klorida difenilami
golongan
0,5% n 0,5%
Hidrokarb
dalam dalam
on
HCL alcohol
terklorina
pekat si
Hijau,
dasar
dadu :
golongan
organofos 34
fat
Contoh-contoh produk mengandung karbamat (Propoxur)
35
Penatalaksanaan Keracunan
•Stabilisasi Pasien
•Dekontaminasi
36
•Pemberian Antidotum
Stabilisasi Pasien
airway
Breathi circula
ng tion
37
Dekontaminasi Pasien
Gastoin
testinal bila mata
kulit 38
Pemberian Antidotum
Agen Antimuskarinik
39
Pemberian Antidotum
Agen Antimuskarinik
berfungsi
gejala –gejala muskarinik perifer (pada ototpolos
dan kelenjar eksokrin) maupun sentral
Tapi tidak untuk!! →gejala kolinergik pada otot
rangka
40
Pemberian Antidotum
Oxime
mereaktivasi enzim kholinesterase dengan
membuang fosforil organofosfat dari sisi aktif
enzim
1 g iv load diikuti 1g/jam selam 48 jam
Pralidoksim
Pralidoksim tersedia dalam berbagai macam bentuk, seperti garam
klorida, iodida, metilsulfat, dan mesilat (metansulfonat)
Dosis awal untuk dewasa 1 – 2 gram IV normal, infus lebih dari 15-
30 menit dalam 250 larutan garam; Dosis awal untuk anak 20 – 50
mg/kg IV, infus lebih dari 15-30 menit
sebagai larutan garam normal 5%, maksimum 1 gram